Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Hadapi Era Digital: Pentingnya Penguasaan SEO bagi Mahasiswa dan Kampus


Duta Nusantara Merdeka | Malang 
Perubahan dunia yang pesat dan disrupsi teknologi memaksa generasi muda untuk melampaui batasan kemampuan teknis tradisional. Dalam konteks ini, kemampuan menguasai Search Engine Optimization (SEO) menjadi esensial. Natsir Arie, Digital Strategist SEVIMA, menekankan urgensi penguasaan SEO dalam menghadapi tantangan di era digital ini.

"Banyak industri dan pekerjaan saat ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang SEO. Contohnya, rumah sakit dan kampus harus mengoptimalkan website mereka untuk meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan menarik mahasiswa baru," ungkap Natsir di hadapan ratusan Pimpinan & Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (12/10/2023). 

Dalam seminar di Universitas Muhammadiyah Malang, Natsir membagikan tiga kunci sukses bagi mahasiswa dan kampus dalam memanfaatkan SEO:

1. Dukungan dari Manajemen atau Pimpinan Kampus

Dukungan dari manajemen perguruan tinggi adalah kunci. SEO bukan hanya strategi singkat, tetapi perjalanan panjang yang memerlukan konsistensi. Dengan dukungan penuh, tim pemasaran dan pembuat konten akan lebih termotivasi untuk menghadapi tantangan SEO yang kompleks.

Natsir menekankan, "Journey belajar SEO adalah perjalanan panjang yang melibatkan eksperimen, trial and error, serta penyesuaian terhadap algoritma mesin pencari yang terus berubah."

2. Memahami Target Audiens dan Beradaptasi

Memahami target audiens dengan baik adalah kunci kesuksesan. Pasar terus berubah, dan tren saat ini mungkin tidak relevan di masa depan. Oleh karena itu, belajar secara berkelanjutan dan memahami dinamika pasar adalah penting. Tim pemasaran harus terus meningkatkan pemahaman tentang audiens mereka untuk menciptakan konten yang relevan dan menarik.

Natsir menjelaskan, "SEO yang efektif memastikan konten bersahabat untuk orang tua dan calon mahasiswa, menggabungkan relevansi dan daya tarik."

3. Konsisten Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Konten

Mesin pencari menilai sebuah website berdasarkan kualitas dan kuantitas kontennya. Oleh karena itu, konsistensi dalam meningkatkan konten sangat penting. Informasi yang relevan, pembaruan berkala, dan konten bermanfaat bagi calon mahasiswa adalah kunci. Dengan menerapkan strategi SEO yang baik, website dan media sosial perguruan tinggi dapat meningkatkan visibilitas, menarik mahasiswa baru, dan mencapai kesuksesan dalam dunia pendidikan tinggi.

Natsir menutup dengan pesan, "Mahasiswa juga dapat memanfaatkan skill SEO ini untuk berbagai kebutuhan pekerjaan di masa depan." Dalam era digital, penguasaan SEO bukanlah sekadar keahlian tambahan, melainkan suatu kebutuhan yang tak terhindarkan bagi generasi muda dan lembaga pendidikan tinggi.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 



Share:

Semarak Ulang Tahun Bakti Mulya 400: Menggali Kearifan Politik dan Edukasi Emas


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Bakti Mulya 400, lembaga pendidikan terkemuka, merayakan momen bersejarah dengan serangkaian acara istimewa. Dalam peringatan ulang tahun ke-40, Bakti Mulya 400 menggelar Semarak Ulang Tahun Bakti Mulya 400 bertajuk 'Bakti untuk Persada Indonesia' di Jakarta, Sabtu (30/09/2023).

Acara ini mencakup Malam Tausiyah & Tasyakuran, Diskusi Panel "Pendidikan Politik & Politik Pendidikan untuk Indonesia Emas," serta Alumni Talk. Serangkaian acara tersebut mencapai puncaknya dengan melibatkan Gerak Jalan, Donor Darah, Door Prize, Musik, Flash Mob, dan Bazar.

Salah satu sorotan acara adalah Diskusi Panel mengusung tema "Pendidikan Politik & Politik Pendidikan untuk Indonesia Emas." Dalam diskusi ini, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Ph.D, seorang pakar pendidikan politik, menggali konsep politik menurut Aristotle. 

"Politik adalah seni ilmu tertinggi yang bertujuan mengatur kehidupan sosial agar berjalan tertib dan beradab. Politik adalah panggung kebersamaan dalam membangun masyarakat," ujarnya.

Lebih dari itu, Prof. Komaruddin menekankan bahwa politik adalah landasan bagi semua ilmu lainnya. Tanpa politik, masyarakat akan stagnan tanpa perkembangan dan ketertiban. Pendidikan politik menjadi kunci untuk membimbing politik ke arah yang benar. 

"Namun, pendidikan politik harus dijalankan dengan kesabaran dan konsistensi, mempertimbangkan karakter bangsa, kebutuhan perkembangan, dan pengaruh global," ucapnya.

Menariknya, Semarak Ulang Tahun Bakti Mulya 400 juga melibatkan masyarakat melalui Gerak Jalan, mendorong gaya hidup sehat, dan Donor Darah, mendukung kegiatan sosial. Ada Door Prize menarik dan hiburan Musik Flash Mob, serta Bazar yang memungkinkan masyarakat mendukung produk lokal dan pelaku usaha kecil. 

Acara ini tidak hanya merayakan sejarah Bakti Mulya 400 dalam memberikan pendidikan berkualitas, tetapi juga mengajak masyarakat untuk bersatu dalam membangun Indonesia yang lebih baik. "Dengan perayaan ini, Bakti Mulya 400 berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Anggota APTIKNAS, LKP Cybermedia College Jadi Akademi Komunitas


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tengah menggelar program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2023 yang banyak menarik perhatian. Salah satu aspek menarik dari program ini adalah penunjukan LKP Cybermedia College (CMC), Kelapa Gading sebagai penyelenggara program PKK 2023 di bidang Animasi 3D dan Game. Bahkan, LKP CMC baru-baru ini meraih rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Kemendikbud untuk menjadi Akademi Komunitas (AK) dengan program diploma dua (D2).

Koordinator Pokja PKK, Ditsuslat, Ditjen Vokasi Kemendikbud Purwanto membuka secara online diklat PKK Animasi 3D di Gedung CMC Kelapa Gading Jakarta, Kamis (14/9/2023). Dalam pelatihan ini, sebanyak 75 peserta akan mendapatkan pembelajaran langsung dari para profesional di Castle Production.

Mentor Senior Castle Production, Agung Raditya, dan Vito Adhiyoga, bertanggung jawab memberikan materi yang akan menciptakan lingkungan kerja yang realistis bagi para siswa. Mereka memahami pentingnya persiapan yang baik sebelum siswa terjun ke dunia industri, dan itulah yang mereka berikan dalam pelatihan ini.

Lebih dari itu, Ardian Elkana, Founder CMC, percaya bahwa para siswa akan mendapatkan panduan yang kuat karena mentor Castle Production adalah para profesional yang berpengalaman. Metode pembelajaran yang diterapkan, yaitu "Less Theory, More Hands-On, dan Full Passion," akan membantu siswa untuk benar-benar terlibat dalam industri saat mereka lulus.

Disisi lain, Elkana juga mengakui pentingnya media convergence dalam era industri 4.0, dan melalui program ini, mereka berharap akan muncul talenta-talenta digital yang profesional dan terampil yang dapat mengisi kebutuhan industri tersebut.

Wakil Rektor ISTA (Institut Teknologi Al Kamal), Totok Sediyantoro, turut hadir dalam pembukaan pelatihan ini. Dia menjalin kerjasama dengan LKP CMC melalui penandatanganan MOU bersama Ketua Yayasan CMC, Endang Handayani. Kerjasama ini bertujuan untuk menyelaraskan RPL agar siswa lulusan AKOM CMC dapat melanjutkan studi S1 di Institut Teknologi Al Kamal.

Sebelumnya, Mr. Ravi Kant Bahl, pendiri MAGES INSTITUTE, sekolah Game & Teknologi Kreatif terkemuka di Singapura, telah menandatangani MoU dengan CMC untuk bersama-sama menyelenggarakan program 3D Game, AR/VR, AI, dan Data Science. Program ini akan didukung oleh mentor profesional dari mancanegara.

Tujuan utama dari kerja sama antara MAGES INSTITUTE dan CMC adalah mencetak talenta digital terbaik untuk mendukung perkembangan industri 4.0 di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Untuk memastikan kualitas lulusan AKOM CMC, Dewan Pengawas CMC, Asye Berti Saulina Siregar, mengumumkan bahwa CMC telah menjalin kerja sama dengan Sekretariat LSP SDMTIK Tri Cahyandi. Kerja sama ini bertujuan untuk menyertifikasi setiap lulusan diklat CMC oleh LSP SDMTIK dan LSK Terkait.

Sementara itu, Ketua Umum APTIKNAS, Soegiharto Santoso, mengungkapkan kebanggaannya terhadap kegiatan ini yang merupakan bagian dari program APTIKNAS untuk menciptakan talenta digital yang sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo yang menargetkan menciptakan 600.000 talenta digital setiap tahunnya. Santoso menekankan pentingnya brainware yang segar dan pintar dalam industri TIK 4.0, dan dia percaya bahwa mendukung diklat vokasi seperti ini adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Acara ini diakhiri dengan penerimaan simbolis desain karakter SI OCHIP yang menandakan dimulainya produksi animasi SI OCHIP. Purwanto, yang mewakili Direktur Ditsuslat Dr. Wartanto, menekankan pentingnya kualitas output yang dihasilkan oleh para siswa PKK agar mereka dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dalam kegiatan ini, juga hadir berbagai pengurus DPP APTIKNAS yang mendukung upaya mencetak talenta digital yang berkualitas.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto




Share:

Rhenald Kasali: Kampus Harus Segera Berubah dan Melek Teknologi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ketika menghadapi tantangan dan kesulitan, semua orang ingin melakukan perubahan. Tak terkecuali kampus dan dunia pendidikan tinggi yang kini sedang menghadapi era disrupsi. Kampus kini digempur oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat, dan tak sedikit lulusan sarjana yang kesulitan memperoleh pekerjaan.

Menghadapi fenomena tersebut, Prof. Rhenald Kasali selaku pakar dan pendiri Rumah Perubahan menekankan bahwa kampus idealnya melakukan perubahan sesegera mungkin. Utamanya ketika kampus ada dalam posisi mapan, punya uang, dan belum menghadapi puncak dari tantangan disrupsi. Karena untuk melakukan perubahan, membutuhkan uang dan tenaga yang tidak ringan.

"Sayangnya, pada saat kita (perguruan tinggi) punya banyak resources (sumber daya), banyak yang tidak punya keinginan melakukan perubahan. Tapi saat anda tidak punya resources, semua orang bilang saatnya berubah, padahal sudah tidak ada energi. Inilah contoh kampus yang tidak lama lagi akan terdisrupsi, mana mau mahasiswa mendaftar," ungkap Rhenald Kasali dalam Executive Forum SEVIMA pada Kamis (31/08).

Bertempat di Rumah Perubahan Jakarta Escape, Executive Forum SEVIMA menghadirkan ratusan rektor, pejabat, serta pakar pendidikan. Diantaranya Prof. Rhenald Kasali (Pendiri Rumah Perubahan), Bapak Mahir Bayasut (Ketua Forum CSR Nasional & Ketua Kedaireka Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi), Bapak Akhwanul Akhmal (Ketua Umum Perkumpulan Politeknik Swasta se-Indonesia), Laksamana Madya Purn Agus Setiadji (Ketua STIE Bisnis Indonesia & Mantan Sekjen Kementerian Pertahanan), dan masih banyak lagi.

Ratusan pakar pendidikan tersebut merumuskan langkah-langkah konkrit melakukan perubahan kampus agar tidak ketinggalan teknologi dan lulusannya tetap siap menghadapi tantangan dunia pekerjaan di masa yang akan datang. Berikut tiga strategi yang dirumuskan Executive Forum SEVIMA:

*1. Lakukan Transformasi Berbasis OBE Sesegera Mungkin*

Kampus di Indonesia dalam pandangan Rhenald Kasali, kini telah mengenal baik pendekatan Outcome Based Education (OBE). Pendekatan ini menekankan bahwa ilmu dan pendidikan di kampus harus melampaui sekadar hafalan. Tetapi juga harus mampu diaplikasikan dan dipraktikkan dalam menciptakan sesuatu yang baru.

Perkenalan terhadap OBE, menurut Rhenald Kasali seharusnya bukanlah hal baru. Karena sejak tahun 1930 konsep OBE mulai diperbincangkan. Sehingga sudah menjadi sebuah keharusan bagi kampus untuk segera melakukan transformasi. Jangan sampai menurutnya orang Indonesia sudah memiliki ilmu dan kemampuan untuk melakukan perubahan, namun kekurangan rasa percaya diri, sehingga membuat para dosen lebih banyak menjadi konsumen ilmu daripada pencipta.

"Aspek yang perlu diangkat di Indonesia adalah kepercayaan diri atau "confidence". Percaya diri, mau dan mampu berubah! Selama ini, karena kita tidak punya confidence maka kita hanya jadi pembeli dan pengikut," ucap Rhenald Kasali.

*2. Lakukan Transformasi Secara Gotong Royong*

Transformasi tidak bisa dilakukan seorang diri. Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa perubahan membutuhkan dukungan semua pihak, baik dari institusi pendidikan, tenaga pendidik, mahasiswa, dunia industri, pemerintah, maupun masyarakat luas. Karena menurutnya pendidikan bukan hanya tentang penyerapan informasi, melainkan juga tentang memberdayakan individu untuk menjadi pencipta, inovator, dan pemimpin dalam menciptakan ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan bangsa dan dunia.

Hal ini juga senada dengan paparan Ibu Himmatul Aliyah selaku Anggota DPR-RI Komisi Pendidikan, dan Bapak Mahir Bayasut selaku Ketua PMO Kedaireka Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Menurut keduanya, supply (penawaran) dan demand (permintaan) pendidikan tinggi dan dunia usaha belum terjalin dengan maksimal.

"Oleh karenanya Kedaireka sebagai program Kementerian Pendidikan, mempertemukan dunia industri dan dunia pendidikan. Kedaireka menjadi biro jodoh, dan memberi intensif berupa matching fund (dana hibah), serta forum-forum pertemuan antara dunia industri dan dunia pendidikan. Sehingga kampus bisa bergotong royong mengerjakan penelitian dan bisnis," ungkap Mahir Bayasut.

*3. Mutlak Harus Memanfaatkan Teknologi*

Tips yang terakhir dari Executive Forum SEVIMA, menekankan betapa pentingnya pemanfaatan teknologi untuk merubah kualitas pendidikan tinggi ke arah yang lebih baik. Sugianto Halim, M.M.T. selaku CEO dan Founder SEVIMA, menjelaskan bahwa kehadiran sistem akademik terintegrasi "SEVIMA Platform" dapat menjadi pintu masuk bagi dunia pendidikan tinggi dalam memanfaatkan transformasi digital di dunia pendidikan. 

Executive Forum SEVIMA pada kali ini juga secara langsung meluncurkan Modul OBE, untuk memfasilitasi keharusan kampus memanfaatkan teknologi secara mudah, terdigitalisasi, dan terintegrasi. Terlebih, pengguna SEVIMA Platform sudah lebih dari 950 kampus se-Indonesia dengan total 3 juta mahasiswa dan dosen di dalamnya.

"Modul OBE dalam SEVIMA Platform memberikan profil yang lebih lengkap dan mendalam, yang mencakup hard skills dan soft skills. Ini memberikan peluang bagi lulusan untuk menonjolkan keahlian khusus yang dimiliki, sehingga lebih mudah menarik perhatian perusahaan," ucapnya.

Rhenald Kasali juga menyoroti bahwa perguruan tinggi belum sepenuhnya memberikan pemahaman yang memadai kepada mahasiswa mengenai digital. Analogi yang ia gunakan menggambarkan teknologi sebagai "Kotak Pandora", yang belum pernah dibuka dan perlu segera dibuka oleh banyak dosen dan perguruan tinggi.

"Anak-anak saat ini tidak tahu ketika masuk ke rimba digital mereka akan bertemu apa? Ini PR besar kita ketika kita mau menjelaskan disrupsi pertama kali harus menjelaskan pada mahasiswa apa yang akan ditemui ketika mereka masuk ke rimba belantara digital. Sejak dalam kampus perlu diberikan pemahaman mendalam tentang dunia digital secara keseluruhan, harus melek teknologi!," pungkas Rhenald Kasali. (Arianto)


Share:

5 Tantangan Studi di Australia, Siswa Internasional Perlu Tahu!


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Memilih studi di Australia menjadi pilihan yang menyenangkan bagi pelajar Indonesia. Kesempatan untuk kuliah di luar negeri tidak didapatkan oleh semua orang. Iya kamu mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Australia maka gunakan sebaik mungkin sehingga bisa menghasilkan banyak keuntungan.

Australia menjadi salah satu negara yang banyak dipilih oleh mahasiswa internasional. Kuliah di Australia memang menyenangkan, selain karena masyarakat yang ramah terhadap mahasiswa internasional, juga ada banyak pilihan studi di Australia serta perguruan tinggi ternama yang berlokasi di negara ini.

Tetapi kuliah di luar negeri tentu ada berbagai macam tantangan yang harus dihadapi, bahkan mungkin lebih sulit jika dibandingkan kuliah di Indonesia. Apalagi memutuskan untuk kuliah di Australia kamu akan berjauh dari rumah dan tidak memiliki akses terhadap perlindungan dan hak warga negara.

Apa Saja Tantangan Selama Kuliah di Australia?

Ada berbagai macam tantangan yang akan kamu temui sebagai pelajar internasional yang menempuh pendidikan di Australia. Akan beberapa tantangan mungkin memberikan pengaruh pada pendidikan dan kehidupan sebagai pelajar internasional. Berikut ini beberapa tantangan yang mungkin akan kamu temui selama masa studi dan harus bisa dihadapi dengan baik.

1. Masalah Keuangan

Tantangan pertama yang harus diselesaikan oleh pelajar internasional adalah masalah keuangan. Tekanan keuangan menjadi salah satu masalah terbesar yang harus dihadapi oleh pelajar luar negeri, terutama bagi mereka yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan keuangan dan harus bisa menanggung biaya kuliah serta biaya hidup sendiri. Jadi kamu harus bisa mengevaluasi kemampuan keuangan dan memiliki rencana studi sebelum memutuskan untuk berangkat ke Australia.

2. Adanya Hambatan pada Penggunaan Bahasa

Sebelum berangkat ke Australia untuk melanjutkan studi, salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi oleh pelajar internasional adalah sertifikat kemampuan bahasa Inggris. Meskipun begitu tantangan yang dihadapi oleh pelajar internasional juga ada pada hambatan penggunaan bahasa.

Sekalipun bahasa Inggris merupakan bahasa kedua yang sudah kamu kuasai dengan baik dan dipelajari cukup lama, tetapi memahami penutur asli bukan sesuatu hal yang mudah. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi pelajar internasional.

Mungkin saja kamu akan merasa kesulitan untuk memahami dialek pembicara. Selain itu gaya bicara serta jargon yang digunakan terkadang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Pada awal tinggal di Australia mungkin bersosialisasi menjadi sesuatu yang sulit dilakukan, tetapi dengan bersosialisasi bisa membantu mengatasi kendala bahasa. Jadi kamu harus banyak berkomunikasi dengan teman agar lebih memahami dialek mereka.

3. Ada Masalah pada Visa

Tantangan adanya masalah pada Visa bisa saja terjadi. Jika kamu sudah mendaftar secara penuh waktu dan bisa melewati berbagai macam persyaratan mendapatkan visa pelajar, maka masalah ini tidak akan terjadi.

Setibanya di Australia kamu akan memiliki hak untuk tetap tinggal di negara tersebut sesuai dengan beberapa faktor, salah satunya adalah masa berlaku visa dan mempertahankan status imigrasi pelajar. Agar tidak ada masalah dengan Visa pelajar, pastikan kamu mengikuti aturan status belajar di Australia. Jika memiliki rencana untuk mengubah jurusan maupun institusi, komunikasikan dengan konselor pendidikan yang digunakan.

4. Budaya yang Berbeda

Australia merupakan salah satu negara yang multikultural, di mana kamu bisa menemukan orang-orang dengan berbagai macam budaya dan bangsa yang berbeda. Sebagai pelajar internasional mungkin salah satu tantangan yang harus diselesaikan adalah budaya yang berbeda dengan Indonesia.

Masih ada perubahan budaya yang dihadapi dan hal tersebut terkadang membuat pelajar internasional merasa kurang nyaman. Cobalah untuk tetap tenang dan santai saja menjalani budaya baru. Juga bisa belajar beradaptasi terhadap perubahan serta belajar mengintegrasikan diri ke dalam cara hidup di Australia.

5. Rindu Rumah

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa rindu rumah bukanlah masalah yang terlalu besar ketika memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Tetapi tidak semua pelajar mampu menghadapi kerinduan pada rumah dengan mudah. Tinggalkan keluarga untuk belajar di Australia bisa menjadi sesuatu yang sulit dan menyakitkan.

Sekalipun sulit untuk dihadapi, tetapi dengan teman-teman baru yang akan menjadi pengganti keluarga di Australia mungkin bisa membantu menghibur kamu. Tetapi jika bertemu dengan teman-teman dan melakukan kegiatan positif di luar jam perkuliahan tidak membantu Kerinduan kamu terhadap rumah, cobalah untuk membuat janji temu dengan layanan konseling siswa internasional yang telah disediakan oleh institusi.

Studi di Australia dengan ICAN Education Consultant

Karena banyak sekali tantangan yang akan dihadapi oleh pelajar internasional ketika memutuskan kuliah di Australia, maka menggunakan agen pendidikan luar negeri terbaik bisa menjadi solusi utama. Tidak hanya membantu kamu untuk mendaftarkan diri di perguruan tinggi favorit di Australia, tetapi ICAN Education Consultant juga akan membantu kamu untuk nyaman belajar di luar negeri tanpa adanya hambatan.

Tim ICAN secara rutin akan melakukan post-follow up setelah kamu sampai di Australia dan menjalani perkuliahan. Jika kamu mengalami persoalan selama masa kuliah di negara tujuan, kamu bisa melakukan konsultasi dengan tim kami atau konselor yang membantu kamu melalui proses pendaftaran. Dengan begitu, tim kami akan membantu secara maksimal.

Tidak perlu khawatir sebab semua tim ICAN Education Consultant sudah melewati serangkaian pelatihan dari institusi pendidikan dan dari kedutaan masing-masing negara yang diwakilkan, sehingga ada banyak tips menarik yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tantangan kamu selama masa studi di Australia. (Arianto)
Share:

Bersama Rhenald Kasali, Executive Forum SEVIMA Bakal Kupas Strategi Kampus Tingkatkan Penyerapan Lulusan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam Nasional Symposium on Human Capital, mengungkapkan bahwa 56,3 persen perusahaan di Indonesia mengaku sulit mencari pekerja sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan. Padahal, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia berdasarkan data BPS mencapai 8,43 juta jiwa pada Agustus 2022. 673 ribu diantaranya adalah lulusan sarjana (S1) sederajat.

Fenomena ini disebut oleh Sugianto Halim M.M.T. selaku Chief Executive Officer dan pendiri perusahaan teknologi pendidikan SEVIMA, sebagai talent gap. Dampaknya, perusahaan dan pencari kerja sama-sama mengalami hambatan.

“Rasio kerberhasilan dari proses seleksi & recruitment terhitung sangat kecil, bahkan dibawah 1% dari jumlah pelamar yang masuk. Padahal sebagai perusahaan yang tumbuh pesat, SEVIMA butuh supply high-quality talent yang konstan untuk menunjang berbagai pengembangan lini bisnis di perusahaan,” ungkap Sugianto Halim dalam keterangan persnya, Jum'at (25/08) pagi.

Merespon fenomena talent gap ini, Executive Forum SEVIMA akan mengupas strategi kampus untuk meningkatkan penyerapan lulusan. Forum akan diselenggarakan pada Selasa 29 Agustus 2023, di Rumah Perubahan Jakarta Escape.

Ratusan rektor, pejabat, serta pakar pendidikan dijadwalkan hadir dalam Executive Forum SEVIMA. Diantaranya Prof. Rhenald Kasali (Pendiri Rumah Perubahan), Bapak Mahir Bayasut (Ketua Forum CSR Nasional & Ketua Kedaireka Kemdikbudristek), Bapak Akhwanul Akhmal (Ketua Umum Perkumpulan Politeknik Swasta se-Indonesia), Laksamana Madya Purn Agus Setiadji (Ketua STIE Bisnis Indonesia & Mantan Sekjen Kementerian Pertahanan), dan masih banyak lagi.

“Dengan menghadirkan tokoh-tokoh berpengaruh dalam dunia pendidikan, seminar diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pimpinan perguruan tinggi untuk meningkatkan penyerapan lulusan, di tengah tantangan disrupsi teknologi dan ketatnya persaingan dunia kerja!,” ungkap Sugianto Halim.

*Mengusung Tema Outcome Based Education (OBE)*

Tema utama yang diusung dalam Executive Forum SEVIMA nantinya bertajuk “Strategi Sukses Memimpin Kampus Berbasis Outcome Based Education (OBE)”. Outcome-Based Education adalah pendekatan kurikulum pendidikan yang berfokus pada hasil pembelajaran (outcome), bukan sekadar hafalan teori atau materi yang disampaikan.

Sugianto Halim menambahkan bahwa dengan penerapan OBE, maka lebih disesuaikan untuk pengembangan kompetensi mahasiswa yang dapat membuat mereka siap menghadapi persaingan global. Kurikulum berbasis OBE tidak hanya memandang hasil akhir dari proses pembelajaran berupa nilai dalam bentuk angka, tetapi juga melibatkan perancangan kurikulum, penetapan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pengajaran yang inovatif, serta metode penilaian yang sesuai.

“Pendekatan OBE memiliki dampak luas pada seluruh proses pendidikan, mulai dari perancangan kurikulum yang menggambarkan tujuan akhir pembelajaran, strategi pengajaran yang interaktif dan efektif, hingga metode penilaian yang sesuai. OBE juga akan memfokuskan kampus untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” ungkap Sugianto Halim.

Pembahasan terkait OBE menurut Sugianto Halim juga penting, karena learning outcome (luaran pembelajaran) menjadi salah satu kriteria penilaian utama dalam penjaminan mutu di perguruan tinggi. baik yang tingkat Nasional seperti BAN-PT, atau LAM, sampai ke level akreditasi Internasional seperti IAABE.

Atas dasar tersebut, berbagai topik yang mengacu pada tema besar OBE akan dikupas dalam Executive Forum SEVIMA. Contohnya Prof. Rhenald Kasali, akan membahas bagaimana kepemimpinan perubahan (Change Leadership) yang telah beliau populerkan dalam buku best-sellernya, bisa mengubah paradigma pendidikan di kampus menjadi berbasis OBE. Bapak Mahir Bayasut selaku Ketua Forum CSR Nasional & Ketua Kedaireka Kemdikbudristek, akan membahas bagaimana kampus berkolaborasi dengan dunia industri dan meraih hibah.

Dalam Executive Forum SEVIMA, juga akan diluncurkan Modul Outcome Based Education (OBE) untuk implementasi pembelajaran berbasis OBE. Bersama dengan modul Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), modul Tracer Study, dan modul Karirlink sebagai platform pencarian kerja bagi fresh graduate, pengguna SEVIMA Platform yang terdiri atas lebih dari 900 perguruan tinggi dan total 3 juta pengguna dapat langsung mengimplementasikan OBE secara mudah, terdigitalisasi, dan terintegrasi.

“Standar pendidikan Indonesia dan Internasional saat ini sudah mensyaratkan fokus kepada hasil keluaran (outcome). Bukan hanya prosesnya. Oleh karenanya Executive Forum SEVIMA akan diselenggarakan bersama para pakar, untuk mendiskusikan bersama pentingnya implementasi OBE, serta bagaimana OBE menjadi cara kita untuk meningkatkan penyerapan lulusan,” pungkas Sugianto Halim. (Arianto)



Share:

Menuju Indonesia Emas 2045, Pertamina Berikan Beasiswa Sobat Bumi kepada 465 Mahasiswa


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pendidikan memegang peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia unggul dari segi karakter dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mencapai visi Indonesia Emas 2045. PT Pertamina (Persero) mendukung visi tersebut dengan menyelenggarakan program Beasiswa Sobat Bumi yang disambut antusias oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia. Sejak dibuka pendaftarannya pada 20 Maret hingga 25 April, sebanyak 10.121 mahasiswa telah mendaftarkan diri. 

Program Beasiswa Sobat Bumi memiliki sejumlah tahapan seleksi, salah satunya yang menarik adalah Focus Group Discussion (FGD) dari tanggal 6 Juli hingga 12 Juli 2023 yang dilaksanakan secara daring. Pada tahap ini, mahasiswa ditantang untuk membahas bersama berkaitan dengan isu perubahan iklim dan urgensi peningkatan kapasitas energi terbarukan, pencegahan stunting, peningkatan produktivitas ekonomi negara, dan artificial intelligence.

FGD diikuti oleh 707 mahasiswa yang telah lolos seleksi administrasi dan wawancara. Dalam seleksi administrasi, mahasiswa diminta untuk melengkapi berkas prestasi akademik, non akademik, serta esai terkait upaya pencegahan perubahan iklim. Selanjutnya seleksi wawancara dilakukan sebagai verifikasi data dan menilai public speaking. 

Setelah melewati FGD, terpilih 465 penerima Beasiswa Sobat Bumi 2023 dari 38 mitra kampus yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Dari 465 penerima, 70 diantaranya merupakan mahasiswa dari universitas di Indonesia Timur.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto menyambut penerima Beasiswa Sobat Bumi batch 10 dengan menyampaikan selamat kepada penerima beasiswa “Selamat datang 465 Penerima Beasiswa Sobat Bumi Tahun 2023! Jadilah generasi yang tidak hanya berprestasi melainkan juga punya kepedulian terhadap kelestarian bumi. Saya tunggu aksi kalian!,” ujar Erry dalam video ucapannya, Selasa (15/07).

Erry menambahkan mengatakan Beasiswa Sobat Bumi menjadi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “Dengan mengusung tema Energizing You, Pertamina berkomitmen menularkan energi positif bagi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan merealisasikan program-program yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat, salah satunya sustainable education melalui program beasiswa. Selain berkontribusi pada SDGs poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas, Beasiswa Sobat Bumi juga berkontribusi pada poin ke-13 Penanganan Perubahan Iklim karena para penerimanya diwajibkan untuk melakukan Aksi Sobat Bumi,” tambah Erry.

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengungkapkan seleksi Beasiswa Sobat Bumi dirancang untuk menguji pengetahuan dengan isu terkini serta karakter dan kepemimpinan. “Pada seleksi terakhir FGD, isu perubahan iklim hingga artificial intelligence menjadi isu terkini yang akan mereka hadapi secara langsung. Maka dari itu, kami memberikan challenge supaya mereka bisa memahami hingga menguasai perkembangannya. Namun, tidak hanya aspek pengetahuan, kami juga menilai aspek keaktifan, public speaking, dan kepemimpinan mereka. Sebab, masa depan Indonesia tidak hanya butuh generasi yang pintar tapi juga disiplin, berkarakter, dan punya semangat sustainability,” ungkap Agus.

Agus menambahkan bahwa penerima beasiswa bukan hanya menerima manfaat dalam bentuk bantuan biaya tapi juga diwajibkan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan budaya. “Inilah yang membedakan Beasiswa Sobat Bumi dengan beasiswa lainnya. Para penerima tidak hanya mendapatkan bantuan biaya SPP atau UKT, biaya hidup bulanan, tetapi juga biaya green action bertajuk Aksi Sobat Bumi. Dalam aksi mereka ditantang untuk melestarikan lingkungan, seperti menanam mangrove, sosialisasi kesadaran lingkungan ke sekolah-sekolah, aksi tuntaskan sampah di pantai, dan lingkungan sekitar. Mereka juga berkesempatan untuk mengikuti aktivasi kegiatan Pertamina Grup, seperti Voluntary Days, di mana ikut terjun ke masyarakat bersama Perwira dan mereka mendapat bantuan biaya pagelaran budaya untuk membuat pentas seni khas daerah universitasnya masing-masing,” tambah Agus.

Jumlah penerima tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 420 penerima. Berkiprah sejak tahun 2011, Pertamina telah memberikan beasiswa melalui Beasiswa Sobat Bumi kepada 3.843 putra putri terbaik dari seluruh Indonesia.

Salah satu peserta penerima beasiswa asal Universitas Cenderawasih Papua Agrecya Esterela Condy menyampaikan rasa syukurnya telah menjadi penerima Beasiswa Sobat Bumi tahun 2023. “Puji Tuhan saya bersyukur bisa menjadi penerima Beasiswa Sobat Bumi 2023 di tengah keterbatasan yang saya miliki dalam mengikuti tahapan seleksi. Beasiswa yang diberikan sangat meringankan beban orang tua untuk bisa menyelesaikan kuliah sarjana saya. Terima kasih Pertamina,” ujar Agrecya. (Arianto)





Share:

Sambut HUT-RI ke-78, Pakar SEVIMA Ajak Manfaatkan Artificial Intelligence untuk Kemajuan Bangsa


Duta Nusantara Merdeka | Surabaya 
Terus melaju untuk Indonesia Maju, menjadi slogan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-78. Untuk sukses mencapai cita-cita Indonesia Maju, Wahyudi Agustiono Ph.D selaku Pakar IT SEVIMA memandang bahwa Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), perlu dimanfaatkan secara serius.

Terlebih, AI kini telah berperan cukup dominan di dunia teknologi dan hampir semua sendi kehidupan manusia telah mendaopsi AI seperti kesehatan, militer dan tentunya pendidikan. Berbagai aktivitas seperti mencari informasi (search engine), sistem navigasi (GPS), konten kreatif dalam bentuk teks dan video, hingga belanja online, kini sudah melibatkan AI.

"Oleh karenanya, kita sebagai masyarakat Indonesia perlu memandang AI lebih merupakan penunjang dalam kehidupan dan kemajuan bangsa. Data tidak lagi hanya berisi informasi, tetapi juga menjadi pengetahuan yang sangat berharga dalam bentuk kecerdasan buatan, yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan Indonesia!," ungkap Wahyudi dalam Rilis Seminar Informatika Bela Negara di UPN Veteran Jawa Timur, Jum'at (11/08).

Tiga Langkah untuk Memanfaatkan AI

Untuk memetik manfaat dari AI untuk kemajuan bangsa, ada tiga tips yang menurut Wahyudi dapat menjadi pijakan.

Yang pertama, Wahyudi mengajak masyarakat agar bersahabat dengan AI dan tdk merasa asing. Hal ini karena AI sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak dulu. Bahkan AI menurut Wahyudi merupakan bagian dari kearifan lokal bangsa Indonesia.

Sebagai contoh masyarakat Jawa mengenal AI dalam bentuk primbon. Dimana para leluhur Indonesia dulunya memetakan pola hubungan antara waktu dan musim, dengan berbagai kejadian alam dan sosial. Pola hubungan tersebut dibukukan sekaligus dimanfaatkan untum berbagai kebutuhan.

"Jadi primbon adalah salah satu contoh AI yang kita tahu dari dulu kala. Bedanya, AI yang kita manfaatkan saat ini, pengolahan datanya menggunakan algoritma komputer dan teknologi. Contoh saja ChatGPT, dia bisa menulis karena dilatih dengan data-data tulisan di masa lalu," ungkap Wahyudi yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris I di Asosiasi Sistem Informasi Indonesia, dan Dosen IT di Universitas Trunojoyo Madura.

Tips yang kedua menurut Wahyudi adalah menggiatkan kolaborasi lintas lapisan masyarakat dan lintas bidang ilmu. Pemanfaatan dan pengembangan AI menurutnya dapat sukses jika dirancang dan diimplementasikan disiplin ilmu yang multi-dimensional.

Wahyudi mencontohkan GPS yang kini bisa sangat bermanfaat untuk perjalanan masyarakat, karena mampu mengkombinasikan pengetahuan informatika dengan geografi.

"AI memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya, dimulai sejak tahun 1950-an dengan kemajuan mesin, dan semakin berkembang serta berevolusi hingga saat ini, berkat kolaborasi lintas sektor. Sehingga kita harus terus berkolaborasi, jika ingin sukses memanfaatkan AI," ucapnya.

Sebagai tips ketiga dan terakhir, Wahyudi juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan AI demi peningkatan produktivitas. Manusia harus mampu memanfaatkan AI sebagai alat yang dapat bekerja secara beriringan, bukan sebagai pesaing.

Wahyudi mencontohkan Generative AI sebagai kecerdasan buatan yang dapat menciptakan berbagai hal seperti tulisan, audio visual, pemrograman, pengenalan bahasa, hingga gambar lukisan. Generative AI tetap membutuhkan manusia sebagai pengendalinya untuk berbagai hal seperti suplai data maupun panduan-panduan dalam bekerja.

"Tanpa orang yang mampu mengetik prompt (panduan) secara baik, maka ChatGPT dan berbagai Generative AI hasilnya tidak akan optimal. Sehingga penting untuk diingat bahwa AI bukanlah suatu keajaiban, tapi sebagai alat untuk dimanfaatkan, dianalisa apa kekurangannya, dan saling melengkapi untuk meningkatkan produktivitas dan kemajuan bangsa," pungkas Wahyudi. (Arianto)


Share:

Prakerja Gelar Indonesia Skills Week dengan Pelatihan Gratis


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menggelar Indonesia Skills Week (ISW) yang menawarkan pelatihan gratis dan murah secara daring. Pelatihan-pelatihan yang disediakan lembaga pelatihan ini terbuka untuk semua termasuk segmentasi yang dibatasi dalam Program Kartu Prakerja, sehingga para pelajar/mahasiswa,, aparat sipil negara, anggota TNI/Polri, bahkan alumni Prakerja bisa mengikuti ISW.

“Event Indonesia Skills Week secara resmi saya luncurkan. Event ini diadakan per dua bulan selama seminggu yang merupakan kontribusi mitra-mitra Prakerja,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari di Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.

Peluncuran Indonesia Skills Week sekaligus hadiah buat angkatan kerja yang hendak mengembangkan diri dan kemampuan dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Diharapkan angkatan kerja Indonesia memanfaatkan momen ini dengan mengambil pelatihan yang tersedia.

Denni menambahkan bahwa penyediaan pelatihan di Indonesia Skills Week tidak menggunakan dana APBN sama sekali karena disediakan oleh mitra Prakerja. “Kepada para mitra, saya ucapkan terima kasih atas partisipasi Anda membangun SDM Indonesia. Lewat Prakerja Anda tumbuh,” ujarnya.

Deputi III Kantor Staf Presiden Edy Priyono menambahkan bawa ISW dilaksanakan dalam rangka merespon minat dan kebutuhan masyarakat dan begitu besar pada program pelatihan. “Prakerja dijalankan dengan cara-cara baru. Makanya Prakerja inisiatif menyelenggarakan ISW untuk masyarakat Indonesia,” kata Edy yang juga Wakil Ketua Tim Pelaksana Prakerja.

Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja Cahyo Prihadi mengatakan pelaksanaan ISW untuk angkatan kerja yang tak bisa mendapatkan beasiswa pelatihan merupakan bentuk komitmen Prakerja untuk memberikan kesempatan mengembangkan diri kepada segmen yang lebih luas dan lebih berkelanjutan. “Kita perlu memiliki kebiasaan pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning,” kata dia.

Prakerja, lanjut Cahyo, akan selalu mendorong angkatan kerja mengembangkan keterampilan guna mendukung program Indonesia Emas 2045. “Salah satunya adalah menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Diharapkan ini bisa juga meningkatkan produktivitas pekerja Indonesia,” ujarnya.

Terdapat ribuan voucher pelatihan yang bisa diperebutkan dalam penyelenggaraan ISW 10-17 Agustus 2023. Event ISW ini menyediakan berbagai pelatihan dengan harga murah seperti Rp 20 ribu, bahkan gratis. Beberapa pelatihan lainnya juga ditawarkan dengan potongan harga hingga 50 persen.

Untuk mengikuti ISW, calon peserta harus mendaftar terlebih dahulu di situs https://skillsweek.prakerja.go.id/ Terdapat 289 pelatihan yang diantaranya mengenai etika berinteraksi di dunia bisnis, digital marketing, seni bernegosiasi, bahasa Inggris untuk TOEFL, data analis, dan juga IT developer.

Selain pelatihan gratis dan harga murah, ISW juga menggelar beberapa webinar yang bekerja sama dengan mitra Prakerja selama bulan Agustus 2023. Antara lain oleh Bukalapak, BNI, Gojek, SETC, Microsoft, GETI, Akademi Inonasi Indonesia, dan Coworking Space. (Arianto)


Share:

Andika Perkasa Dorong Pemuda Indonesia Memanfaatkan Teknologi Informasi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka menyambut HUT Ke-78 RI, Universitas Indonesia (UI) menggelar Kuliah Umum Kebangsaan "Menyongsong Hari Kemerdekaan 17 Agustus". Acara ini diadakan di Kampus UI Salemba Jakarta, Selasa (08/08/2023). Andika Perkasa S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D., mantan Panglima TNI Indonesia, menjadi pembicara utama dalam acara ini.

Andika Perkasa dalam Kuliah Umum menyatakan bahwa masa depan Indonesia tergantung pada generasi muda yang memiliki akses luas terhadap informasi di era disrupsi teknologi. Menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan kemampuan generasi muda. Dalam kesempatan itu, Andika menggambarkan inspirasi dari CEO Microsoft Satya Nadella dan CEO Alphabet Pichai Sundararajan yang dapat memotivasi generasi muda untuk menggapai cita-cita meskipun ada keterbatasan.

"Jadilah anak muda yang open minded, berani mencoba, dan tidak takut gagal," tegas Andika. Ia juga berharap para mahasiswa UI terus belajar dan mempersiapkan diri untuk Indonesia Emas pada tahun 2045. Andika mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan Joko Widodo, dalam memberikan peluang besar kepada generasi muda.

Andika Perkasa adalah menantu eks Kepala BIN AM Hendropriyono dan mantan Panglima TNI. Lahir pada 21 Desember 1964 di Bandung, ia lulus dari Akademi Militer pada 1987 dan telah menjalani beragam jabatan dalam militer. Karirnya semakin menanjak setelah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2021.

Kuliah Umum Kebangsaan ini memberikan wawasan dan semangat kepada generasi muda UI untuk terus berkembang dan berkontribusi pada masa depan Indonesia yang lebih baik. Dengan hadirnya Andika Perkasa, para mahasiswa dapat menyerap nilai-nilai penting dalam mencapai kesuksesan dan kemajuan bangsa.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto




Share:

Optimalisasi Peran Humas untuk Membangun Pendidikan Tinggi Unggul


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pendidikan tinggi merupakan pilar penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang unggul, tidak lepas dari peran humas sebagai ujung tombak pelayanan komunikasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Oleh karenanya, humas perguruan tinggi harus mengoptimalkan perannya dengan kompetensi yang memadai.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan bahwa pranata humas harus memiliki keahlian dalam melakukan framing dan storytelling pada saat memberikan informasi kepada masyarakat. 

Menurutnya, framing dan storytelling dapat membantu masyarakat dalam menyerap informasi yang diberikan oleh pranata humas.

Nizam turut mengingatkan bahwa peran humas saat ini tidak hanya untuk memberikan informasi tetapi harus mampu membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Selain itu, menurutnya seorang pranata humas yang berkualitas harus mampu melihat cara pandang berita dari sisi masyarakat sehingga berita yang disampaikan mampu bersifat dua arah.

“Saya berharap bahwa pranata humas di setiap universitas di Indonesia mampu membangun optimisme masyarakat mengenai informasi akan universitas tersebut. Peran humas serta dapat membantu mengangkat prestasi dan pencapaian mahasiswa dan universitas menjadi sebuah berita baik yang dapat diceritakan kepada masyarakat,” kata Nizam pada Rapat Koordinasi Kehumasan Ditjen Diktiristek 2023 dengan tema “Bersinergi Membangun Pendidikan Tinggi” di Auditorium Gedung D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, Kamis (3/8).

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) terus berupaya melakukan pembinaan kompetensi kehumasan perguruan tinggi, salah satunya melalui rapat koordinasi kehumasan yang diselenggarakan tiap tahunnya.

Tjitjik menekankan humas memegang peran yang sangat penting dan strategis sebagai garda depan komunikasi publik. Maka dari itu, humas harus memiliki kapasitas dan kompetensi kehumasan yang baik.

“Melalui kapasitas mumpuni aktor-aktor kehumasan, maka bisa berkontribusi untuk perguruan tinggi Indonesia menjadi lebih berkualitas,” ujar Tjitjik.

Memperkuat Kehumasan Pendidikan Tinggi

Rapat koordinasi kehumasan Ditjen Diktiristek menjadi wadah untuk memperkuat kehumasan perguruan tinggi sekaligus sebagai bekal persiapan humas-humas perguruan tinggi negeri (PTN) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) untuk mengikuti Anugerah Humas Diktiristek 2023.

Untuk memperluas wawasan kehumasan, pada pertemuan ini menghadirkan lima pembicara sekaligus merupakan juri Anugerah Humas Diktiristek 2023. 

Kelima pembicara tersebut merupakan para humas profesional, yaitu Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI) 
Jojo S. Nugroho, Wakil Sekretaris Umum II Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) 
Emmy Kuswandari, Head of Engagement & Community SAC Indonesia; Riska Noer Zaitun, Tenaga Ahli Komunikasi Kantor Staf Presiden Prita Laura, dan Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) Thoriq Ramadani.

Dalam diskusi panel, Jojo S. Nugroho menuturkan humas harus dapat membuat sebuah siaran pers yang baik dan menarik. 

Dalam hal ini, Jojo turut membagikan kiat-kiat pembuatan siaran pers yang dapat dijadikan acuan oleh para praktisi hubungan masyarakat untuk menghasilkan produk siaran pers berkualitas. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan berbagai aspek seperti struktur penulisan, pemilihan kata, hingga pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Sementara itu, Emmy Kuswandari menyampaikan humas harus membangun dan menjalin hubungan baik dengan media. 

Hal tersebut yang dapat direalisasikan melalui berbagai cara, misalnya dengan menggandeng forum wartawan untuk bekerja sama dan berdiskusi terkait publikasi.

“Dari komunitas atau forum wartawan, bisa jadi teman dan jalin hubungan yang baik dengan wartawan,” ujar Emmy

Senada, Thoriq Ramadani pun mengatakan pentingnya menjalankan hubungan baik dengan media untuk membantu mempermudah dalam melakukan pengelolaan berita.

“Hubungan baik yang dijalin dengan media dapat membuat berita menjadi cepat naik dan positif,” ucap Thoriq.

Di sisi lain, Riska Noer Zaitun menuturkan bahwa humas perguruan tinggi dapat memaksimalkan penggunaan media sosial melalui pengemasan konten secara menarik. 

Humas peguruan tinggi harus mengetahui tren yang sedang berkembang di media sosial dan isu yang hangat di masyarakat.

“Dalam pembuatan konten, bisa dilihat dari keresahan mahasiswa maupun dosen untuk selanjutnya dibuat dengan kreatif dan informatif,” ucap Riska.

Sementara itu, Tenaga Ahli Komunikasi Kantor Staf Presiden, Prita Laura menyampaikan bahwa seorang pranata humas harus mampu mengendalikan dirinya saat dihadapkan dengan komunikasi krisis dengan cara menentukan mapping dan strategi yang tepat. 

Ia menyebutkan bahwa ruang publik saat ini sangat cepat berpengaruh akan asumsi netizen sehingga pranata humas harus sigap dalam menangani krisis komunikasi.

“Penanganan krisis dapat dilakukan dengan dengan prinsip ‘empathy first, then followed by logic explanation’ dimana kita harus mengikuti empati terlebih dahulu baru melanjutkannya menggunakan nama penjelasan secara logika sehingga dapat mempermudah saat menghadapi krisis komunikasi,” ujar Prita. (Arianto)



Share:

DANAYA Sukses Gelar Mentoring untuk Personal Development dan Persiapan Beasiswa


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
DANAYA dengan visi "Wujudkan Mimpi dan Membangun Negeri" telah sukses menggelar Mentoring Perdana Gratis secara online melalui platform Zoom, Minggu (30/07/2023). Terdapat 1707 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia telah mendaftar dalam program ini. Deris Nagara selaku Founder DANAYA sekaligus Ketua BEM SIPA Columbia University memandu langsung acara Mentoring Perdana Gratis. 

Sebagai pemuda inspiratif dalam bidang Personal Development, yang telah mengabdikan dirinya selama 10 tahun untuk advokasi pendidikan dan pengembangan diri, Deris menginisiasi terbentuknya DANAYA untuk mendorong anak muda agar terus berkembang dan meraih impian pendidikan mereka. 

Melalui acara mentoring perdana, Deris mendorong anak-anak muda untuk meningkatkan kualitas diri serta mengenal diri lebih jauh untuk membentuk growth mindset sebagai modal utama melanjutkan pendidikan di luar negeri dan mendapatkan beasiswa. 

"Untuk mencapai apa pun dan menemukan tujuan hidup kita, penting untuk meningkatkan nilai diri dan kualitas diri kita. Jika kita ingin mendapatkan beasiswa dan kesempatan lainnya, kita harus membentuk pola pikir kita dan bijaksana untuk mengenal diri sendiri," ujar Deris diawal sesi mentoring.

Peserta Mentoring Perdana Gratis mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang berharga dari Deris Nagara, serta kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung mengenai perjalanan pendidikan dan pengembangan diri.
Deris juga berpesan bahwa Konsep "why" dan "how" menjadi kunci dalam pengembangan diri karena menjadi indikator utama dalam mencapai tujuan hidup dan merencanakan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Kedepannya, sebagai bentuk komitmen dalam dunia pendidikan, DANAYA juga berencana untuk melaksanakan dua program lainnya dalam waktu dekat, yaitu Special Mentoring bersama Deris Nagara dan Masagi Self-Development Program Batch 1.

Adapun, Kedua program akan memberikan pembelajaran lebih intensif dalam bidang Personal Development serta memberikan bimbingan dan persiapan yang komprehensif agar calon mahasiswa siap menghadapi tantangan di perguruan tinggi impian. 

“Kami di DANAYA percaya bahwa dengan memberikan akses dan pendampingan yang tepat, generasi muda Indonesia dapat mencapai prestasi gemilang di bidang pendidikan dan meraih mimpi mereka untuk membawa perubahan positif bagi bangsa”, tutup Deris. (Arianto)


Share:

Mengatasi Tantangan Perbukuan di Desa: Kemendes PDTT dan IKAPI Gelar Seminar 'Penguatan Literasi'


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menggelar seminar nasional bertajuk "Penguatan Literasi Desa" di Jakarta, Senin (31/07/2023). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia International Book Fair yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 September hingga 1 Oktober 2023. 

Ivanovich Agusta, Kepala Badan Pengembangan Informasi Kemendes PDTT, mengungkapkan bahwa salah satu masalah dalam perbukuan adalah bagaimana mempermudah penjualan buku dan penyediaan buku, terutama bagi masyarakat desa dan daerah terpencil. Seminar ini menjadi kesempatan untuk mencari solusi dalam hal ini. Salah satu langkah maju yang telah dicapai adalah dengan adanya e-katalog, yang mempermudah pemasukan buku ke dalam katalog tersebut. Hal ini dianggap sebagai lompatan yang bagus dan akan segera diimplementasikan.

Pentingnya literasi juga diungkapkan oleh Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia. Literasi merupakan faktor penting dalam perkembangan sebuah bangsa. Oleh karena itu, penting untuk meyakinkan masyarakat desa akan pentingnya literasi ini. Meskipun buku mungkin terlihat sederhana atau kurang canggih, namun buku menyimpan kualitas yang dapat memajukan bangsa. 

Selain itu, perkembangan ini juga didukung oleh Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2022, yang menyebutkan bahwa dana desa dapat digunakan untuk pengembangan perpustakaan dan pengadaan buku, termasuk untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal ini merupakan langkah visioner dalam meningkatkan literasi di Indonesia.

"Dengan adanya seminar dan dukungan pemerintah serta penerbit, diharapkan literasi di desa-desa dapat ditingkatkan. Peningkatan literasi masyarakat merupakan kunci untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia suatu bangsa," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Gistrav Luncurkan Kampus Politeknik Digital Pertama di Jogja


Duta Nusantara Merdeka | Yogyakarta 
Dalam rangka mendukung generasi muda Jogja dan Indonesia agar bisa tetap berkompetisi di era digital, kemudian menjadi alasan Yayasan Gistrav & Mantan Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi - Wikan Sakarinto PhD, meluncurkan kampus terbaru sekaligus politeknik digital pertama di Yogyakarta: Politeknik Gistrav.

Hal tersebut diungkapkan Wikan Sakarinto yang juga memimpin langsung Politeknik Gistrav sebagai Direktur, pada Rabu, 26 Juli 2023 di Yogyakarta. Peluncuran kampus dilakukan seiring telah ditetapkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 180/D/OT/2023 tentang Pendirian Politeknik Gistrav.

Kampus ini akan berlokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar Jogja Km. 7, dengan bangunan sembilan lantai yang siap memfasilitasi segala kebutuhan praktikum mahasiswa.

“Politeknik Gistrav hadir sebagai satu-satunya politeknik digital di Yogyakarta, dan didukung dengan ekosistem Gistrav Corp dan Yayasan Gistrav yang telah memiliki berbagai lini bisnis serta sudah dan akan memiliki PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Politeknik Gistrav siap mendidik anak-anak bangsa dengan praktik nyata, yang ketika lulus akan siap kerja menjadi talenta digital!,” ungkap Direktur Politeknik Gistrav Wikan Sakarinto, didampingi CEO Education Technology SEVIMA Sugianto Halim.

*Mendidik Talenta Digital dengan Praktek Nyata & Kolaborasi Industri*

Dalam kiprahnya, Politeknik Gistrav akan berkolaborasi erat dengan Gistrav Corp dan Yayasan Gistrav yang telah memiliki beberapa lini bisnis di beragam bidang. Seperti Konstruksi, Pertambangan, Pendidikan Dasar, Pendidikan Tinggi, Tour & Travel Pengiriman Siswa/Mahasiswa ke Luar Negeri, dan berbagai bisnis lainnya di Jogja dan Seluruh Indonesia.

Kolaborasi ini berpadu dalam pendidikan di Politeknik Gistrav dalam bentuk pola pembelajaran ‘Link and Match’, Merdeka Belajar yang berbasis projek (Project-based Learning/PBL), dan program Teaching Factory (TEFA) yang melibatkan pemagangan maupun berbagai project riil di perusahaan.

“Filosofinya adalah bahwa proses belajar harus efektif yang mana mahasiswa harus mengalami (to experience) seperti dalam dunia kerja yang nyata, dalam proses perkuliahan mereka di kampus. Jadi tidak hanya belajar di kelas, tapi belajar langsung di perusahaan, praktek, dan belajar langsung membuat proyek,” ungkap Wikan Sakarinto.

Tiga prodi dibuka Poliktenik Gistrav dan semuanya dengan jenjang Sarjana Terapan (D4). Prodi tersebut antara lain: (1) Bisnis Digital (Digital Business), (2) Pemasaran Digital (Digital Marketing), dan (3) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering).

Ketiga bidang prodi ini menurut Wikan, sangat relevan dengan era digitalisasi dan globalisasi serta kebutuhan dunia kerja dan dunia entrepreneurship masa kini dan masa depan.

“Untuk kebutuhan praktikum (PBL+TEFA), Politeknik Gistrav telah memiliki MoU dengan banyak industri kreatif, Asosiasi Industri Kreatif Indonesia (ADITIF), Education Technology SEVIMA, berbagai digital start-up, serta industri besar di Indonesia, dan bahkan, sudah berpengalaman mengirimkan mahasiswa/siswa ke berbagai kampus mitra di luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, bahkan beberapa negara di Eropa,” lanjut Wikan.

Pemilihan bidang prodi yang dikembangkan Politeknik Gistrav (semuanya Sarjana Terapan/D4), menurut Wikan sangat relevan dengan era digital (teknologi digital). Bahkan kedepan Politeknik Gistrav juga akan mendirikan program S2 atau Magister Terapan di bidang serupa.

“Karena faktanya, 95% industri/perusahaan saat ini menyatakan bahwa SDM/lulusan perguruan tinggi yang ingin direkrut dunia kerja, harus memiliki keterampilan digital (digital skills) yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nyata di dunia kerja. Jadi Politeknik Gistrav merancang kuliah dengan komposisi praktik 70% dan teori 30%. Agar Softskills, Hardskills, serta Karakter dan Attitude yang kuat. Semuanya aspek harus kuat,” lanjut Wikan.

Mahasiswa kampus ini nantinya juga akan diajar langsung tidak hanya oleh dosen-dosen Politeknik Gistrav, tapi juga praktisi/ahli (expert) dari industri serta kalangan profesional. Digitalisasi kampus juga sudah dilakukan Politeknik Gistrav sejak awal pendiriannya melalui kolaborasi dengan SEVIMA sebagai Startup Education Technology terbesar di Indonesia.

Bagi anak muda yang tertarik untuk menjadi talenta digital, maupun bagi orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan putra-putrinya di politeknik digital pertama di Yogyakarta ini, pendaftaran mahasiswa baru dapat dilakukan melalui Website: gitech.gistrav.com. Tersedia Beasiswa GiTech dengan potongan Sumbangan Pengembangan Mutu Akademik hingga 75% bagi mahasiswa baru angkatan 2023.

“Penerimaan Mahasiswa Baru kami buka dua gelombang, yaitu Gelombang 1 : Tanggal 24 juli s/d 25 Agustus 2023, dan Gelombang 2: Tanggal 21 Agustus s/d 16 September 2023, dengan jalur prestasi dan jalur reguler. Segera daftarkan diri anda dan putra-putri anda untuk kuliah di Politeknik Gistrav, dan jadilah talenta digital yang sudah terjun langsung dalam project dan dunia kerja sejak masih berkuliah!,” pungkas Wikan Sakarinto. (Arianto)





Share:

Pameran Pendidikan Terbesar Hadir di Jakarta & Tangerang, Daftarkan Diri Segera Gratis!


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ican Education Consultant menggelar Pameran International Education Expo 2023 yang akan dihadiri langsung oleh puluhan wakil dari universitas ternama di dunia. Acara ini akan berlangsung selama dua hari di Jakarta dan Tangerang. Pada tanggal 22 Juli 2023, acara akan berlangsung di Swisotel PIK Avenue, sementara pada tanggal 23 Juli 2023, acara akan berlangsung di Atria Hotel Gading Serpong. Waktu acara berlangsung dari pukul 13:00 hingga 18:00 WIB.

Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan informasi lengkap kepada para siswa dan siswi yang berencana melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. Para pengunjung dapat menemui booth universitas yang mereka minati dan berkonsultasi langsung dengan perwakilan kampus. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan "International Education Expo Jakarta-Tangerang 2023".

Beberapa universitas yang akan hadir antara lain Macquarie University, University of Sydney, Monash University Malaysia, PSB Academy, Coventry University, Greenriver Community College, dan 3dsense Media School. Dengan adanya acara ini, para pengunjung dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang akurat mengenai universitas yang mereka tuju.

Tak hanya itu, terdapat juga program promo spesial yang hanya berlaku selama acara berlangsung. Cashback senilai Rp5 juta tersedia untuk negara-negara seperti Australia, Kanada, Swiss, Inggris, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Eropa; sedangkan cashback Rp3 juta tersedia untuk negara-negara seperti Tiongkok, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Selain berkomunikasi dengan perwakilan universitas, pengunjung juga dapat berkonsultasi langsung dengan tim Ican Education mengenai perkuliahan di luar negeri. Tim tersebut akan memberikan panduan dan konsultasi yang lengkap. Sampai jumpa di acara International Education Expo 2023!

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Tantangan Adaptasi Pendidikan Tinggi: Operator IT sebagai Garda Terdepan


Duta Nusantara Merdeka | Bandung 
Cepatnya perkembangan teknologi membuat perguruan tinggi juga harus beradaptasi. Operator kampus yang terdiri atas para ahli dan pakar teknologi (IT), diharapkan menjadi garda terdepan untuk melakukan adaptasi tersebut. Karena merekalah yang selama ini mengoperasikan berbagai sistem digital dan piranti elektronik yang ada di kampus. Operator IT juga menjadi sosok yang selama ini membagikan pengetahuan tentang teknologi kepada para rektor, dosen, hingga mahasiswa kampus.

Harapan ini diungkapkan Kementerian Agama melalui Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Kementerian Agama Dr. Thobib Al-Asyar, M.Si, Forum Operator Perguruan Tinggi Islam (FORPTI) yang diselenggarakan di Hotel Garden Flower Bandung, Kamis (06/07). Harapan ini menurutnya sangat penting, karena kualitas pendidikan tinggi Indonesia sangat tergantung dengan teknologi.

“FORPTI harus jadi tulang punggung kemajuan kampus dan kemajuan pendidikan, karena operator kampus lah yang berperan penginputan data tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dan pengembangan teknologi. Harapannya operator tetap semangat, karena mereka sangat berdampak pada kualitas perguruan tinggi,” ungkap Thobib yang juga sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Menteri Agama, di hadapan ratusan operator kampus dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang hadir dalam forum tersebut.

Tantangan Kemajuan Pendidikan Kedepan

Thobib juga menyebutkan bahwa para operator merupakan "nyawa" dari sebuah perguruan tinggi. Sehingga kehadiran operator dalam forum ini menjadi hal yang penting untuk saling bertukar pikiran dan ide, dalam upaya menjaga mutu perguruan tinggi agar menjadi lebih baik.

Terlebih dalam waktu dekat, tantangan untuk memajukan pendidikan telah menanti para operator IT. Salah satunya adalah integrasi data pendidikan tinggi, dalam bentuk mirroring dan sinkronisasi EMIS (Evaluasi Mutu Internal Sekolah) dengan PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi). Persiapan teknis untuk mengintegrasikan kedua sistem tersebut kini sedang dilakukan. Dengan harapan agar Indonesia sebagai bangsa memiliki data pendidikan nasional dan data pendidikan keagamaan yang terintegrasi, mudah diakses dan dilengkapi oleh operator kampus, serta bermanfaat dalam pengambilan kebijakan di tingkat nasional.

"Sebelumnya, setiap sistem memiliki akun tersendiri yang cukup merepotkan bagi operator di perguruan tinggi. Dengan adanya upaya integrasi ini, diharapkan akan mempermudah pekerjaan operator dalam mengelola data perguruan tinggi, dan bermanfaat menuju Indonesia Maju," ucap Thobib.

Tantangan lainnya adalah mutu dan kualitas pendidikan tinggi Indonesia yang perlu ditingkatkan lebih baik. Jumlah perguruan tinggi di Indonesia mencapai lebih dari 4.500 kampus. Namun sayangnya masih banyak yang kualitasnya belum mumpuni. Misalnya gedung sarana prasarana belum lengkap, atau ketersediaan dosen dan buku untuk mahasiswa masih kurang.

“Padahal kampus berkualitas, adalah kunci untuk melahirkan anak-anak yang berkualitas pula. Saat ini ada sekitar 134 perguruan tinggi yang sementara tidak kita berikan izin baru atau moratorium sampai dengan melakukan perbaikan. Salah satu cara perbaikannya melalui pemanfaatan teknologi dan pendataan yang tepat,” ungkap Thobib.

Ketua FORPTI Bapak Ubun Bunyamin, juga menyebutkan terdapat tantangan berupa masih adanya operator kampus yang belum mengikuti perkembangan regulasi dan informasi terkait dunia pendidikan terkini. Ubun dan rekan sejawat bahkan merasa prihatin dengan kondisi tersebut.

FORPTI sebagai wadah untuk berkumpul dan berbagi ide dengan tujuan untuk dapat melakukan sharing informasi secara lebih cepat, terutama terkait data-data di perguruan tinggi, akhirnya muncul. Di forum ini, operator yang belum tahu informasi terbaru seputar dunia pendidikan bisa memperoleh update. Sedangkan para operator yang sudah melakukan pengembangan kampusnya dengan baik, diberi apresiasi serta dijadikan best practice yang dapat ditularkan kepada kampus-kampus lainnya di seluruh Indonesia.

“Saat pembukaan forum ini, turut diberikan penghargaan kepada enam perguruan tinggi dengan pelaporan EMIS tahun 2022-20223 terbaik. Diantaranya: 1) STIT At Taqwa Ciparay Bandung; 2) Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Darul Quran Bogor; 3) STAI La Tansa Mashiro Rangkas Bitung; 4) STAI daarut Tauhiid Bandung; 5) STAI Darul Ulum Kandangan; 6) STAI 11 April Sumedang. Bersama enam kampus dengan pelaporan terbaik, dan ratusan operator yang hadir dalam forum ini, kami berharap operator terus update dan fokus menjadi tulang punggung kemajuan pendidikan,!” pungkas Ubun Bunyamin. (Arianto)



Share:

Mantan Kernet Angkot Sabet Gelar Profesor, Ini Kisahnya


Duta Nusantara Merdeka | Bandung 
Mun Keyeng Tangtu Pareng (Bila kita bersungguh-sungguh, maka cita-cita akan tercapai). Inilah motto hidup yang mengantarkan Toni Toharudin sukses menyabet gelar Profesor bidang Ilmu Data Sains di Universitas Padjajaran pada tahun ini, dan akan menjalani pengukuhan profesor pada Agustus 2023 nanti.

Motto ini menjadi spesial bagi Toni, karena ia sendiri tak pernah membayangkan cita-citanya bisa tercapai. Hal ini dikarenakan Toni Toharudin bukan berasal dari keluarga dan lingkungan akademisi. Di masa kecilnya, pria kelahiran Tasikmalaya 1 April 1970 ini adalah seorang kernet angkutan kota (angkot) di kota kelahirannya.

"Semasa SMP, saya menjadi kernet angkot trayek 04 jurusan Kota Tasikmalaya ke Kecamatan Mangkubumi. Rutenya masih ada hingga saat ini. Tapi sejak kecil saya selalu bercita-cita menjadi guru. Jadilah saya bekerja menjadi kernet setiap hari saat pulang sekolah hingga larut malam, dengan imbalan bukan gaji, tapi saya tidak perlu membayar SPP sekolah. Alhamdulillah cita-cita kini tercapai, bahkan diberi kesempatan menjadi guru besar," kenang Toni dalam Webinar SEVIMA, Sabtu (24/06) pagi.


Berjuang Keras untuk Terus Belajar


Bekerja telah menjadi keseharian Toni di masa kecil. Sejak masih menjadi murid di Sekolah Dasar, putra bungsu dari enam bersaudara pasangan Mahmud dan Aik Karmini ini kerap membantu sang ayah untuk berjualan tembakau keliling ke toko-toko, maupun menjajakan roti buatan sang ibu ke sekeliling Kampung Sambong Tengah yang terletak di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Walaupun keuntungan dari berdagang tak seberapa, kedua orang tua selalu mengajarkan Toni dan kakak-kakaknya untuk selalu memprioritaskan menabung demi pendidikan. Bahkan keluarga rela makan dan hidup seadanya, asalkan para anak-anaknya tetap bisa bersekolah. "Jadi kenapa saya bercita-cita menjadi guru, karena dididik oleh orang tua saya ke arah situ. Pendidikan bagi kami sangat berharga dan akan mampu mengubah keadaan!," ungkap Toni.

Perjuangan melanjutkan pendidikan semakin berliku karena di kelas 5 SD, sang ayah meninggal dunia. Toni beserta kakak-kakaknya harus mencari nafkah dengan berbagai macam cara agar tetap bertahan hidup dan bersekolah. Dari situlah perjalanan Toni menjadi kernet angkot dan berbagai profesi lainnya dimulai hingga tahun 1989, saat Toni telah lulus SMA dan hendak mendaftar perguruan tinggi.

"Di tahun 1989, saya mendaftar kuliah, dan saya merasa harus kuliah dan diterima di perguruan tinggi negeri. Karena kalau kuliah di swasta tentu saya tidak sanggup membayar. Keinginan saya sangat kuat, karena jika saya tidak kuliah, mungkin saya akan tetap menjadi kernet angkot atau bekerja di kampung seperti sebelumnya!," kenang Toni.

Dengan semangat belajar dan izin Tuhan, Toni berhasil menjadi mahasiswa S1 Statistika Universitas Padjajaran di Tahun 1989, lulus sarjana di tahun 1984, dan setahun kemudian mulai menjadi dosen di Universitas Padjajaran.


Terus Kerja Serabutan Walau Sudah Jadi Dosen


Sudah menjadi dosen bukan berarti akhir dari perjuangan Toni. Ia masih bercita-cita untuk terus mengenyam pendidikan demi mengubah nasib. Kesempatan sebagai dosen ia manfaatkan untuk terus melakukan penelitian, sampai suatu saat meneliti bersama Johan HL Oud dan Kai Welzen, dua profesor asal Belanda, yang membukakan kesempatan padanya untuk melanjutkan studi non-degree, magister, hingga doktoral di Belgia dan Belanda dengan beasiswa pemerintah maupun biaya sendiri.

Karena beasiswa pemerintah jumlahnya terbatas, Toni juga harus bekerja keras selama kuliah di kawasan Eropa. Pekerjaan seperti mencuci piring di kantin, mencuci botol di pabrik, hingga menjadi peserta uji coba obat-obatan, pernah ia lakoni demi sesuap nasi di perantauan. "Bahkan beberapa kali di kelas saat kuliah saya mengantuk, karena saya harus kuliah dari pagi hingga sore, lalu dari jam 9 malam hingga jam 5 pagi saya harus bekerja," kenang Toni.

Sepulang studi dari Eropa pada tahun 2010, didikan orang tua Toni terbukti. Pendidikan berhasil merubah nasibnya. Di tahun 2013, Toni dipercaya menjadi anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM), sebagai lembaga pemerintah yang bertugas menjamin mutu pendidikan di puluhan ribu sekolah se-Indonesia. Pada tahun 2018, Toni juga didapuk sebagai kepala badan tersebut, dan kini juga memperoleh kepercayaan sebagai Anggota Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal di Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Perjalanan hidup yang penuh dengan perjuangan tersebut terbukti membuat karakter Prof. Toni Toharudin yang gigih, ulet, dan memiliki semangat juang yang tinggi. Kini nasib sang mantan kernet angkot itu telah berubah, bahkan mencapai prestasi sebagai seorang profesor. Oleh karenanya kepada para pelajar yang masih berjuang untuk berkuliah, Prof Toni mengajak para pelajar untuk terus bersemangat.

"Jangan pernah menyesali kegagalan karena Allah subhanahu wa ta'ala selalu memberikan jalan yang terbaik. Mari kita terus percaya, mun keyeng tangtu pareng, yang artinya: berusaha sungguh-sungguh, maka pasti (cita-cita) akan tercapai!," tandasnya. (Arianto)


Share:

Kartu Prakerja Dapat Pengakuan Internasional atas Keberhasilan Pemanfaatan Teknologi Digital


Duta Nusantara Merdeka | New York 
Dengan upaya memberi manfaat kepada 16,4 juta orang di seluruh Indonesia dalam kurang dari tiga tahun pelaksanaan program, Kartu Prakerja mendapat pengakuan internasional atas keberhasilannya memanfaatkan teknologi digital. Pakar pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) menilai Prakerja adalah game changer, atau pembawa perubahan besar, dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal.

Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning David Atchoarena mengungkapkan hal itu saat membuka acara pendukung Sidang ke-61 Komisi Pembangunan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN CSocD-61 PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat dalam webinar publik bertajuk Bringing 16.4 Million People Closer to Full and Productive Employment and Decent Work Using Digital Technology pada Jumat, 10 Februari 2023.

"Pemanfaatan perkembangan digital dalam pelaksanaan Kartu Prakerja dengan menyediakan pelatihan adalah hal yang baik dan inovatif terutama terkait pembelajaran dan pendidikan orang dewasa (adult learning and education)," ungkap David.

“Ini sekaligus membangun jembatan antara pendidikan formal dan informal. Teknologi menjadi ‘game changer’ terutama dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja (upskilling dan reskilling),” katanya.
 
Lebih lanjut, Ia menambahkan, pengalaman Kartu Prakerja patut ditiru negara-negara lain. Apa yang dilakukan Prakerja dinilai David sejalan dengan misi organisasi yang dipimpinnya yakni memberikan kesempatan pembelajaran seumur hidup.
 
“Tujuan pembelajaran sepanjang hayat, antara lain bertujuan untuk menekan ketidakadilan gender dan ketimpangan ekonomi,” ujarnya. 

Acara webinar dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Cipta Kerja sebagai lembaga pengarah kebijakan Program Kartu Prakerja. Ia menguraikan Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang melibatkan pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan.

“Hasilnya, sejak tahun 2020 hingga 2022, lebih dari 16,4 juta orang dari seluruh wilayah dan kota di Indonesia telah mengikuti program ini. 51% dari mereka adalah perempuan dan 3% adalah penyandang disabilitas. Dari mereka yang menganggur, sepertiga dari mereka kini bekerja, baik sebagai pemilik usaha kecil maupun sebagai karyawan,” kata Airlangga.

Airlangga menyatakan bahwa program ini lebih dari sekedar kebijakan, pendanaan atau teknologi. Dibutuhkan perubahan radikal dalam institusi dan budaya, serta di pemerintahan, perusahaan dan individu. “Program ini tidak hanya efektif dalam memberikan hasil yang baik, tetapi juga dengan biaya yang efisien,” kata dia.

Dalam forum yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menambahkan, Kartu Prakerja memberikan beasiswa kepada angkatan kerja yang bisa secara bebas memilih pelatihan online yang tersedia di mitra e-marketplace yang relevan dengan pasar kerja saat ini tanpa diskriminasi. “Sebanyak 12 persen penerima berusia lebih dari 50 tahun, 19 persen adalah lulusan SMP,” ujar Denni.

Pada kesempatan yang sama, Spesialis Statistik UN Women kantor Asia Pasifik Cecilia Tinonin mengungkapkan, pandemi memberikan dampak besar terhadap perempuan pemilik usaha mikro. Tidak banyak perempuan yang bisa beralih ke digital dalam menjalankan usahanya. “Pada 2022, ada 2.8 miliar orang di dunia tidak memiliki akses ke internet, dan perempuan, terutama pada kelompok usia yang lebih tua, berada pada posisi yang kurang menguntungkan,” kata Cecilia.

"Ada sejumlah hal yang diperlukan dalam menerapkan transformasi digital yaitu kebijakan pendidikan yang lebih inklusif, pelatihan bersertifikat serta pembelajaran seumur hidup melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang," ujar Ekonom dan peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapore Maria Monica Wihardja.

Sementara itu, Ketua Policy Working Group Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan memaparkan, dari penelitian yang dilakukan Bank Dunia dan TNP2K, 96 persen penerima manfaat Kartu Prakerja mengaku puas dengan pelatihan yang diterima dan juga kecepatan pencairan insentif. 

“Kartu Prakerja merupakan program pemerintah pertama di Indonesia dengan implementasi digital end-to-end dan pembayaran Government-to-Person (G2P) yang berpusat pada penerima manfaat,” kata Elan.

United Nations Commission for Social Development adalah lembaga kunci PBB yang menangani isu pembangunan sosial. Lembaga yang menjadi bagian dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB sejak 1946 ini bertugas mengimplementasi aksi-aksi nyata Deklarasi Kopenhagen. Aksi tersebut mencakup upaya menumbuhkan lingkungan yang sesuai untuk pembangunan sosial dan pengentasan kemiskinan. Selain itu juga perluasan kebekerjaan yang produktif, pengurangan pengangguran dan integrasi sosial dalam pembangunan. (Arianto)

Share:

ASASKI Gelar Rakernas ke II & Workshop Nasional di Bogor


Duta Nusantara Merdeka | Bogor 
Asosiasi SMK Asisten Keperawatan Indonesia (ASASKI), adalah wadah pemersatu SMK Asisten Keperawatan di Indonesia. ASASKI hadir di tengah masyarakat untuk membantu SMK Asisten Keperawatan di seluruh Indonesia sebagai sumber informasi sekolah dari segi Kurikulum, Sarana Prasarana, Business centre, Unit Produksi dan sebagainya serta berupaya meningkatkan ilmu dan Kompetensi guru yang mengajar di SMK Asisten Keperawatan.
 
ASASKI pada hari ini mengadakan Rakernas ke II & Workshop Nasional Asosiasi SMK Asisten Keperawatan Indonesia dengan tema "Asaski Menciptakan Pendidikan Yang Berkualitas Lulusan Berkelas" di Hotel Gerbera Mega Mendung, Bogor Jawa Barat, Selasa (17/01/2023). 

Dalam sambutannya, Janny Erika, SH, Adv, S.Kep, Ns, M.Kes, CBMT, Ketua Umum ASASKI menyampaikan, Rakernas Asaski kedua tahun 2023 ini kita selenggarakan selama 3 hari 2 malam mulai dari tanggal 17 Januari sampai dengan tanggal 19 Januari 2023 dibuka secara resmi oleh perwakilan dari wakil menteri tenaga kerja.  

Untuk di ketahui, ASASKI merupakan satu satu nya organisasi di Indonesia yang fokus pada pengembangan Asisten Keperawatan di Indonesia baik pengembangan sekolah, guru dan siswa dalam hal kurikulum, kompetensi, pelatihan magang guru, prakerin dan lain sebagainya.

Bukan hanya itu, Kita semua pengurus ASASKI adalah penggiat, pejuang di bidang pendidikan Asisten keperawatan yang dengan tulus ikhlas berjuang demi kemajuan SMK asisten keperawatan Indonesia.

Saya berharap pengurus ASASKI adalah orang-orang yang sungguh-sungguh menjalankan tugas dan kewajibannya baik sebagai tenaga pengajar ataupun sebagai penggerak pendidikan di bidang kesehatan khususnya Asisten Keperawatan untuk bersama-sama berkarya demi menghasilkan pembelajaran yang berkualitas sehingga menghasilkan lulusan yang berkelas.

Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pengurus yang sudah 8 tahun ini teruji berkorban untuk kemajuan organisasi yang kita cintai ini. Karena untuk menjadi pengurus Asaski perlu punya semangat juang yang tinggi dalam mencurahkan pikiran, waktu, tenaga dan tentunya materi sehingga hasilnya sampai hari ini Asaski masih tetap berdiri dan semakin berkembang. 

Selanjutnya, saya berharap Pengurus Asaski menyumbangkan Pikiran yang jernih dan rasional serta sikap optimisme, berani menghadapi tantangan. Saya yakin bukan hanya ASASKI yang akan maju tapi bangsa kita akan benar-benar maju di waktu yang akan datang. 

Saya juga berharap melalui Rakernas II Asaski ini. Kita bisa menyusun Program Kerja Asaski di tahun 2023 dengan tujuan dan sasaran yang yang berkaitan dengan mutu konkrit, dengan agenda yang pasti, pendidikan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industry saat ini sehingga lulusannya bisa disalurkan dengan mudah dan terserap di dunia kerja dunia industry.

Teruslah berkarya para pengurus ASASKI, teruslah berjuang, teruslah menjadi bagian dari solusi di negeri ini khususnya solusi dari berbagai permasalahan SMK Asisten Keperawatan Indonesia, dan teruslah mempelopori perubahan menuju Indonesia yang lebih baik di masa depan. 

Melalui kegiatan ini, Saya juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari pemerintah dan berharap kepada pemerintah khususnya Kemendikbud, Kemenaker, Konsil Keperawatan Direktorat Tenaga Kesehatan, agar Asaski bisa dilibatkan dalam program program kementerian bapak ibu yang berkaitan dengan pengembangan baik program maupun sistem yang akan dijalankan di kementerian bapak ibu yang berkaitan dengan Asisten keperawatan dan setiap pengambilan keputusan dan yang diambil. serta memfasilitasinya, termasuk kebijakan-kebijakan, dan peraturan yang tepat.

Seperti kita ketahui, ada hambatan yang dialami oleh SMK Asisten Keperawatan dalam penyerapan lulusan oleh dunia industri, pemerintah diharapkan bisa menjembatani, dengan dunia usaha dan industry sehingga hambatan tersebut bisa dihilangkan.

"Sudikah kiranya bapak ibu berkenan melibatkan kami Asaski untuk diikutsertakan dalam semua kegiatan di kementerian bapak ibu," imbuhnya.

"Semoga acara Rakernas ini bisa menghasilkan program progam kerja yang lebih mendukung terhadap sistem pendidikan khususnya di bidang Asisten Keperawatan sehingga menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik. Dan lulusannya bisa terserap 100 persen di dunia kerja dan dunia industry," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dr. Taufiq Damarjati, M.T, Bidang pengembangan kurikulum ahli muda Kemendikbud ristek; Muchtar Aziz, ST, MT, Direktur Bina Standarisasi Kompetensi dan Program Pelatihan; Maya Ratnasari, M.Kep, Anggota Konsil Keperawatan Direktorat Tenaga Kesehatan; Kepala Dinas Kemendikbudristek provinsi Jawa Barat yang di wakili oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, H. Ai NURHASAN., A.P., M.Si 5.; Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor, Ns. Jajat Sudrajat, SKM, S.Kep, EMT-P, dan Ketua Umum PASKI. (Arianto)

Share:

Pakar IT SEVIMA: Kampus Harus Digitalisasi jika Tak Ingin Gulung Tikar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pekan ini, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim telah mengumumkan Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Berbasis Prestasi (SNBP) dan Berbasis Tes (SNBT) untuk menyeleksi calon mahasiswa di kampus negeri. Berbagai kampus swasta kini juga telah membuka penerimaan mahasiswa baru.

Sayangnya, calon mahasiswa biasa berebut untuk masuk di kampus tertentu saja. Masih banyak kampus yang kekurangan pendaftar bahkan sampai terancam gulung tikar (bangkrut). Hal ini diungkapkan oleh Wahyudi Agustiono Ph.D, pakar IT dari SEVIMA sekaligus Dosen Senior di Universitas Trunojoyo Madura, sebagai pembicara kunci dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) pada Jum'at (09/12) sore di Prime Plaza Hotel Sanur Bali.

Wahyudi melihat masalah kekurangan pendaftar berakar dari adanya kampus yang enggan melakukan digitalisasi. Mahasiswa saat ini mencari pengalaman belajar yang tidak hanya memberikan mereka ijazah serta ilmu teori, tapi juga digital skill dan mempraktikkan langsung studi kasus di dunia nyata.

"Kalau tidak mau gulung tikar, transformasi digital harus dilakukan! Digitalisasi juga tidak cukup dicatat (dalam forum ini), tapi harus bisa memberikan impact kepada mahasiswa. Karena mahasiswa kita adalah generasi Z dan Alpha yang menginginkan pengalaman belajar digital. Kampus digital bagi mereka bukan lagi kemewahan, tapi kenormalan bahkan kewajiban!," tegas Wahyudi dalam forum yang dihadiri Ratusan Pimpinan Perguruan Tinggi tersebut.

Berdasarkan pengalamannya melakukan digitalisasi di lebih dari 700 kampus di Indonesia yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA, Wahyudi kemudian berbagi empat langkah bagi kampus untuk sukses melakukan digitalisasi. Berikut tipsnya:

*1. Kembangkan Infrastruktur yang Kokoh tapi Tetap Terjangkau*

Wahyudi menyadari bahwa digitalisasi kerap ditakutkan karena biayanya yang dianggap mahal. Hal tersebut menurut Wahyudi memang benar jika setiap kampus harus membuat infrastuktur digital sendiri, seperti membeli server hingga membayar teknisi sendiri.

Namun, kampus juga bisa mengambil alternatif berupa menggunakan sistem yang sudah ada. Inilah tips pertama dari Wahyudi. Ia mengajak kampus untuk memanfaatkan aplikasi digital yang sudah banyak bertebaran di internet. Termasuk, sistem akademik berbasis infrastuktur Cloud (komputasi awan) seperti SEVIMA Platform yang sudah biasa digunakan oleh kampus.

"Dengan menggunakan infrastuktur berbasis Cloud, kini lebih dari 700 kampus yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA tidak perlu beli server karena telah berbasis cloud. Kampus-kampus ini akhirnya menikmati sistem akademik dengan biaya yang sangat murah atau bahkan gratis! Sistem akademik ini juga dapat dengan mudah diakses lewat HP dan Laptop, seperti kita menggunakan sosial media," ungkap Wahyudi.

*2. Buat Roadmap (Peta Jalan) untuk Pengembangan Digitalisasi Kampus*

Digitalisasi kampus adalah perjuangan yang membutuhkan waktu panjang. Oleh karena itu, sebagai tips kedua Wahyudi mengajak kampus untuk membuat rencana pengembangan. Misalnya, apa yang perlu dilakukan kampus dalam dua, lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun.

Wahyudi juga menyampaikan bahwa Pemerintah dan Presiden Joko Widodo saat ini telah memiliki roadmap sumber daya manusia melalui pemberdayaan teknologi. Dengan adanya roadmap, diharapkan digitalisasi dapat terus berlanjut apapun kondisi yang terjadi.

"Saya pinjam istilah dari Pak Jokowi: kita memang saat ini kita hidup di era digital, jadi digitalisasi ini tidak bisa dihindari. Kita sedang ada di sebuah peradaban yang memang digital, dan itu membutuhkan perencanaan matang secara waktu hingga sumber daya manusia (SDM)," kata Wahyudi.

*3. Pastikan Data Terintegrasi dan Sesuai Aturan Pemerintah*

Digitalisasi tak bisa dilepaskan dari pengelolaan data. Saat melakukan digitalisasi, kampus akan mengelola banyak data mulai dari penerimaan mahasiswa baru, pembelajaran, hingga kelulusan.

Wahyudi berpesan bahwa data ini perlu dikelola dengan baik, agar terintegrasi dan sesuai dengan aturan pemerintah. Di Kementerian Pendidikan sendiri, ada aturan untuk melaporkan data ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI). Selain itu ada juga banyak kewajiban yang membutuhkan data seperti pengelolaan Akademik, Non Akademik, Akreditasi, Sistem Pengendalian Mutu Internal, hingga Sistem Sumber Daya (SISTER).

Pesan ketiga ini menurut Wahyudi sangt penting, karena akan ada masalah besar jika data yang dimiliki kampus tidak dikelola dengan baik. Resiko seperti kebocoran data, kegagalan meluluskan mahasiswa karena tidak bisa mencetak Penomoran Ijazah Nasional, hingga akreditasi yang buruk, menanti kampus yang datanya bermasalah.

"Rumus kami di SEVIMA Platform yakni sistem di kampus harus terintegrasi dan terkoneksi. Mari kita kembangkan di kampus ekosistem digital, yang memberi impact dan terkoneksi. Karena sebagus apapun aplikasi dan sistem, kalau tidak terkoneksi atau datanya tidak aman maupun tidak sesuai dengan regulasi yang ada, itu akan bahaya!," lanjut Wahyudi mewanti-wanti perguruan tinggi.

*4. Siapkan SDM di Kampus untuk Menghadapi Digitalisasi*

Tips pamungkas, digitalisasi menurut Wahyudi tak hanya menggunakan gadget baru maupun aplikasi baru. Digitalisasi juga akan membawa budaya baru. Oleh karena itu sumber daya manusia (SDM) di kampus perlu disiapkan untuk menghadapi digitalisasi.

Wahyudi memahami bahwa menyiapkan SDM tidaklah mudah. Namun semua civitas kampus harus bergerak dan mencoba, karena hal ini sudah jadi tuntutan zaman. Wahyudi merujuk pada data bahwa kini jumlah gadget yang ada di Indonesia sudah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk. Sebab satu orang bisa saja memiliki lebih dari satu gadget.

"Artinya, semua orang di Indonesia saat ini sudah terekspose digitaliasi. Kampus harus berubah dan mengembangkan kultur digital, jika tidak ingin gulung tikar. SEVIMA sendiri sudah membuktikan, 700 lebih perguruan tinggi mitra kami, itu tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh, Kupang (Nusa Tenggara), hingga Papua. Di semua kampus yang telah melakukan digitalisasi tersebut, revolusi pendidikan tidak hanya sukses karena sistem yang canggih, tapi juga karena SDM yang mau berubah jadi lebih baik!," pungkas Wahyudi. (Lak/Tha)

Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini