Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Tantangan dan Strategi Pengembangan Agro Bio-Input Kedepan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pertumbuhan penduduk dunia setiap tahun mengalami peningkatan.  Tahun 2019, jumlah penduduk dunia mencapai 7,7 miliar dan pada tahun 2050 jumlah ini diprediksi mencapai 9,7 miliar. Jika kita melihat data jumlah penduduk pada tahun 1980-an, jumlah penduduk dunia hanya setengahnya. Peningkatan jumlah penduduk dunia ini tentu harus diiringi pula dengan peningkatan jumlah bahan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut, maka dunia harus meningkatkan produksi pangan minimal 70% atau hampir 2 kali lipat dalam sisa waktu kurang lebih 30 tahun ke depan.

Indonesia saat ini memiliki penduduk sekitar 267 juta jiwa dan pada tahun 2045 jumlah ini akan meningkat menjadi 319 juta jiwa. Tantangan penyediaan bahan pangan pun akan dihadapi oleh Indonesia karena jumlah penduduknya yang sangat banyak. Guna memenuhi kebutuhan makan penduduk Indonesia, maka negara kita harus mampu meningkatkan produksi bahan pangan minimal 6% dari jumlah yang tersedia saat ini.

Prof. DR. Bungaran Saragih, MEc, Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB), Keynote Speech pada Seminar Nasional dengan tajuk “Pengendalian Pirit, Wereng Batang Cokelat, dan Layu Fusarium dengan Teknologi Organik dan Hayati” di Jakarta, Rabu (28/8) dalam sambutannya mengatakan, Tingkat pertumbuhan produksi itu masih harus lebih tinggi untuk mengimbangi kenaikan permintaan pangan akibat peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan serta urbanisasi, dan secara bersamaan juga harus mengatasi tekanan perubahan iklim, keterbatasan tenaga kerja pertanian, inovasi dan teknologi, dan penurunan ketersediaan dan kualitas sumberdaya alam lahan, air dan udara. Lalu pertanian juga dihadapkan pada harapan besar sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan bekerja, berusaha dan kesejahteraan. Kompleksitas dan karakteristik multidimensi dari pembangunan pertanian diatas menjadikan pembangunan pertanian tidak dapat hanya ditempatkan sebagai penyedia pangan tetapi juga harus terintegrasi dan sistematis sebagai pencipta nilai tambah ekonomi, lapangan pekerjaan dan berusaha serta bisnis dalam kesatuan dengan pembangunan agribisnis.

Tantangan dan konteks diatas menegaskan kembali esensi dan urgensi dari konsep dan paradigma keberlanjutan (sustainability) baik dalam pembangunan pertanian, tetapi juga dalam pembangunan agribisnis serta pembangunan ekonomi secara lebih luas. Termasuk dalam aspek keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan petani. Salah satu esensi dari konsep keberlanjutan adalah adanya pertumbuhan yang terus-menerus secara konsisten dalam rentang antar waktu (time dimension), baik jangka menengah (10-15 tahun) bahkan seharusnya dalam jangka yang lebih panjang (20-25 tahun). Esensi lain dari konsep keberlanjutan adalah kebersahabatan dengan alam dan lingkungan (environmentally friendly). Bahwa dalam setiap aktivitas produksi pangan dan pertanian, harus dilaksanakan dengan cara dan metode yang secara inheren dan terpadu mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumberdaya alam dan lingkungannya baik itu lahan, air, udara/klimat, dan lingkungan lainnya. Esensi dan dimensi ini yang mengemuka dan digandrungi secara global di tahun 1990-an. Lalu berkembang suatu kebutuhan dan desakan masyarakat global bahwa konsep dan definisi keberlanjutan harus diperbaharui dan diperkaya dengan keberlanjutan dari sisi sosial, artinya bahwa implementasi keberlanjutan dan berbagai kegiatan dan upaya masyarakat haruslah juga yang mampu memberi keuntungan dan nilai tambah serta menjamin hak sosial masyarakat pelakunya (people). Karena dalam banyak kasus dan negara, upaya implementasi keberlanjutan ini justru hanya meningkatkan biaya baik biaya teknis, ekonomis dan lingkungan serta total biaya keseluruhan yang justru memberatkan masyarakat (people).

Belakangan ini konsep dan definisi keberlanjutan sudah semakin advance dan komprehensif dengan dipertimbangkannya esensi atau aspek keberuntungan (profit) yang justru dari awal menjadi aspek yang dikritisi dan bahkan ditekan habis. Masyarakat dan kalangan social society serta global community justru akhirnya menyadari bahwa tanpa keuntungan (atau profit) justru suatu keberlanjutan tidak akan bertahan lama atau not sustainable. Sehingga dalam memahami konsep dan definisi keberlanjutan, sangat tepat dan komprehensif paradigma manusia-planet-profit (People-Planet-Profit). Konsep dan definisi yang mulai banyak dan massif dipakai dan diacu oleh masyarakat global. Setiap aktivitas manusia dikatakan berkelanjutan apabila secara konsisten bertumbuh berkembang dalam kurun waktu jangka panjang dan memberi serta menjamin adanya kesejahteraan dan keadilan bagi manusia/pelakunya (people), bersahabat dan menjaga kualitas bumi (planet), dan juga bersamaan dengan itu menghasilkan dan memberi suatu keuntungan bagi seluruh pemangku kepentingannya (profit).

Paradigma pembangunan pertanian dan agribisnis dengan demikian juga harus menganut konsep dan paradigma keberlanjutan diatas. Paradigma pembangunan pertanian kedepan adalah pembangunan pertanian mencapai kedaulatan pangan nasional berkelanjutan bersama-sama dengan pembangunan agribisnis mencapai kesejahteraan petani dan keluarganya secara berkelanjutan serta mendukung pembangunan ekonomi nasional berkelanjutan. Pendekatan peningkatan produksi harus dibarengi secara inheren dengan peningkatan pendapatan rill dan kesejahteraan petani bersama anggota keluarganya. People come first after earth (land, water, air, etc) and profit (price, profit, income, etc). Better people will contribute to better planet and higher profit.

Dalam konsep dan paradigma pembangunan pertanian dan agribisnis berkelanjutan diatas maka strategi, kebijakan, dan program peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani juga harus selaras dan mendukung pencapaian kedaulatan pangan nasional yang berkelanjutan. Termasuk dalam pengembangan teknologi/inovasi, dan produk agri bio-input (input sarana produksi berbasis produk hayati-non kimia) baik oleh pemerintah maupun oleh pelaku usaha (swasta) serta komunitas masyarakat madani lainnya. Tantangan dan tren sekaligus peluang terkait aspek keberlanjutan ini perlu mendapat perhatian utama dan pertimbangan serius bagi pengembangan baik produk maupun jasa agro bio-input baik yang organik maupun yang hayati kedepan.

Salah satu tantangan dan peluang pasar dalam agro bio-input dalam konteks pertanian berkelanjutan diatas adalah teknologi atau inovasi dalam produk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama, penyakit dan bakteri atau virus. Dalam konteks pertanian berkelanjutan diatas, maka tidak cukup dalam hal pemupukan saja, sistem usahatani diusahakan menggunakan pupuk organic dan hayati, tetapi juga harus dibarengi dengan sistem pengendalian hama penyakit tanaman yang berkelanjutan juga, melalui pendekatan penggunaan bio-input organik dan hayati.

Memang telah luas disadari bahwa pengembangan pupuk organik termasuk pupuk hayati sangat strategis dan mendesak baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang, termasuk juga pendekatan pengendalian hama penyakit tanaman berbasis organik dan hayati. Dengan semakin menguatnya dimensi dan aspek keberlanjutan dalam pembangunan pertanian dan agribsisnis serta pencapaian kedaulatan pangan berkelanjutan kedepan maka posisi dan kontribusi pendekatan penggunaan input sarana produksi organik dan hayati ini semakin strategis dan mendesak. Yang harus didekati dan dilaksanakan secara holistik dan integratif.

Tetapi perlu disampaikan dan dipertegas bahwa arah baik pemupukan organik, hayati dan pembenah tanah maupun penggunaan agri bio-input pada pokoknya adalah upaya mencapai keberlanjutan dalam peningkatan produktifitas dan peningkatan produksi komoditas pertanian yang dapat secara riil dan nyata juga memberi peningkatan pendapatan serta kesejahteraan bagi petani dan keluarganya. Bukan untuk membuat pertanian kita pertanian organik dalam pengertian budidaya tanpa pupuk anorganik. Pertanian organik dan produk organik serta bio-input ada tempatnya dan pasarnya tetapi tantangan dan tugas pemenuhan pangan nasional kita sangat riskan dan kurang bijak bila digantungkan sepenuhnya dan membabi buta pada sistem pertanian seperti ini.

Perlu disampaikan bahwa penjualan dan penyerapan serta aplikasi pupuk organik yang sudah disubsidi dan disalurkan oleh BUMN sebesar PT Pupuk Indonesia (Persero) saja sampai saat ini masih relatif sedikit, lambat pertumbuhannya dan cenderung stagnan. Dari alokasi subsidi pupuk organik yang mencapai 1 juta ton, dalam beberapa tahun terakhir, realisasi penyerapannya masih dibawah, sekitar 600-800 ribu ton per tahun. Sementara diluar subsidi, penjualan pupuk organik dan pupuk hayati serta bio-input organik/hayati lainnya yang sejenis belum mampu meluas, baik itu di komoditas pangan, palawija, hortikultura dan perkebunan. Mungkin fakta dan tren ini dapat menjadi pelajaran dan perhatian kita semua. Kondisi ini berbeda dengan tren dan perkembangan yang meluas dikembangkannya pusat-pusat pertanian organik di berbagai daerah dan tumbuhnya beragam komoditas pertanian organik, yang tampaknya belum tersentuh oleh produk organik. Dan tren penggunaan serta penyerapan pupuk organik di Negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand justru lebih besar dan bertumbuh pesat. Walaupun kita juga menyaksikan beberapa perusahaan besar lokal yang mampu bersaing dan bertumbuh dalam penjualan produk pupuk organik dan hayatinya.

Diperkirakan beberapa aspek yang menjadi kendala dalam penetrasi, pertumbuhan dan daya serap pupuk organik dan hayati serta bio-input diatas antara lain persepsi petani yang masih misleading, persoalan kualitas, kandungan nutrisi dan hara, dan harga serta logistik. Perkiraan faktor penyebab ini perlu digali, diidentifikasi, dibahas dan didalami lebih lanjut secara bersama-sama seluruh pemangku kepentingan pemupukan nasional, termasuk Asosiasi Biofertilizer Indonesia (ABI). Perlu dikembangkan suatu promosi dan pengembangan produk agro bio-input yang berbasis riset yang kuat (science-based research) di level uji efektifitas misalnya, lalu uji konsistensi, dan analisis kelayakan ekonomi, social dan kelembagaannya bagi petani/poktan. Dengan riset berbasis sains yang kuat ini, diharapkan keyakinan dan bukti akan dampak penggunaan agro bio-input baik bagi peningkatan produktifitas dan produksi pertanian nasional serta bagi pendapatan/kesejahteraan petani akan semakin menguat dan meluas. Keyakinan dan kesadaran riil akan dampak-dampak ini yang akan mendorong bertumbuhnya permintaan akan produk agro bio-input kedepan.

Lalu strategi, kebijakan dan program pengembangan pupuk organik harus dibarengi dengan pengembangan pupuk hayati (biofertilizer) dan pembenah tanah (soil conditioner) agar ketiga jenis pupuk dan pembenah ini saling menguatkan dan saling melengkapi. Dan kedepan usaha promosi, sosialisasi dan peningkatan pengetahuan serta kesadaran petani akan pentingnya penggunaan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah serta bio-input yang efektif dan berimbang perlu semakin diperkuat. Ini perlu mendapat perhatian dan penanganan prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan pupuk organik dan hayati kedepan.

Terakhir, lanjut Bungaran Saragih, belajar dari pengalaman dan capaian pertumbuhan pasar dan penjualan produk bio-input selama ini yang masih relatif lambat, terbatas, dan cenderung stagnan, mungkin diperlukan suatu pendekatan model bisnis baru yang lain dengan pasar sarana produksi yang ada selama ini. Dengan tuntutan pasar yang berbeda, karakteristik konsumen akhir yang juga berbeda, teknologi dan inovasi produk yang relatif advance, dan lingkungan strategis bisnis agro bio-input yang dinamis, diperlukan pendekatan bio-enterpreneur baru juga. Bio-enterpreneur baru ini dapat menjadi dorongan baru (new big push) dalam revolusi kebangkitan pertanian organic dan hayati di Indonesia. Ini merupakan tantangan dan strategi lain yang perlu menjadi perhatian para pemangku kepentingan agro bio-input.

"Kiranya konteks, kondisi, dan permasalahan serta tantangan pembangunan pertanian dan agribisnis serta pemupukan/penggunaan bio-input yang disampaikan diatas dapat menginspirasi dan memperkaya pemaparan, diskusi dan urun rembug kita semua dalam acara Seminar ini. Diskusi dan pembahasan seperti ini perlu diteruskan dan diperluas serta dipertajam untuk seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian dan agribisnis nasional," tutup Bungaran Saragih. (Arianto)



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini