Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Launching Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Launching Buku. Tampilkan semua postingan

Gerakan Kebangkitan Indonesia Gelar Bedah Buku Mengapa Kita Harus Kembali Ke UUD 45


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Hampir enam ratusan tokoh masyarakat yang terdiri dari para Purnawirawan Perwira Tinggi TNI – Polri, cendikiawan, aktivis organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa, hari Jum’at 15 Februari 2019 pukul 13.00 - 17.30 wib bertempat di Jakarta Theater Ballroom, Jl. Thamrin, no. 9. Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat dengan  Keynote Speaker, Dr. Hariman Siregar, berdialog dan menyampaikan aspirasi serta menyerukan agar Indonesia kembali ke Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk diadendum, serta menyertakan Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum jelas di dalam UUD 1945 yang diadendum tersebut.

Gerakan Kebangkitan Indonesia menyerahkan rumusan hasil kajian dan dokumentasi yang dituangkan ke dalam 3 (tiga) buku kepada Delegasi besar tokoh masyarakat dalam acara Bedah Buku dengan tema  “Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 1945.

-  Buku Pertama “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disertai Adendum” yang disusun oleh suatu tim terdiri dari 125 orang antara lain terdapat beberapa mantan Kepala Angkatan.

-  Buku Kedua “Bangkit Bergerak Berubah atau Punah” yang merupakan perkiraan keadaan dan ajakan untuk mengantisipasinya, yang ditulis oleh sejumlah pengamat dan dirangkum oleh Mayjen Purn Prijanto.

-  Buku Ketiga, “Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 1945” yang merupakan kumpulan kajian, tulisan dan pendapat dari sejumlah negarawan senior bahkan sangat sepuh antara lain Sayidiman Surjohadiprojo (92 th) dan Widjojo Soejono (91 th), para aktivis dan pakar hukum tata negara serta catatan perjuangan berbagai organisasi masyarakat dan kampus dalam memperjuangkan agar kita kembali ke Pancasila dan UUD 1945. Buku ketiga setebal 388 halaman ini dihimpun oleh aktivis dan wartawan senior B Wiwoho.

Gerakan Kebangkitan Indonesia (GKI) adalah suatu Gerakan Moral dan Intelektual yang dicanangkan pada 7 Januari 2018 dengan visi Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Aman, Tentram, adil dan Makmur. Demi mewujudkan visi tersebut GKI mencanangkan salah satu misinya “Mengedukasi dan Mengajak Kembali ke UUD 1945 Asli untuk disempurnakan”.

Bertindak sebagai juru bicara delegasi yaitu Mayjen Pol (Purn) Taufiequrachman Ruky selaku Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2003 – 2007, Jenderal TNI( Purn) Agustadi Sasongko Purnomo selaku Kepala Staf Angkatan Darat tahun 2007 – 2009, aktivis pejuang Hariman Siregar, pakar hukum tata negara, Dr. Soetanto Soepiadhy SH, MH. Serta mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat yang juga Wakil Gubernur DKI Jaya, Mayjen TNI (Purn) Prijanto.

                                                             Reporter : Arianto
Share:

Dialog Kebangsaan dengan Tema Memupuk Kesadaran Kebangsaan Dalam Bingkai KETUHANAN


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dialog Kebangsaan dengan Tema Memupuk Kesadaran Kebangsaan Dalam Bingkai KETUHANAN
Agama sejatinya adalah panduan dan peta perjalanan untuk seseorang agar sampai di tempat tujuan, menurut cara dan kemampuannya dalam memahami peta yang dipegang serta diyakini kebenarannya itu. Sehingga, selayaknya peta, ada orang yang bisa membaca dengan mudah, ada juga yang harus berusaha keras untuk bisa memahami rambu-rambu yang ada agar cepat dan selamat sampai tujuan yakni kepada Yang Maha Kuasa.

Namun dalam proses dan perjalanannya, tidak sedikit yang gagal memahami panduan yang dimiliki tersebut. Bahkan tidak jarang. pemeluk agama itu menjadikan panduan, sebagai tujuan dan melupakan Sang Pemberi tempat dimana tujuan akhir itu berada.

Akibat kekhilafan kecil tapi mendasar itu, dampak yang muncul sesudahnya tenyata sungguh di luar dugaan. Perubahan orientasi yang secara tak sadar itu telah menciptakan beragam jebakan yang pada akhirnya menggagalkan manusia kepada tujuan awal penciptaan, yaitu seperti yang dikatakan Al Qur'an, yakni menjadi Khalifah Allah Di muka Bumi.

Berdasarkan hal tersebut Yayasan NIRMANA BUMI SAHAJA menggelar Dialog Kebangsaan dengan Tema Memupuk Kesadaran Kebangsaan dalam bingkai Ketuhanan, hari Senin, 11 Februari 2019 pukul 13.00 -16.00 wib bertempat di Merak Room, JCC Senayan Jakarta Selatan. dihadiri Narasumber :
-  Jilal Mardhani
-  Drs. H. Aminudin Yakub. MA
-  Kaspudin Noor, SH MSi
-  Vasco Ruseimy, ST
-  Dr Arrazy Hasyim, MA
-  Prof. DR, Ananda Faizar, SH, MH
-  Heri Suherman, SH selaku Moderator.

Mayorítas penafsir Al Qur'an, Khalifah itu berarti Wakil Tuhan. Sebagai wakil tentu harus memahami peta serta petunjuk yang diberikan melalui Nabi atau kitab suci ini sendiri. Menjadi khalifah artinya mewujudkan apa yang menjadi kehendak Tuhan, Atau mengikuti instruksi yang sesuai dengan sifat yang dimiliki- Nya, melalui ajaran yang diberikan yang terbagi kepada sejumlah aturan, baik umum maupun khusus.

Jebakan yang tercipta secara tak sadar itu pada hakikatnya dari cara pemeluk itu memaknai tugas yang telah ditetapkan itu. Jebakan tersebut kalau ditelusuri lebih dalam, berpokok pangkal pada manusia dalam menempatkan hubungannya dengan sang Pencipta. Bermula dari Perintah-Nya yang sederhana, "Hai Manusia sembahlah Aku., dan jangan sekutu dengan yang lain. Karena pesan sederhana dan langsung itu, manusia banyak yang secara tak sadar memandang enteng atau menganggap semua sudah berjalan sesuai yang diperintahkan, padahal masih jauh.

Itu semua bisa terlihat dari apa yang banyak dilakukan saat ini. secara praktek zahir manusia memang telah menjadikan Allah sebagai sembahan tunggal dalam makna vertical. Namun jika ditelisik lebih dalam, secara bersamaan juga manusia telah mempersekutukan Nya dalam aspek horisontal. Padahal ayat lain dalam al qur'an sudah mengatakan. "manusia akan rugi jika tidak mampu menyeimbangkan hubungannya secara vertical (Hablun Minallah) dan horizontal (Hablun min Annas)".

Dari sinilah awal mula ketidakseimbangan tersebut itu bermula, Sifat bertauhid Vertikal itu tak berwujud dalam tindak horisontal. 

Banyak yang mengaku telah menjalankan perintah dalam ayat-ayat serta panduan dari Nabi. Secara kasat mata pengakuan itu dapat terlihat dari ragam perilaku sehari-hari, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan dirinya dan sang pencipta.

Namun pada saat bersamaan, kita juga melihat, manusia jenis itu tak memperlihatkan sisi lain sifat Sang Pencipta, seperti sabar, penyayang, penyantun, pemaaf kala berurusan dengan sesama makhluk, baik dengan manusia, hewan atau lingkungan. 

Bahkan pada titik tertentu, ada yang berani menjual nama Tuhan untuk kepentingan pribadi atau material atau pilihan politiknya. Atau meminggirkan Tuhan dan lebih memilih ilmu pengetahuan sebagai pengganti yang dipercaya akan mengantarkannya kepada Tuhan yang dikreasi oleh pemikiran materialistic.

Pemikiran yang lebih mengagungkan ke Aku an dalam memandang kondisi sekitar yang pada akhirnya berujung pada hitungan untung rugi. Hitungan untung rugi itu terlihat dari sikap jiwa atau spiritualitas pelaku yang menempatkan keyakinannya sebagai berhala (tujuan. Red). Pada level lebih rendah, berhala ilmu pengetahuan, diikuti oleh hedonisme kapitalis media yang semuanya bermuara pada berhala egoism (keakuan).

Pemikiran dan ide materialistis tersebut tak hanya terjadi pada ilmu-ilmu yang sifatnya sekuler, untuk disiplin sifat ukhrawi, atau berurusan dengan akhirat, fenomena sama juga mulai banyak terjadi. Namun untuk ilmu terkait akhirat ini kesannya jauh lebih halus dan canggih dalam mendorong manusia untuk menjadi penyembah berhala ilmu tadi.

Jebakan penyembahan berhala ilmu akhirat tadi berawal dari sikap penganutnya dalam menjalani praktek praktek keberagamaan. Seperti disinggung pada paragraph pertama bahwa agama adalah jalan yang hakiki panduan menuju sang pencipta. Maka jalur yang tersedia tidak Cuma satu, melainkan belasan bahkan puluhan, untuk sama-sama menuju SATU tujuan akhir.

Sebuah jalan yang ditempuh sang musafir, bisa berbeda dengan proses serta jalur yang dimiliki oleh musafir lain. Karena sifatnya yang beragam, maka si musafir tak bisa mengklaim bahwa jalannya adalah yang paling benar dan jalan yang ditempuh secara berbeda oleh pihak lain adalah salah.

Ide serta klaim merasa paling benar inilah yang sedang marak terjadi di republik. ini yang celakanya justru konon dilakukan oleh para pemuka atau mereka-mereka yang semestinya bertindak menjadi pencerah untuk mereka yang merasa ragu-ragu dengan jalan yang sedang ditempuh. 

Pencerahan yang dimaksud adalah, menjadi pembimbing bagi ummat yang tidak hanya perlu mendapat panduan jelas, namun juga membuka wawasan untuk tidak bersikap picik atau dangkal dalam menjalankan fungsinya dalam mencapai tujuan akhir yang sama-sama diharapkan.

Karena sikap pemberhalaan material dan non materi tadi, adalah jebakan lebih lanjut dari cara beragama atau cara memaknai panduan secara lugu ala anak Sekolah Dasar. Maka disinilah peran dan tanggungjawab besar harus disadari ada di pundak banyak pihak. Mulai dari pemerintah yang sudah harus berpikir tentang cara mengajak para pimpinan ummat, pimpinan politik, ormas, pengusaha untuk bersama-sama dengan masyarakat menjalankan tugas dan fungsinya secara benar dan tepat tentang ayat, "Khalifah Tuhan di Muka Bumi".

                                                                Reporter : Arianto

Share:

Peluncuran Buku Serial Literasi Agama Untuk Remaja


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Peluncuran buku ini merupakan puncak dari rangkaian acara Festival Keragaman yang dilakukan di Bandung (14 Desember 2018), Jogjakarta (15 Januari 2019), dan Padang (26 Januari 2019). Kedua buku ini merupakan Serial literasi Agama untuk Remaja dalam rangka mengedukasi nilai-nilai keragaman lndonesia bagi generasi milenial.

Peluncuran Buku MEYAKINI MENGHARGAI DAN MERAYAKAN KERAGAMAN digelar hari senin, 28 Januari 2019 pukul 15.00 - 18.00 wib bertempat di Auditorium Perpusnas RI Jl. Medan Merdeka Selatan No.11 Gambir, Jakarta Pusat dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin dan Yudi Latief selaku Pemikir Kebangsaan.

Indonesia kini "diberkahi" 90 juta milenial. Artinya generasi milenial memiliki peran penting untuk masa depan negeri ini. Wajah masa depan Indonesia tergantung dari pandangan, interaksi, dan nilai-nilai yang diserap generasi milenial negeri ini. Sayangnya, generasi milenial negeri ini masih rentan dengan pertarungan hoaks, isu intoleransi, sikap-sikap antikeragaman, dan riuhnya ujaran kebencian. Terlebih lagi, dinamika di media sosial turut memengaruhi persepsi generasi milenial dalam membangun cara pandang serta melihat masa depan negeri ini.

Dengan latar belakang yang masih rentan tersebut, kami selaku Penerbit Expose (Mizan Group) bersama PPIM Universitas Islam Negeri Jakarta, dan Convey lndonesia terpanggil untuk menerbitkan buku bernutrisi keragaman Indonesia untuk generasi muda (milenial) Indonesia. Kami sekadar mengingatkan generasi muda bahwa Bangsa Indonesia sebetulnya telah memiliki "DNA Keragaman" dengan budaya dan sejarah keragaman dan kerukunannya yang begitu panjang.
Indonesia adalah negeri paling majemuk, paling toleran, tapi juga dengan keunikannya menyimpan potensi disharmoni. Faktanya, lndonesia dihuni 1340 suku bangsa, memiliki 742 bahasa, ada 6 Agama Resmi dan 187 Penghayat Kepercayaan atau agama lokal. Terlalu majemuk bukan? 

Wajarlah jika ada yang berpikir bahwa keragaman yang sangat tinggi ini menyimpan potensi disintegrasi yang juga sangat tinggi. Apalagi Indonesia bukan negara daratan, melainkan negara kepulauan yang dipisahkan oleh lautan yang luas.

Namun, kekuatiran itu menjelma ketakjuban ketika Anda membaca dua buku terbaru kami, yakni Meyakini Menghargai dan Merayakan Keragaman terbitan Expose (Mizan Group), PPIM UIN Jakarta, dan Convey Indonesia.


“Simfoni" Keragaman Indonesia

Ketika membaca kedua buku ini, kita akan menemukan keajaiban dari kemajemukan Indonesia pada halaman-halaman awal buku Meyakini Menghargai. Kita disajikan banyak fakta yang semuanya menyimpulkan betapa ajaibnya lndonesia. Bayangkan, Eropa merupakan daratan, tetapi mereka ”terpecah" menjadi 50 negara.

Di belahan lain, mereka hidup di satu daratan yang luas, dengan satu bahasa, satu agama, tapi terus bertikai dan berperang sampai hari ini. Timur Tengah salah satu contohnya. 

Menariknya, dibandingkan Eropa dan Timur Tengah, kemajemukan Indonesia Iebih kompleks, tetapi negeri ini tetap bertahan dan nyaris tidak ada ancaman disintegrasi yang serius.

Artinya keragaman atau kemajemukan itu bukan pemecah, malahan pemersatu. ibarat orkestra, kemajemukan itu menciptakan simfoni yang indah, yang bisa dinikmati kemerduannya bersama-sama. ltulah message besar yang hendak disampaikan kedua buku yang dikemas secara menarik dan popular ini. Buku ini ditujukan untuk pembaca milenial, sehingga kemasannya pun sengaja dibikin ringan, baik bahasa maupun artistik lay out-nya.

Kedua buku ini hadir di saat yang tepat, mengisi kerinduan publik akan buku-buku toleransi dan kerukunan umat beragama yang cocok dan friendly bagi kalangan milenial. Menguatnya budaya hoax dan pemikiran radikal yang antikemajemukan, dapat menjadikan kedua buku ini sebagai media edukasi alternatif.

Pendekatan narator dengan "melibatkan” karakter setiap pemeluk agama membuat penyajian materi dalam buku ini terasa unik, menarik, dan mudah dimengerti. Pembaca akan mengetahui ajaran, konsep ketuhanan, kitab suci, hari raya masing-masing agama dan aliran kepercayaan. Buku ini dilengkapi ilustrasi, foto dan aplikasi virtual reality UID360 yang berisi wisata religi dan bisa diunduh di Google Playstore secara gratis sehingga membuat buku ini semakin asyik dinikmati.

Buku ini merupakan oase bagi semua pemeluk agama : satu buku untuk semua agama. Seorang pemeluk agama tidak hanya mengentahui agamanya saja, tapi juga dapat mengetahui agama dan aliran kepercayaan lainnya. Hanya dengan mengetahui agama lain akan muncul rasa empati dan saling menghargai. Harapan kami akan tercapai cita-cita #MeyakiniMenghargai dalam Keragaman Indonesia.
  
                                                              Reporter : Arianto
Share:

Peluncuran Buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Perkembangan teknologi dan pengaruh globalisasi menjadi tantangan tak terelakkan saat ini. Kemampuan memecahkan masalah, beradaptasi, berkolaborasi, mengembangkan kreativitas dan inovasi serta kemampuan kepemimpinan merupakan kompetensi yang dibutuhkan ditengah tantangan zaman. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai model pembelajaran yang bertumpu pada kekayaan kearifan lokal dipandang mampu menjadi solusi alternatif untuk mempersiapkan generasi emas di Indonesia tahun 2045.

Wahana Visi Indonesia (WVl) menggelar Peluncuran Buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual hari Selasa, 22 Januari 2019 pukul 09.00 – 12.00 wib bertempat di Gedung A Lt 2, Ruang Seminar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia. dihadiri Narasumber :
Dr.Arie Budhiman M.Si. selaku Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter, Kemendikbud mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
-  Patrisius Pederiko selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Sikka,
-  Aspansius, S.IP, M.Si. selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Landak,
-  Yusuf MT selaku LPMP Provinsi Sumatra Utara,
-  Amiruddin, M.Pd. selaku LPMP Provinsi Papua dan
-  Mega Indrawati selaku Education Team Leader, WVI.

Wahana Visi Indonesia (WVl) sebagai yayasan kemanusiaan fokus anak, turut berupaya mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya melalui program pendidikan karakter kontekstual di 18 wilayah dampingan WVI di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di lndonesia. Upaya dan pengalaman WVI sejak tahun 2009 berkecimpung di program pendidikan karakter kontekstual telah berhasil mendokumentasikan berbagai modul pelatihan dan buku panduan untuk para guru. "Berdasarkan pengalaman kami di lapangan, WVI berinisiatif memformulasikan strategi penerapan pendidikan karakter kontekstual ke dalam versi yang lebih generik. Diharapkan buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi penggiat pendidikan dalam penerapan penguatan pendidikan karakter di skala nasional terutama di wilayah, ujar Mega Indrawati.

PPK merupakan salah satu prioritas pemerintah saat ini. Prioritas ini lantas diterjemahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Untuk itu, mewakili Kemendikbud, Arie memberikan apresiasi kepada setiap pihak yang secara aktif memberikan kontribusi terhadap implementasi PPK utamanya di daerah 3T. "Kami mengapresiasi komitmen dan konsistensi WVI dalam implementasi PPK di wilayah 3T dampingan WVI hingga akhirnya buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual yang dibuat berdasarkan pengalaman langsung dari sekolah, para guru, dan masyarakat dapat rampung dan dipublikasikan. Kiranya buku ini dapat mendorong pemangku kepentingan di sektor pendidikan untuk memiliki tujuan yang sama dalam implementasi PPK di Indonesia," ujar Arie.

Selaras dengan apa yang telah disampaikan oleh perwakilan Kemendikbud, pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) diwakili oleh LPMP Sumatera Utara memberikan dukungannya bagi implementasi PPK dan buku panduan ini "Ada 5 karakter utama yang hendak ditumbuhkan kepada peserta didik melalui PPK, yakni religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Dalam konteks LPMP, integrasi nilai-nilai karakter tersebut dalam kegiatan pembelajaran menjadi prioritas. LPMP sebagai salah satu lembaga implementer PPK di Indonesia, berharap melalui buku yang dilengkapi dengan praktik baik dan mudah dipahami ini mampu digunakan bagi para pelaku implementer PPK di daerah-daerah untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan dan terciptanya generasi Indonesia yang berkompetensi unggul yang dibarengi dengan keunggulan dan keseimbangan dari sisi olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga," disampaikan oleh Yusuf MT.D itambahkan oleh Amiruddin bahwa dalam konteks Papua, masih banyak anak-anak yang putus sekolah. 

Penyebabnya antara lain karena kurikulum dan materi kegiatan belajar yang tidak sesuai dengan lingkungan hidup anak sehingga tidak merangsang gairah belajar untuk mengoptimalkan kreativitas dan daya imajinasi anak. Untuk itu, PPK yang dikemas dalam buku panduan ini diharapkan mampu mendukung setiap guru untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis kearifan lokal.

Peluncuran buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan mutu pendidikan dan generasi penerus negara Indonesia yang siap menghadapi tantangan global. Keterlibatan pemangku kepentingan di dunia pendidikan, keluarga, guru, dan masyarakat menjadi mutlak diperlukan untuk keberhasilan implementasi program pendidikan karakter kontekstual sebagai modal awal revolusi mental dan perwujudan generasi emas Indonesia 2045.
                                                               

                                                             Reporter : Arianto

Share:

Neona gadis cilik Nola B3 launching buku KIDS ZAMAN NEO di Gramedia Matraman Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Neona yang memiliki nama lengkap Anodya Shula Neona Ayu merupakan gadis cilik nan energik dari pasangan Riafinola Ifani Sari (Nola B3) dan Baldy. Neona mengikuti jejak sang ibu yang merupakan personel kelompok vokal B3, juga jejak sang kakak, Naura, untuk terjun di dunia musik.

Neona mulai mencuri perhatian saat ikut tampil pada konser dongeng musikal Naura yang telah digelar pada bulan Oktober 2015 di TIM Jakarta dan konser dongeng musikal 2 di Ciputra Artpreneur pada bulan Februari 2017 lalu. Dalam konser tersebut, Neona tidak hanya ikut tampil bernyanyi, tapi juga berakting, menari, hingga gymnastic.


Pada usianya yang masih 9 tahun, Neona sudah merilis tiga single lagu, yaitu Aduh Neik, Ada Deh, dan warbiasyak. untuk para penggemar dan anak-anak seusianya, Neona akan terus menghasilkan karya-karya musik yang menginspirasi.


Acara peluncuran Buku "KIDS ZAMAN NEO" karya Neona digelar hari sabtu,15 Desember 2018 pukul 10 30 - 13 00 wib bertempat di Gramedia Matraman Jakarta, dihadiri Neona selaku penulis buku, keluarga Neona, dan beberapa tamu undangan. Neona juga menyanyikan dua lagu.


Buku "KIDS ZAMAN NEO" ditujukan untuk memberi inspirasi kepada anak-anak Indonesia. Dalam buku KIDS ZAMAN NEO, Neona membagikan ceritanya bersama kedua orangtuanya dan dua kakaknya Naura dan Bevan. 

Tak hanya itu, Neona juga bercerita tentang keseruan dalam kesehariannya menjalani latihan bernyanyi dan menari bersama para pelatih dan teman-teman DNEO. Kolom activity dalam buku bisa diisi oleh anak dengan didampingi orangtua. Selain itu, Neona membagikan tips-tips sederhana dan fun tentang banyak hal.

                                                                    Reporter : Arianto

Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini