Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Lingkungan Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lingkungan Hidup. Tampilkan semua postingan

Marak Penambang Liar, Sinergi Pemuda Riau Geruduk DLHK


Duta Nusantara Merdeka | Pekanbaru 
Puluhan massa dari Sinergi Pemuda Riau (SPR) melakukan unjuk rasa di halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Kamis (5/8/2024). 

Ketua SPR, Randi Syaputra menilai, Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) di Riau gagal dalam melindungi alam dari kerusakan yang disebabkan oleh penambang ilegal. 

"Kami menilai, penegakkan hukum DLHK Riau telah mati, mereka gagal melindungi alam dari kerusakan karena penambang ilegal," ujar Ketua SPR.

Randi menyebutkan, ada 3 tuntutan massa SPR yang disampaikan dalam aspirasinya. 

1. Meminta Gakkum LHK Riau tegas dalam menjalankan tugas dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait pengrusakkan alam akibat penambangan galian C ilegal di Kota Pekanbaru.

2. Meminta Kadis DLHK Riau mengganti Kabid Gakkum Sdr. Embiarman, Karena diduga bersekongkol dengan penambang galian C ilegal di Kota Pekanbaru.

3. Meminta Kadis DLHK serius dalam menjaga Lingkungan Hidup dan serta menindak tegas penambang galian C ilegal di Kota Pekanbaru. 

Berdasarkan pantauan Media, massa terlihat membawa pocong yang terbuat dari gulungan kain putih. Pocong tersebut bertuliskan Gakkum yang mereka letakkan di depan pengamanan polisi. 

Selain itu, massa SPR juga membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan, petisi tolak aktivitas tambang ilegal galian C, dan turut berdukacita atas matinya penegakkan hukum di lingkungan DLHK Riau. (Arianto)


Share:

SNDC 2024: Masyarakat Sipil Dorong Pemerintah Indonesia Prioritaskan Keadilan Iklim


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesia tengah menghadapi kegentingan iklim dan demokrasi. Menjelang tenggat penyerahan dokumen komitmen kontribusi nasional kedua atau *Second Nationally Determined Contribution* (SNDC) pada September 2024, koalisi masyarakat sipil mendorong pemerintah untuk lebih demokratis dan partisipatif dalam penyusunan dokumen ini. Dokumen SNDC diharapkan menjadi momentum koreksi komitmen iklim yang lebih adil, terutama bagi kelompok rentan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebagai perwakilan pemerintah Indonesia dalam proses Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perubahan iklim (*United Nations Framework Convention on Climate Change*), saat ini sedang mempersiapkan dokumen tersebut. 

"Pemerintah harus mengakui hak dan kebutuhan spesifik kelompok rentan seperti petani kecil, nelayan tradisional, dan masyarakat adat. Hanya dengan demikian, keadilan iklim atau transisi yang adil bisa terwujud," ujar Torry Kuswardono, Direktur Eksekutif Yayasan Pikul, dalam peluncuran dokumen Rekomendasi untuk SNDC Berkeadilan yang didukung oleh 64 lembaga masyarakat sipil Indonesia di Jakarta, Kamis (29/08/2024).

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan lonjakan 81% dalam bencana iklim, dari 1.945 insiden pada 2010 menjadi 3.544 pada 2022, yang berdampak pada lebih dari 20 juta orang. Sementara itu, laporan IPCC (2023) menyebutkan bahwa 79% emisi gas rumah kaca global pada 2019 berasal dari sektor energi, industri, transportasi, dan bangunan, sementara 22% berasal dari pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan terkait perubahan iklim, termasuk komitmen emisi nol (Net Zero Emissions) pada 2060, Pembangunan Rendah Karbon Berketahanan Iklim, Transisi Energi Nasional, Indonesia FOLU Net Sink 2030, dan Nilai Ekonomi Karbon. Namun, ambisi ini belum cukup selaras dengan target global menurunkan emisi hingga 1.5 derajat Celsius. Bahkan, target emisi nol pada 2060 lebih lambat dari komitmen internasional yang sepakat mencapai emisi nol pada 2050.

Kelompok rentan seperti petani kecil, nelayan tradisional, masyarakat adat, buruh, pekerja informal, kaum perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak, orang muda, lansia, dan korban kekerasan berbasis gender adalah yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Ironisnya, mereka bukanlah kontributor utama emisi gas rumah kaca.

"Selama sepuluh tahun terakhir, aksi perubahan iklim di Indonesia justru membuat yang rentan semakin rentan. Alih-alih menurunkan target emisi gas rumah kaca, strategi pembangunan malah memperburuk perusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup masyarakat rentan," kata Ihsan Maulana, Advokasi dan Peneliti Kebijakan WGII.

Dalam menghadapi krisis demokrasi dan iklim, koalisi masyarakat sipil mendesak pemerintah untuk menjaga prinsip-prinsip demokrasi, melindungi hak asasi manusia, memberikan pengakuan dan perlindungan kepada kelompok rentan, serta memastikan partisipasi publik yang bermakna dalam seluruh proses aksi iklim di Indonesia. 

Selain itu, aksi iklim harus memberikan manfaat lebih besar bagi kelompok rentan dan mengurangi emisi secara adil. Pemerintah juga diharapkan untuk mengadopsi pendekatan mitigasi dan adaptasi yang terintegrasi, demi menjamin hak atas ruang hidup yang aman dan berkelanjutan bagi semua.

Upaya untuk menciptakan keadilan iklim harus menjadi prioritas nasional, bukan hanya sebagai respons terhadap tekanan internasional, tetapi sebagai tanggung jawab moral terhadap rakyat Indonesia, terutama mereka yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Dukung Pengurangan Sampah Plastik, Yayasan WINGS Peduli Giatkan Kampanye #PilahDariSekarang


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Yayasan WINGS Peduli ajak masyarakat kurangi sampah plastik dengan kampanyekan #PilahDariSekarang. Untuk itu, Yayasan WINGS Peduli melibatkan ratusan karyawan WINGS Group untuk terlibat memilah sampah di kantor, dengan menghadirkan fasilitas dan support system yang dibutuhkan karyawan. Rangkaian inisiatif ini merupakan upaya Yayasan WINGS Peduli untuk meningkatkan kelestarian Bumi, sejalan dengan pilar CSR #WINGSPeduliLingkungan.  

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengungkapkan, partisipasi publik secara masif merupakan kunci untuk mengurangi penumpukan sampah, khususnya plastik. “Kami terus mengajak masyarakat Jakarta untuk memilah sampah dari sumbernya, sebagai awal pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, sejalan dengan Peraturan Gubernur No.77 tahun 2020 mengenai Pengelolaan Sampah Lingkup RW. Selain itu, gerakan Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Persampahan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan seperti mulai dari perusahaan produsen plastik, perusahaan makanan dan minuman, pegiat lingkungan hingga akademisi juga diharapkan semakin masif. Semoga inisiatif #PilahDariSekarang ini bisa semakin meluas dilakukan oleh seluruh warga Jakarta,” ungkap Asep Kuswanto dalam keterangan tertulis, Jum'at (19/04/2023).

Memilah sampah berdasarkan kategori, merupakan tahap awal di lingkup rumah tangga untuk memulai proses daur ulang plastik di skala yang lebih besar, yakni tahap “Koleksi”. Yayasan WINGS Peduli melalui gerakan #PilahDariSekarang terus mengedukasi masyarakat melakukan 3 langkah “KPS” yakni KENALI bahan baku sampah, PILAH berdasarkan kategori, dan SETOR ke Bank Sampah. 

Hingga saat ini, Yayasan WINGS Peduli telah mengedukasi lebih dari 20 ribu masyarakat, yang didominasi oleh Ibu Rumah Tangga dan pelajar, di 20 kota/kabupaten di Indonesia. Untuk menjangkau mereka, Yayasan WINGS Peduli berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti brand WINGS Group, pemerintah, akademisi, dan organisasi lingkungan. 

Di momen Hari Bumi, gerakan #PilahDariSekarang diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik masyarakat untuk perangi penumpukan sampah plastik, selaras dengan spirit Hari Bumi 2024 bertajuk Planet vs Plastic.

Karyawan WINGS jadi agent of change untuk #PilahDariSekarang

Yayasan WINGS Peduli juga mengajak karyawan WINGS Group untuk melakukan gerakan #PilahDariSekarang di lingkungan kantor sebagai langkah memulai sustainable living atau hidup berkelanjutan. 

Untuk mendukung program ini, Yayasan WINGS Peduli bersama manajemen WINGS Group melengkapi fasilitas pengelolaan sampah, seperti tempat sampah pilah dan melakukan kategorisasi sampah di area penyimpanan sampah sementara dan akhir. Agar dapat berjalan secara berkelanjutan, Yayasan WINGS Peduli bersama beberapa divisi memperkuat support system pengelolaan sampah di kantor. Seperti, mengedukasi pemilahan sampah kepada semua karyawan dari berbagai departemen dan level, talkshow mengenai sustainability, hingga membuat pedoman pengangkutan sampah dan mengedukasikannya kepada pihak kebersihan kantor. 

Sementara itu, Sheila Kansil, perwakilan Yayasan WINGS Peduli mengatakan, keterlibatan karyawan WINGS Group diharapkan dapat memperkuat jangkauan audiens dari kampanye #PilahDariSekarang. 

“Upaya untuk menerapkan pengelolaan sampah bagi karyawan di kantor merupakan komitmen kami untuk menjadikan #PilahDariSekarang sebagai gerakan masif yang tidak hanya diikuti oleh konsumen eksternal saja. Diharapkan, setelah menerapkannya di kantor, karyawan dapat mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk melakukan #PilahDariSekarang,” ungkap Sheila Kansil.

Sebagai kampanye berbasis edukasi, Yayasan WINGS Peduli juga melengkapi kampanye #PilahDariSekarang dengan program pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Di tingkat hulu, Yayasan WINGS Peduli bersama brand berinovasi menggunakan kemasan rPET untuk beberapa produk minuman. Di tingkat tengah, Yayasan WINGS Peduli meresmikan Bank Sampah berikut dengan fasilitas pendukungnya seperti TPS dan trash boom, hingga Aksi Bersih di laut, sungai, dan kali. Di tingkat hilir, Yayasan WINGS Peduli berkolaborasi dengan beberapa pihak, seperti membuat instalasi seni bernama Plasti(C)ity bersama organisasi arsitektur dan pengolahan plastik menjadi produk baru lalu dijual menjadi salah satu sumber dana beasiswa untuk salah satu sekolah tinggi di Jakarta.

Berbagai upaya yang Yayasan WINGS Peduli lakukan sejalan dengan filosofi perusahaan yaitu the good things in life should be accessible for all. 

Editor: Arianto 





Share:

Ditjen PSLB3 Gelar Dialog dan Launching Buku Panduan Bank Sampah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) menggelar Dialog “Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission” dan Launching Buku Panduan Bank Sampah di Jakarta, Rabu (21/02/2024).

Dialog ini mengusung tema “Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission”, yang mengacu pada konsep pengelolaan sampah yang mengutamakan pencegahan, pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan energi, sehingga menghasilkan nol limbah dan nol emisi.

"Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah. Menurut data BPS, produksi sampah nasional mencapai 67,8 juta ton pada tahun 2020, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 93,6 juta ton pada tahun 2030," kata Vinda Damayanti Ansjar, S.Si., MSc, Direktur Pengurangan Sampah kepada awak media usai acara.

Menurut dia, Salah satu jenis sampah yang menjadi perhatian kita adalah sampah plastik, yang merupakan sumber pencemar dan sumber sampah terbesar di Indonesia, sekitar 12 persen dari total sampah. Sampah plastik ini banyak yang berakhir di laut, yang membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia. Saya sebutkan tadi, sampah plastik di laut bisa berasal dari negara-negara lain, dari pulau-pulau lain, yang masuk semua ke laut. Oleh karena itu, kita harus berkolaborasi dengan negara-negara lain untuk menangani masalah ini.


Lebih lanjut, Vinda menambahkan, Indonesia sedang menyusun perjanjian internasional tentang pencemaran sampah plastik, yang dinamakan Inter-Instrument on Plastic Pollution. “Di sini kita menjadi national focal point, yang bertugas untuk mengkoordinasikan dan menyelaraskan kebijakan dan program pengelolaan sampah plastik di tingkat nasional, regional, dan global,” ujarnya.

Disisi lain, Vinda juga menjelaskan, salah satu solusi yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menerbitkan Permen LHK No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Permen ini mengatur kewajiban produsen untuk mengurangi sampah plastik yang dihasilkan dari produk dan kemasannya, dengan target pengurangan sampah plastik sebesar 30 persen pada tahun 2029.

“Caranya adalah dengan menerapkan prinsip extended producer responsibility (EPR), yaitu tanggung jawab produsen untuk mengelola sampah yang dihasilkan dari produk dan kemasannya, mulai dari tahap perancangan, produksi, distribusi, konsumsi, hingga akhir masa pakai. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan circular economy, yaitu ekonomi yang berbasis pada daur ulang, di mana dari sampah menjadi bahan lagi. Misalnya, dari botol plastik menjadi botol plastik lagi. Ini yang kita namakan sebagai zero waste zero emission,” paparnya.

Selain itu, Vinda juga mengharapkan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya sampah plastik. 

Harapannya, acara ini adalah untuk mengingatkan dan memotivasi seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, mulai dari sumbernya. Suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus sudah mulai memilah sampah dan mengolah sampah dari sumbernya. 

"Untuk itu, kita mengundang narasumber-narasumber praktisi sampah, pegiat sampah yang sudah berhasil mengubah sampah menjadi sumber daya produktif, baik secara ekonomi maupun sosial," tuturnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

KLHK: Perkuat Sinergitas Wujudkan Pengelolaan Hutan Lestari


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) cq Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari (Ditjen PHL) memperkuat sinergitas di tingkat tapak untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari.
Plt Dirjen PHL, Agus Justianto pada pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Tahun 2024 menekankan harus terpenuhinya tiga fungsi utama hutan, yaitu fungsi lingkungan, fungsi sosial dan fungsi ekonomi yang berkelanjutan. 

Menurut dia, dalam upaya pengelolaan hutan secara berkelanjutan, KLHK telah melakukan transformasi kebijakan pengelolaan hutan dari Timber Management menjadi Forest Landscape Management atau Pengelolaan Hutan Berbasis Bentang Lahan. 

“Dengan adanya perubahan paradigma pengelolaan hutan, memberi banyak ruang untuk mensinergikan tiga fungsi utama hutan tersebut. Dengan demikian, diharapkan nilai optimal kawasan hutan dan sumber daya hutan dapat tercapai dengan tetap mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan ekologi dalam satu kesatuan bentang lahan,” dalam keterangan persnya di Malang, Kamis, (1/2/2024).

Rakornis Ditjen PHL KLHK yang mengambil tema “Sinergitas Membangun Hutan Lestari di Tingkat Tapak” turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kepala Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah I s/d XVI dari seluruh Indonesia. Dan Perhutani Divre Jawa Timur.

Agus mengungkapkan bahwa dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari penuh dengan tantangan. Diantaranya adalah pengelolaan hutan di tingkat tapak yang clean and clear, meningkatkan produktivitas kawasan hutan, menjadikan kayu hutan alam sebagai premium goods; mendorong diversifikasi industri pengolahan hasil hutan dalam upaya mendukung multi usaha kehutanan.

Tantangan lainnya adalah terkait kecepatan dan keterbukaan proses permohonan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hasil Hutan (PBPHH), dan perlu adanya kebijakan pengelolaan hutan yang responsif terhadap isu geo-politik global. 

Oleh karena itu, lanjut Agus, kehadiran seluruh Kepala BPHL dan stakeholders Ditjen PHL di Tingkat Tapak pada Rakornis PHL yang diselenggarakan menjadi sangat penting. Pasalnya, mereka merupakan jendela pengetahuan kondisi tapak pembangunan hutan lestari dimana setiap jengkalnya menghadirkan tantangan akan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berbeda-beda. 

“Alam yang membentang dari pesisir dan lautan hingga puncak gunung di setiap pulau berbeda antara satu dengan lainnya. Kondisi ini berbeda dengan hampir di sebagian besar negara-negara di dunia lainnya. Bahwa kondisi lingkungan Indonesia yang beragam dan kompleks, menuntut perbaikan kebijakan sesuai dengan kondisi tapaknya,” kata Agus.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, untuk meningkatkan tata kelola perizinan berusaha dan pengembangan investasi usaha kehutanan, pihaknya saat ini mengambil sejumlah langkah, yaitu menyiapkan dan implementasi strategi koordinasi dan komunikasi antar Eselon I dan K/L serta para pihak untuk optimalisasi kualitas layanan perizinan berusaha dan nilai investasi.

Kemudian mengakselerasi penyiapan dan penyusunan regulasi/pedoman teknis/standar terkait dengan tata kelola perizinan berusaha dan peningkatan nilai investasi yang dilakukan melalui percepatan penerbitan revisi PP Nomor 12 Tahun 2014 tentang PNBP Kehutanan maupun perluasan obyek PNBP.

Lalu, percepatan integrasi sistem perizinan berusaha bidang LHK dengan OSS-RBA dengan sistem Persetujuan Lingkungan Amdal.net dengan OSS-RBA yang diharapkan selesai Juni 2024. Dan, penguatan pengawasan perizinan berusaha (melalui: audit bersama, pembentukan pengawas kehutanan, pencegahan conflict of interest).

“Pada kesempatan yang baik ini, Kami mengajak seluruh Unit Kerja Eselon I lingkup KLHK, Internal Ditjen PHL dan Stakeholders lain untuk terus bergerak dan bekerja sama dalam vektor yang sama untuk meningkatkan peran masing-masing guna peningkatan tata kelola perizinan berusaha yang berdaya saing dalam mewujudkan pengelolaan hutan Lestari di tingkat tapak,” pungkas Agus. (Arianto)


Share:

Pejabat Kementerian BUMN Pakai Kendaraan Listrik Mulai Hari Ini


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Mulai hari ini, Rabu (3 Januari 2024), seluruh pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara serentak resmi menggunakan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Penggunaan EV sebagai kendaraan dinas menjadi langkah strategis transisi energi di ekosistem BUMN. 

Penggunaan EV di lingkungan Kementerian BUMN ini ditandai oleh peresmian yang dilaksanakan di lobi Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (3 Januari 2024).

Pada kesempatan ini, Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan, sejumlah langkah yang akan dilakukan dalam rangka mengakselerasi transisi energi.

Langkah mengadopsi kendaraan listrik untuk seluruh pejabat Eselon I dan II Kementerian BUMN untuk menggunakan electric vehicle adalah yang pertama. Terobosannya adalah seluruh EV - nya tidak membeli, melainkan sewa.

Langkah selanjutnya, kata Erick, adopsi EV ini tidak hanya di tingkat kementerian, komitmen untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional juga digaungkan di direksi BUMN. 

Langkah - langkah tersebut sejalan dengan amanat Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Penggunaan EV secara langsung memberikan penghematan yang signifikan dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Jika ditinjau dari pagu fasilitas SBM APBN untuk kendaraan listrik, terdapat penghematan sekitar 60%.

Kampanye penggunaan EV sebagai kendaraan operasional, menurut Erick Thohir, tidak terlepas dari kebijakan besar Indonesia untuk memimpin di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Dimana Indonesia saat ini sedang memacu transisi energi konvensional ke EBT.

Salah satu program akselerasi EBT adalah diwujudkan lewat sistem kelistrikan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Di IKN pemerintah membangun solar panel berkapasitas 50 MW dan akan dikembangkan menjadi 80 MW. Artinya, IKN akan jadi kota pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan listrik hijau.Kemudian, pemerintah beberapa waktu lalu juga telah meresmikan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp. 

Bahkan, proyek yang dikerjasamakan dengan Masdar itu menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
"Sebenarnya 145 MW, tapi ada hitungannya itu 192 MW peak (MWp). Dengan kelebaran 20%, itu bisa menuju 800 MW. Itu lumayan, belum lagi hidronya," kata Erick.

Secara garis besar, Erick menegaskan proyek energi baru dan terbarukan harus punya manfaat yang besar bagi negara, utamanya menjaga agar tarif listrik tidak memberatkan masyarakat.

"Hal seperti ini yang harus dijaga. Makanya transisi energi kita mundur 10 tahun dibandingkan negara lain karena kita baru menjadi negara industri di era Pak Jokowi ini," ucapnya.

Editor: Arianto 


Share:

Kedubes RI Fasilitasi Promosi dan Kerja Sama Dengan Asosiasi Importir Kayu


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Meski perekonomian dunia sedang lesu karena dalam proses pemulihan pasca pandemi Covid-19, ekspor produk hasil hutan tetap meningkat dan berhasil mencapai target yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Pelaksana Tugas Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari KLHK Agus Justianto mengungkapkan KLHK menargetkan ekspor produk hasil hutan pada tahun 2023 sebesar 10 miliar dolar AS. “Realisasinya hingga pertengahan Desember sudah mencapai 12,85 miliar dolar AS atau 128,5% dari target,” ujarnya dalam keterangan persnya, Rabu (27/12/2023). 

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor hasil hutan adalah adanya kehandalan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK). Sistem tersebut telah mendapat kepercayaan global untuk menjamin produk kayu yang dibeli bersumber dari pengelolaan hutan secara lestari. Hal ini juga dibuktikan Indonesia menempati ranking tertinggi pada Global Timber Index (GTI), platform yang mempromosikan perdagangan kayu legal dan berkelanjutan yang dipublikasikan oleh Organisasi Kayu Tropis Internasional (ITTO).

Sementara itu, Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan KLHK Krisdianto menjelaskan rebranding dan penguatan SVLK sangat strategis ketika isu legalitas dan kelestarian produk kayu semakin menjadi perhatian dunia. Banyak Negara yang kini membuat regulasi untuk memastikan produk kayu yang masuk bersumber dari pengelolaan hutan lestari dan bukan dari deforestasi.

Setelah Uni Eropa memberlakukan ketentuan anti deforestasi (EUDR), kini tren regulasi bebas deforestasi juga muncul di pasar-pasar kunci. Diantara di Amerika Serikat dengan US Forest Act 2023, Inggris (UK Forest Risk Commodities), dan Jepang (Japan Clean Wood Act).
Untuk menghadapi tren tersebut.

"Penguatan SVLK terus dilakukan. Saat ini SVLK telah dilengkapi dengan kriteria dan indikator sesuai tuntutan pasar global, salah satunya adalah keterlacakan melalui penyampaian titik koordinat lokasi penebangan, pengolahan, dan pemasaran produk kayu (geo-lokasi). Untuk semakin memperkuat legalitas dan keterlacakan bahan baku kayu, dilakukan interkoneksi sistem informasi," ungkap Krisdianto.

Krisdianto melanjutkan, untuk meningkatkan keberterimaan SVLK kampanye positif SVLK dan soft diplomacy juga dilakukan bersamaan dengan promosi dan peningkatan kerja sama internasional.

“Selain untuk pasar-pasar kunci seperti Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat, SVLK juga menjadi bekal untuk Indonesia membuka akses pasar baru,” kata Krisdianto.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) yang juga Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) Indroyono Soesilo menyatakan pihaknya mendukung penuh upaya promosi dan diplomasi SVLK.

Indroyono Soesilo menyatakan, SVLK terbukti meningkatkan akuntabilitas dan transparansi yang berdampak pada perbaikan tata kelola hutan di Indonesia

"Dengan SVLK kita berhasil menekan pembalakan liar sampai titik terendah dan memperlambat laju deforestasi. Secara tidak langsung SVLK juga mendukung capaian FOLU Net Sink 2030 dengan menekan laju deforestasi dan pembalakan liar serta memperluas pasar kayu legal,” kata Indroyono.

Indroyono juga mengungkapkan Promosi dan kerja sama dengan asosiasi-asosiasi importir kayu di Negara-negara tujuan saat ini terus dilakukan dengan fasilitasi dari Kedutaan Besar RI di negara tujuan ekspor. Salah satu yang dilakukan oleh asosiasi adalah melakukan komunikasi dan penjajakan pasar dengan salah satu grup perusahaan terbesar di Timur Tengah, di sela Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai Uni Emirat Arab. Harapannya Dubai bisa menjadi Hub untuk perdagangan kayu Indonesia di Timur Tengah, bahkan ke pasar global. 

Editor: Arianto 


Share:

Upaya Pengurangan Emisi GRK, Indonesia Deklarasikan Komitmen Capai FOLU Net Sink 2030


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Perdagangan karbon menjadi salah satu pilar untuk mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam mitigasi perubahan iklim. Namun realisasi perdagangan karbon di tanah air masih penuh tantangan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo menjelaskan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) merupakan salah satu sumber pendanaan untuk mencapai target pengurangan emisi GRK Indonesia.

Untuk melaksanakan NEK, pemerintah Indonesia telah menerbitkan sejumlah regulasi. “Meski demikian dalam implementasinya masih penuh tantangan,” katanya saat memberi sambutan pada International Webinar “Lesson Learned of the Utilization of Carbon Economic Value on Mitigation Action of Forest Management“, Selasa (7/11/2023)

Webinar tersebut diselenggarakan APHI dengan Business Finland, unit kerja pemerintah Finlandia untuk promosi dan investasi. Webinar ini merupakan rangkaian Rapat Kerja APHI 2023 yang akan diselenggarakan di Purwokerto pada tanggal 15-16 November 2023.

Dalam upaya pengurangan emisi GRK, Indonesia telah mendeklarasikan komitmen untuk mencapai FOLU Net Sink 2030. Berdasarkan komitmen tersebut, Indonesia menargetkan tingkat penyerapan GRK pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (Forestry and Other Land Use/FOLU) jauh lebih tinggi atau setidaknya sama dengan emisinya pada tahun 2030.

Pencapaian target tersebut membutuhkan pendanaan yang diperkirakan mencapai 14 miliar dolar AS. Sebesar 55% dari kebutuhan dana itu diharapkan datang dari investasi sektor swasta, salah satunya melalui NEK.

Untuk melaksanakan NEK, telah diterbitkan Peraturan Presiden No 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon. Selain itu juga telah diterbitkan Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 7 Tahun 2023 tentang Tata Cara Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan.

Selain itu, pemerintah juga telah meresmikan Bursa Karbon sebagai tempat untuk perdagangan karbon kredit berupa Sertifikasi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang telah terdaftar dalam Sistem Registri Nasional (SRN).

Menurut Indroyono, pembelajaran dan berbagi pengetahuan dari Negara lain bagaimana aksi mitigasi perubahan iklim bisa menghasilkan kredit karbon diharapkan bisa menjawab menjawab tantangan dalam pelaksanaan perdagangan karbon di tanah air. “Webinar kali ini diharapkan bisa mendapatkan masukan dan pembelajaran atas isu tersebut,"katanya.

Saat ini ada sekitar 600 unit perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang mengelola sekitar 30 juta hektare kawasan hutan. Berdasarkan Permen LHK Nomor 7 Tahun 2023, ada 22 aksi mitigasi yang bisa dilakukan perusahaan PBPH. Diantaranya Pengurangan laju deforestasi lahan mineral, lahan gambut serta mangrove; Pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral, lahan gambut dan mangrove; Pembangunan hutan tanaman; Pengelolaan hutan lestari (melalui Multiusaha Kehutanan, Reduce Impact Logging-Carbon dan Silvikultur Intensif), serta Rehabilitasi hutan dan lainnya.

Sekjen APHI Purwadi Soeprihanto menguraikan, salah satu tantangan yang dihadapi PBPH dalam mengimplementasikan NEK adalah tentang metodologi pengukuran kinerja pengurangan emisi GRK. Pasalnya metodologi yang sekarang digunakan dalam SRN masih belum sepenuhnya melingkupi aksi mitigasi FOLU Net Sink 2030. “Perlu dilakukan percepatan untuk pengesahan metodologi yang bisa diaplikasikan pada PBPH sesuai dengan aksi mitigasi FOLU Net Sink 2023 ,” katanya.

Sementara itu Senior Advisor Business Finland, yang juga Konselor Kedutaan Besar Finlandia di Jakarta, Nina Jacoby mengatakan, perdagangan karbon sejatinya belum benar-benar siap di seluruh dunia. “Makanya penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dan melihat apa yang bisa dilakukan antara Indonesia-Finlandia bersama-sama,” katanya.

Beberapa pembelajaran yang ditawarkan oleh Finlandia adalah bagaimana membuat pemodelan karbon pada hutan yang bisa dapat dpertanggungjawabkan.
Dalam webinar itu juga dipaparkan bagaimana peran hutan di Finlandia dalam aksi mitigasi perubahan iklim. 

Penulis: Lina
Editor: Arianto 
Share:

Sinar Continental Textile Diduga Buang Limbah B3


Duta Nusantara Merdeka | Cimahi
Kasus kontroversial melibatkan PT Sinar Continental Textile di Cimahi semakin meruncing ketika media dan masyarakat menuntut tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran serius terkait pembuangan limbah beracun dan berbahaya (B3). PT Sinar Continental Textile (PT SC) diduga melakukan pengelolaan limbah yang sembrono dan ilegal, menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat.

Berawal dari laporan awal tentang perilaku sembrono PT SC dalam pembuangan limbahnya, media membentuk sebuah tim investigasi, Selasa (24/10/23). Setelah proses investigasi yang menyeluruh termasuk wawancara dengan saksi-saksi, serta mengumpulkan bukti foto dan video yang sah, PT SC diduga terlibat dalam pelanggaran serius terkait regulasi pengelolaan limbah B3.

Namun, alih-alih memberikan klarifikasi yang jelas, PT SC terkesan mengelak dan mengalihkan perhatian dengan memanggil pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kasus ini. Muhammad Yunus, yang merupakan HRD pabrik dan seorang BACALEG di Kota Cimahi, justru memanggil ketua RT, Bhabinmas, dan pihak Polsek setempat, yang membuat media dan masyarakat bertanya-tanya akan hubungan apa yang sebenarnya terjadi di balik panggilan tersebut.

DS, salah satu anggota tim investigasi dari gabungan media, menyatakan bahwa pihak PT SC seharusnya memberikan klarifikasi yang benar dan jelas. Namun, PT SC justru terlihat mencoba menghindar dengan menggandeng pihak-pihak yang tidak terkait dengan kasus ini. Sebagai respons terhadap ketidakkooperatifan PT SC, media bersama-sama dengan Gabungan Media Pemberantasan Limbah (GMPL) berencana untuk melaporkan pelanggaran ini ke Polres Cimahi dan Dinas Lingkungan Hidup.

Dalam pernyataannya, YSF, Bendahara GMPL, menegaskan bahwa PT SC diduga telah melanggar banyak pasal terkait pembuangan limbah B3. GMPL telah mengumpulkan bukti yang sangat kuat, termasuk foto, video, dan dokumen yang mendukung tuduhan ini. Apabila PT SC tidak bersedia bekerja sama dengan proses investigasi, GMPL dan media bersatu akan mengambil langkah hukum yang diperlukan.

Media bersama-sama dengan GMPL akan terus mendesak Polres Kota Cimahi dan Dinas Lingkungan Hidup Cimahi untuk melakukan audit dan pemeriksaan menyeluruh terkait kasus ini. Apabila terbukti bersalah, tuntutan hukum yang seberat-beratnya akan diberlakukan, termasuk kemungkinan penutupan PT SC. Semua pihak yang terlibat dalam kasus ini akan dijerat dan ditangkap sesuai hukum yang berlaku.

Harapannya adalah PT SC harus memberikan klarifikasi yang benar, tidak mengelak, dan mematuhi tenggat waktu yang ditentukan. Pelanggaran hukum dan pelanggaran etika jurnalistik seperti menghalangi tugas pers harus mendapatkan respons hukum yang sesuai.

Editor: Arianto 


Share:

Waste4Change dan Sampoerna Bantu Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab di Karawang


Duta Nusantara Merdeka | Karawang, Jawa Barat 
PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change), bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui Program Keberlanjutan "Sampoerna Untuk Indonesia," menyelenggarakan "Diseminasi Program Tirtasari Bijak Kelola Sampah" di Kabupaten Karawang, Selasa (26/09/2023). Program kolaboratif ini, yang sudah berjalan sejak September 2022, telah mencapai berbagai pencapaian dalam upaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, melibatkan kontribusi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karawang, perangkat Desa Tirtasari, dan masyarakat setempat.

Melalui program ini, Desa Tirtasari kini memiliki satu unit Bank Sampah yang dinamakan Bank Sampah Mencrang yang telah mengelola sebanyak 800 kg sampah dari masyarakat. Untuk memastikan komitmen warga dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab, Pemerintah Desa didorong untuk merancang Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan ini mencakup peningkatan kesadaran pengelolaan sampah bagi masyarakat, penyelenggaraan lokakarya pengomposan sampah organik, dan promosi daur ulang sampah anorganik. Diharapkan masyarakat Desa Tirtasari akan terus menerapkan praktik-praktik ini, sehingga membantu mengurangi sampah yang berakhir di TPA Jalupang.

“Waste4Change bersama Sampoerna telah berupaya mendorong perubahan perilaku dan menciptakan ekosistem menuju pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di Desa Tirtasari. Harapan kami, melalui Bank Sampah Mencrang dan praktik pengomposan, masyarakat Desa Tirtasari akan lebih semangat untuk terus mengurangi sampah yang bocor ke lingkungan dan sampah yang berakhir di TPA Jalupang,” jelas Anissa Ratna Putri, Kepala Departemen Waste4Change Konsultan Ekosistem.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Waste4Change pada Oktober 2022, diketahui bahwa rata-rata timbulan sampah oleh warga Desa Tirtasari mencapai 0,4 kg per orang per hari. Sayangnya, sampah tersebut sebelumnya hanya ditangani dengan cara dibakar, dibuang secara ilegal, dan berakhir di TPA Jalupang yang sudah sangat penuh. Kehadiran Bank Sampah Mencrang di Desa Tirtasari sejak Januari 2023 dimaksudkan untuk mendorong masyarakat memilah dan mengolah sampah dengan cara yang benar, sehingga mengurangi pembakaran, pembuangan ilegal, dan masuknya sampah ke TPA.

“Terima kasih kepada Sampoerna dan Waste4Change yang telah memberikan pelatihan dan pendampingan, termasuk memberikan kendaraan angkut sampah kepada Desa Tirtasari. Dukungan ini memungkinkan kami memberikan edukasi dan pelayanan pengelolaan sampah kepada seluruh masyarakat Desa,” ujar Tuti Komala, Kepala Desa Tirtasari.

Program ini tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah, tetapi juga merupakan bagian dari Program Keberlanjutan "Sampoerna Untuk Indonesia" yang merupakan kolaborasi antara Sampoerna dan Waste4Change. Program ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia, termasuk aspek lingkungan.

“Kami bekerja sama dengan Waste4Change melalui program pendampingan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah di Karawang dan pada saat yang sama dapat menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar,” jelas Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk.

Program Pengelolaan Sampah Bijak Tirtasari mendapat tanggapan positif dari pemerintah Kabupaten Karawang. Inisiatif ini dianggap sebagai upaya berkelanjutan yang baik yang diharapkan terus dilaksanakan, sehingga warga terbiasa mengelola sampah secara bertanggung jawab, termasuk memilah dan mendaur ulang sampah. Program Pengelolaan Sampah Bijak Tirtasari juga dapat menjadi contoh baik dalam menyelenggarakan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di desa.

“Warga yang menghasilkan sampah ikut bertanggung jawab membantu pemerintah dalam mengolah sampah di sumber, baik itu sampah ekonomis dengan menjualnya ke bank sampah maupun sampah organik dengan mengomposkan di rumah tangga,” jelas Guruh Sapta, Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolaan Sampah, dan Lim.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto




Share:

Komitmen Hadapi Krisis Iklim, Presiden Joko Widodo Luncurkan Bursa Karbon Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah secara resmi meluncurkan Bursa Karbon Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/09). Dalam pidatonya, Presiden menggambarkan bahwa bursa karbon pertama di Indonesia ini merupakan wujud komitmen negara dalam menghadapi krisis perubahan iklim.

Presiden menyatakan, "Ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis iklim, melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil dari perdagangan ini akan diinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan khususnya melalui pengurangan emisi karbon."

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjalankan solusi berbasis alam (nature-based solutions). Indonesia adalah satu-satunya negara yang sekitar 60% pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam.

"Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai potensinya Rp3 ribu triliun bahkan bisa lebih, sebuah angka yang sangat besar," tambah Presiden.

Presiden juga menekankan bahwa potensi ini akan menjadi peluang ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sesuai dengan arah global menuju ekonomi hijau. Dengan ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, langkah-langkah konkret diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

"Bursa karbon yang kita luncurkan hari ini bisa menjadi sebuah langkah konkret, bisa menjadi sebuah langkah besar untuk Indonesia mencapai target NDC (Nationally Determined Contribution)," lanjut Presiden.

Presiden juga meminta pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah konkret lainnya, seperti mengadopsi standar karbon internasional sebagai pedoman dan memanfaatkan teknologi untuk transaksi yang efektif dan efisien.

"Saya sangat optimistis, Indonesia bisa menjadi pusat perhatian dalam perdagangan karbon global, selama langkah-langkah konkret ini dikerjakan secara konsisten dan bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya," tutup Presiden.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Wapres Dorong Pengembangan Panas Bumi dan Energi Terbarukan di Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin secara resmi membuka acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023 di Assembly Hall Jakarta Convention Center Jakarta, Rabu (20/09/2023).
Dimana beliau mengungkapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dan panas bumi di Indonesia.

Indonesia, seperti negara lain, berkomitmen pada transisi energi dari bahan bakar fosil ke EBT dan energi rendah emisi guna mengurangi dampak perubahan iklim. Untuk mencapai hal ini, Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan beberapa strategi penting.

Pertama, ia menekankan perlunya perbaikan kualitas data dan insentif dalam eksplorasi panas bumi. Ini bertujuan untuk menurunkan risiko pengembangan panas bumi di Indonesia dan menjaga agar harga jual listrik panas bumi tetap kompetitif.

Strategi kedua adalah penyediaan insentif bagi pengembang EBT. Pemerintah telah menyediakan insentif eksplorasi panas bumi melalui program Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi dan Program Mitigasi Risiko Sumber Daya Panas Bumi. Dengan insentif ini, diharapkan pengembang EBT dapat merancang proyek-proyek yang lebih baik.

Wapres juga mendorong agar pembangkit panas bumi dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan infrastruktur. Ini penting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Pemerintah daerah, sebagai wilayah dengan banyak sumber daya alam, harus berperan aktif dalam memanfaatkannya.

Sebagai strategi keempat, Wapres menekankan pentingnya memperhatikan keberlanjutan lingkungan dalam penggunaan dan eksplorasi EBT. Pengelolaan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan hutan dan mengancam kehidupan satwa. Oleh karena itu, pelestarian kawasan hutan di area sumber panas bumi perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Wapres juga berpesan agar para peserta acara ini dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk memberikan kontribusi yang positif bagi Indonesia dan dunia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Yudo Dwinanda Priaadi memaparkan strategi-strategi pemerintah dalam pengembangan EBT, termasuk pembangkit listrik tenaga panas bumi dan teknologi CCS (Carbon Capture and Storage).

Hadir dalam acara ini adalah Duta Besar Kenya untuk Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan di bidang energi baru, terbarukan, baik dari dalam maupun luar negeri. Wapres Ma'ruf Amin didampingi oleh beberapa staf khususnya dalam acara ini.

Acara ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan dan memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim dan transisi energi global.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Yayasan WINGS Peduli dan Kolaboratornya Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Instalasi di Jakarta Architecture Festival 2023


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Yayasan WINGS Peduli, bekerja sama dengan Matra Studio, Mortier, dan Universitas Multimedia Nusantara, telah menghadirkan karya instalasi unik yang berfokus pada daur ulang limbah plastik dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan. Karya ini, yang diberi nama Plasti(c)ity Tree, akan dipamerkan dalam Jakarta Architecture Festival 2023 yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta.

Sebanyak 200 kg limbah plastik kemasan produk dari WINGS Group digunakan untuk menciptakan Plasti(c)ity Tree, sebuah instalasi seni yang menggambarkan transisi Ibu kota Jakarta menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa depan. Karya ini akan dapat dinikmati oleh masyarakat Jakarta dari tanggal 17 hingga 30 September 2023.

"Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan siklus hidup plastik secara kreatif. Dengan mengubah limbah plastik menjadi instalasi seni, mereka berharap dapat memberikan nilai tambah pada plastik bekas kemasan dan mencegahnya mencemari lingkungan," kata Sheila Kansil, perwakilan dari Yayasan WINGS Peduli, dalam keterangan tertulis, Senin (18/09/2023).

Selain itu, ujar Sheila, Kami juga berusaha memaksimalkan pengelolaan limbah dari kegiatan bisnis WINGS Group melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.


Plasti(c)ity Tree memanfaatkan konsep plastisitas material, yang dapat berubah bentuk dan fungsi tanpa mengalami kerusakan. Seperti halnya Jakarta yang akan terus tumbuh dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan sosial dan pembangunan. Karya ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi berkelanjutan yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum.

Sementara itu, Rizki Siregar dari Matra Studio mengapresiasi inisiatif Yayasan WINGS Peduli dalam mendukung pembuatan karya seni ini. Kolaborasi ini terwujud karena kesamaan nilai, di mana kelestarian lingkungan menjadi landasan bagi karya seni mereka. Plasti(c)ity Tree akan menjadi salah satu poin menarik dalam Jakarta Architecture Festival 2023 yang akan digelar di Lobby Utama Thamrin Nine, Jakarta Pusat.

Selain pameran karya instalasi, acara Jakarta Architecture Festival 2023 juga akan menawarkan konferensi, diskusi, pemutaran film, tur kota, dan pameran inspiratif. Proses pembuatan Plasti(c)ity Tree, mulai dari pemadatan plastik hingga pembuatan instalasi oleh mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, akan dipresentasikan dalam bentuk video bersama mini Plasti(c)ity Tree di Space8 at Astha UG Floor pada tanggal 22-26 September 2023.

Seperti diketahui, Yayasan WINGS Peduli tidak hanya berfokus pada daur ulang plastik melalui kolaborasi ini, tetapi juga secara konsisten melaksanakan berbagai program pelestarian lingkungan. Mereka telah terlibat dalam aksi bersih sungai dan kali, pembuatan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS), peresmian Bank Sampah, serta kampanye #PilahDariSekarang yang masih berlangsung. 

"Semua upaya ini mencerminkan komitmen Yayasan WINGS Peduli untuk melestarikan lingkungan, sejalan dengan filosofi perusahaan bahwa "the good things in life should be accessible for all" (hal-hal baik dalam hidup seharusnya dapat diakses oleh semua orang)," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto






Share:

Kerja Sama Perdagangan Listrik Low Carbon Antara Indonesia dan Singapura Ditandatangani


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif, dan Second Minister for Trade and Industry Singapura, Tan See Leng, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang menandai awal dari kerja sama energi rendah karbon dan interkoneksi listrik lintas batas antara kedua negara dilakukan di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jum'at (08/09/2023). MoU ini memiliki dampak penting dalam mengarahkan kedua negara menuju masa depan yang berkelanjutan.

MoU ini membahas kerja sama perdagangan listrik dengan fokus pada energi rendah karbon, yang merupakan langkah yang signifikan dalam rangka memerangi perubahan iklim. Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa ini adalah kelanjutan dari pertemuan ASEAN di Bali dan akan meningkatkan interkoneksi di ASEAN secara keseluruhan.

Area kerja sama yang termasuk dalam MoU ini meliputi:

1. **Pengembangan Proyek Energi Rendah Karbon**: Ini mencakup interkoneksi untuk perdagangan listrik lintas batas antara Indonesia dan Singapura, yang telah disetujui oleh kedua pemerintah.

2. **Pertukaran Informasi**: Kedua negara akan berbagi informasi tentang kebijakan, persetujuan peraturan, dan kerangka kerja untuk memfasilitasi proyek perdagangan listrik lintas batas komersial.

3. **Kredit Karbon**: MoU ini juga mencakup pengembangan proyek perdagangan tenaga listrik lintas batas dan kredit karbon sesuai dengan peraturan perundang-undangan masing-masing negara.

4. **Bidang Kerja Sama Lain**: Selain poin-poin di atas, kedua negara akan mengeksplorasi bidang kerja sama lainnya yang akan diputuskan bersama.

Menurut Dadan, MoU ini memiliki jangka waktu lima tahun dan dapat diperpanjang selama lima tahun berikutnya. Ini menciptakan landasan yang kuat untuk kerja sama yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Dadan juga menyoroti bahwa MoU ini adalah pelengkap dari kesepakatan sebelumnya antara Kementerian ESDM RI dan Ministry of Trade and Industry (MTI) Singapura yang dilakukan pada 21 Januari 2022. Kesepakatan sebelumnya mencakup pengembangan teknologi energi rendah karbon, jaringan listrik regional, interkoneksi lintas-batas, perdagangan energi, pembiayaan proyek energi, dan pengembangan sumber daya manusia terkait.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Indonesia, Jisman P. Hutajulu, menjelaskan bahwa eksekusi dari nota kesepahaman terkait interkoneksi listrik masih menunggu permintaan dari Singapura. Selanjutnya, hal ini akan dikonsolidasikan dengan PT. PLN (Persero) untuk mengelola transmisi listrik dengan efisien.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam mengembangkan sumber energi yang lebih bersih, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan akses listrik lintas batas. Hal ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, yang akan memberikan manfaat tidak hanya bagi Indonesia dan Singapura, tetapi juga bagi seluruh kawasan ASEAN dan lingkungan global.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Tantangan LPI 2023, iFuel: Solusi Inovatif Menuju Efisiensi Kinerja Logistik Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang besar, baru-baru ini dihadapkan oleh temuan memprihatinkan dalam Logistic Performance Index (LPI) 2023. Skor LPI Indonesia disebutkan 3,0 (Singapura di posisi pertama dengan skor 4,3), sehingga menempati urutan 63 dari sebelumnya 46 di tahun 2018.

Perubahan signifikan dalam peringkat LPI Indonesia menunjukkan adanya tantangan serius dalam mengelola aliran barang dan jasa di rantai pasokan. McEasy, perusahaan penyedia solusi bisnis digital Software-as-a-Service (SaaS) bagi operator logistik dan transportasi, melihat peluang untuk menghadapinya dengan solusi yang inovatif, yaitu iFuel.

iFuel adalah teknologi sensor kendaraan yang mampu membawa pengendalian dan efisiensi bahan bakar ke tingkat yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini merespon berbagai masalah kritis dalam infrastruktur logistik, efisiensi transportasi, dan hal lainnya yang tercermin dalam penurunan skor LPI Indonesia.

Pada indikator kompetensi dan kualitas logistik, Indonesia mendapat skor 2,9, indikator pelacakan dan penelusuran serta timeline juga turun mendapat skor 3 dan timeline 3,3, yang seluruhnya merupakan penurunan dari skor tahun 2018. Ini menunjukkan perlunya perubahan yang cepat dan responsif dalam pengelolaan rantai pasokan.

"iFuel mewakili komitmen kuat perusahaan terhadap penelitian dan pengembangan teknologi inovatif. Dengan akurasi mencapai lebih dari 90%, iFuel memungkinkan armada untuk memantau volume bahan bakar secara presisi. Dashboard intuitif iFuel memberikan visualisasi data yang mudah dimengerti, memungkinkan pengambil keputusan di perusahaan untuk mengambil tindakan tepat dan responsif," kata Raymond Sutjiono, CEO McEasy dalam keterangan persnya, Rabu (06/09/2023).

Selain itu, iFuel juga membantu meningkatkan perilaku berkendara dengan peringatan real-time terkait perilaku berisiko, seperti kecepatan berlebihan, pengereman mendadak, atau tikungan tajam. Ini dapat mengurangi potensi insiden dan menjaga kendaraan dalam kondisi terbaik.

Salah satu kemampuan penting iFuel adalah mendeteksi pencurian bahan bakar. Dengan memantau kapasitas bahan bakar yang tidak biasa dan melacak lokasi secara akurat, armada dapat merespons tindakan mencurigakan dengan cepat, mengurangi kerugian akibat tindakan kriminal.

Dalam konteks hasil buruk Indonesia pada LPI, McEasy telah mengamati banyak perusahaan yang masih melakukan monitoring bahan bakar secara manual. iFuel memudahkan untuk menangkap kasus pencurian bahan bakar serta identifikasi pemborosan bahan bakar pada kendaraan.

Sementara itu, Grady Kusmulyadi, Chief of Product McEasy, menyatakan bahwa perusahaan logistik dan transportasi yang menggunakan fitur iFuel dapat memperoleh ROI sampai dengan 300% dari teknologi ini.

McEasy merilis iFuel dalam 2 pilihan, yaitu iFuel Ultrasonic dan iFuel Stick, yang memiliki perbedaan dalam pemasangan. Dalam menghadapi peralihan menuju kendaraan listrik, iFuel membuktikan bahwa penghematan biaya dan pengurangan emisi tetap dapat diwujudkan dalam dunia armada bahan bakar.

McEasy percaya bahwa teknologi iFuel akan memainkan peran penting dalam transformasi industri, membantu perusahaan mencapai efisiensi dan keselamatan yang lebih tinggi, serta mendorong pengelolaan armada yang berkelanjutan. Dalam mengatasi tantangan LPI 2023, iFuel adalah salah satu langkah inovatif yang dapat membantu Indonesia memperbaiki posisinya dalam bidang logistik.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Purewax Dukung Turnamen Golf demi Konservasi Harimau Sumatera


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pada tanggal satu September lalu, PT Granton Marketing (Optimo Indonesia) melalui merek Purewax memberikan dukungan luar biasa untuk acara The 9th Annual Asian Tigers 45-Hole Challenge dan The 4th Annual Asian Tigers 18-Hole Competition di Jakarta. Turnamen golf ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang mendukung lingkungan dan konservasi satwa-satwa asli Indonesia.

Optimo Indonesia, melalui merek Purewax, telah berkomitmen untuk menjadi bagian dari kegiatan sosial yang memberikan dampak positif bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi mereka untuk berkontribusi nyata dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan alam sekitar. Dalam hal ini, Optimo Indonesia dan Purewax memilih mendukung konservasi Harimau Sumatera, salah satu spesies yang terancam punah.

ASTI (Animal Sanctuary Trust Indonesia) adalah yayasan yang dipilih untuk menerima hasil donasi dari turnamen golf ini. Misi ASTI adalah untuk menyelamatkan, membantu, dan merehabilitasi satwa-satwa asli Indonesia yang terancam punah. Termasuk di dalamnya adalah Harimau Sumatera, yang saat ini hanya tersisa sekitar 400 ekor di alam liar.

Melalui dukungan dari turnamen golf ini, ASTI berhasil membangun pusat penyelamatan dan klinik khusus untuk Harimau Sumatera di pinggiran habitat Taman Nasional mereka di Bengkulu, Sumatera Selatan. Ini adalah langkah penting dalam upaya melestarikan spesies yang sangat rentan ini.

"Kebahagiannya dalam terlibat secara langsung dalam upaya penyelamatan dan rehabilitasi satwa asli Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa Optimo Indonesia dan Purewax akan terus mendukung program-program positif berkelanjutan," kata.Reeza Budhisurya, Director Optimo Indonesia dalam keterangan persnya, Selasa (05/09/2023).

Sementara itu, Bill Lloyd, Managing Director Indonesia Asian Tigers Indonesia, mengucapkan terima kasih kepada Optimo Indonesia & Purewax atas dukungannya dalam turnamen golf 45-Hole & 18-Hole. Melalui kerja sama yang luar biasa ini, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 350.000.000 dalam 3 tahun. Dana ini disalurkan langsung ke ASTI untuk mendukung upaya mereka dalam melestarikan dan rehabilitasi Harimau Sumatera yang terancam punah.

ASTI sendiri berperan penting dalam menyelamatkan satwa liar yang disita oleh Pemerintah Indonesia, dengan merawat sekitar 80 satwa yang termasuk dalam berbagai spesies yang berbeda.

Menariknya, Selain dukungan mereka untuk konservasi alam, Purewax sendiri hadir untuk para pecinta otomotif Indonesia dengan produk andalan mereka, Purewax Waterless Wash. Produk ini merupakan semprotan hidrofobik pembersih all-in-one yang aman untuk semua lapisan cat, dan dapat memberikan kilau tanpa menggunakan air.

Dengan dukungan dari perusahaan seperti Optimo Indonesia dan Purewax, serta partisipasi dalam turnamen golf yang bermanfaat ini, kita dapat melihat bagaimana upaya nyata untuk melestarikan lingkungan dan satwa-satwa asli Indonesia dapat menginspirasi perubahan positif. 

Kita berharap bahwa kemitraan ini akan terus berlanjut di masa mendatang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan kehidupan satwa liar yang terancam. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi Purewax Indonesia di Purewax.id.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Kemenperin: Polusi Tinggi di Akhir Pekan, Bukan Faktor Kendaraan Bermotor


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kualitas udara di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok) pada Sabtu (2/9) hingga pukul 11.00 WIB dilaporkan sebagai yang terburuk bila dibanding dengan kondisi sepanjang Agustus lalu. 

Situs IQAir.com, menunjukkan indeks kualitas udara wilayah Jakarta sebesar 168 (tidak sehat) dan konsentrasi Particulate Matter (PM) 2.5 mencapai 19,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan dari World Health Organization (WHO). 

Kondisi ini terjadi pada pagi akhir pekan, di saat mobilitas masyarakat
menggunakan kendaraan bermotor jauh berkurang dibandingkan pada hari kerja.

“Kualitas udara di hari Sabtu ini menunjukkan bahwa level emisi di udara ambien tetap tinggi pada saat jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi lebih sedikit. Hal ini menandakan perlunya dikaji lebih dalam apakah kendaraan bermotor merupakan penyumbang terbesar polusi udara. Diperkirakan ada faktor lain di luar transportasi yang menyebabkan kualitas udara di akhir pekan cukup buruk, sama dengan di hari kerja,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Sabtu (2/9).

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pencemaran udara terbesar berasal dari kendaraan yakni 44%, kemudian 34% Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), lalu dari rumah tangga dan sumber lainnya.

Febri menyampaikan, untuk mendukung pengendalian emisi gas buang di sektor industri, sesuai arahan Presiden dalam Ratas dan Rakor yang melibatkan seluruh Kementerian/Lembaga, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan identifikasi terkait permasalahan ini serta mengambil beberapa langkah. 

Pertama, membentuk tim inspeksi pengendalian emisi gas buang sektor industri di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Dalam menjalankan tugasnya, tim inspeksi telah melakukan langkah-langkah identifikasi dan perencanaan terkait sistem inspeksi, mulai dari pendataan, monitoring, hingga kunjungan ke lapangan. 

“Beberapa kegiatan usaha yang menjadi sorotan telah dipantau, dan satu perusahaan industri yang diduga mencemari lingkungan telah diperiksa secara langsung. Hasilnya, emisi gas buang perusahaan tersebut jauh di bawah ambang batas, meskipun ada permasalahan administratif yang perlu diselesaikan,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kemenperin, Eko S. A. Cahyanto.

Hasil pemantauan yang telah dilakukan oleh tim inspeksi pada Senin (28/8) lalu di perusahaan industri kelompok industri bahan galian nonlogam dan industri baja di wilayah Jabodetabek menunjukkan bahwa perusahaan telah mematuhi semua peraturan perundang-undangan terkait kegiatan mereka yang berdampak pada lingkungan. 

Selain itu, hasil pengukuran menunjukkan bahwa emisi mereka tetap berada di bawah ambang batas. Kemenperin menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pelaporan Pengendalian Emisi Gas Buang Sektor Industri di Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten. SE tersebut dimaksudkan sebagai landasan dan acuan dalam pelaporan pengendalian emisi gas buang sektor industri bagi Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri di wilayah tersebut.

Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten yang dalam proses pembangkitan energi, proses produksi, dan limbahnya mengeluarkan emisi gas buang dan/atau gangguan ke udara ambien wajib untuk melaksanakan pengendalian emisi gas buang, menjamin pemenuhan parameter emisi gas buang dan udara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan melaporkan pengendalian emisi gas buang secara berkala.

Dalam pelaksanaannya, industri melakukan pelaporan berkala setiap satu kali dalam satu minggu pada hari Kamis melalui portal Sistem Informasi Industri Nasional (www.siinas.kemenperin.go.id) sesuai dengan tata cara pelaporan sebagaimana tercantum dalam Lampiran SE Menperin.

Pada periode 31 Agustus 2023, sebanyak 1.008 Perusahaan Industri dan 17 Perusahaan Kawasan Industri di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten melakukan pelaporan. Perusahaan melaporkan antara lain emisi yang dikeluarkan, boiler yang digunakan, limbah B3 dan non-B3, serta alat pengendali emisi yang digunakan.

“Kami juga mewajibkan kepada seluruh perusahaan yang memiliki titik-titik kritis, termasuk yang memiliki pembangkit energi sendiri, untuk menambahkan instrumen yang bisa mengurangi emisi. Instrumen yang dimaksud bisa bermacam-macam, dari yang paling sederhana seperti scrubber sampai kelektrostatis dengan dengan teknologi yang terbaru. Kami mengharapkan agar penerapan instrumen pengurang emisi ini bisa membantu kondisi udara dan kualitasnya bisa lebih baik lagi,” tegas Eko.

Kemenperin juga terus melakukan monitoring dengan peralatan terkalibrasi melalui alat monitoring kualitas udara yang terintegrasi dengan sistem informasi digital yang diberi nama Adaptive Monitoring System (AiMS), serta berusaha untuk memastikan penerapan instrumen pengurang emisi di industri dapat membantu memperbaiki kualitas udara.

Langkah selanjutnya adalah menjalin koordinasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Koordinator Perekonomian, serta pemerintah daerah. 

“Penanganan pengendalian emisi menjadi fokus perhatian Kemenperin dalam rangka menjaga iklim usaha industri. Kondisi lingkungan merupakan bagian integral dalam mempromosikan investasi di Indonesia dan meningkatkan kerja sama internasional di sektor industri. Dengan komitmen untuk menjaga iklim usaha yang kondusif dan tetap optimis di kalangan pelaku usaha, kami memahami pentingnya menjaga sentimen pelaku usaha agar tetap optimis, yang saat ini ditunjukkan oleh angka Purchasing Manufacturing Index (PMI) Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang menandakan sektor industri terus ekspansif,” pungkas Eko. (Arianto)


Share:

BBTNTC Bersama Pertamina Foundation Komitmen Jaga Kelestarian Hiu Paus di TNTC


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
The International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengategorikan hiu paus (Rhincodon typus) sebagai spesies yang rentan, terdaftar dalam daftar merah sebagai terancam punah sejak tahun 2016. Dalam upaya mewujudkannya, bertepatan dengan International Whale Shark Day atau Hari Hiu Paus Internasional, telah ditandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) dan Pertamina Foundation (PF), di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (30/08/2023).

Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat fungsi konservasi kawasan melalui dukungan Pusat Hiu Paus, dengan fokus pada pengembangan WSC, pemberdayaan masyarakat untuk perlindungan, penelitian ilmiah, dan pemantauan populasi. Kesepakatan ini disaksikan oleh tokoh penting dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Taman Nasional Teluk Cenderawasih, yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri No. 8009/Kpts-II/2002, merupakan kawasan konservasi keanekaragaman hayati laut.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Supartono, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menjaga lingkungan. Taman ini secara konsisten memantau populasi hiu paus, mengidentifikasi individu-individu untuk studi demografi. Namun, faktor-faktor seperti biaya tinggi untuk pelabelan dan keterbatasan sumber daya telah mempengaruhi perkembangan proyek ini. Oleh karena itu, bermitra dengan Pertamina Foundation penting untuk menjaga keberlanjutan aktivitas pemantauan.

Dalam kesempatan ini, Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, melihat kerjasama ini sebagai kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan di Indonesia. "Kesepakatan ini sejalan dengan program lingkungan ikonik mereka, dengan harapan dapat menjadi model sukses bagi upaya konservasi, yang memberikan manfaat bagi Indonesia dan dunia," ucapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko menyoroti pentingnya kerjasama antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan Pertamina Foundation dalam melestarikan hiu paus dan ekonomi lokal. Beliau percaya bahwa kemitraan ini akan menarik peneliti lokal dan internasional untuk berkontribusi pada penelitian hiu paus dan pelestarian ekosistem.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

KLHK Gelar Rapat Kerja Pembangunan LHK Ekoregion Papua


Duta Nusantara Merdeka | Papua
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Ekoregion Papua di Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada 10-11 Agustus 2023. 

Raker dihadiri oleh peserta dari Eselon II Pusat KLHK, Kepala Badan/Dinas Provinsi yang membidangi Perencanaan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan seluruh Kepala UPT KLHK di Pulau Papua.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono menyampaikan agenda ini merupakan rapat kerja pembangunan LHK ekoregion terakhir. 

Sebelumnya telah diawali di ekoregion Sumatera, ekoregion Kalimantan, ekoregion Sulawesi Maluku, ekoregion Jawa, ekoregion Balinusra, dan terakhir ekoregion Papua. 

Semua rapat kerja ini difasilitasi Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Setjen KLHK.

Tema rapat kerja kali ini ialah pengamanan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pelestarian keanekaragaman hayati pulau papua.

"Semua hasil rekomendasi raker menjadi bahan dasar untuk kebijakan pembangunan lhk nasional," ujarnya.

Selanjutnya Bambang menyampaikan keynote speech tentang "Produktivitas Tapak Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Pengamanan SDA LH serta Pelestarian Keanekaragaman Hayati Pulau Papua". 

Materi tersebut dibagi menjadi tiga sub tema yaitu Pengantar: Transglobal Leadership, Visi NKRI/Tujuan Bernegara dan Tantangan Global di Ekoregion; Landscape dan Seascape sebagai Basis Penerapan Transglobal Leadership; dan Aktualisasi Transglobal Leadership dalam Pengendalian Pembangunan Ekosistem Pulau Papua.

Pada kesempatan tersebut, Bambang kembali mengingatkan peran strategis P3E dalam pengendalian pembangunan LHK berbasis landscape-seascape, termasuk mengawal berbagai instrumen lingkungan hidup dan kehutanan. 

"P3E juga berperan sebagai jembatan penghubung dengan para pihak terkait (stakeholders) sebagai Pelaku (implementers) pembangunan LHK beserta sumberdayanya (resources), termasuk melakukan mobilisasi dan orkestrasi sumberdaya dari berbagai pihak tersebut," jelas Bambang.

Yang tidak kalah penting, P3E bertugas untuk memastikan status keberlanjutan di level landscape-seascape sampai
ke tapak. 

Sehingga, diperlukan Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan Ekoregion yang mumpuni.

Raker kali ini dibuka oleh Pj. Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo. Dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terimakasih atas dipilihnya Merauke, Papua Selatan sebagai tuan rumah Raker P3E Papua.

Apolo juga berpesan agar hasil pengelolaan sumber daya alam harus diprioritaskan untuk peningkatan sumber daya manusia.

"Sumber daya alam harus dimanfaatkan secara bijak, dengan terus meningkatkan kapasitas SDM," katanya.

Pada Raker ini, Pj. Gubernur Papua Selatan juga sekaligus meluncurkan Peraturan Gubernur Papua Selatan No. 88 tahun 2023 tentang Kebijakan dan Strategi Dalam Pengurangan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Provinsi Papua Selatan.

Dalam rangkaian kerjanya di Papua Selatan, Sekjen KLHK Bambang Hendroyono juga berkunjung ke Taman Nasional Wasur untuk meresmikan fasilitas sanctuary walabi, sekaligus peresmian gedung kantor BBKSDA Papua serta penyerahan bantuan peningkatan ekonomi produktif bagi masyarakat. 

Selain itu, dilakukan juga launching pelatihan pengarusutamaan gender MOOC KLHK. (Arianto)


Share:

Delima Silalahi: Pengakuan Wilayah Adat Di Indonesia Masih Alami Sejumlah Hambatan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Perjuangan masyarakat adat untuk mendapatkan pengakuan atas tanah ulayatnya di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), Delima Silalahi saat konferensi pers bertema “Pengakuan Hutan Adat di Indonesia: Peluang dan Tantangan” di Hotel Ashley Tanah Abang, Jakarta (09/05/2023). 

Menurut Delima, berbagai upaya telah dilakukan seperti lobi dan audiensi dengan pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat (Kantor Staf Kepresidenan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), DPR/DPRD, Komnas HAM, Komnas HAM. tentang Kekerasan terhadap Perempuan, dan lembaga negara lainnya. Mereka juga melakukan aksi damai di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat. Namun hingga kini belum mendapat tanggapan serius.

Delima memimpin advokasi 7.213 hektar lahan hutan tropis untuk enam masyarakat adat di Sumatera Utara. Perjuangannya telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Namun sampai saat ini masyarakat adat khususnya di Kabupaten Humbang Hasundutan belum mendapatkan haknya karena belum adanya pengakuan pemerintah.

Lebih lanjut, Delima menambahkan, ketiadaan pengakuan pemerintah membuat masyarakat adat rentan terhadap kriminalisasi atau intimidasi oleh pemilik lahan—khususnya korporasi—yang tumpang tindih dengan tanah adatnya.

Upaya Delima untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat selama satu dekade terakhir membuatnya mendapatkan Penghargaan Lingkungan Goldman 2023. Penghargaan ini membuka mata bahwa kedaulatan hutan adat Indonesia harus terus diperjuangkan.

Masih kata Delima, tanah ulayat merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat adat yang telah diwariskan secara turun-temurun. “Kita hemat sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjaga hutan dan sumber air, menanam pohon alam, dan mengembangkan kemenyan sebagai sumber kehidupan. Yang kita perjuangkan bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri tetapi juga untuk keselamatan lingkungan kita," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan masyarakat adat Pargamanan Bintang Maria di Humbang Hasundutan, Eva Lumban Gaol, membenarkan perjuangan mereka untuk mendapatkan pengakuan negara masih menghadapi beberapa tantangan. Menurutnya, masyarakat adat telah mempersiapkan segala macam persyaratan administrasi untuk mendapatkan pengakuan. Namun hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.

“Hal paling menantang yang kami hadapi adalah di tingkat kabupaten, yaitu terbitnya peraturan daerah tentang pengakuan tanah dan hutan ulayat bagi masyarakat Pargamanan Bintang Maria,” kata Eva.

Ia berharap pemerintah pusat dan daerah lebih bersinergi untuk memenuhi hak-hak masyarakat adat. Pengakuan terhadap kelangsungan tanah ulayat, menurut Eva, secara tidak langsung menjadi bagian dari upaya penyelamatan lingkungan yang juga menjadi target pembangunan berkelanjutan pemerintah Indonesia.

Sementara itu, Pakar Utama Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Usep Setiawan sepakat, pemerintah perlu meningkatkan keseriusan dalam percepatan pengakuan keberadaan masyarakat adat dan wilayahnya.

“Pengakuan hutan adat dan tanah ulayat sebagai hak milik masyarakat adat harus lebih diperluas di masa kini dan masa mendatang. Aparatur pelayanan dan alokasi anggaran negara di pusat dan daerah harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut Usep, KSP juga berupaya mendorong pengakuan ruang hidup masyarakat adat dengan menjalankan fungsi: percepatan program prioritas, debottlenecking jika ada hambatan, dan komunikasi politik dan publik. 

"Tantangan utama yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah integrasi regulasi terkait masyarakat adat dan keharmonisan aparatur birokrasi pemerintahan," pungkasnya. (Arianto)


Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini