Guna Timur Raya Bukukan Pendapatan sebesar Rp42,84 miliar
Semester I 2021, Dwi Guna Laksana Bukukan Pendapatan Rp1,07 Triliun
Per akhir Juni 2021, Bank Capital Cetak Laba Bersih Rp.11,60 Milyar
Rayakan Hari Pemuda Internasional, Nestlé Indonesia Dukung Kaum Muda Masuki Dunia Kerja
Tahun 2020, Tri Banyan Tirta Bukukan Pendapatan Rp321,50 Miliar
Logindo Samudramakmur Bukukan Pendapatan US$25,56 Juta
Cahaya Bintang Medan Bukukan Pendapatan Rp79.47 Miliar
Kinerja Maming Enam Sembilan Mineral Kinclong
"Begitu juga, Laba Komprehensif tercatat sebesar Rp4,165 miliar meningkat bila dibandingkan dengan laba komprehensif sebesar Rp2,914 miliar pada tahun sebelumnya," kata William, Direktur Independen AKSI saat Public Expose di Jakarta. Senin (16/08)
Dari sisi aset, ujar William, total aset perseroan hingga periode 31 Desember 2020 mencapai Rp298.261 miliar atau naik bila dibandingkan dengan total aset Rp285.177 miliar hingga periode 31 Desember 2019.
Di tahun 2021, kata William, Perseroan memproyeksikan pendapatan usaha sebesar Rp573,75 milliar yang berasal dari pendapatan Entitas Anak.
Selain itu, lanjutnya, Dengan beban pokok pendapatan sebesar Rp487 miliar, beban usaha sebesar Rp40 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp8,5 miliar, sehingga laba usaha sebelum pajak penghasilan menjadi sebesar Rp46,75 miliar.
Sedangkan estimasi besaran pajak penghasilan sebesar Rp9,5 miliar, maka laba bersih Perseroan setelah pajak diperkirakan sebesar Rp28,7 miliar.
"Asal tahu saja, Perseroan tetap fokus kepada bidang usaha investasi, dimana perseroan memiliki Entitas Anak perusahaan yaitu PT. Rezki BatulicinTransport," pungkasnya. (Arianto)
WIKA Peroleh Kontrak Baru sebesar Rp11,8 Triliun
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa catatan ini mencerminkan kepercayaan pasar yang tetap terjaga kepada WIKA di tengah pandemi Covid-19. WIKA juga tetap optimis menjaga keberlanjutan bisnisnya dengan ikut pada beberapa tender dengan total nilai sebesar Rp27 Triliun sampai dengan saat ini.
"Kami berharap kondisi Covid-19 saat ini bisa segera membaik, sehingga kondisi ekonomi Indonesia, termasuk industri, dan Perseroan juga semakin membaik, Dengan demikian jumlah kontrak baru masih akan bertambah di sisa perjalanan 2021," jelas Agung di Jakarta. Jum'at (13/08)
*Turut Andil dalam Mengurangi Debit Banjir Sungai Ciliwung*
Salah satu proyek baru yang menjadi _highlight_ pada awal Semester II-2021 ini adalah Proyek Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam proyek ini, WIKA tergabung dalam KSO bersama Jaya Konstruksi dengan porsi WIKA sebesar 63% atau senilai Rp435,2 Miliar.
Pada proyek ini, Perseroan bertanggung jawab melanjutkan pembangunan terowongan (sodetan) ganda dari Sungai Ciliwung (inlet) menuju titik pertemuan (arriving shaft) di Jalan Otista III, sepanjang 549 meter. Sodetan ini bertujuan untuk mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke KBT, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 meter kubik per detik.
Dengan proyek itu, maka andil WIKA dalam pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta menjadi semakin lengkap. Saat ini, Perseroan juga tengah menyelesaikan beberapa fasilitas lainnya yang menjadi bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir, yaitu: Pembangunan Bendungan Sukamahi, Bogor dan pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong, Jakarta.
*Anak Usaha WIKA Ekspor 15.000 Set Produk Komponen Mobil ke Thailand*
Salah satu Anak Usaha WIKA, PT WIKA Industri & Konstruksi (WIKA IKON) resmi mengirimkan komponen mobil produksi anak bangsa ke Thailand. Sebanyak ±15.000 sets komponen mobil berupa _Roof Rack Set_ yang diproduksi Pabrik Plastic, Pressing & Casting (PPC) WIKA IKON sudah memasuki pengiriman ketiga ke ITOCHU, Thailand pada akhir Juli 2021.
Nantinya produk-produk tersebut akan diaplikasikan pada bagian kerangka atap mobil Toyota Fortuner produksi Toyota Motor Thailand.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya menuturkan bahwa dipercayanya WIKA IKON oleh ITOCHU sebagai eksportir produk komponen mobil ini didasarkan atas jalinan kerja sama yang baik selama ini antara WIKA IKON & ITOCHU dalam melakukan _Product Development Design_ secara jangka panjang dan mengacu pada kualitas produk yang telah teruji dengan sangat baik.
“Harapannya atas ekspor ini menjadi tolak ukur atas sebuah optimisme WIKA IKON dalam menghasilkan produk-produk _Part Automotive_ berkualitas yang diakui dunia," terang Mahendra.
"Rencana pengiriman komponen ini secara keseluruhan terbagi dalam 6 _Batch. Batch_ pertama dan kedua telah dilaksanakan di bulan Maret dan Mei 2021 lalu, _Batch_ selanjutnya akan dilaksanakan pada September 2021 mendatang," pungkasnya. (Arianto)
Tahun 2020, Meta Epsi Bukukan Rugi Bersih Rp29,16 Miliar
Tahun 2020, Andira Agro Bukukan Penjualan sebesar Rp260,21 Miliar
INFORMA Ajak Masyarakat Ikut Gerakan #BantuJagaNakes
"Karena itu, INFORMA mengajak dan mendukung masyarakat Indonesia untuk hidup lebih bersih melalui rangkaian produk sanitasi INFORMA HYGIEN Series, yang bebas alkohol, aman untuk anak, serta bebas pengharum dan paraben," ungkap Adeline Ausy Setiawan, Direktur PT Home Center Indonesia.
Menurut Adeline, Gerakan #BantuJagaNakes INFORMA, Tokopedia dan Ruparupa.com. Selain mengajak untuk hidup lebih bersih, INFORMA juga mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan tenaga kesehatan melalui gerakan #BantuJagaNakes yang bekerjasama dengan Tokopedia dan Ruparupa.com.
Asal tahu saja, Melalui gerakan yang berlangsung mulai tanggal 1 sampai 15 Agustus 2021 ini, setiap pelanggan yang membeli satu buah produk INFORMA HYGIEN Series di www.tokopedia.com/informa, www.ruparupa.com/informa, serta diwww.informa.co.id/shop, maka satu buah produk yang sama akan didonasikan untuk tenaga kesehatan di beberapa fasilitas isolasi mandiri dan posko vaksinasi.
“Sebagai garda terdepan yang menangani pasien Covid-19, tenaga kesehatan menjadi yang paling rentan terpapar virus. Untuk mendukung mereka dalam bekerja, dan juga membantu pemerintah dalam pengendalian Covid-19, kami menginisiasi gerakan #BantuJagaNakes yang melibatkan peran serta pelanggan. Semoga setiap dukungan kecil yang kita lakukan bersama, dapat berdampak besar untuk Indonesia kembali sehat,” pungkasnya. (Arianto)
Sumber Global Energy Tebar Deviden Tunai dan Saham
"Alhasil, Laba Bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar 27%, dari Rp 20.36 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 27.72 miliar pada tahun 2020. Peningkatan laba usaha ini disebabkan oleh selisih perseroan meningkat untuk tahun kedepan," kata Welly Thomas, Direktur Utama SGER saat Public Expose di Jakarta. Senin (02/08)
Pada tahun 2021, kata Welly, Kenaikan harga batubara sepanjang tahun ini sudah melejit 79% menjadi US $ 144 per ton, dimana peluang ini akan digunakan sebaik-baiknya oleh Perseroan dengan meningkatkan volume penjualan export.
"Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan telah mendirikan Commodity Trading Company di Singapura guna memperoleh lebih banyak kontrak dengan Customer di Asia," ucapnya.
Dalam bidang renewable energy, sambungnya, Perseroan sedang mencoba menjajaki usaha pengolahan sampah menjadi energy yang merupakan program usaha Energi Baru dan Terbarukan dari Perseroan.
Selanjutnya juga disampaikan, Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar 30% dari Laba Bersih tahun 2020 atau sejumlah Rp8.256.000.000,- dan sebesar Rp1.000.000.000 disisihkan untuk dana cadangan; dan sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan.
"Bahkan, Perseroan juga membagikan dividen saham berasal dari kapitalisasi saldo laba yang belum dicadangkan sebanyak-banyaknya Rp104.576.000.000, yang akan dibagikan sebagai Dividen saham dengan Ratio 6:1," pungkasnya. (Arianto)
Paramita Bangun Sarana Bukukan Laba sebesar Rp43,12 Miliar
WIKA Reaksi Cepat Salurkan 1.145 APD bagi Rumah Sakit di Jabodetabek
MTDL Hadirkan Solusi Konverter BI-FAST System MII
"Bersama mitra global kami Software AG dan Red Hat, MII menyediakan solusi KOMI yang akan menghubungkan BI-FAST Connector dengan Core Banking dan Channel (ATM, Teller, Internet Banking, Mobile Banking) menggunakan messaging ISO 20022. Diharapkan sejalan dengan program BIFAST ini, kami dapat terus menyediakan solusi yang terbaik," kata Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL dalam keterangan tertulis.
Berkolaborasi dengan Software AG, kata Susanto, MII berhasil menerapkan “Digitalizing Microfinance in Indonesia” di salah satu industri perbankan nasional terbesar di Indonesia, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“Bank BRI”). Bank BRI memiliki 9.000 cabang bank fisik dan jaringan lebih dari 500.000 agen “tanpa cabang” hyperlocal yang melayani lebih dari 100 juta pelanggan.
"Sebagai bank terbesar tentu diperlukan sistem integrator dengan platform integrasi tunggal yang fleksibel, aplikasi yang sangat tangguh dengan waktu yang efisien, instrumen transaksi yang kuat untuk menghubungkan sistem back-end, dan waktu pemasaran yang lebih cepat untuk layanan, dan API baru. Solusi yang berhasil diterapkan Bank BRI di antaranya Payment Gateway (Unified Bill Payment), Virtual Account, dan Smart Virtual Account," ungkapnya.
"Berbicara mengenai adopsi technology, people, dan process merupakan basic management transformasi digital untuk berinovasi, yang akan menghasilkan produk baru agar lebih cepat diluncurkan ke pelanggan. Serta, sebagai kunci bagi organisasi untuk dapat berhasil mengadopsi digital transformasi,” ujar Hamdani Arif, Digital Solution Head PT Mitra Integrasi Informatika.
“Asal tahu saja, MTDL melalui MII memiliki 150 Software AG web Methods Developer dan lebih dari 25 Profesional Technical Consultant yang tersertifikasi. Diharapkan ke depan, MII akan terus memberikan solusi lengkap dalam membantu transformasi digital,” pungkasnya. (Arianto)
ASSA Gelar Rights Issue
HMETD yang ditawarkan ASSA cukup unik karena mengandung Obligasi Konversi sebanyak 600 juta unit dengan rasio setiap pemegang 453 lembar saham lama (yang ter berhak memperoleh 80 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu unit Obligasi Konversi dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp1.200 per unit yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Asal tahu saja, ASSA mentargetkan perolehan dana melalui PMHETD ini sekitar Rp720 miliar yang setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebagian besar yaitu sekitar Rp639,3 miliar akan digunakan untuk melunasi dan membayar sebagian pinjaman bank yang diambil di 2019 untuk memulai bisnis last Mile Delivery Anteraja serta akuisisi lelang otomotif PT JBA.
Sekitar Rp18,52 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha jasa pergudangan Titipaja (efulfilment), serta sisanya untuk modal kerja Perseroan.
Nantinya, Obligasi Konversi dari proses HMETD ini akan dapat diperdagangkan dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2 tahun setelah tanggal emisi dan bersifat zero-coupon.
Jumlah saham apabila Obligasi Konversi ini dikonversi menjadi saham adalah sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham baru atau setara dengan 15,01% dari total saham setelah pelaksanaan konversi jika tidak terdapat penyesuaian pada harga konversi.
Yang lebih menarik lagi, apabila masih terdapat sisa HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh Obligasi Konversi yang tersisa akan diambil oleh International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari grup Bank Dunia.
"Kami bersyukur sekali memperoleh pernyataan efektif ini selain tentunya atas kepercayaan dari IFC yang akan menjadi pemegang saham ASSA," kata Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto dalam keterangan tertulis. Selasa (06/07)
Disisi lain, kata Projo, Kami akan terus melanjutkan proses transformasi ke arah End-to-End Logistic berbasis teknologi sambil memperkuat pilar bisnis lainnya di bidang ekosistem mobilitas dan penjualan kendaraan bekas.
"Dengan ekosistem yang saling terintegrasi ini, kami yakin akan mampu mengambil peluang pertumbuhan pesat di tengah model bisnis Sharing Economy berbasis digital yang menjadi tren di masa kini dan mendatang," pungkasnya. (Arianto)
Bank of India Indonesia Tidak Bagi Dividen
"Dalam RUPST, Rapat telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020 serta Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2020, yaitu tidak ada pembagian dividen," kata Ferry Koswara, Direktur BSWD kepada awak media di Jakarta. Rabu (30/06)
Selanjutnya juga disampaikan, Dalam RUPST tidak mengangkat kembali Tuan Sindbad Rijadi Hardjodipuro sebagai Direktur Utama untuk periode berikutnya. Untuk itu, Perseroan menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tuan Sindbad Rijadi Hardjodipuro atas sumbangsih yang diberikan selama masa kepengurusan periode tersebut.
Kemudian, kata Ferry, RUPST menugaskan pengurus saat ini untuk mengusulkan calon pengganti sebagai Direktur Utama dan disampaikan ke Komite Remunerasi dan Nominasi. "Sementara itu, Tugas Direktur Utama dijalankan oleh Direksi sampai dengan diangkatnya Direktur Utama oleh RUPS," ucapnya.
Dengan demikian, ujar Ferry, Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direksi:
- Wakil Direktur Utama: Jayaprakash Bharathan
- Direktur: Ferry Koswara
- Direktur Independen: Primasura Pandu Dwipanata
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama: Sudhiranjan Padhi
- Komisaris: Prakash Rupchand Chugani
- Komisaris Independen: Handadjaja Sulaiman
- Komisaris Independen:
Raharjo Satrio Unggul
Asal tahu saja, RUPST memberikan kuasa penuh kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji. remunerasi dan tunjangan kepada anggota Komisaris dan Direksi Perseroan scetelah mendapat rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
"Di penghujung Rapat, RUPST juga menyetujui mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2021, dan menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya," pungkasnya. (Arianto)