Tahun 2020, Pendapatan MIDI Tumbuh 8,90%
DNAR Raih Laba Rp7,8 Miliar
Kuartal I-2021, Pendapatan MTDL sebesar Rp3,9 Triliun
Communication Cable Systems Bakal Gelar Rights Issue
Rukun Raharja bagi Dividen Rp21,1 Miliar
Direktur Utama Rukun Raharja Djauhar Maulidi mengatakan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah menyetujui pembagian dividen Rp21.811.745.700 atau Rp21,18 miliar untuk tahun buku 2020 atau Rp5,16 per lembar saham.
"Sedangkan, perolehan laba bersih sebesar US$1,38 juta atau menurun 76,43 persen dibandingkan dengan laba 2019 sebesar US$5,7 juta," ujar Djauhar di Jakarta.
Selain itu, kata Djauhar, pembagian dividen itu juga merupakan apresiasi Perseroan kepada para pemegang saham yang selama ini telah mendukung Perusahaan.
Disisi lain, lanjut Djauhar, Perseroan menyambut Bapak Sumantri Suwarno bergabung sebagai Direksi Perseroan terhitung sejak disahkannya dalam RUPS.
“Asal tahu saja, Dengan pengalaman yang cukup mumpuni di bidang migas, bergabungnya Bapak Sumantri diharapkan memberikan kontribusi yang dapat meningkatkan kinerja Perseroan," pungkasnya. (Arianto)
Plasticpay Ajak Perusahaan Terapkan Ekonomi Hijau
ASSA Bakal Rights Issue untuk Pelunasan Hutang Bank
TRIS Bukukan Penjualan Bersih Rp1,14 Triliun di Tahun 2020
Kuartal I-2021, Kinerja ESSA Kinclong
ZINC Optimis Kinerja Terus Tumbuh
BULL Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris
Pengiriman Anteraja Meningkat Tiga Kali Lipat
Selama tahun 2020, volume pengiriman Anteraja telah mengalami peningkatan lebih dari tiga kali lipat yang mencapai rata-rata volume pengiriman lebih dari 300.000 paket/hari, dibandingkan pada tahun 2019 hanya mencapai 100.000 paket/hari.
Suyanto Tjoeng, selaku CEO Anteraja mengungkapkan, Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya minat masyarakat dalam berbelanja secara online, memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja dari industri logistik seperti Anteraja. Di tahun 2021 ini kami berharap kinerja Anteraja dapat terus meningkat, dan mencapai target pengiriman lebih dari 500.000 parcel/hari.
"Pertumbuhan signifikan yang dicapai oleh Anteraja dalam kurun waktu dua tahun beroperasi, tidak terlepas dari sistem teknologi yang unggul, serta didukung oleh
pengalaman ASSA Group dibidang penanganan armada kendaraan rental dan logistik selama bertahun-tahun," kata Suyanto dalam keterangan tertulis. Rabu (21/04)
Selain itu, kata Suyanto, faktor penting yang juga menjadi garda terdepan kunci kesuksesan perjalanan Anteraja adalah faktor sumber daya manusia yang dimiliki, salah satunya yaitu kurir Anteraja yang disebut dengan SATRIA. Hingga saat ini, Anteraja telah memiliki lebih dari 10.000 SATRIA yang tersebar di Indonesia.
“SATRIA merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman oleh kurir Anteraja, yang berarti Sigap, Aman, Terpercaya, Ramah, Integritas dan Amanah. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi bagian terpenting bagi kurir Anteraja untuk selalu memberikan pelayanan terbaik, dan mengantarkan kebahagiaan kepada para pelanggan, sesuai dengan tagline kami yaitu ‘Pasti Bawa Hepi,’” tambah Suyanto.
Saat ini, lanjut Suyanto, layanan Anteraja sudah tersedia di seluruh ibu kota provinsi, dengan lebih dari 600 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun ini Anteraja akan fokus untuk memperluas titik layanan untuk wilayah-wilayah yang belum dimasuki khususnya wilayah yang ada diluar Pulau Jawa.
“Khusus di Pulau Jawa, layanan Anteraja sudah tersedia di semua kecamatan. Saat ini kami ingin fokus untuk memperluas titik layanan ke seluruh wilayah Indonesia, apalagi mengingat pasar bisnis online tidak hanya ada di Pulau Jawa saja. Sehingga kami melihat hal ini sebagai sebuah peluang untuk Anteraja dapat menjangkau customer yang lebih luas dimasa mendatang,” tutup Suyanto. (Arianto)
BELL Genjot Penjualan Lokal
Pendapatan Anteraja Melesat di Tahun 2020
JAPFA Bukukan Penjualan Bersih sebesar Rp36,96 Triliun
Buana Lintas Lautan Incar Kontrak Baru 2021 US$220 juta
Wong Kevin, Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk mengatakan, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa hari ini tidak memenuhi kuorum, karena minimum kuorum kehadiran seluruh Agenda Rapat tidak terpenuhi.
"Disisi lain, RUPSLB hanya dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 5.623.144.064 (lima milyar enam ratus dua puluh tiga juta seratus empat puluh empat ribu enam puluh empat) saham atau 43,645% (empat puluh tiga koma enam empat lima persen) dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku," kata Kevin kepada awak media di Jakarta.
Selain itu, kata Kevin, Perseroan menargetkan kontrak baru pada 2021 mencapai US$220 juta dengan fokus pada operasional kapal tanker.
"Sekarang kami sedang mengincar beberapa peluang dengan fokus ke kapal tanker. Kami targetkan selama tahun 2021 dapat mencapai kontrak baru secara total keseluruhan US$200-220 juta," ungkap Wong Kevin.
"Seiring dengan potensi tersebut, Perseroan berencana terus mengembangkan armada. Ini diharapkan menjadi pendorong yang kuat untuk kinerja perusahaan di sepanjang tahun ini," pungkasnya. (Arianto)
MTDL Bukukan Laba Bersih Rp364,9 Miliar
Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL menjelaskan, Berdasarkan laporan keuangan audit per 31 Desember 2020, MTDL berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp14,0 triliun. Meskipun agak terkoreksi sebesar 7,0% dibanding tahun 2019, namun dari sisi laba bersih, MTDL berhasil meraih Rp364,9 miliar, meningkat 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, dari sisi Net Margin pada tahun 2020 terjadi perbaikan dibanding tahun 2019, atau naik dari 2,4% menjadi 2,6%.
"Perbaikan Net Margin ini terutama disebabkan karena meningkatnya kontribusi penjualan di unit bisnis Solusi dan Konsultasi yang menghasilkan margin laba kotor yang lebih baik. Porsi kontribusi pendapatan unit bisnis Solusi dan Konsultasi meningkat dari 22% di tahun 2019 menjadi 25% di tahun 2020 dibandingkan dengan kontribusi pendapatan dari unit bisnis Distribusi," kata Susanto dalam keterangan tertulis. Jum'at (09/04)
Selain itu, kata Susanto, adanya kelangkaan produk TI, khususnya komputer notebook, juga telah mendorong terjadinya kenaikan harga di pasar sehingga Perseroan menikmati margin laba yang lebih baik di unit bisnis Distribusi.
Randy Kartadinata, Direktur Keuangan MTDL mengatakan, strategi MTDL dalam mengatasi kelangkaan produk hardware, khususnya notebook ialah dengan memberikan alternatif berbagai produk subtitusi, seperti chromebook, smartphone, dan lainnya. Dengan diversifikasi produk-produk dan layanan MTDL yang lebih dari 100 brand dan seiring dengan proses pemulihan produksi notebook secara bertahap di tingkat pabrikan global, Perseroan optimis penjualan MTDL akan bisa lebih baik di tahun 2021 ini.
Di sisi lain, kata Randy, MTDL menunjukkan posisi kas yang sangat sehat dan mencapai Rp1,8 triliun pada tahun 2020 atau meningkat 144% YoY. Selain itu, pinjaman bank MTDL juga mengalami penurunan 92% YoY menjadi Rp15,9 miliar.
Randy menambahkan, “Dengan posisi kas saat ini, MTDL mampu memanfaatkan kas yang diterima untuk mendanai modal kerja, belanja modal, dan juga melihat peluang untuk melakukan investasi baru (unorganic growth) guna mendukung pertumbuhan bisnis MTDL selanjutnya.”
“Ke depan, seiring dengan telah dijalankannya vaksinasi oleh Pemerintah yang bersiap untuk menyambut dimulainya pemulihan ekonomi, serta didukung agenda prioritas percepatan Transformasi Digital Nasional periode 2020-2024, MTDL optimis dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik di mana diharapkan penjualan dapat bertumbuh 8% dan laba bersih bertumbuh 10% pada tahun 2021 di tengah peningkatan kebutuhan digitalisasi,” tutup Susanto. (Arianto)