"Deadlock" PW IPM Sumut Hentikan Konferensi Pimpinan Daerah IPM Kota Medan
Fahira Idris Jadi MPKT Provinsi DKI Jakarta
PP HIMMAH Unjuk Rasa Di Istana Dorong Presiden Copot Menhub Budi Karya
Ketum HMI: Pemda Harus Kerja Ekstra dalam Penanganan Covid-19 di Babel
Konsolidasi Pendukung Jokowi Kawal Perubahan untuk Rakyat
"Di bidang ekonomi terjadi kontraksi sehingga pertumbuhan menjadi negatif. Usaha besar dan kecil di segala bidang gulung tikar dan Badan Pusat Statistik memperkirakan lebih dari 29 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan fisik menghentikan berbagai sektor kehidupan dan menciptakan amarah dan frustrasi sosial di sebagian masyarakat," kata Victor Sirait, Bara JP saat konferensi pers di Jakarta. Sabtu (12/12)
Di penghujung tahun, kata Victor, sebagian wilayah Indonesia dilanda badai La Nina yang berakibat ancaman banjir bandang, longsor, curah hujan ekstrem, dan juga gangguan bagi sektor pertanian. Selama tahun 2020.
Selain itu, kata Victor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat tidak kurang dari 2.745 kejadian bencana di seluruh Indonesia yang berakibat sekitar 6 juta orang menderita dan mengungsi.
Di tengah semua kesulitan itu, lanjutnya, muncul gerakan intoleran yang mengancam kemajemukan bangsa. Para pemimpin gerakan ini mengeksploitasi kondisi yang sulit untuk kepentingan politik yang sempit. Di berbagai tempat intoleransi ini sudah berkembang menjadi kekerasan sektarian yang sangat meresahkan;
Selanjutnya juga disampaikan, Sebagai kekuatan yang mendukung Presiden Jokowi selama dua periode kami KONSOLIDASI PENDUKUNG JOKOWI tetap solid dan memiliki komitmen kuat terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi. Dan kami akan mendukung langkah-Iangkah penyelesaian krisis ini. Kami mengaku adanya berbagai kelemahan dan kekurangan yang harus segera diatasi agar langkah mengatasi krisis bisa lebih efektif.
Pertama, Presiden perlu melakukan konsolidasi dan mengoptimalkan seluruh kekuatan dan sumberdaya, baik pemerintah maupun masyarakat sipil, untuk mengatasi krisis multi dimensional ini. Presiden hendaknya membuat kebijakan yang tegas dan menyeluruh, dan memimpin langsung langkah penanganan krisis ini.
Kedua, Presiden perlu mengundang semua kekuatan di bidang ekonomi, dari usaha besar sampai UMKM dan koperasi, dari serikat buruh sampai perempuan kepala keluarga, dari dunia akademik sampai praktisi start-up, di desa maupun kota, untuk merumuskan strategi pemulihan ekonomi nasional yang menyeluruh dan efektif dan
Ketiga, Presiden perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja kabinet sehingga pimpinan kementerian dan lembaga tidak menjadi beban yang berakibat turunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Asal tahu saja, tegas Victor, Kami menyambut baik sikap tegas Presiden terhadap para menteri yang menjadi tersangka kasus korupsi.
"Tidak berhenti sampai disitu, Kami juga menghimbau seluruh elemen kebangsaan untuk bersatu menghadapi krisis multi dimensional ini. Sebagai langkah konkret kami menggulirkan Forum Kebangsaan yang akan menjadi wadah konsolidasi kekuatan seluruh unsur masyarakat dalam menyumbangkan pemikiran demi kemajuan bangsa," pungkasnya. (Arianto)
Himbauan Pemuda Melati Indonesia Pasca Pilkada Serentak 2020
Abdullah Syah Siregar Ketua Umum Pemuda Melati Indonesia |
Ketum MOI : Media Online Sukseskan Pilkada Serentak
Budhi Wibowo Terpilih Sebagai Ketua Umum AP5I Periode 2020-2025
Sekjen MOI : Pengurus MOI Tidak Produktif Mundur, Itu Bagus
Veddrik Nugraha dilantik sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam
Veddrik Nugraha yang dilantik sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam dalam sambutannya mengatakan, mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, walaupun ditengah pandemi Covid-19, saya dan rekan-rekan pengurus lainnya dilantik dan dipercaya sebagai formatur Gerakan Pemuda Islam .
"Asal tahu saja, Kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat disertai pembatasan undangan, yang diundang hanya calon pengurus, sedangkan yang dari daerah tidak diundang dan undangan dibatasi hanya 200 orang," kata Veddrik Nugraha yang akrab disapa Diko dalam orasinya di Jakarta. Kamis (03/12)
Selanjutnya juga disampaikan, Kita akan mengembalikan girroh GPI agar menjadi organisasi kepemudaan Islam ini kembali menjadi besar seperti dulu kala, sekaligus memperjuangkan kepentingan umat Islam di Indonesia dan hadir untuk kemaslahatan umat.
Diko juga mengingatkan para kader akan slogan GPI yakni "Takdir Kami Memimpin Negara". Selain itu, Kader-kader GPI memang disiapkan untuk menghadapi segala macam situasi.
"Inilah istimewanya GPI. Kita adalah kader yang disiapkan untuk memimpin dan disinilah jiwa kepemimpinan diuji, karena takdir kader GPI untuk memimpin negara,” pungkasnya. (Arianto)
Azmi Hidzaqi: Ada Upaya Pembunuhan Karakter Rahayu Saraswati
Sidarta S. Pelawi: Pemimpin MOI Harus Berani, Tegas Seperti Api Sungai dan Bulan
Mr. Norimasa Shimomura Resmi Diangkat sebagai Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
Dalam acara yang diadakan secara daring di tengah pandemi Covid-19, Bapak Shimomura memuji komitmen Indonesia dalam mencapai agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ketika beliau menyampaikan visi strategis UNDP Indonesia.
“Saya memuji komitmen Indonesia dalam upayanya meningkatkan pembangunan manusia, ekonomi, pemerataan akses keuangan, dan pembangunan rendah karbon," kata Bapak Shimomura saat virtual meeting. Kamis (19/11)
Saya juga menyampaikan kekaguman terhadap Pemerintah Republik Indonesia yang memahami pentingnya jalinan antara perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan, sebagaimana telah ditunjukkan melalui kepemimpinan untuk mempromosikan agenda perempuan, perdamaian, dan keamanan, selama masa Kepresidenan di Dewan Keamanan PBB.
Bapak Shimomura juga menyampaikan penghargaan kepada pemerintah RI dalam dukungannya untuk penyusunan Country Program Document UNDP Indonesia kurun waktu 2021-2025 dan dalam Kerjasama Selatan-Selatan.
Berkat Indonesia di masa depan, katanya, UNDP telah menjadi partner di berbagai inisiatif strategis yang mendorong upaya Indonesia dalam pencapaian TPB/ SDG, yang juga telah menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk belajar dan juga mengikuti teladan.
"Saya sangat percaya diri bahwa kerjasama yang terus terjalin akan memastikan bahwa tidak akan ada seorangpun yang tertinggal,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ibu Marsudi menyampaikan apresiasi atas kemitraan UNDP dengan Pemerintah Indonesia.
Beliau juga menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk mencapai agenda SDGs, dan menambahkan bahwa pemulihan pandemi COVID-19 harus menjadi pendorong untuk memenuhi agenda global.
Sebelum penunjukkan di Indonesia, kata Ibu Marsudi, Bapak Shimomura merupakan Koordinator Residen Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kazakhstan.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan UNDP di Kazakhstan dan bekerja di UNDP di Montenegro, Tajikistan, Albania, Macedonia Utara, dan Georgia.
Selain itu, Beliau pernah berada pada posisi kepemimpinan di Kantor Pusat Biro Regional UNDP untuk Eropa dan CIS dan menjabat sebagai Staff Khusus untuk Direktur di Biro Krisis Penanggulangan dan Pemulihan UNDP.
Begitu juga, Beliau merupakan Penasihat ekonomi di Misi Permanen Jepang untuk PBB, dan menjabat sebagai delegasi Komite Kedua Sidang Umum, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) dan komite di bawahnya, dan dewan eksekutif UNDP/ UNFPA.
Asal tahu saja, Bapak Shimomura mengawali karir di UNDP di Turkmenistan dan Bosnia-Herzegovina. Berkebangsaan Jepang, Bapak Shimomura merupakan lulusan magister Hubungan Internasional dari Universitas Columbia di kota New York, Amerika Serikat dan lulusan sarjana Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Universitas Sophia di Tokyo, Jepang. (Arianto)
Sekjen MOI : DPP MOI Solid, Tidak Ada Perpecahan, Itu Hanya Ulah Oknum Saja
Isu Munaslub Bergulir Sekjen MOI Tegaskan Ketum MOI Tidak Panik
Ketum Rudi Sembiring : MOI Tak Ada Kaitan Organisasi dengan IPJI dan PWOIN
Kapolres Majalengka Hadiri Pelantikan MPM Universitas Majalengka
Telah Lahir Gerakan 5 G : Maju Bersama Berantas Kasus Narkoba
Apindo: Penetapan Upah Minimum 2021 Beratkan Pengusaha
Oleh karena itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan kekecewaan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, DKI dan Sulawesi selatan serta kepala2 daerah lain yang menetapkan tidak sesuai dengan SE Menaker tersebut.
Menurut Apindo, Penetapan yang tidak sesuai dengan SE Menaker seharusnya mengacu kepada PP 78/2015, yaitu dengan mendasarkan kepada peninjauan KHL bukan malah mengambil diskresi tersendiri yang tidak mendasar.
Ketua Umum Apindo, Hariyadi B. Sukamdani mengungkapkan, dengan penetapan UM yang tidak sesuai dengan SE, pihaknya dapat memastikan bahwa akan semakin mempersulit dunia usaha yang pada ujungnya akan menyebabkan gelombang PHK besar-besaran dalam kondisi krisis.
"Selain itu, Asosiasi pengusaha pada dasarnya sulit menerima SE Menaker tersebut, karena dalam kondisi memburuknya situasi ekonomi seperti ini seharusnya UM diturunkan, sehingga kelangsungan bekerja pekerja/buruh dapat terjaga," kata Hariyadi saat konferensi pers di Jakarta. Senin (02/11)
Senada dengan itu, Wakil Sekretaris Umum Apindo yang juga Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional, Adi Mahfudz menambahkan, Saat ini kita dalam kondisi tidak normal, yaitu pandemi covid-19. Aturan PP 78 yang seyogyanya diharapkan dapat diterapkan menjadi tidak dapat diterapkan, karena situasi dan kondisi yang ada tidak memungkinkan.
Dengan demikian, katanya, kondisi UM yang ada saat ini sudah berada di atas median upah. Hal tersebut menunjukan bahwa UM yang ada saat ini sulit dijangkau oleh dunia usaha. Kondisi ini sebetulnya membuat dunia usaha kita menjadi tidak kompetitif.
"Untuk itu, Apindo mendorong pemerintah pusat untuk dapat membina kepala-kepala daerah yang melanggar SE tersebut, sehingga tercipta kepastian hukum dalam penetapan UM," pungkasnya. (Arianto)