Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Pameran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pameran. Tampilkan semua postingan

Pembukaan Indonesia Dental Exhibition & Conference 2019 di JCC Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta,
Pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar di Indonesia, Indonesia Dental Exhibition Exhibition & Conference (IDEC), resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi hari ini, Jumat 13 September 2019 di Jakarta Convention Center.

Ketua PB PDGI, Dr. drg. Sri Hananto Seno, Sp. BM., MM., FICD dalam sambutan pembuka mengatakan, Gelaran yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) bekerja sama dengan Koelnmesse Pte.Ltd dan PT Traya Eksibisi Internasional ini akan berlangsung selama 3 hari (13 15 September 2019). Menempati area seluas 5000 m2 di Assembly Hall, sebanyak 232 ekshibitor brand dari 18 negara, dan 3 paviliun nasional dari Cina, Korea Selatan dan Jerman serta sejumlah pelaku usaha lokal siap menampilkan informasi terbaru perkembangan teknologi kedokteran gigi di dunia.

IDEC 2019, menurut Sri Hananto Seno, bukan sekedar pameran dagang alat kesehatan kedokteran gigi, sekaligus juga menjadi wahana peningkatan pengetahuan bagi para profesional dokter gigi di Indonesia agar lebih responsif terhadap perkembangan teknologi kedokteran gigi.

Lanjut Sri Hananto, Untuk itu serangkaian lokakarya ilmiah dan demonstrasi teknologi kedokteran gigi ditampilkan secara komprehensif oleh 18 narasumber ahli yang telah terbukti berpengalaman diantaranya dalam rehabilitasi dan bedah mulut, endodontic, ortodontik, periodontologi, serta sejumlah inovasi dalam self litigation, fotografi gigi dan seputar kedokteran gigi anak.

"Kami berharap IDEC menjadi agenda penting industri kedokteran gigi dan profesional dokter gigi untuk saling berbagi informasi dan berjejaring demi memajukan industri kedokteran gigi dan kualitas profesi dokter gigi Indonesia," ujar Dr. drg Sri Hananto Seno.dalam sambutannya di JCC Jakarta. Jum'at (13/9)


Melanjutkan tema IDEC sebelumnya "The Premier Dental Exhibition and Conference for Indonesian Market, kata Sri Hananto, IDEC diharapkan menjadi centre of excellence bagi para pelaku industri gigi mulai dari dokter, tenaga medis, dental supplier, pelaku manufaktur alat kesehatan, bahkan masyarakat pada umumnya.

"Potensi Indonesia untuk berkembang di bidang industri kedokteran tinggi sangat besar. Dilihat dari segi jumlah dokter gigi, menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (tahun 2005 sampai 11 April 2018) tercatat ada 33.523 terdiri dari dokter gigi (29.939) dan dokter gigi spesialis (3.584)," urai Sri Hananto.

Tetapi di sisi lain, lanjut Sri Hananto, angka tersebut rupanya belum memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 disebutkan hanya 10 persen masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis dan 57 persen penduduk Indonesia masih mengalanmi gangguan kesehatan gigi dan mulut. Dan, prevalensi masyarakat yang tidak memiliki masalah gigi hanya 7%. Padahal WHO mengamanatkan setidaknya 50%.

Penguasaan teknologi kedokteraan gigi yang didukung oleh perangkat alat kedokteran gigi yang mumpuni merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), DR.Dr. drg. Sri Hananto Seno. Sp. BM., MM., FICD, menyoroti faktanya, industri alat kesehatan dan bahan baku kedokteran gigi baru 10 persen bisa memenuhi kebutuhan dokter gigi di Indonesia. Sementara sisanya 90 persen masih bergantung pada bahan-bahan dan alat kedokteran gigi impor. Tidak sedikit masalah terhambatnya penanganan masalah gigi bukan karena kurangnya skill dokter gigi, tetapi karena terkendalan peralatan yang terbatas.


"Ini menjadi tantangan besar kepada para pelaku industri kesehatan di Indonesia agar terdorong memproduksi bahan baku dan alat kedokteran gigi sesuai dengan teknolog terkini. Karena untuk pasar dalam negeri saja, potensinya sangat besar," jelas Sri Hananto.

"Ekshibitor dari sejumlah negara yang hadir di IDEC ingin melihat dari dekat kebutuhan pasar sekaligus menjalin kerja sama strategis dalam mengembangkan teknologi yang lebih solutif sesuai permasalahan gigi mayarakat di Indonesia," papar Ketua IDEC 2019, drg. Diono Susilo, MPH.

Sementara itu, Sekjen Oscar Primadi dalam sambutannya mengatakan, peran penting kedokteran gigi dalam peningkatan kualitas kesehatan nasional. Tidak sedikit penyakit berbahaya dan kronis justru bersumber dari masalah gigi dan mulut. Sesuai dengan roadmap Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut 2015 - 2030, melalui IDEC diharapkan menjadi momentum berbagai pihak untuk saling bersinergi untuk memberikan pelayanan maksimal kesehatan gigi dan mulut sehingga Indonesia bisa bebas karies gigi pada 2030.

Program-program capacity building terus dilakukan pemerintah untuk peningkatan skill dokter di wilayah Indonesia bagian timur, mengatur penyebaran dokter gigi di wilayah terpencil, pemberian beasiswa dokter gigi dan sebagainya. Hanya saja diakui Oskar Primadi, Indonesia punya keterbatasan peralatan kedokteran gigi.

Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional, Bambang Setiawan berharap IDEC 2019 bisa memberikan dampak yang lebih besar dari pelaksanaan IDEC sebelumnya, bukan hanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi juga aksi bersama mewujudkan Indonesia menjadi pemain utama industri kedokteran gigi.

Optimisme keberhasilan IDEC 2019 juga diungkapkan Mathias Kuepper, Managing Director Koelmess Pte.Ltd yang melihat adanya peningkatkan jumlah peserta lokal sebesar 15% dari IDEC 2017. "Peningkatan tersebut tentu memberikan angin segar bagi Indonesia menjadi negara produsen alat kesehatan kedokteran gigi yang bisa diperhitungkan di dunia internasional," tandas Mathias Kuepper. (Arianto)




Share:

Pameran dan Konvensi IPA Convex ke-43 Resmi Ditutup Kepala SKK Migas


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran dan Konvensi IPA Convex ke-43 resmi ditutup Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, di Jakarta Convention Centre, Jumat 6 September 2019. Segenap pemangku kepentingan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sepakat mendorong efisiensi di berbagai lini sebagai upaya meningkatkan daya saing dan keekonomian industri migas nasional demi peningkatan eksplorasi dan optimasi produksi untuk ketahanan energi di masa mendatang.

Di dalam pidato penutupannya, dia menekankan bahwa upaya menuju produksi 1 juta barel per hari merupakan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan. “Sekarang dengan target lifting pemerintah 775.000 bph, kami harapkan tahun depan tidak ada penurunan target, sehingga tetap sama seperti tahun ini. Ini menjadi tantangan bagi kami,” papar Dwi Soetjipto.

Beberapa hal yang telah dan akan dikerjakan Kementerian ESDM dan jajarannya, antara lain:
menerbitkan beleid keterbukaan data untuk mengoptimalkan produksi dan mengimplementasikan semua rencana kerja secepat mungkin, melakukan transformasi dari cadangan menjadi produksi serta berupaya aktif mempercepat segala macam pembahasan, penerapan teknologi EOR seperti yang dapat diamati di berbagai booth, dan terakhir mendorong eksplorasi. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia sudah menawarkan 10 potensi cadangan migas dan berharap stakeholders dapat bergabung menggarap open area ini.

“Kita membutuhkan banyak investasi, untuk mendorong efisiensi dan mengoptimalkan produksi. Selain itu kita juga berupaya menghadirkan stabilitas investasi dan terus membangun komunikasi yang lebih baik, kalau ada yang menghalangi proses ini, sampaikan kepada kami. Dengan mengidentifikasi 10 area eksplorasi, kami optimis dapat mendorong mendapatkan cadangan migas ke depan untuk menggantikan lapangan migas yang mulai berhenti beroperasi. Dalam momen ini, saya juga melihat adanya momentum untuk mentransformasi sektor ini. Saya percaya, dengan adanya hari baru, akan ada harapan baru” tegas Dwi Soetjipto.

Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan bahwa eksplorasi perlu diwujudkan untuk memanfaatkan potensi cadangan migas yang ada. Di sisi lain, optimasi lapangan-lapangan migas yang ada juga merupakan hal lain yang harus dilakukan. Pemerintah menyadari bahwa investor dihadapkan pada tantangan untuk berinvestasi di Indonesia atau mencari lokasi lain dengan memperhatikan kondisi yang terjadi di dalam dan luar negeri.


Sementara itu, Penjabat Presiden IPA, Bij Agarwal, dalam sambutan penutupannya menyatakan ucapan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, termasuk Kementerian ESDM dan jajarannya dalam mendukung pelaksanaan IPA Convex ke-43 Tahun 2019. Dari pihak investor, dia mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki peluang mendapatkan investasi migas ke depannya. Namun, hal itu bisa terjadi jika ada kolaborasi antara Pemerintah dan pelaku industri migas nasional.

“Saya mengapresiasi dukungan semua pihak atas suksesnya IPA Convex 2019 ini. Sebagai Board Director IPA, saya berterima kasih kepada Menteri ESDM sudah membuka IPA Convex 2019. Kita semua bersepakat, bahwa Indonesia masih punya peluang untuk mendapatkan investasi ke depan, dengan didukung Gross Split, perizinan yang semakin mudah, dan era baru keterbukaan data.

Kolaborasi pemerintah dan industri juga meningkat, untuk mendukung eksplorasi dan mengoptimalkan produksi, serta untuk memastikan ketahanan energi nasional. Saya berterima kasih kepada semua partisipan, pelajar dan rekan-rekan jurnalis yang mengangkat isu ini ke seluruh pelosok Indonesia. Terakhir, saya berterima kasih kepada Pak Dwi Soetjipto yang bersedia menutup IPA Convex 2019 ini secara resmi,”
ungkapnya.

Selama tiga hari penyelenggaraan, IPA Convex ke-43 2019 telah mengadakan berbagai sesi diskusi yang membahas sejumlah hal yang menjadi perhatian bersama para pemangku di industri migas. Sesi diskusi yang diadakan antara lain Plenary Sessions, Technology Sessions, Jam Session, Talent Leadership Session, dan lainnya.

Beberapa kesimpulan yang dapat dirangkum dari berbagai sesi di antaranya:
1. Plenary Session 1 yang mengusung tema Global Success Stories: Recent Improvements in Exploration Activities Worldwide, dapat disimpulkan bahwa investor global masih optimistis melakukan eksplorasi meski mendapati kenyataan harga minyak yang belum stabil.
2. Plenary Session 2 yang mengusung tema New Era for Data Management and The Impact on Exploration, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM akan
memperkuat kolaborasi dengan investor pada upaya keterbukaan data, mengingat data merupakan salah satu kendala yang menghambat investasi eksplorasi migas di Indonesia selama ini.
3. Plenary Session 3 yang mengusung tema Role of Technological Advancement in Mature Basin, dapat disimpulkan adanya kebutuhan inovasi teknologi dalam operasional blok migas tua, seperti yang dilakukan Pertamina dalam pengelolaan migas di Blok Mahakam, Kalimantan Timur.

Berdasarkan data pihak penyelenggara acara, IPA Convex kali ini dihadiri oleh sekitar 25.717 pengunjung yang terdiri dari 20.555 pengunjung umum, 1.401 mahasiswa, dan 3.761 undangan. Selain itu, IPA Convex juga diliput oleh sekitar 458 jurnalis dalam negeri dan 14 luar negeri yang berasal dari 249 media. (Arianto)










Share:

Paviliun Indonesia akan Hadir di Maison et Objet Paris


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Paviliun Indonesia pertama kali akan hadir di Maison et Objet, pameran dagang terbesar di bidang kriya dan desain interior di Eropa. Maison et Objet kali ini diselenggarakan pada tanggal 6 - 10 Oktober 2019 di Paris Nord Villepinte Exhibition Center, Paris, Prancis. Dalam partisipasinya yang pertama ini, Bekraf berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis, merangkap Andorra, Monako dan UNESCO serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII).

Bekraf memiliki komitmen untuk meningkatkan nilai ekspor produk ekraf lokal menuju pasar global. Hal ini diwujudkan melalui salah satu program besar bertajuk Indonesia Creative Incorporated (ICINC), sebuah program akselerasi yang mempersiapkan perluasan produk dan jasa kreatif ke luar negeri. Produk dan jasa kreatif yang siap dan lulus masuk ICINC adalah best of the best di subsektornya masing-masing, dimana salah satu subprogram untuk subsektor kriya dan desain interior adalah IDentities yang membawahi pendukungan pada event Maison et Objet ini.


Paviliun Indonesia dalam gelaran Maison et Objet tahun ini akan mengusung tema "Tropical Living" yang menghadirkan 24 jenama lokal beserta produk unggulan mereka di bawah brand IDentities. 24 jenama lokal yang terpilih diantaranya adalah: AIEVL Design Studio, Alfath Kurniadi, Budi Pradono, Djalin, Kayou, Du'Anyam, Threadapeutic, Bika Living, Vivere, Rattan of Indonesia, Keratons, DUA Lighting, Kandura, Conture, Bermock, Nouvwerks, Juno Home, Roa, SPEDAGI, Super Rattan, UMA Design, Sjl, Morie Rugs dan Pala Nusantara.

Joshua Simandjuntak, Deputi Pemasaran Bekraf  mengatakan, Keikutsertaan Indonesia dalam pameran Maison et Objet ini merupakan yang pertama kali selama 20 tahun sejak pameran itu dilaksanakan. Sebagai sebuah pameran yang paling bergengsi, Maison amat ketat dalam proses seleksi produk-produk yang akan dipamerkan. Tahun ini kita bersyukur Indonesia berhasil masuk. Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari ketatnya proses kurasi yang dilakukan oleh Bekraf dengan dukungan HDII.


Joshua menggarisbawahi target adanya transaksi dan market share yang harus dicapai sebagai ukuran kesuksesan keikutsertaan di pameran ini. Selain itu, ia juga berharap agar dukungan Bekraf ini dapat menjadikan industri kriya tanah air semakin berkembang pesat dan mendapat tempat di pasar global.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Perancis Andorra, Monako serta UNESCO Arrmanatha Christiawan Nasir menyatakan bahwa Diplomasi ekonomi merupakan salah satu prioritas dalam diplomasi Indonesia, oleh karena itu, KBRI secara terus menerus mencari peluang untuk meningkatkan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia, yang salah satu diantaranya adalah produk ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki peluang besar di Prancis, mengingat masyarakat Prancis memiliki cita rasa serta apresiasi seni yang tinggi. hal inilah yang mendasari KBRI Paris mendukung keikutsertaan Bekraf di Maison et Objet,' ujarnya.


Ketua Dewan Kurator, Francis Surjaseputera menjelaskan, "Dalam dunia kriya internasional, Indonesia belum dikenal sebagai penghasil produk dengan nilai desain tinggi. Padahal banyak sekali produk karya anak bangsa yang sangat bagus. Jadi tugas kami sebagai kurator adalah memilih produk yang tepat untuk pasar Eropa, khususnya Perancis yang dikenal sangat tinggi cita rasanya. Kami senang bahwa proses kurasi ini dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah kurasi yang berlaku," ujarnya. Sementara itu, Ketua HDII Nasional Rohadi Sumardi menyatakan, HDII sangat bangga diberi kepercayaan oleh Bekraf untuk terlibat dalam pameran ini.

"Maison et Objet sendiri adalah sebuah trade fair (pameran dagang) khusus untuk para profesional di bidang desain interior dan kriya dengan fokus pada produk-produk keperluan rumah (furniture, pernak pernik rumah dll) yang diselenggarakan di Parc des Expositions de Paris Nord, Villepinte, Paris, Perancis. Diadakan setiap bulan Januari dan September tiap tahun, Maison et Objet dianggap sebagai pameran paling penting di bidangnya di Eropa dan dunia. Pada partisipasinya yang pertama ini, Indonesia direncanakan untuk menempati Hall 5A, Stand R10 S9, Hell's Gate Access L6 di sektor "Unique & Eclectic", ujar Joshua dalam konferensi pers di The Club Djakarta Theater XXI, Jl. MH. Thamrin No.9, Menteng, Jakarta pusat. Selasa (27/8)

"Pada gelaran Maison et Objet kali ini, pendukungan yang dilakukan oleh Bekraf, KBRI Paris serta HDIl adalah sewa lahan serta konstruksi paviliun, penyediaan kargo bagi produk-produk yang akan ditampilkan, promosi serta publikasi bagi produk-produk tersebut dan kegiatan business meeting serta business matching yang akan menghubungkan para delegasi peserta dengan para buyers luar negeri yang hadir dalam event ini," tutup Joshua. (Arianto)








Share:

VAB dengan Tajuk How will We Live Together?


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia kembali berpartisipasi dalam Venice Architecture Biennale (VAB) yang digelar pada tanggal 23 Mei hingga 29 November 2020 mendatang. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah terlibat pada 2014 dan 2018 lalu.

Dalam rangka mempersiapkan kehadiran Paviliun Indonesia untuk Venice Architecture Biennale 2020, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menggelar Seminar dan Penjelasan Seleksi Kurator Paviliun Indonesia. Hari Selasa, 20 Agustus 2019 pukul14.00 - 17.00 wib bertempat di Greenhouse Coworking and Office Space, Multivision Tower 25th Floor, Jl. Kuningan Mulia Lot 9B, Jaksel dengan Narasumber : Wakil Kepala Bekraf selaku Komisioner, Ricky Pesik, Juri Gunawan Tjahjono, Juri Eko Parwoto, Juri, Karlina Supelli, Kurator IPVAB 2018, Ary Indra dan Kurator IPVAB 2014, Avianti Armand.

VAB adalah acara festival arsitektur internasional terbesar dunia yang digelar setiap dua tahun sekali di Venesia, Italia. Tidak hanya pameran arsitektur, dalam acara ini juga akan berlangsung pertemuan antar arsitek dari berbagai negara serta arsitek dengan publik. 


Setiap tahunnya, kurator dan tema yang diangkat selalu berbeda-beda. Pada tahun 2020 nanti, Hashim Sarkhis akan menjadi kuratornya dengan tema 'How will we live together?'

Tema di dalam VAB adalah penting. Tema akan merjadi benang merah isi pamerank VAB Hashim Sarkhis berharap melalui tema ini arsitek dapat menciptakan sebuah ruang bersama, yang terhubung satu sama lain, untuk hidup bersama diatas bumi ini. Ruang hidup yang lebih beragam dan bermartabat untuk dihuni.

Arsitek juga diminta untuk dapat berkolaborasi dengan profesi lainnya, tidak hanya seniman, tukang, maupun pengrajin. Sehingga, pada tahun 2020 nanti, tahun yang disebut-sebut akan menjadi tonggak sejarah untuk masa depan diharapkan akan mendapatkan penemuan-penemuan baru dalam arsitektur lewat olahan materi pameran. (Arianto)





Share:

IIGCE 2019 dengan Tema “Making Geothermal the Energy of Today “


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pada hari Selasa, 13 Agustus 2019, “Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2019” dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Bapak H.M. Jusuf Kalla mewakili Presiden RI dengan didampingi Wakil Menteri Energi & Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, di Jakarta Convention Center. Acara ini dilangsungkan pada tanggal 13 – 15 Agustus 2019 sebagai agenda tahunan Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) sekaligus forum Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) INAGA. The 7 th IIGCE 2019, meliputi program Convention, Exhibition, Technical Paper Presentation (TPC), Photo Competition, dan Field Trip.

Setelah  melakukan pembukaan, Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla melakukan kunjungan singkat ke area pameran diiringi oleh Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, Ketua Umum API, Prijandaru Effendi, dan pejabat terkait lainnya.

Seusai kunjungan, acara dilanjutkan dengan press conference yang dihadiri oleh Direktur Jenderal EBTKE, Ir. F.X. Sutijastoto M. A.; Umum API, Prijandaru Effendi; Ketua Pelaksana IIGCE 2019, PaulE  Mustakim; dan Direktur Panas Bumi, Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari. Pada kesempatan press conference tersebut, F.X. Sutijastoto, atau yang akrab disapa Toto, menyampaikan bahwa target pengembangan energi panas bumi adalah sebesar 7.241,5 MW, sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan target bauran energi.

Keikutsertaan Indonesia dalam Paris Agreement menjadi komitmen kuat untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan yang direflesikan dalam target bauran energi nasional. Hal ini memiliki relevansi dengan tema “Making Geothermal the Energy of Today “ yang diangkat dalam The 7 th IIGCE tahun ini. Paul E. Mustakim menyampaikan bahwa energi panas bumi menjadi penting karena potensinya yang cukup melimpah dan karena dapat diandalkan sebagai base-load, selain keuntungan dari sifat bersih dan terbarukan. The 7 th IIGCE 2019 diadakan bersamaan dengan Konvensi Ilmiah Tahunan ke-19 Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) ke-19 yang akan berfokus pada presentasi makalah teknis yang telah menjadi sesi tulang punggung bagi para profesional panas bumi dalam berbagi praktik terbaik dan untuk bertukar gagasan teknis. Oleh karena itu, The 7 th IIGCE 2019 akan memberikan peluang besar untuk bertukar gagasan di antara para peserta dan untuk belajar pengalaman terobosan dari praktisi lain dalam mengatasi tantangan teknis dan operasional.


Prijandaru Effendi menyatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sumber daya energi panas bumi dengan pemanfaatan total kapasitas terpasang sejumlah 1948,5 MW (Mega Watt). Selain itu, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat sebagai produsen energi panas bumi terbesar di dunia. Momen ini diharapkan mampu menciptakan peluang positif untuk menjalin kerjasama antara pemangku kepentingan industri panas bumi. API akan terus mendukung upaya – upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia khususnya energi panas bumi.

The 7 th IIGCE 2019 merupakan wujud keseriusan API atas dukungan tersebut yang telah diselenggarakan sejak tahun 2013 secara berturut – turut. Acara tahunan IIGCE akan selalu menjadi forum dan momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi untuk berkumpul bersama, berbagi perkembangan terbaru mengenai industri panas bumi.

Paul E. Mustakim menargetkan lebih dari 600 delegasi menghadiri convention dan 3000 visitor untuk exhibition di The 7 th IIGCE 2019. Sebanyak 60 perusahaan telah bergabung menjadi exhibitor di The 7 th IIGCE 2019 yang terdiri dari perusahaan pengembang panas bumi, perusahaan pelayanan panas bumi serta perusahaan pendukung. Tahun ini terkumpul 200 Technical Papers baik dari para peneliti, tenaga pendidik, bahkan mahasiswa. Selain itu, terkumpul 250 foto dari 75 peserta dalam Photo Competition dengan tema “Green and Sexy Geothermal Energy” yang diselenggarakan tahun ini. Untuk program Field Trip tahun ini, Salak Geothermal Field (Star Energy
Power Plant) menjadi tujuan dari kegiatan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan The 7 th IIGCE 2019.

Paul E. Mustakim berharap The 7th IIGCE 2019 menjadi tradisi berkelanjutkan bagi organisasi Panasbumi sebagai wadah untuk mendiskusikan permasalahan Panasbumi serta berbagi pengalaman dari para ahli, pemerintah, hingga universitas.

“Dukungan untuk terus menggali potensi Panas Bumi di Indonesia akan terus diberikan mengingat Panasbumi memberikan banyak manfaat. Bukan hanya energi listrik yang kita rasakan, melainkan juga manfaat dari segi sosial, ekonomi, hingga pembangunan daerah. Berdasarkan target peningkatan energi panas bumi dengan energi yang sudah terpasang, potensi energi panas bumi masih bisa dimaksimalkan”, tutup Prijandaru. (Arianto)


Share:

Jakarta Fashion Week Digelar Tanggal 19-25 Oktober 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (“JFW”), akan kembali digelar pada tanggal 19-25 Oktober 2019 mendatang. Dengan aset publikasi yang terus tumbuh dari sisi dukungan media, digital, dan pengunjung, JFW tahun lalu mencatat total lebih 60.000 pengunjung dengan memamerkan koleksi terbaru karya lebih dari 200 desainer, ditambah 100 label tenant yang berpartisipasi di area Fashionlink Showroom & Market.

Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week mengungkapkan, Mulai akhir Januari 2019, kami sudah menggunakan logo baru. Logo baru yang lebih sleek, bold, dan energetic ini melambangkan semangat JFW yang kini juga semakin dinamis. Maka, untuk campaign tahun ini, semangat itu kami aplikasikan ke dalam proses kreatifnya. “Untuk proses ini pun, kami melakukan banyak terobosan baru.”

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kata Lenni, pemilihan Jakarta Fashion Week Icons atau model sebagai icon dalam campaign JFW, berlangsung tertutup, kali ini JFW melakukannya melalui pemilihan yang ditayangkan dalam web series. JFW meluncurkan web series berjudul The Search for JFW 2020 Icons: A Web Series. Dua belas finalis terpilih adalah hasil kurasi yang dilaksanakan sepanjang proses audisi model melalui JFW Model Search di empat kota, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Jakarta.

“Dari proses tersebut, kami memilih Devona Cools dan Axel Jan Thierry Leijen sebagai JFW 2020 Icons. Kedua model ini kami anggap mampu menghidupkan konsep campaign tahun ini. Untuk mewujudkan campaign ini, dari sisi visual kami menggandeng fotografer Glenn Prasetya, fashion and beauty stylist Yoland Handoko, dan QQ Franky sebagai makeup and hairdo director,” ungkap Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week dalam konferensi pers di Fashionlink x BLCKVNUE, Senayan City, Jakarta, Kamis (8/9/2019).

Untuk mendukung pameran JFW 2020, Lenny Teja menambahkan, berbagai event telah digelar, di antaranya Ramadhan Fashion Festival 2019 yang disertai Fashionlink Ramadhan Market, serta road show untuk Lomba Perancang Mode 2019 dan Lomba Perancang Mode Menswear 2019. Selain memenangkan sejumlah uang tunai, para pemenang pertama Lomba Perancang Mode dan Lomba Perancang Mode Menswear akan mendapat fashion short course di Istituto Marangoni di Milan dan Florence, Italia.

Yoland Handoko, Celebrity Beauty And Fashion Stylist mengungkapkan, akan menampilkan koleksi lebih segar dan muda, dan memilih gaya anak muda kekinian seperti sneakers  dan denim, sedangkan tantangannya urusin baju mix and match arahin gaya.
Trennya, kata Yoland, fun way to express yourself. Banyak motif, banyak warna detail. Dress banyak yang pakai bawahnya  sneakers. 

"Senayan City kembali menjadi tuan rumah untuk Jakarta Fashion Week 2020. JFW 2020 juga kembali didukung oleh Make Over sebagai Official Makeup Partner dan L’Oréal Professionnel sebagai Official Hairdo Partner. Turut serta dalam deretan mitra dalam memajukan industri fashion Indonesia adalah Lazada," ujar Lenni Teja.

Tahun ini, lanjut Lenni Teja, Jakarta Fashion Week juga didukung oleh Wardah, UBS Gold, Tinkerlust, Matahari Department Store, Haier, dan Strongbow. JFW 2020 juga mendapat dukungan dari RSGM YARSI, CBN Fiber, Century Park Hotel, Santika Indonesia Hotel, Sunpride, Gouw Heritage, Wondernuts dan Studio 47.

"Dinamika pasar fashion Indonesia yang semakin seksi serta prestasi desainer Tanah Air yang terus berkembang menjadi daya tarik tersendiri bagi mitra internasional yang berpartisipasi di JFW 2020. Dari negara-negara sahabat, JFW 2020 akan dimeriahkan oleh British Council, Japan Fashion Week Organization, Korea Model Association, Korea Content Creative Agency (KOCCA), serta Tunis Fashion Week," tutup Lenni Teja. (Arianto)

Share:

IA-ITB Gelar Indonesianisme Summit Untuk 'Ekosistem Teknopreneur' di Jakarta



Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kalangan teknokrat, cendekia serta pemerhati teknologi dan industri mengingatkan para pengambil keputusan di negeri ini agar segera memberikan support optimal untuk pemberdayaan teknologi untuk maksud dan tujuan yang aplikatif secara bisnis. Technopreneurship harus lebih digalakkan pada mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi berbasis teknologi. Kalangan teknokrat dan praktisi sudah saatnya berpikir lebih agresif tentang bagaimana menjadikan pengusaha mampu memanfaatkan teknologi untuk mengerjakan sesuatu yang baru atau menemukan teknologi tepat-guna sebagai basis untuk mengembangkan usahanya. Upaya untuk menumbuhkan ekosistem teknopreneur juga harus digalakkan, karena komersialisasi teknologi akan segera menjadi kebutuhan.

"Saya ingin mengajak semua kalangan berpikir serius, sejenak saja. Bangsa ini punya banyak potensi sumberdaya alam berlimpah, sumberdaya manusia juga sangat mumpuni. Sekarang saatnya kita melangkah, memanfaatkan teknologi untuk kepentingan-kepentingan bisnis dan komersial, dan tidak lagi 'malu-malu' untuk mengomersialkan teknologi," kata Ridwan Djamaluddin, Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) kepada wartawan, usai acara pembukaan Indonesianisme Summit 2019" di JCC, Jakarta, Selasa (13/8).

Menurut Ridwan, sekaranglah saatnya Indonesia memberdayakan teknologi untuk menjadikan semua aset berdaya secara masif. Semua kalangan bisa dan harus memanfaatkan teknologi. Jika tidak, ratusan juta jiwa penduduk Indonesia akan terus jadi penonton yang menyaksikan semua potensi dan kekayaannya dimanfaatkan dan dipanen oleh asing.

"Ini tidak main-main. Sekarang saatnya untuk mulai dan bangkit secara lebih serius. Ini bukan jargon-jargon kosong yang hanya pantas untuk diteriakkan. Kita harus berbuat. Karya di atas kata-kata," kata Ridwan Djamaluddin.

Tampil sebagai pembicara pada ajang diskusi tersebut antara lain Ridwan Djamaluddin, Deputy Menko Kemaritiman yang juga Ketua Umum IA-ITB; Danis H Sumadilaga, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR yang juga Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia; Edwin Abdullah, Deputi Menteri BUMN; Doddy Rahadi, Dirjen KPAIl Kementrian Perindustrian Penny K. Lukito, Kepala BPOM, serta sejumlah pimpinan perusahaan seperti Ririek Adriansyah (Dirut PT Telkom), Emma Sri Martini (Dirut PT Telkomsel), Machnizon (Dirut PT PJB,) dan Dino A Riyandi (Direktur PT Bakrie Autoparts). Penyelenggaraan ajang diskusi diikuti dengan gelaran Pameran Karya "Dari 30 Teknopreneur Indonesia".

Ridwan Djamaluddin mengajak semua kalangan untuk tidak lagi 'alergi membicarakan dua hal ini: 'membisniskan' teknologi dan 'menteknologikan' bisnis. Justru, sinergi antara keduanya menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.

"Supaya hasilnya benar-benar optimal dan bermanfaat. Supaya asing tidak lagi bisa menguasai kita. Kita punya potensi, kita manfaatkan dengan teknologi," katanya.

Dinamika perubahan teknologi yang sangat cepat harus diantisipasi oleh para pelaku bisnis, dan kemudian memanfaatkannya secara optimal untuk kebutuhan bisnis mereka. Di sisi lain, teknologi sudah saatnya tidak lagi hanya dianggap, dinilai dan diperlakukan sebagai "pajangan" semata, yang seolah-olah tidak layak atau tidak boleh dibisniskan. Ridwan mencontohkan gerak cepat para pelaku bisnis untuk "membisniskan start-up" adalah sebuah contoh nyata bahwa masyarakat bisnis dan teknologi tak lagi alergi untuk membisniskan teknologi, kendatipun kerja tersebut belum memperlihatkan hasil yang nyata.

Ridwan menambahkan, teknologi selalu menandai lahirnya peradaban manusia, mulai dari zaman batu sampai era informasi. Namun, tidak semua teknologi mampu bertahan pada zamannya. Hanya teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan dan bisnis manusia yang akan berkembang Dalam hal ini, technopreneur-lah yang menjadi lakon utama dalam membawa teknologi ke pasar. Jika melihat perkembangan teknologi dan kemajuan bisnis, saya sangat yakin, komersialisasi teknologi tak lama lagi akan menjadi kebutuhan, hal yang lumrah dan sangat biasa," katanya.

Ekosistem Teknopreneur

Pada bagian lain, Achmad Rizal, Direktur Re-Industrialisasi A ITB menjelaskan, masih banyak yang tidak menyadari bahwa technopreneurship adalah sebuah hal yang seharusnya mendapat perhatian lebih besar. "Technopreneurship perlu digalakkan pada mahasiswa dan alumni universitas yang bergerak di bidang teknologi," katanya.

Teknopreneur adalah pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk mengerjakan sesuatu yang baru (inovasi) atau menemukan teknologi sebagai basis untuk mengembangkan usahanya.

Dengan ini, para lulusan perguruan tinggi tidak usah menjadi "agen-agen perusahaan asing". "Ingat, bangsa yang menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi, pencipta teknologi, penyerap teknologi dan pengguna teknologi. Kini sudah saatnya kita mengembangkan ekosistem teknologi untuk kemandirian bangsa agar bangsa kita tidak hanya sebagai penonton dalam kemajuan peradaban, katanya.

Menurut dia, teknopreneur harus mampu menumbuhkan ekosistemnya, dan regulator, dalam hal ini pemerintah juga perlu mendorong tumbuhnya ekosistem teknopreneur. "Bukan zamannya lagi teknologi hanya teronggok di perpustakaan sebagai literatur.

Aplikasinya harus dipacu. Para praktisi teknologi, para teknopreneur harus didorong agar berperan lebih agresif. Mereka adalah orang yang diharapkan mampu menteknologikan bisnis, sekaligus membisniskan teknologi," kata Rizal, seraya menambahkan bahwa diskusi-diskusi dan pameran teknologi yang digelar dalam ajang "Indonesianisme Summit 2019" ini adalah sebuah ajang yang digelar untuk tujuan-tujuan tersebut.

Senada dengan Ridwal Djamaluddin, Rizal mengajak semua kalangan untuk tidak 'alergi' membicarakan dua hal ini: membisniskan teknologi dan' 'menteknologikan' bisnis' Justru, sinergi antara keduanya memang menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.

Sebelah Mata

Lebih jauh Rizal mengatakan, tak akan ada yang membantah jika dikatakan bahwa Indonesia saat ini dibanjiri produk-produk teknologi dari luar negeri. Produk-produk elektronik dan otomotif membanjiri pasar Indonesia. Para kapitalis global tertawa' di balik layar melihat masyarakat Indonesia berbondong-bondong menyerbu produk-produk mereka. "Lihat saja setiap launching produk handphone terbaru, masyarakat mengantri untuk mendapatkan produk tersebut," kata Rizal yang pernah bekerja sebagai pimpinan unit pengembangan produk di sebuah perusahaan industri otomotif terkemuka di Indonesia.

la menyoroti lemahnya penguasaan teknologi di Indonesia. Dalam konteks ini, Rizal merasa pemerintah tidak memberikan perlakuan yang pantas untuk pengembangan teknologi. "Dalam setiap periode pemerintahan, penguasaan teknologi selalu dipandang sebelah mata," ujarnya.

la berpandangan, peran-bersama pemerintah, industri, dan institusi pendidikan (perguruan tinggi) saatnya lebih serius dikembangkan. Selama ini ketiga sektor tersebut seolah berjalan sendiri-sendiri. Riset-riset perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah jarang dipakai untuk industri dan hanya menumpuk di perpustakaan. Inovasi teknologi industri pun sangat minim, akibatnya sulit bersaing dengan produk luar.


"Pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat melindungi tumbuhnya industri dalam negeri memasuki era perdagangan bebas. Kalau dilepas begitu saja, jelas industri kita akan kalah bersaing dengan produk-produk luar" tutup Rizal. (Arianto)




Share:

Krista Exhibition Gelar Pameran Pro AVL dan Music Indonesia 2019 di Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia sedang mempercepat industriliasasi dan urbanisasi yang menawarkan peluang pasar dan bisnis baru tanpa batas dengan investasi besar dari Pemerintah dan industri dengan populasi lebih dari 267 juta.

Krista Exhibition untuk pertama kalinya menggelar pameran PRO AVL & MUSIC INDONESIA 2019, Kamis pagi, 18 Juli 2019 bertempat di JI-EXPO Kemayoran Jakarta Pusat. Pembukaan pameran ini berlangsung meriah di Hall C2 JI EXPO Kemayoran yang dihadiri oleh Kementerian Usaha Kecil dan Menengah RI, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, kementerian perindustrian, kementerian pendidikan dan kebudayaan, Badan Ekonomi Kreatif, APPBI, PHRI, KADIN, Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia, Gabungan Industri Manufaktur Lampu Terpadu Indonesia, ASIRI, Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia, dan Asosiasi Pengusaha Audio Video Perangkat Musik Indonesia.


Daud D Salim, CEO PT Kristamedia Pratama mengatakan,  PRO AVL & MUSIC INDONESIA 2019 merupakan pameran bertaraf internasional yang diikuti lebih dari 150 perusahaan baik lokal maupun internasional, dibuka dari tanggal 18 - 20 Juli 2019.

Selain itu, lanjut Daud, Pameran ini menampilkan serangkaian teknologi terbaru dibidang audi, teknologi digital dan pencahayaan unggulan yang dihadirkan dalam pameran tersebut. Selain itu juga terdapat pula produk – produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi turut meramaikan pameran ini.


"Pameran ini memanfaatkan peluang bisnis besar - besaran di Indonesia dalam bidang audio, visual, pencahayaan, broadcast dan digital media teknologi," ujar Daud.

"Pameran ini terbuka untuk umum dan para pengunjung dapat melakukan registrasi di lokasi pameran dengan membawa 2 buah kartu nama atau online HTTPS://AVL-Indonesia.com," tutup Daud. (Arianto)




Share:

Pameran Teknologi Industri Terbesar dan Terlengkap di Indonesia Kembali Digelar di JCC Jakarta



Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Jakarta kembali menjadi tuan rumah perhelatan akbar pameran teknologi industri terbesar dan terlengkap di Indonesia; Indo Water, Indo Waste, Indo Renergy. Indo PoolTech, Indo Security, Indo Firex 2019 Expo & Forum dan Indonesia International Smart City Expo & Forum (IISMEX) Jakarta 2019. Pameran dan Forum ini akan digelar pada tanggal 17 - 19 Juli 2019 di Jakarta Convention Center Indonesia dan akan menampilkan teknologi terkini bidang industri air, air limbah, pengelolaan limbah, energi baru terbarukan, kolam renang, keamanan. proteksi kebakaran, SAR, penanggulangan bencana, K3 dan pengembangan kota cerdas.

Beberapa industri ternama yang turut berpartisipasi antara lain: Vinilon, Rucka, Indo Bara, Wilo Pump, Maxon Price, Hantech George Fisher, Tsurumi Pump, Pindad, Sritex, Wilfina, Naffco, Ziegler, Al knoory, Telkom, Philips, Amazon Web Service, Cyviz, dan Tibco.

Arya Seta Wiriadipoera, Managing Director Napindo Media Ashatama, mengatakan, Kegiatan yang diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama ini merupakan kegiatan pameran dan forum yang akan menampilkan konsep dan inovasi sistem perkotaan yang mengintegrasikan teknologi digital guna membangun sebuah kota yang dapat berkinerja dengan baik dalam pelayanan penduduk, ekonomi pemerintahan, mobilitas dan lingkungan hidup, sehingga akan membuat kota tersebut menjadi lebih efektif, efisien, aman, nyaman, sejahtera, ramah lingkungan dan layak huni (sustainable).

Didukung penuh oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesa, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dan beberapa lembaga pemerintahan lainnya, kegiatan ini diikuti oleh 565 peserta pameran dari 30 negara," ujar Arya saat konferensi pers di JCC, Jakarta, Senin (15/7).


Untuk pertama kalinya perhelatan akbar ini akan melangsungkan beberapa forum dan kegiatan besar antara lain:

1. Indonesia International Smart City Forum 2019 akan berlangsung pada tangal 17 - 18 Juli 2019 dengan tema "Powering Public Services; Uniting Resources Within Synergy, Innovation and Collaboration Governance" yang akan mengundang kementerian dan lembaga terkait pembangunan smart city di Indonesia. Adapun topk pembahasan yang diangkat antara lain: "Mensinergikan Perencanaan Induk dan Pengembangan Kota Cerdas yang Terpadu" dan "Memperkuat Kerjasama dan Koordinasi untuk Membangun Kota Cerdas, Aman dan Berkelanjutan'".

2.  Panel Diskusi akan berlangsung pada tanggal 18 Juli 2019. Adapun topik pembahasan yang diangkat
antara lain:
- Program Kota Cerdas di Indonesia
- Pembiayaan Kota Cerdas dan Strategi Pendanaan
- Penanganan Keadaan Darurat dan Bencana
- Infrastruktur dan Aplikasi Digital
- Smart Waste Management
- Smart Security

3. Water Technology Seminar akan berlangsung pada tanggal 19 Juli 2019. Adapun topik pembahasan yang diangkat antara lain:
- Teknologi Ozon untuk Mengurangi Penggunaan Bahan Kimiawi dalam Pengolahan Air Tingkat Lanjut
- Teknologi IOT (Internet Of Things) dalam Teknologi Purifer Rumahan
- Teknologi Filter Press
- Limbah Domestik dalam MenLH 68 Tahun 2016
- Optimalisasi Pompa Dosing.

4. Smart Village Forum akan berlangsung pada tanggal 17 Juli 2019 yang akan mengupas konsep dan perencanaan desa cerdas,

5. Internal Forum Group Discussion akan berlangsung pada tanggal 17 Juli 2019, dengan mengangkat tema "Penanganan Proteksi Kebakaran di Lapas/Rutan"

6. Cyber Competition akan berlangsung pada tanggal 18 Juli 2019. Kompetisi ini merupakan acara kompetisi keamanan siber yang secara khusus fokus pada aspek operasional pengelolaan dan perlindungan layanan dan infrastruktur sistem informasi yang ditujukan bagi para profesional di bidang keamanan siber.

Arya menambahkan, diharapkan 20.000 pengunjung akan hadir selama tiga hari penyelenggaraan. Jam buka pameran direncanakan mulai pukul 10.00 - 18.00 WIB (17 - 18 Juli 2019) dan puku 10.00 - 17.30 WIB (19 Jul 2019). Pameran ini dapat Dihadiri oleh pengunjung pemerintahan dan profesional tanpa dipungut biaya.

"Indo Water, Indo Waste, Indo Renergy dan Indo Pooltech didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Indoneslan Water Association (IDWA), Waste4Change, Greeneration Foundation, Busan Metropolitan City, Busan Techno Park, Korea Water Resources Corporation (K-Water), Korea Environmental Industry & Technology Institute, Korea Environmental Preservation Association, Korea Trade-Investment Promotion Agency, SUDOKWON Landfill Site Management Corp., Singapore Water Association, Taiwan Environmental Manufacturers Association, Taiwan Drinking Water Equipment Association dan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI)," jelas Arya.

Selain itu, lanjut Arya, Indo Security dan Indo Firex didukung oleh Kepolisian Negara Repubiik Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkar), Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia (APKARI), Asosiasi Profesi Sekuriti Indonesia (APSI), World VAV Federation, Asosiasi Teknologi Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), Asosiasi Industri Sistem Keamanan Indonesia (AISKINDO) dan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI).

"ISMEX Jakarta 2019 didukung oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia, Badan Standarisasi Nasional, Badan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Asosiasi Perusahaan Tik Nasional, Asosiasi Big Data & Ai dan Asosiasi Perusahaan Penyelenggaraan Pameran Indonesia," tutup Arya. (Arianto)



Share:

Toyota Akan Gelar Kendaraan Elektrifikasi Di GIlAS 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sejalan dengan intensi pemerintah Indonesia melalui industri 4.0 dimana salah satunya adalah mengembangkan penggunaan kendaraan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Toyota-Astra Motor selaku distributor kendaraan merek Toyota di Indonesia di tahun ini telah melakukan penyegaran serta menambah pilihan kendaraan dengan elektrifikasi untuk pasar domestik, Diawali dengan memperkenalkan generasi terbaru Toyota Camry Hybrid di Januari lalu dan dilanjutkan dengan menambah pilihan Hybrid untuk mengisi segmen SUV melalui C-HR Hybrid bulan April lalu. Hal ini menjadikan Toyota Indonesia sebagai brand yang menawarkan pilihan kendaraan elektrifikasi khususnya Hybrid yang paling lengkap di Indonesia.

PT Toyota-Astra Motor (TAM) menjadikan gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 sebagai ajang showcase kendaraan kendaraan elektrifikasi. Tak tanggung tanggung, 3 buah kendaraan elektrifikasi akan dibawa ke Indonesia untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai teknologi canggih nan ramah lingkungan ini.

Melanjutkan komitmen untuk semakin memperluas awareness tentang teknologi elektrifikasi, Toyota menggunakan ajang GlIAS untuk menampilkan perkembangan penggunaan teknologi elektrifikasi yang sudah dikembangkan oleh Principal Toyota. Tak kurang tiga unit special exhibit yang menggunakan teknologi elektrifikasi yang dibawa jauh-jauh dari negara asalnya Jepang demi memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai penggunaan dan kapabilitas teknologi elektrifikasi Hybrid dan juga Fuel Cell.

Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengatakan, Ajang GIIAS ini menjadi kesempatan kami untuk dapat semakin memperluas dan meningkatkan awareness masyarakat Indonesia akan teknologi elektrifikasi. Melalui berbagai special exhibit yang di tampilkan kami berharap masyarakat akan semakin mengenal teknologi elektrifikasi dan manfaatnya. Harapannya untuk jangka panjang dapat semakin memperbesar pasar teknologi ini di Indonesia.

Toyota T8050 Hybrid, kata Henry Tanoto, kendaraan balap Toyota di ajang FIA World Endurance Championship (WEC), dan berhasil mempertahankan gelar juaranya di ajang WEC 2019 ini dibawa ke Indonesia untuk memberikan gambaran penggunaan teknologi Hybrid yang berbeda dari biasanya yaitu powerful dan kompetitif.

"Tak hanya membawa kendaraan Hybrid yang sudah terbukti berjaya di ajang balap Internasional, di GIAS kali ini Toyota juga membawa Toyota Prius PHEV GR Sport sebagai special Exhibit lainnya. Toyota Prius PHEV GR Sport adalah salah satu model Toyota yang secara spesial di tuning oleh divisi balap Toyota yaitu Gazoo Racing dan telah dipasarkan khususnya di Jepang. Toyota Prius yang merupakan model pertama Hybrid Toyota pertama kali di luncurkan tahun 1997 dan dikenal luas sebagai kendaraan yang ramah lingkungan. Melalui sentuhan dari Gazoo Racing ini, generasi paling anyar dari Prius yaitu Prius PHEV tak hanya tampil sangat sporty tapi juga memiliki aura balap yang kuat melalui beberapa penyempurnaan seperti pada suspensi dan juga lingkar kemudi. Hal ini membuat image yang selama ini tertanam di model Prius menjadi tak hanya ramah lingkungan tetapi juga sporty," ujar Henry Tanoto.

Tak cukup puas memperlihatkan dua kendaraan dengan teknologi Hybridnya, lanjut Henry Tanoto, Toyota juga membawa sebuah kendaraan konsep yang menggunakan teknologi Fuel Cell (FCEV) berbahan bakar hidrogen yaitu Fine Comfort Ride (F-CR), sebuah teknologi kendaraan autonomous yang mampu melahap jarak 700 KM dengan waktu pengisian bahan bakar antara 3-5menit.

"Kendaraan pintar ini tak hanya dapat difungsikan sebagai alat transportasi, tetapi juga memiliki konsep kendaraan yang nyaman dengan interior yang lebih mirip ruang keluarga dimana salah satu fitumya yaitu pengaturan kursi dapat diatur untuk memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk dapat berinteraksi. Ditambah dengan sambungan internet, menjadikan F-CR yang pertama kali diperkenalkan di Tokyo Motor Show 2017 ini menjadi sebuah konsep yang menarik untuk direalisasikan di masa depan," tambah Henry Tanoto.

Kazunori Minamide, Director PT Toyota-Astra  Motor (TAM) mengatakan, Memasuki tahun ke 10 dari teknologi elektrifikasi Toyota di pasarkan di Indonesia kami ingin selaras dengan rencana pemerintah untuk semakin meperkenalkan luas kegunaan teknologi ini, salah satunya melalui kehadiran special exhibit di GIIAS ini. Kami harapkan masyarakat akan semakin mengenal teknologi elektrifikasi yang ternyata tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga fun to drive, sporty, powerful dan kompetitif bahkan di arena balap. (Arianto)




Share:

Waralaba Harus Miliki Manajemen yang Baik untuk Ekspansi Ke Pasar Global


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Memasuki hari ketiga, pameran International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Franchise Indonesia dan Dyandra Promosindo ini, terus menarik pengunjung yang tertarik untuk memulai bisnis waralaba. Pada akhir pekan, terlihat banyak pengunjung yang datang ke area pameran bersama kerabat atau keluarga. Untuk kenyamanan pengunjung, pihak penyelenggara sudah mengantisipasi hal ini dengan menyiapkan Kid’s Corner dan Ruang Menyusui.

“Saat ini semakin banyak anak muda, termasuk pasangan muda, yang ingin mandiri secara ekonomi. Salah satu pilihan paling ideal untuk memulai bisnis dengan mudah adalah dengan menjadi partnerwaralaba dari brand-brand yang sudah cukup dikenal masyarakat,” terang Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia, Anang Sukandar.

Pameran IFRA 2019, menurut Anang, menjadi sarana yang tepat untuk memilih jenis usaha yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan permodalan franchisee.

IFRA 2019 yang diikuti oleh 180 perusahaan dan lebih dari 300 brand menawarkan beragam skema investasi. Mulai dari investasi yang berkisar puluhan juta, ratusan juga, hingga miliaran.

Meski sektor makanan dan minuman tetap mendominasi, terlihat pula beberapa konsep waralaba baru yang cukup menarik perhatian. Salah satu konsep waralaba baru yang ditawarkan peserta adalah hotel mini yang dikenal dengan hotel kapsul. Pada IFRA 2019, terdapat dua peserta yang menawarkan konsep ini yaitu The Capsule Inn dan Bobobox. Selain itu, ada pula peluang waralaba di bidang co-working space dan berbagai gerai kopi.


Konsep-konsep baru ini menawarkan fleksibilitas, kepraktisan, dan efisiensi yang sesuai dengan karakter generasi milenial sebagai pasar terbesar saat ini.

Pada hari pertama penyelenggaraan IFRA 2019, fokus pada generasi milenial juga disampaikan pada sesi talkshow yang membahas ‘Kebutuhan Generasi Millenials dan Bisnis di Masa Depan’.

Sementara pada hari kedua, salah satu sesi talkshow yang menarik disampaikan oleh Albert Kong yang membahas ‘Going International – Important Knowledge’. Paparan Kong sesuai dengan apa yang menjadi target AFI yang menginginkan pebisnis waralaba Indonesia untuk mengembangkan usaha mereka ke pasar global.

Menurut Kong, pelaku waralaba yang ingin mengembangkan usaha ke pasar di luar Indonesi perlu memperhatikan beberapa faktor:
-  Pertama, pastikan bahwa usaha tersebut sudah berjalan dengan cukup baik di Indonesia (sound and solid).
-  Kedua, siapkan sumber daya manusia yang akan fokus mengurusi bisnis di luar negeri tersebut (resources).
-  Ketiga, cari calonfranchisee yang tepat (partner).

Menurut Kong, membuka cabang di luar negeri akan mendorong pertumbuhan bisnis dengan cepat. Selain itu, franchisor dituntut untuk meningkatkan semua aspek bisnis untuk memenuhi standar di negara tujuan. Rekam jejak bisnis franchisor di Indonesia ikut menentukan berhasil atau tidaknya ekspansi bisnis waralaba di pasar global.


Menurut Ketua Umum AFI, Andrew Nugroho, pebisnis waralaba harus memiliki manajemen yang baik. Ia mengatakan ada beberapa indikator yang bisa digunakan oleh calon franchisee untuk menentukan waralaba pilihan. Dari sisi kualitas, pastikan bahwa franchisormemiliki tim quality control yang membantufranchisee memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan standar yang dimiliki oleh franchisor.

Dari sisi keuangan, pastikan franchisor memiliki tim akuntansi yang baik. Sementara dari sisi legalitas, pastikan bahwa franchisor memiliki badan usaha resmi semisal PT atau CV.

Aspek legalitas ini juga penting terkait dengan lisensi karena sebuah waralaba sudah pasti mencakup lisensi tetapi lisensi belum tentu waralaba. Lisensi adalah persoalan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dimilili oleh lisensor. Lisensi tidak hanya menyangkut merek atau brand tetapi bisa juga lisensi teknologi, hak paten, perangkat lunak, dan lain-lain.

Menurut Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanti Widjaya, lisensi di Indonesia harus lebih diberdayakan dan dikembangkan karena Indonesia kaya dengan inovasi dan kreativitas. “Semoga kehadiran ASENSI sebagai wadah organisasi pertama di Indonesia akan memberdayakan lisensi, khususnya di sektor produk dan jasa di Indonesia,” terang Susanti.

Pada hari ketiga ini, beberapa sesi talkshow yang akan digelar pada IFRA 2019 antara lain ‘Perkembangan Bisnis Jasa Pengiriman di Tengah Maraknya Bisnis Online’, ‘Unveil the Secrets from the Palace Wall’, ‘Mengenalkan Makanan Halal dan Fresh Food’, ‘Let’s Join Education Franchise Business’, ‘Easy Steps to Make Your Franchise Business’, ‘Empowering Your Business with Technology’, serta presentasi mengenai Shell Partnership dan presentasi tentang Perusahaan dan Menjadi Agen. (Arianto)





Share:

Industri Waralaba Targetkan Pertumbuhan Positif


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Industri waralaba Indonesia ditargetkan bisa tumbuh sebesar 10 persen baik dari sisi transaksi maupun jumlah gerai pewaralaba. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Andrew Nugroho, di sela-sela acara pembukaan pameran dan konferensi waralaba,International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019 di Jakarta (5/7). Kondisi ekonomi yang diperkirakan akan terus membaik ikut menjadi faktor pendukung optimisme pertumbuhan industri waralaba.

Pertumbuhan bisnis waralaba sebelumnya disampaikan oleh International Franchise Association dalam laporan Franchise Business Economic Outlook. Laporan tersebut menyatakan stabilitas ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan belanja konsumen menunjukkan sinyal positif.

Laporan terbaru IFA menargetkan franchise di seluruh dunia tumbuh sekitar 2,6 persen. International Monetary Fund juga memberikan laporan positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski secara global IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 3,7 persen, beberapa negara termasuk Indonesia diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku waralaba asing untuk membuka bisnis di Indonesia.


Ketertarikan waralaba asing untuk masuk ke Indonesia terlihat dari kerjasama yang telah dilakukan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dengan Korea Franchise Association(KFA). Pada pameran kali ini, sebanyak 10 perusahaan waralaba Korea ikut meramaikan IFRA 2019. AFI berharap kerjasama ini juga akan membuka peluang pewaralaba Indonesia untuk membuka franchise di Korea. Selain Korea beberapa negara lain yang ikut berpartisipasi pada IFRA 2019 adalah Filipina, Hong Kong, dan Singapura.

Dari sisi produk, sektor makanan dan minuman masih mendominasi industri waralaba. Andrew menyatakan peluang bisnis di sektor makanan dan minuman masih sangat besar. Masih banyak wilayah di Indonesia yang bisa dijangkau untuk mengembangkan bisnis waralaba. Pertumbuhan ekonomi dan perbaikan infrastruktur ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan ini.

Pameran IFRA 2019 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Dyandra Promosindo, akan berlangsung hingga Minggu (7/7) menawarkan banyak peluang bisnis bagi calon pengusaha waralaba. Pengunjung bisa mendapatkan peluang di berbagai sektor atau kategori waralaba dengan nilai investasi yang cukup fleksibel. Salah satu peserta bahkan terlihat menawarkan nilai investasi yang dibuat dalam skema harian dan cukup menarik perhatian pengunjung.


IFRA 2019 menampilkan program-program menarik di Main Stage pada hari kedua antara lain talkshow mengenai peluang bisnis waralaba di bidang pendidikan yang dibawakan oleh Infinity Space, konsultasi bisnis fengshui dari Whee, tips kecantikan dari Martha Tilaar, dan membahas peluang bisnis air minum dari GO Flow. Dari rangkaian talkshowini juga dihadirkan tips-tips waralaba dari FT Consulting mengenai waralaba sebagai mesin keuangan bulanan dan “Growing Business Faster and Cheaper” dari Sarosa Consulting. Selama penyelenggaraan pameran, setiap harinya pihak panitia menyiapkan beragam topik diskusi yang akan memperkaya pengetahuan pengunjung mengenai bisnis waralaba.

Selain itu digelar pula International Franchise Conference & Award, yang menghadirkan Seminar dari Albert Kong selaku Chief Executive Officer Asia Wide Franchise Consultant PTE LTD yang membawakan tema “Going International – Important Knowledge”, serta seminar dari Djoko Kurniawan mengenai “Brand & Branding”. Pada sesi kali ini juga ada penghargaan “Indonesia Franchise of The Year” sebagai apresiasi bagi waralaba Indonesia yang semakin berkembang.

“Kami menampilkan sesi-sesi talkshow mengenai tips waralaba atau dunia bisnis pada umumnya, mengingat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan baik dari sisi modal, manajemen, keuangan, dan lain-lain untuk mengembangkan usaha.

Penjelasan para ahli yang menjadi pembicara di sesitalkshow selama pameran IFRA 2019 tentu akan menjadi masukan berharga bagi para pengunjung yang ingin memulai bisnis waralaba mereka sendiri ataupun pelaku bisnis yang sudah berjalan,” pungkas Raenita Pristiani Aktuariana, Project Manager IFRA 2019. (Arianto)




Share:

Dyandra Promosindo Gelar International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019



Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran dan konferensi waralaba International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019 hari ini (5/7) secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Karyanto Suprih, yang didampingi oleh Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono; Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan, Ojak Simon Manurung; Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, I Gusti Ketut Astawa; Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar; Ketua Umum AFI, Andrew Nugroho; Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia, Susanty Widjaja; Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh dan Direktur Dyandra Promosindo, Michael Bayu A. Sumarijanto. Pameran yang menampilkan ratusan peluang bisnis waralaba ini akan berlangsung mulai hari ini hingga Minggu, 7 Juli 2019.

Dalam sambutan pembukaannya, Karyanto Suprih, mewakili Menteri Perdagangan menyatakan tahun ini perekonomian Indonesia akan kembali melanjutkan momentum pertumbuhan. Pemerintah optimis tingkat pertumbuhan ekonomi pada 2019 bisa mencapai 5,3%. Hal ini akan memberikan peluang bagi pengembangan usaha, termasuk di bidang waralaba.

“Pangsa pasar waralaba di Indonesia cukup besar dan terus bertumbuh. Ini didukung juga dengan tingginya tingkat permintaan terutama dari golongan masyarakat menengah yang membutuhkan ruang sosialisasi dan bergaul yang mendorong menjamurnya waralaba di bidang makanan dan minuman,” ujar Karyanto Suprih.


Ketua Kehormatan AFI, Anang Sukandar, kembali menegaskan bahwa waralaba merupakan pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin bekerja secara mandiri. Ia juga menyatakan bahwa para pebisnis waralaba harus memiliki target untuk menjadikan bisnis mereka sebagai bisnis unggulan. Skema waralaba yang fleksibel dari sisi permodalan diharapkan mampu meningkatkan jumlah pebisnis waralaba di tahun ini. Untuk mendorong pertumbuhan industri waralaba, Kementerian Perdagangan juga telah memberikan fasilitas berupa sistem perizinan yang semakin mudah, cepat, dan kondusif.

Pada kesempatan yang sama AFI juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Korea Franchise Association (KFA), yang diwakili oleh Anang Sukandar sebagai wakil AFI dan Lee Jong Geun dari KFA. Melalui kerjasama ini AFI berharap anggota AFI dan para pelaku usaha waralaba pada umumnya bisa menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan usaha di Korea. Kerjasama ini bisa dimanfaatkan untuk saling belajar mengenai peluang-peluang usaha waralaba di kedua negara dan menjajaki kemungkinan untuk membawa waralaba dari Indonesia ke Korea dan sebaliknya.

Kementerian Perdagangan pada kesempatan tersebut juga memberikan penghargaan bagi para pelaku waralaba di kategori UMKM yang menjadi binaan Kementerian Perdagangan. “Penghargaan ini kami harapkan memberikan dukungan positif bagi para pelaku usaha waralaba untuk terus mengembangkan usaha mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” ujar Anang Sukandar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pameran IFRA menghadirkan berbagai peluang usaha waralaba dari berbagai sektor seperti otomotif, makanan dan minuman, kesehatan, pendidikan dan pelatihan, fintech, hotel, farmasi, properti, laundry, dan lain-lain.


Pameran ini diikuti oleh sekitar 180 perusahaan dengan lebih dari 365 brands. Selain peserta dari Indonesia, gelaran IFRA tahun ini juga diikuti oleh para peserta dari luar negeri seperti dari Filipina, Korea, Hong Kong, dan Singapura.

Dalam beberapa tahun belakangan AFI giat mendorong anggotanya untuk mengembangkan target pasar ke pasal global.

Raenita Pristiani Aktuariana, Project Manager IFRA 2019 mengatakan, Penandatanganan kerjasama dengan asosiasi waralaba Korea dan hadirnya pelaku waralaba dari berbagai negara lain menjadi implementasi nyata dari tema yang diangkat oleh AFI kali ini, yaitu "Connect Your Business to The Global Franchise Market". Pengembangan usaha waralaba Indonesia ke pasar global bisa berperan sebagai agen pengganda ekspor (multiplier effect) dan meningkatkan keunggulan kompetitif nasional (competitive advantage).


Selain pameran, lanjut Raenita, IFRA 2019 juga akan diramaikan dengan berbagai program lain seperti International Franchise Conference, IFRA Franchise Award, IFRAPRENEUR Business Concept Competition, Business Matching, Business Presentation, Retirees Seminar, Celebpreneur Talkshow, dan Exhibitor Gathering.

Pada hari pertama ini, kata Raenita, pameran IFRA juga menggelar talkshow seputar lisensi dan hak atas kekayaan intelektual (HKI) dan ‘Cara Sukses dari Bisnis Franchise’. Serta masih ada kegiatan talkshow,business presentation, dan business opportunity lainnya yang diselenggarakan di Main Stage IFRA 2019.

“Kami berharap pameran ini bisa menarik sebanyak mungkin pengunjung yang tertarik untuk terjun di industri waralaba. Melalui penyelenggaraan pameran ini, kami secara tidak langsung ingin mengajak masyarakat ikut berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian nasional,” tutup Raenita. (Arianto)



Share:

3M Dental Expo Usung TemaTeknologi Oral Care Conservative dan Prosthodontist


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Industri kedokteran gigi di Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang sangat besar, hingga kini jumlahnya terus meningkat. Namun, belum seluruh daerah di Indonesia mendapatkan pelayanan dari tenaga medis untuk masalah kesehatan gigi dan mulut dikarenakan ketersediaan tenaga kesehatan gigi di Indonesia masih kurang.  Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, dari 57,6 persen penduduk Indonesia yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis.

Guna meningkatkan kualitas pelayanannya, para dokter gigi Indonesia perlu didukung dengan informasi dan pelatihan khusus mengenai teknologi terbaru di bidang kedokteran gigi serta cara penerapannya di dalam praktek sehari-hari. Oleh karenanya, 3M sebagai perusahaan yang berbasis ilmu pengetahuan memfasilitasi dokter gigi agar terus dapat mengikuti perkembangan teknik-teknik layanan gigi terbaru. 

3M bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Indonesia Prosthodontic Society (IPROSI), Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI), dan Ikatan Orthodontis Indonesia (IKORTI) mengadakan simposium “3M Dental Expo” bagi dokter gigi Indonesia.

drg. Ahmad Syaukani, Sp.Ort, Ketua PDGI Cabang Jakarta Pusat menjelaskan “Kini, para praktisi kedokteran gigi dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi serta lebih menguasai teknik-teknik yang secara spesifik dapat membantu para dokter dalam menangani kebutuhan pasien secara maksimal.


Oleh karena itu, lanjut Ahmad, PDGI bekerjasama dengan IKORGI, IPROSI, IKORTI, dan PT 3M Indonesia memberikan wadah bagi para dokter gigi Indonesia untuk saling berdiskusi dan mendapatkan pelatihan mendalam untuk kasus-kasus terkini tentang kesehatan gigi.

"Simposium ini merupakan forum edukasi yang diselenggarakan untuk memperbaharui pengetahuan tentang inovasi ilmu dan teknologi kedokteran gigi di Indonesia. Teknologi memiliki peranan penting sebagai solusi perawatan kesehatan gigi dan mulut," ungkap Ahmad.

Selain itu, Ahmad menambahkan, Pengetahuan akan teknologi terbaru di industri kedokteran gigi menjadi hal yang krusial bagi para dokter gigi. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk memperbaiki masalah kesehatan gigi serta berkembangnya tren estetika gigi di masyarakat Indonesia sejak 10 tahun belakangan.

"Kini, dalam waktu satu bulan rata-rata 5-8 pasien yang datang ingin memperindah penampilan saat tengah tersenyum melalui perubahan warna serta susunan gigi. Maka dari itu, penting bagi para dokter gigi untuk terus mengasah kompetensinya di bidang keilmuan dan praktis guna memberikan pelayanan yang maksimal dan cepat," tambah Ahmad.

Men Jung Tjoe, Country Business Leader of Health Care PT 3M Indonesia. menuturkan, Simposium 3M Dental Expo ketiga ini memiliki tema besar ‘Discover the Science, Improve the Skill, and Enjoy the Fun’.


Melalui event ini, "3M Indonesia mewujudkan komitmennya untuk terus meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia dengan memberikan edukasi tentang perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran sebagai solusi untuk perawatan gigi yang lebih estetik, simpel, dan efisien” ujar Men Jung Tjoe, saat jumpa pers hari sabtu, 27 April 2019 di Jakarta.

Acara 3M Dental Expo diadakan di Hotel Shangri-La, Jakarta pada tanggal 27-28 April 2019, menghadirkan dua pembicara internasional dan enam pembicara nasional yang sangat kompeten di bidang kedokteran gigi, serta diikuti oleh 800 peserta dokter gigi dari seluruh Indonesia.

"Komitmen 3M untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat juga diwujudkan dengan menghadirkan produk-produk inovasi terbaru di bidang kedokteran gigi, yaitu produk Komposit 3M FiltekTM Onedengan teknologi Bulk Fill dan True Nano Filler yang mampu membantu dokter gigi untuk dapat bekerja lebih efisien, yakni hanya dengan satu langkah singkat aplikasi penambalan,tanpa perlu aplikasi berulang dan dapat memberikan hasil estetika tinggi," tambah Men Jung Tjoe.

Didukung dengan produk terbaru lainnya, yaitu EliparTM Deep Cure dengan teknologi sinar LED yangmemberikan hasil polimerisasi yang maksimal untuk hasil penambalan gigi yang kuat, aman dan tahan lama," tutup Men Jung Tjoe.(Arianto)


Share:

Museum Sejarah Jakarta Gelar Pameran 400 tahun Batavia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran 400 tahun Batavia menampilkan sejarah Kota Jakarta dengan merunut hingga ke masa-masa awal, ketika kota ini ketika masih bernama Batavia dan perkembangan masyarakatnya Batavia. atau yang kita kenal sekarang sebagai Jakarta, adalah salah satu kota di Asia yang sejak berdiri telah memiliki penduduk yang beragam. Didirikan oleh VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie atau Maskapai Dagang Hindia Timur) pada tahun 1619 di bekas kota Jayakarta, penduduk Batavia sejak awal telah terdiri dari berbagai bangsa di dunia dan beragam suku yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara.

Meskipun VOC adalah maskapai dagang milik Belanda, tetapi orang Belanda dan Eropa merupakan minoritas dalam keseluruhan penduduk Batavia. Di kota ini selain orang Belanda, dapat ditemukan juga orang-orang yang berasal dari berbagai bangsa Eropa lainnya, orang Arab, India, Cina, Jepang serta berbagai suku seperti: Jawa, Sunda, Melayu, Makassar, Bugis, Bali dan Buton. Penduduk yang beragam menyebabkan Batavia dan kemudian Jakarta menjadi kota multi-etnis dimana berbagai budaya bertemu dan berinteraksi menciptakan suatu masyarakat kosmopolitan.

Pameran 400 Tahun Batavia digelar hari senin, 01 April 2019 pukul 12.00 wib bertempat di  Museum Sejarah Jakarta, Jalan Taman Fatahillah No.1, Kota Tua, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, untuk memberikan gambaran dan informasi tentang perkembangan kota Jakarta dan sejak berada di bawah kekuasaan kolonial hingga menjadi ibukota Republik Indonesia Tema kosmopolitan diangkat sebagai benang merah yang memperlihatkan perkembangan kota dan penduduknya yang beragam dan terbiasa untuk berinteraksi dengan masyarakat dunia.

Merupakan hal yang lazim bagi masyarakat Jakarta untuk menerima berbagai pengaruh dari budaya para pendatang, Berbagai pengaruh tersebut diserap dan kemudian diekspresikan dalam bentuk budaya baru. Dalam pameran 400 Tahun Batavia ada empat tema utama yang ditampilkan untuk menggambarkan perkembangan karakter kosmopolitan masyarakat Jakarta. Keempat tema itu adalah perkembangan pasar, transportasi, pakaian dan makanan. Tema-tema yang dipilih untuk ditampilkan merupakan aspek-aspek kehidupan masyarakat Jakarta yang memperlihatkan bagaimana budaya yang masuk ke kota ini diterima dan kemudian diadaptasikan secara kreatif untuk menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Melalui Pameran 400 Tahun Batavia diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi tentang perkembangan kota terbesar di Indonesia ini berdasarkan beberapa cirinya yang utama, yaitu Jakarta yang multi-etnis dan mudah beradaptasi dengan budaya-budaya baru. Dengan memahami karakter Jakarta yang terbuka terhadap pengaruh para pendatang, masyarakat akan mengerti bahwa meskipun ada banyak perubahan yang terjadi sebagai akibat dari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kota, tetapi Jakarta dan penduduknya tidak pernah kehilangan jatidirinya dan selalu mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut. Dengan pameran ini, masyarakat juga diharapan akan semakin menghargai dan mencintai warisan sejarah kota Jakarta yang dapat dirangkum dalam satu ungkapan, yaitu "Jakarta Kota Kosmopolitan."(Arianto)

Share:

Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks Gelar Pameran Foto #IAmTrulyWoman sekaligus Peringati International Women’s Day


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam rangka memperingati International Women’s Day 2019, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) berkolaborasi dengan fotografer dan penggiat isu perempuan, Diera Bachir serta Plaza Indonesia menggelar pameran foto “#IAmTrulyWoman” hari Jumat, 8 Maret 2019 pukul 13.00 –16.00 wib bertempat di GoWork Plaza Indonesia, Level 5 Unit E021AB, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat dihadiri Narasumber    :

-      dr. Venita, MSc – Yayasan Kanker Indonesia, DKI Jakarta,
-      Diera Bachir – Fotografer dan Penggiat Isu Perempuan,
-      Prilly Latuconsina – Duta Cegah Kanker Serviks,
-      Fery Farhati Ganis selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta dan
-      Yenny Wahid selaku Pendiri WAHID Institute.

Pameran foto yang dimulai pada tanggal 8 – 15 Maret 2019 ini terletak di Level 4 Atrium Plaza Indonesia Extension yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya melindungi diri, khususnya dalam pencegahan kanker serviks.
Data terbaru dari GLOBOCAN 2018 menunjukkan, kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai 32.469 kasus atau 17,2% dari presentase kanker perempuan di Indonesia. Bahkan, kematian akibat kanker serviks mencapai 18.279 per tahun atau sebanyak 50 perempuan Indonesia meninggal setiap harinya karena kanker yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi HPV ini.

Angka tersebut juga meningkat drastis dibandingkan data yang dirilis oleh GLOBOCAN sebelumnya di tahun 2012, yaitu 26 perempuan meninggal dunia setiap harinya karena kanker serviks. Tingginya angka tersebut menunjukkan bahwa kesadaran perempuan Indonesia dalam upaya pencegahan kanker serviks masih sangat minim.

dr. Venita, MSc selaku perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta dan juga bagian dari KICKS menyampaikan,  “Bertepatan dengan International Women’s Day 2019, KICKS kali ini menggagas pameran foto dengan tema  “#IAmTrulyWoman” Adapun pesan yang ingin kami sampaikan dari tema ini adalah karena peran perempuan  sangatlah penting dalam sebuah kehidupan, maka perempuan Indonesia harus bisa melindungi diri dan menjaga kesehatannya, khususnya dalam pencegahan kanker serviks dengan vaksinasi HPV dan deteksi dini.”

Didukung oleh 28 tokoh perempuan Indonesia yang terdiri dari aktris, penyanyi, desainer hingga fashion influencers, pameran foto ini menjadi salah satu dari upaya advokasi KICKS yang telah berjalan sejak tahun 2017 lalu atas respon terhadap situasi kanker serviks yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia dan mengancam kehidupan perempuan. Adapun ke-28 tokoh perempuan Indonesia yang terlibat adalah:

-    Duta Cegah Kanker Serviks : Prilly Latuconsina, Melly Goeslaw, Syifa Hadju, Sarwendah dan Wulan Guritno
-   Selebriti : Cinta Laura Kiehl, Chacha Frederica, Chelsea Olivia, Gisella Anastasia, Jessica Iskandar, Jessica Mila, Luna Maya, Nagita Slavina, Nia Ramadhani Bakrie, Olla Ramlan Aufar, Putri Marino, Ririn Dwi Ariyanti, Rossa, Tasya Kamila, Tatjana Saphira, Titi DJ dan Yuki Kato
-    Desainer dan anak: Ghea Panggabean, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah-Joesoef
-    Influencers: Anaz Siantar, Sonia Eryka dan Kallula

“Merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa bagi KICKS untuk dapat berkolaborasi dengan fotografer yang juga peduli akan kesehatan perempuan, Diera Bachir serta didukung oleh 28 tokoh perempuan Indonesia yang sangat inspiratif. Kami harap, melalui karya seni fotografi ini, pesan kami dapat tersampaikan sehingga perempuan Indonesia dapat tergerak untuk segera melindungi dirinya dari kanker serviks melalui vaksinasi HPV atau deteksi dini,” tambah dr. Venita.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Diera Bachir selaku fotografer dan penggiat isu perempuan turut membagikan pendapatnya atas pameran foto "#IAmTrulyWoman ini”, “Saya sangat senang dapat bersama-sama KICKS menghadirkan karya yang tidak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga memiliki sebuah tujuan yang positif.”

“Sebagai seorang fotografer, saya selalu ingin menyampaikan sebuah cerita, sehingga melalui pameran ini, saya ingin menyampaikan pentingnya peran seorang perempuan dalam kehidupan bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Tidak hanya didukung oleh para tokoh perempuan saja tetapi seluruh tim yang terlibat adalah para perempuan yang kuat dan hebat yang datang dari berbagai latar belakang profesi baik make up artis, pengarah gaya maupun dekorator. Melalui karya saya dan pameran foto “#IAmTrulyWoman” ini, saya berharap perempuan Indonesia semakin menyadari bahwa menjaga kesehatan sangatlah penting. Semoga perempuan-perempuan Indonesia semakin sehat sehingga dapat terus berkarya dan membawa manfaat positif bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya,” ungkap Diera.

Menanggapi hal tersebut, di sela-sela acara Duta dan Juru Bicara KICKS, aktris Prilly Latuconsina menambahkan,“Sebagai seorang perempuan yang aktif, pastinya saya harus memiliki tubuh yang sehat untuk dapat menjalani aktivitas dan terus berkarya menggapai apa yang menjadi impian saya. Melalui pameran foto “#IAmTrulyWoman, KICKS ingin mengajak perempuan Indonesia untuk menyadari pentingnya memiliki tubuh yang sehat dan terbebas dari kanker serviks yang dapat merenggut impian mereka.”

Selain pameran foto“#IAmTrulyWoman”  KICKS juga membuka booth edukasi dimana pengunjung Plaza Indonesia bisa mendapatkan informasi mengenai kanker serviks dan mendapatkan pelayanan vaksinasi HPV. Bekerja sama dengan In Harmony Clinic, pengunjung juga dapat memaksimalkan kehadiran boothedukasi ini untuk bertanya langsung atau berkonsultasi seputar kanker serviks dengan dokter dari In Harmony Clinic.

Terkait partisipasi pihak Plaza Indonesia dalam kegiatan sosial ini, Astri Abyanti Permatasuri selaku General Manager Level 4, 5, 6 & Leasing, perwakilan dari Plaza Indonesia menjelaskan, “Saat ini, masalah kanker serviks terus menjadi perhatian yang mengkhawatirkan bagi generasi perempuan Indonesia. Plaza Indonesia sangat senang dapat mendukung kolaborasi dari KICKS dan Diera Bachir ini dalam upayanya melakukan sosialisasi, promosi pencegahan serta edukasi kanker serviks kepada masyarakat, khususnya perempuan Indonesia agar segera dapat tergugah untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

Sejalan dengan komitmen kami dalam menghadirkan program yang bermanfaat, pameran foto “#IAmTrulyWoman” dan booth edukasi ini diharapkan dapat menjadi hal positif yang menarik para pengunjung setia Plaza Indonesia untuk tergerak melindungi dirinya dan memberikan dukungan terhadap pencegahan kanker serviks.”

Lebih lanjut lagi, selama pameran dan booth edukasi berlangsung, KICKS nantinya akan melakukan beberapa kegiatan seperti diskusi pencegahan kanker serviks dengan komunitas perempuan serta pemberian vaksinasi HPV kepada 2 aktris Indonesia untuk menunjukan upaya pencegahan kanker serviks secara nyata. ujarnya.

“Sudah saatnya kita sebagai perempuan menyadari bahwa kita memiliki peran yang besar bagi masyarakat dan kehidupan. Maka dari itu, mulailah dengan mengambil kontrol penuh kesehatan kita sehingga dapat terus berkarya bagi diri sendiri maupun orang yang kita sayangi. Mari kita cegah kanker serviks dengan vaksinasi HPV dan deteksi dini segera!,” tutup Prilly.(Arianto)


Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini