Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Hoky Dukung Komjen Suyudi Ario Seto Jadi Calon Kapolri


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Perbincangan mengenai suksesi Kapolri semakin ramai. Publik menyoroti figur calon pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menunjukkan besarnya perhatian terhadap arah kepemimpinan Korps Bhayangkara ke depan.

Di antara sejumlah nama, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto paling sering disebut. Saat ini menjabat Kepala BNN, ia dinilai berintegritas, tegas, profesional, sekaligus dekat dengan rakyat.

Suyudi lahir di Jakarta, 14 Juli 1973, dan merupakan putra Pandeglang, Banten. Latar belakang keluarganya membuatnya memahami keragaman sosial budaya bangsa.

Pendidikannya menjadi fondasi kuat kariernya, mulai Akpol 1994, PTIK 2003, hingga Sespimti 2018. Konsistensinya mengukuhkan reputasi di bidang reserse kriminal.

Jejak kariernya mencakup Wakapolda Metro Jaya, Kapolda Banten, hingga Kepala BNN. Semua jabatan menunjukkan kompetensinya memimpin institusi strategis di level nasional.

Sebagai pengakuan, ia menerima berbagai penghargaan termasuk Bintang Bhayangkara Nararya. Jejak pengabdiannya dianggap bersih dan berorientasi penuh pada kepentingan rakyat.

Dukungan politik dan masyarakat sipil mulai mengalir. Salah satunya dari Ir. Soegiharto Santoso atau Hoky, tokoh pengusaha TIK sekaligus Ketua Umum APTIKNAS.

Hoky menilai Suyudi punya kapasitas kepemimpinan teruji, integritas tanpa cela, serta visi transformasi digital yang sangat relevan dengan kebutuhan Polri modern.

Menurut Hoky, pengalaman Suyudi memimpin BNN dan Polda Banten membuktikan kematangan strategi serta kemampuan manajerial dalam mengatasi persoalan serius bangsa.

Keahliannya di bidang reserse dipandang aset berharga. Hoky menyebut, kemampuan itu sangat relevan untuk memberantas kejahatan konvensional maupun cyber crime yang semakin kompleks.

Selain itu, visi digitalnya dipandang mampu membawa Polri menjadi lebih adaptif, gesit, serta data-driven dalam melayani masyarakat secara transparan dan akuntabel.

Hoky menutup pernyataannya dengan menyerukan dukungan luas terhadap Suyudi. Figur berintegritas ini diyakini siap memimpin Polri menghadapi tantangan era modern.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

Budi Haryono: JFSC 2025 Jadi Ajang Relawan Redkar Uji Keterampilan Darurat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka Jakarta Fire Safety Challenge (JFSC) 2025 bertema “Kita Songsong Lima Abad Jakarta Menjadi Kota Global dan Berbudaya”.

Acara bergengsi ini berlangsung di Jakarta, Senin (15/9), menghadirkan ribuan peserta dari berbagai kalangan. Mereka terdiri atas relawan pemadam kebakaran (Redkar) hingga tim tanggap darurat gedung (MKKG).

JFSC 2025 digelar Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta bersama sejumlah asosiasi profesi, termasuk LSPK, MPK2I, IPMA, ASH, dan IFSMA. Kolaborasi ini memperkuat nilai kebersamaan.

Kasie Pengawasan Keselamatan Kebakaran DKI Jakarta, Budi Haryono, menjelaskan kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat menghadapi kebakaran, mengingat jumlah personel pemadam masih jauh dari kebutuhan ideal.

Menurut kajian, idealnya Jakarta memiliki sekitar 10.000 personel pemadam, sementara saat ini baru tersedia sekitar 3.900 orang. Artinya, kontribusi masyarakat menjadi sangat penting.

Untuk itu, JFSC menghadirkan berbagai lomba menarik. Kategori mencakup pemadaman api dengan alat sederhana, penggunaan APAR, hingga simulasi penyelamatan korban dan pertolongan pertama (P3K).

Budi menegaskan penilaian lomba tidak sekadar kecepatan. Ketepatan memadamkan api, cara penggunaan alat, hingga aspek keamanan peserta menjadi fokus utama. Semua dinilai secara ketat.

Kegiatan ini juga menjadi sarana motivasi. Selain piala dan medali, peserta terbaik berkesempatan membawa hadiah menarik, mulai sepeda, kulkas, hingga televisi.

Partisipasi aktif masyarakat dinilai krusial. Data menunjukkan, banyak kebakaran berhasil dipadamkan warga sebelum petugas tiba. Fakta ini membuktikan edukasi publik memberi dampak nyata.

Dengan adanya JFSC 2025, diharapkan masyarakat Jakarta semakin terlatih menghadapi keadaan darurat. Pencegahan dan kesiapsiagaan dinilai jauh lebih baik daripada menyesali bencana yang terjadi.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Ketua ASH Efrizon Hadiri Jakarta Fire Safety Challenge 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Efrizon, Ketua Umum Asosiasi Security Hotel (ASH Indonesia), menghadiri Jakarta Fire Safety Challenge (JFSC) 2025 bertema “Kita Songsong Lima Abad Jakarta Menjadi Kota Global dan Berbudaya” di Jakarta, Senin (15/9).

Ajang ini menjadi wadah pembinaan keterampilan serta pengetahuan bagi Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) dan Tim Tanggap Darurat Gedung (MKKG) melalui kompetisi penuh semangat.

Menurut Efrizon, hari pertama JFSC menampilkan perlombaan Redkar dari masyarakat. Hari berikutnya akan diisi kompetisi antar-gedung yang melibatkan hotel dan apartemen.

Ia menegaskan perubahan mindset penting dilakukan. Jika dahulu peserta menggunakan goni, kini praktik pemadaman kebakaran beralih memakai handuk basah yang lebih efektif.

Lebih dari 25 hotel dan 50 apartemen turut mengirimkan tim terbaik. Total tercatat 112 peserta dari asosiasi bersaing dalam berbagai cabang kompetisi keselamatan.

Jenis lomba meliputi penggunaan APAR, pengoperasian hidran, hingga pertolongan pertama darurat. Semua bertujuan menguji kecepatan, ketepatan, sekaligus kesiapan para peserta menghadapi kebakaran nyata.

Efrizon berharap kompetisi ini memberikan motivasi bagi tim keamanan. Mereka adalah orang-orang pilihan yang akan menjadi garda terdepan dalam pencegahan kebakaran.

Lebih jauh, ia menilai kegiatan ini membangun kebanggaan sekaligus solidaritas. Peserta bisa berkenalan, bersosialisasi, serta saling belajar antar-perwakilan hotel, apartemen, dan asosiasi profesi.

“Pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan,” tegasnya. Karena itu, kegiatan seperti JFSC penting untuk menanamkan kesiapsiagaan sekaligus edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan, JFSC 2025 diharapkan mampu melahirkan generasi relawan dan profesional yang siap menjaga keselamatan Jakarta menuju kota global berbudaya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Pramono Anung Resmi Buka Jakarta Fire Safety Challenge 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung resmi membuka Jakarta Fire Safety Challenge (JFSC) 2025 bertema “Kita Songsong Lima Abad Jakarta Menjadi Kota Global dan Berbudaya”, di Jakarta, Senin (15/9).

Kegiatan ini menjadi wadah pembinaan keterampilan serta pengetahuan bagi Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) dan Tim Tanggap Darurat Gedung (MKKG) melalui kompetisi penuh semangat.

JFSC 2025 diselenggarakan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta bersama berbagai asosiasi profesi, seperti LSPK, MPK2I, IPMA, ASH, hingga IFSMA.

Sebanyak 44 tim Redkar dari seluruh Jakarta dan Kepulauan Seribu ikut serta. Mereka terbagi dua sesi, pagi pukul 08.30–12.00 dan siang 12.00–15.00 WIB.

Aksi ketangkasan meliputi Pemadaman Karung Basah, penggunaan APAR, serta pemadaman menggunakan pompa portable. Peserta ditantang cepat, tangguh, sekaligus tepat menjaga keselamatan warga.

Selain itu, ada empat kompetisi utama: APAR Challenge, Hydrant Challenge, Rescue Challenge, dan First Aid Challenge. Semua dirancang mengikuti standar keselamatan petugas pemadam kebakaran dunia.

APAR Challenge menguji kemampuan mengendalikan api dengan alat ringan. Hydrant Challenge menekankan kekompakan tim mengoperasikan hidran hingga menaklukkan target secara cepat.

Rescue Challenge mensimulasikan penyelamatan korban di ruang terbatas dengan SCBA, gelap total, serta skenario pencarian. Sementara First Aid Challenge melatih penanganan medis dasar secara terukur.

Pramono Anung menegaskan JFSC 2025 mencatat rekor peserta, mencapai 1.896 orang. Angka ini meliputi relawan Redkar, tim tanggap darurat, serta jajaran pemadam kebakaran.

Ia juga menekankan pengakuan internasional terhadap prestasi Jakarta. Dalam ajang global, tim pemadam ibu kota kerap menorehkan juara umum, membanggakan Indonesia di mata dunia.

Menurutnya, kehadiran masyarakat dalam menangani langsung insiden kebakaran sangat krusial. Tahun ini, 22% kebakaran berhasil ditanggulangi secara cepat berkat aksi tanggap warga.

Pramono berharap kegiatan ini memperkuat budaya kesiapsiagaan sekaligus membangun solidaritas. Ia menilai, semangat kolektif mampu menjadikan Jakarta kota tangguh menghadapi tantangan kebakaran.

Dengan semangat menyongsong lima abad Jakarta, JFSC 2025 menjadi momentum memperkuat kapasitas relawan sekaligus menjaga warisan kota agar semakin global dan berbudaya.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Orang Kaya Sejati Jarang Suka Flexing, Ini Penjelasannya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Di era media sosial, fenomena flexing alias pamer harta menjadi tren yang mudah ditemukan. Mobil mewah, tas branded, hingga rumah megah sering jadi sorotan publik.

Namun menariknya, mereka yang kerap memamerkan kekayaan jarang berasal dari lingkaran miliarder sejati. Justru orang kaya beneran lebih memilih diam, tenang, dan sederhana.

Peneliti sosiologi di New School for Social Research, New York, mendalami perilaku konsumsi orang kaya. Temuannya mengejutkan: kebanyakan miliarder justru hidup hati-hati dalam membelanjakan uang.

Dalam bukunya berjudul Uneasy Street: The Anxieties of Affluence, Sherman mewawancarai 50 orang kaya New York. Banyak dari mereka memilih belanja sewajarnya.

Riset itu menunjukkan, bagi kaum super kaya, berhemat bukan sekadar pilihan praktis, melainkan simbol kesadaran bahwa kekayaan hanyalah anugerah yang bisa hilang kapan saja.

Mereka percaya, hidup sederhana justru menjadi bentuk penghormatan atas nasib baik. Kekayaan besar tak lantas harus dipamerkan secara vulgar di media sosial.

Meski standar hidupnya jelas berbeda, kebanyakan miliarder tetap enggan menjadikan kemewahan sebagai konsumsi publik. Mereka mengutamakan privasi, ketenangan, serta menjaga citra kesederhanaan.

Fakta ini berbanding terbalik dengan tren influencer atau selebritas yang kerap viral karena flexing. Padahal, bagi miliarder sejati, kekayaan tak perlu selalu diumbar.

Sherman menekankan, sikap hemat orang kaya bukan berarti kikir. Mereka tetap berinvestasi, berdonasi, hingga mendukung kegiatan sosial, namun tanpa perlu sorotan kamera.

Kisah ini memberi pelajaran bahwa kekayaan sejati tak butuh pembuktian publik. Orang kaya beneran hidup sederhana, sementara yang berpura-pura justru sibuk mencari perhatian.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Ilmuwan Indonesia di Balik Google Gemini, AI Tercanggih Dunia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Nama Adhiguna Kuncoro kini mencuri perhatian global setelah menjadi otak di balik Gemini, kecerdasan buatan tercanggih milik Google. Ia satu-satunya peneliti Indonesia.

Kariernya bermula dari sebuah kamar kos di Bandung saat menyusun skripsi kecerdasan buatan di ITB. Dari sana, ia menapaki jalan akademik hingga dunia internasional.

Minatnya terhadap AI membawanya melanjutkan studi pascasarjana di University of Oxford dan Carnegie Mellon University. Kedua kampus bergengsi itu mengantarnya menuju pusat riset global.

Kini, Adhiguna berkarya di DeepMind, divisi riset Google London. Di sanalah Gemini dikembangkan sebagai salah satu model AI paling mutakhir di dunia.

Peran pentingnya terletak pada pengembangan Natural Language Processing (NLP), teknologi inti yang membuat Gemini mampu memahami bahasa manusia dengan presisi tinggi dan relevansi kontekstual.

Ia berharap kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan di Indonesia, mulai dari mengatasi kekurangan guru di pelosok hingga memperluas akses pendidikan berkualitas untuk anak bangsa.

Adhiguna menekankan, diaspora Indonesia di pusat inovasi dunia bukan sekadar prestasi individu, melainkan peluang memperkuat kolaborasi global demi kemajuan teknologi nasional.

Menurutnya, perkembangan AI akan membawa manfaat luas bagi dunia, termasuk Indonesia, bila digunakan secara bijak, inklusif, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat banyak.

Visinya sederhana: menjadikan AI bukan sekadar alat canggih, tetapi jembatan untuk pemerataan pendidikan, pemberdayaan manusia, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Kisahnya memberi inspirasi kuat bahwa mimpi besar bisa lahir dari ruang kecil. Fokus, konsistensi, dan semangat belajar mampu membawa seseorang menembus panggung dunia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Prinsip Pareto 80/20: Rahasia Produktivitas Hidup Lebih Efektif


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pernah merasa sibuk seharian, tapi hasilnya tak sebanding dengan tenaga yang terkuras? Di sinilah Prinsip Pareto 80/20 menjadi jawaban produktivitas.

Prinsip Pareto menyatakan bahwa 80 persen hasil biasanya datang dari 20 persen usaha. Artinya, fokus pada bagian kecil bisa membawa perubahan besar.

Contoh sederhana, sebuah restoran bisa memperoleh 80 persen pendapatan hanya dari 20 persen menu andalannya. Sisanya hanya pelengkap yang jarang dipesan pelanggan.

Begitu juga dalam dunia kerja, 80 persen pendapatan perusahaan sering kali dihasilkan oleh 20 persen karyawan yang memiliki etos luar biasa.

Dalam kehidupan pribadi, motor mogok bisa disebabkan 20 persen komponen yang rusak. Bahkan, dari banyaknya baju di lemari, hanya 20 persen yang dipakai berulang.

Prinsip Pareto sering jadi alasan mencoba banyak peluang. Apply kerja ke banyak perusahaan, karena biasanya hanya 20 persen lamaran yang benar-benar dipanggil.

Begitu juga soal pertemanan. Kamu mungkin kenal banyak orang, namun biasanya hanya 20 persen yang bertahan sebagai sahabat sejati di hidupmu.

Bahkan hal remeh seperti kuliner bisa relevan. Dari puluhan mie ayam di kota, hanya 20 persen yang benar-benar jadi favorit lidahmu.

Keuntungan memahami prinsip ini sangat nyata. Kamu bisa fokus pada hal berdampak besar, menghemat waktu, energi, sekaligus membuat hidup lebih teratur.

Prinsip Pareto juga berguna sebagai alat ambil keputusan cepat. Saat bimbang, fokuslah pada 20 persen hal penting yang memberi pengaruh terbesar.

Pada akhirnya, hidup bukan tentang banyaknya aktivitas, melainkan tentang efektivitas. Fokus pada hal kecil yang berdampak besar bisa membuat hidup jauh lebih bermakna.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kenapa Gaya Ngegas dr. Tirta Justru Disukai Banyak Orang


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Meski kerap tampil dengan gaya komunikasi ngegas, ceplas-ceplos, bahkan frontal, dr. Tirta justru berhasil mendapatkan simpati luas dari masyarakat Indonesia.

Kuncinya ada pada kemampuannya membaca situasi. Di forum serius, ia tenang dan berbobot, sementara di podcast santai, ia tampil lawak dan menghibur.

Hal ini sejalan dengan Communication Accommodation Theory yang menekankan pentingnya menyesuaikan gaya bicara dengan konteks agar audiens merasa lebih dekat.

Meski keras, isi pernyataan dr. Tirta tetap berbasis data dan pengetahuan. Ia tidak asal bicara, melainkan mengandalkan kredibilitas sebagai tenaga medis.

Konsep ini sesuai dengan Ethos Aristoteles, di mana kekuatan pesan terletak pada reputasi pembicara. Audiens mendengarkan bukan karena gaya, tetapi karena isinya.

Lebih jauh, dr. Tirta menekankan pentingnya rendah hati. Ia mengaku banyak anak muda lebih hebat darinya, selaras dengan prinsip Servant Leadership.

Selain itu, humor menjadi senjata ampuh. Lewat kalimat sederhana, ia mampu mencairkan suasana, sesuai Relief Theory Freud yang menyebut humor melepas ketegangan.

Dr. Tirta juga aktif mendengarkan lawan bicara. Konsep Active Listening membuat interaksi terasa dua arah, membangun rasa dihargai dan memperkuat kepercayaan.

Tak kalah penting, ia menolak gimmick dan tetap otentik. Konsistensi komunikasi jujur memperkuat trust, membuat audiens lebih respek pada dirinya.

Dengan kombinasi blak-blakan, humor cerdas, kerendahan hati, dan otentisitas, dr. Tirta membuktikan bahwa komunikasi efektif tak harus selalu manis, tetapi harus tulus.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Film Air Mata di Ujung Sajadah 2 Rilis Trailer dan Poster


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sekuel Air Mata di Ujung Sajadah 2 resmi memperlihatkan trailer dan poster perdana pada konferensi pers, Jumat (12/9/2025). Kisah ini kembali mengulik cinta seorang ibu, pengorbanan, dan dilema batin yang mampu membuat penonton hanyut dalam kesedihan mendalam.

Film pertama sukses menyentuh hati 3,1 juta penonton. Kini sekuel menghadirkan kembali konflik emosional melalui karakter Aqilla, Yumna, dan Baskara. Trailer memperlihatkan pertempuran batin dua sosok ibu dalam merebut hati anak yang sama-sama mereka cintai.

Konferensi pers menghadirkan produser Ronny Irawan, sutradara Key Mangunsong, hingga para bintang utama seperti Titi Kamal, Citra Kirana, Faqih Alaydrus, Daffa Wardhana, Jenny Rachman, Leony V.H, dan Mamang Osa.

Suasana semakin emosional ketika para pengisi soundtrack tampil langsung. Farel Prayoga menyanyikan “Cinta Untuk Mama”, disusul Yogie Nandes dan Keke Adiba dengan “Bintang-Bintang”, serta Fadhilah Intan lewat “Pura-Pura Bahagia”.

Momen istimewa lainnya adalah perilisan soundtrack baru berjudul “Bukan Lagi Rumahmu” yang dibawakan Andmesh. Lewat video greetings, ia menyampaikan salam hangat bagi penonton dan berharap lagunya menyatu dengan setiap adegan film.

Trailer resmi menampilkan Aqilla (Titi Kamal) yang berusaha mendekati kembali putranya, Baskara (Faqih Alaydrus). Namun, Baskara sudah lama diasuh Yumna (Citra Kirana). Konflik memuncak ketika rahasia kelam mengenai asal-usul Baskara terungkap.

Poster resmi menggambarkan dilema mendalam: Baskara berada di antara dua ibu, Aqilla dan Yumna. Kehadiran karakter pendukung seperti Eyang Murni, Fathan, dan Mbok Tun memperlihatkan bagaimana keluarga besar ikut terseret drama emosional.

Ronny Irawan menegaskan, film ini memperkuat pesan cinta ibu yang tak berbatas ruang maupun waktu. Para pemain juga mengaku peran mereka sangat personal, menghadirkan pengalaman emosional yang dekat dengan penonton.

Air Mata di Ujung Sajadah 2 tayang 23 Oktober 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Film ini siap mengajak penonton kembali meneteskan air mata melalui kisah penuh cinta, kehilangan, dan pengorbanan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Jangan Remehkan Gatal Kulit, Bisa Jadi Tanda Gagal Ginjal


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Banyak orang masih menganggap gatal di kulit sekadar akibat alergi, gigitan serangga, atau kulit kering. Padahal, gejala ini bisa menandakan penyakit serius.

Dalam medis, kondisi ini disebut CKD-associated pruritus atau gatal terkait penyakit ginjal kronis. Gejala tersebut kerap dialami pasien gagal ginjal dan sangat mengganggu.

Menurut National Kidney Foundation, hampir separuh penderita penyakit ginjal stadium lanjut mengalami gatal hebat. Bahkan, pasien dialisis hampir selalu melaporkan keluhan serupa.

Artinya, semakin menurun fungsi ginjal seseorang, semakin tinggi pula risiko munculnya gatal parah yang sulit diatasi meski sudah memakai obat kulit.

Penelitian membuktikan hampir semua pasien gagal ginjal menghadapi keluhan ini. Bagi mereka yang menjalani cuci darah, rasa gatal menjadi masalah kesehatan tambahan setiap hari.

Uniknya, gatal akibat gagal ginjal bukan sekadar iritasi. Biasanya menyerang kedua sisi tubuh, khususnya punggung dan lengan, terasa merayap dari dalam kulit.

Gejala juga cenderung lebih intens di malam hari. Akibatnya, tidur terganggu, tubuh lelah sepanjang siang, hingga suasana hati mudah memburuk.

Kondisi gatal terus-menerus mendorong penderita menggaruk kulit berlebihan. Akhirnya, kulit pecah, berdarah, meninggalkan bekas luka, dan memicu risiko infeksi berulang.

Meski tidak bisa sepenuhnya dihilangkan tanpa terapi medis, ada langkah sederhana meredakan gejala. Gunakan pakaian katun longgar, pelembap tanpa aroma, serta hindari sabun berpewangi.

Jika rasa gatal semakin parah dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Bisa jadi, itu sinyal ginjal bekerja keras.

Lebih dini mengenali gejala gatal berhubungan dengan ginjal bisa menyelamatkan kualitas hidup pasien. Edukasi masyarakat penting agar tidak menyepelekan gejala sederhana ini.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Viral Kurang Kerjaan: Menakar Reaksi Saat Chat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Fenomena 'kurang kerjaan' marak di media sosial: reaksi berlebihan saat pasangan tak memberi kabar seharian memicu debat soal kedewasaan dan kemandirian emosional.

Dalam percakapan viral, sejumlah komentar mengejek tingkah 'alay' dan kecemasan berlebihan saat tidak dihubungi, memancing kritik dari netizen hingga psikolog publik.

Beberapa warganet menyarankan fokus produktif: kerja, usaha, atau sekolah sebagai jalan mengurangi ketergantungan pada validasi hubungan emosional dan kesejahteraan pribadi sehari-hari ini.

Psikolog menilai kecemasan berlebihan kerap berkaitan kurangnya self-love dan kepercayaan diri, bukan semata sifat 'cewek' atau 'cowok' saja, melainkan kondisi emosional tertentu.

Fenomena FOMO emosional membuat individu merasa kiamat ketika pesan tak dibalas, memicu reaksi dramatik yang viral di timeline media sosial hingga komunitas.

Dialog publik sering diwarnai ejekan, namun ada pula suara mendukung empati, mengingat bukan semua perilaku lahir dari niat buruk tetapi dari kerentanan.

Praktisi sumber daya manusia menyarankan perusahaan dan komunitas edukatif membuka ruang diskusi soal kesehatan mental, manajemen emosi, dan literasi digital untuk remaja.

Bagi banyak perempuan muda, tekanan sosial menyeret pada kebutuhan validasi lewat chat, yang kadang menutupi masalah identitas dan tujuan hidup jangka panjang.

Solusi praktis disarankan: bangun rutinitas produktif, tetapkan batas digital, dan cari komunitas positif yang mendorong kemandirian emosional berkelanjutan serta keterampilan pengelolaan stres.

Cerita viral ini mengajarkan bahwa ejekan tak menyelesaikan masalah; edukasi dan empati lebih efektif membentuk kebiasaan dewasa yang sadar diri dan bertanggungjawab.

Netizen diarahkan untuk mengganti hinaan dengan ajakan berdiskusi, berbagi pengalaman, serta rekomendasi sumber belajar soal kesehatan emosional seperti kursus online atau lokakarya.

Akhirnya, menjadi dewasa berarti mampu mengelola kecemasan digital, menjaga harga diri, dan memprioritaskan pengembangan diri untuk kebahagiaan sejati.

Fenomena ini bukan sekadar guyonan; ia panggilan menyadarkan generasi muda agar lebih kuat, mandiri, dan emosional sehat secara bersama menuju masa depan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto


Share:

Inilah Rahasia Sukses Finansial ala Warren Buffett, Sang Legenda


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia, dikenal dengan gaya hidup sederhana dan filosofi investasi yang membumi. Julukan "Oracle of Omaha" melekat kuat padanya.

Buffett kerap menekankan bahwa kekayaan sejati tidak hanya soal angka di rekening, melainkan bagaimana seseorang mengelola, menabung, serta menginvestasikan uang secara bijak.

Prinsip pertama Buffett adalah menabung lebih dulu sebelum membelanjakan. Uang yang disisihkan sejak awal mendorong disiplin, mengurangi pemborosan, dan tetap menciptakan simpanan meski berpenghasilan terbatas.

Ia juga menekankan pentingnya memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Kebiasaan sederhana ini memberi dampak besar jangka panjang, mempercepat langkah menuju kebebasan finansial sejati.

Nasihat berikutnya, hindari utang konsumtif. Utang hanya mempersempit ruang gerak keuangan. Bebas dari beban cicilan membuat seseorang lebih leluasa mengalokasikan dana produktif.

Buffett percaya investasi terbaik adalah pada diri sendiri. Pengetahuan, keterampilan, dan keahlian akan terus bernilai, tidak tergerus inflasi, dan tidak bisa diambil siapapun.

Ia menegaskan, membangun kualitas diri bukan hanya soal pendidikan formal, tetapi juga keberanian belajar, memperluas wawasan, serta mengasah potensi diri sepanjang waktu.

Buffett juga mendorong hidup hemat, tetapi tetap seimbang. Hemat bukan berarti pelit, melainkan bijak menikmati hidup tanpa mengorbankan kebahagiaan pribadi maupun keluarga.

Dengan pola pikir ini, kestabilan finansial bisa tercapai, namun tetap menjaga kualitas hidup yang layak, menyenangkan, dan penuh rasa syukur.

Filosofi Buffett membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang lahir kaya. Dengan disiplin, strategi, serta mentalitas tepat, siapa pun bisa mencapainya.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto




Share:

IFG Tunjukkan Semangat Kolaborasi di Camaro Futsal Competition 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesia Financial Group (IFG) hadir penuh semangat di Camaro Futsal Competition 2025, turnamen bergengsi yang mempertemukan pelaku pasar modal, emiten, regulator, hingga komunitas wartawan.

Keikutsertaan IFG bukan hanya tentang mengejar skor kemenangan, tetapi juga membangun sinergi, sportivitas, serta mempererat hubungan lintas institusi dalam ekosistem keuangan nasional.

Tim futsal IFG diperkuat karyawan dari berbagai unit holding. Kolaborasi ini mencerminkan kerja sama di kantor, kini diimplementasikan di lapangan futsal yang menuntut strategi, kecepatan, dan koordinasi.

Sama seperti dinamika pasar modal, kemenangan tidak hanya ditentukan hasil akhir, melainkan bagaimana disiplin, etika, penghormatan terhadap lawan, dan kepatuhan aturan dijalankan dengan konsisten.
 
"Partisipasi ini wujud komitmen perusahaan membangun budaya kolaborasi. “Olahraga jadi refleksi cara kami bekerja, disiplin, fokus, dan saling mendukung,” ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/09/2025).

Ia menambahkan, kegiatan seperti Camaro Futsal Competition memperkuat nilai internal IFG sekaligus mempererat hubungan dengan pelaku pasar modal, regulator, serta komunitas media keuangan.

Camaro Futsal Competition yang diprakarsai komunitas wartawan pasar modal kini menjadi agenda tahunan penting, bukan hanya olahraga, melainkan wadah networking profesional.

Tahun lalu, ajang ini diikuti 23 tim dari korporasi dan media, memperlihatkan antusiasme besar dunia jasa keuangan terhadap kegiatan yang menjunjung transparansi dan kebersamaan.

Dengan persiapan matang serta dukungan penuh manajemen, tim futsal IFG siap tampil optimal di 2025. Targetnya bukan sekadar prestasi, tetapi membangun persaudaraan berkelanjutan antar-pelaku industri.

Satu Holding, Satu Tim, Satu Semangat! IFG meneguhkan peran aktifnya di Camaro Futsal Competition 2025, mengusung nilai sportivitas, integritas, serta kebersamaan untuk ekosistem keuangan yang solid.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto  
 


Share:

Kenapa Banyak Orang Lirik Crypto Saat Ekonomi dan Politik Chaos


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ketidakpastian politik dan ekonomi di Indonesia membuat publik semakin resah. Banyak orang kini mulai melirik crypto sebagai alternatif baru menjaga kestabilan finansial.

Ramainya isu DPR dan gelombang demo meluas memperburuk situasi. Kepercayaan publik terhadap pemerintah anjlok, IHSG turun 3,6%, sementara rupiah menembus Rp16.500 per dolar.

Kondisi ini menimbulkan keresahan mendalam. Keputusan politik ternyata bisa langsung mengguncang dompet rakyat, membuat masyarakat semakin waspada terhadap arah masa depan keuangan.

Masalah pajak juga memperkeruh keadaan. Pajak kian besar, tetapi masyarakat bingung dana larinya ke mana. Kasus korupsi DPR yang menjamur semakin memicu ketidakpercayaan publik.

Keuangan negara dianggap amburadul. Masyarakat makin ragu menaruh harapan pada sistem lama. Di tengah kebingungan, crypto muncul sebagai "jalan baru" mencari peluang.

Fenomena FOMO atau fear of missing out jadi pemicu. Ketidakpastian membuat banyak orang buru-buru ikut-ikutan masuk crypto tanpa bekal edukasi memadai.

Data transaksi crypto di Indonesia tembus Rp426 triliun dalam setahun, melonjak 351%. Mayoritas pelaku adalah Gen Z dan milenial yang terhanyut tren.

Namun risiko besar mengintai. Tanpa pengetahuan cukup, investor pemula rawan merugi. Crypto bukan sekadar tren, melainkan instrumen berisiko yang perlu pemahaman matang.

Karena itu, komunitas crypto hadir memberi ruang diskusi. Dari update tren, berbagi pengalaman, hingga strategi investasi aman, edukasi jadi kunci utama keberhasilan.

Lebih baik belajar dulu sebelum terburu-buru ikut hype. Dengan pemahaman benar, crypto bisa jadi solusi alternatif, bukan sekadar pelarian sesaat dari chaos politik-ekonomi.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

5 Penipuan Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah Dunia Cryptocurrency


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dunia kripto yang dikenal menjanjikan kebebasan finansial justru menyimpan sisi gelap. Sepanjang sejarahnya, miliaran dolar raib akibat penipuan berskala global.

Kasus terbesar adalah runtuhnya FTX. Bursa kripto ini menyalahgunakan dana nasabah hingga 10 miliar dolar. Sang pendiri, Sam Bankman-Fried, mengalihkan dana ke Alameda Research untuk investasi berisiko.

November 2022 menjadi titik kejatuhan FTX. Kebangkrutan mengguncang pasar global, sementara Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas penipuan besar. Skandal ini menjadi peringatan keras bagi investor kripto.

Kasus kedua adalah OneCoin senilai 4 miliar dolar. Didirikan Ruja Ignatova, dijuluki “Ratu Kripto”, proyek ini ternyata hanyalah skema Ponzi tanpa blockchain nyata.

OneCoin memanfaatkan skema pemasaran berjenjang untuk menipu investor dari 175 negara. Ruja kemudian menghilang misterius, menjadikannya salah satu buronan paling dicari FBI.

BitConnect, dengan nilai kerugian mencapai 2,5 miliar dolar, menjanjikan imbal hasil 1% per hari melalui bot trading palsu. Skema Ponzi ini akhirnya runtuh pada 2018.

Ketika regulator memperingatkan, harga token anjlok 99% dalam semalam. Ribuan investor menderita kerugian besar, menjadikannya salah satu kejatuhan paling mendadak dalam sejarah kripto.

PlusToken juga tak kalah menghebohkan. Berbasis di Tiongkok, proyek ini menjanjikan keuntungan 30% bulanan. Nyatanya, operator kabur membawa Bitcoin dan Ethereum senilai miliaran dolar.

Lebih dari dua juta pengguna jadi korban. Otoritas Tiongkok berhasil menangkap sebagian pelaku dan menyita aset, tetapi kerugian masyarakat sudah tak terbendung.

Kasus terakhir adalah Thodex, bursa asal Turki. April 2021, CEO Faruk Fatih Özer menutup platform secara tiba-tiba, melarikan dana 400 ribu pengguna.

Ia kemudian ditangkap di Albania, diekstradisi ke Turki, dan dijatuhi hukuman lebih dari 11.000 tahun penjara. Kasus ini menorehkan sejarah kelam bagi kripto.

Lima kasus besar ini menjadi pengingat penting: peluang kripto memang besar, tetapi risiko penipuan selalu mengintai. Investor dituntut waspada, teliti, dan tak tergoda janji manis.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

4 Warisan Terbaik untuk Anak, Bukan Hanya Uang dan Harta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Banyak orang tua berharap bisa meninggalkan harta berlimpah bagi anak-anak. Namun, warisan terbaik sesungguhnya bukan sekadar materi, melainkan bekal kehidupan yang abadi.

Warisan nonbenda justru lebih berharga dibanding uang. Empat di antaranya: secure attachment, growth mindset, emotional intelligence, dan literasi keuangan. Keempat hal ini menyiapkan anak menghadapi dunia nyata.

Secure attachment atau rasa aman membuat anak yakin selalu dicintai, apa pun situasi hidupnya. Anak dengan ikatan aman tumbuh lebih percaya diri, tangguh, dan stabil emosional.

Growth mindset mengajarkan anak bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan. Mereka belajar tekun, berani mencoba hal baru, dan menjadi pembelajar seumur hidup tanpa cepat menyerah.

Emotional intelligence membantu anak mengenali dan mengendalikan emosi. EQ tinggi menjadikan mereka lebih dewasa, tidak mudah terpancing, serta memiliki keterampilan sosial yang lebih kuat.

Literasi keuangan bukan sekadar soal menabung. Anak diajari memahami uang sebagai alat, bukan tujuan utama. Mereka belajar disiplin, menunda kesenangan, dan menggunakan uang untuk tujuan positif.

Survei Harvard Study of Adult Development selama 75 tahun membuktikan, kebahagiaan hidup lebih ditentukan hubungan sehat, bukan sekadar kekayaan. Inilah bekal penting bagi generasi masa depan.

Pendidikan keuangan bisa dimulai dari rumah. Belanja di minimarket, uang jajan, hingga membuka rekening anak, semuanya menjadi praktik nyata untuk membentuk kedewasaan finansial sejak dini.

Yang terpenting, orang tua tak perlu menuntut anak sempurna. Justru biarkan mereka belajar dari kesalahan kecil. Itu lebih baik dibanding menanggung risiko besar di masa depan.

Seperti disampaikan perencana keuangan Altne Wiratmaja, “Ajarkan anak kemandirian dan tanggung jawab; itulah warisan paling berharga yang tak ternilai harganya.” Pesan ini layak diingat setiap orang tua.

Reporter: Thalia Febiola 
Editor: Arianto 


Share:

7 Ciri Miliarder Sukses yang Jarang Terlihat di Sosial Media


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pertanyaan sederhana sering membuka diskusi soal kekayaan: “Kalau uang bukan masalah, apa yang ingin kamu lakukan?” Banyak orang menyadari, rasa aman lebih penting dibanding kemewahan.

Riset Thomas J. Stanley, Ph.D. dan William D. Danko, Ph.D. menunjukkan ada kesamaan ciri pada Prodigious Accumulators of Wealth (PAW), yaitu individu jago mengakumulasi kekayaan secara konsisten.

Mereka hidup di bawah penghasilan. Artinya, meski berpenghasilan besar, gaya hidup tetap sederhana. Fokus mereka mengalokasikan dana signifikan untuk investasi, menyiapkan cadangan menghadapi krisis ekonomi.

Ciri berikutnya, miliarder ini mengelola waktu, energi, dan uang dengan efisien. Mereka sadar sumber daya terbatas sehingga harus digunakan secara terarah demi akumulasi kekayaan.

Prinsip kebebasan finansial lebih penting daripada pencitraan sosial. Mereka tidak mengejar validasi dari orang lain, melainkan merasa cukup dengan fondasi keuangan yang aman dan kokoh.

Kemandirian juga menjadi kunci. Sebagian besar pengakumulasi kekayaan tidak mendapat subsidi finansial dari orang tua saat dewasa, sehingga terbentuk mental tangguh dalam mengelola uang.

Mereka pun mendidik anak untuk mandiri. Anak-anak diajari bekerja, menabung, serta memahami literasi keuangan sejak dini agar tidak bergantung pada harta warisan orang tua.

Ciri lain adalah keterampilan membaca peluang. Mereka tidak selalu spekulatif, melainkan membangun aset dari bisnis yang dipahami dan bisa dikendalikan dengan baik.

Profesi juga menentukan. Banyak dari mereka memilih bidang yang sesuai kompetensi sehingga bisa memaksimalkan keterampilan, meningkatkan nilai bisnis, dan memperbesar peluang akumulasi aset jangka panjang.

Stanley menegaskan, “Wealth is more often the result of hard work, perseverance, planning, and most of all, self-discipline.” Inilah resep abadi kesuksesan finansial sejati.

Reporter: Thalia Febiola 
Editor: Arianto 


Share:

GMTI dan PSMTI Gelar Donor Darah Meriahkan WTC Mangga Dua


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Gelombang kepedulian sosial kembali menggema di Jakarta, Ratusan warga berkumpul mengikuti bakti sosial donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di WTC Mangga Dua, Sabtu (13/09/2025).

Kegiatan ini hasil kolaborasi PSMTI Jakarta Barat, PSMTI Jakarta Pusat, DPP GMTI bersama PSMTI DKI Jakarta, ACYA, Marga-Marga Tionghoa, berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Kehadiran masyarakat lintas usia mencerminkan kuatnya semangat kepedulian sosial.

Ketua Panitia, Ho Kiky Hosea, menyampaikan acara ini semula dijadwalkan 30 Agustus sebagai rangkaian HUT ke-80 RI. Namun akhirnya diundur demi kesiapan maksimal, dengan target 300 kantong darah.

Selain donor darah, panitia menyediakan layanan kesehatan gratis, mulai pemeriksaan gigi, breast scanning, akupuntur, talk show kesehatan, hingga khitanan laser. Semua terbuka untuk masyarakat tanpa biaya sedikit pun.


Ratusan warga tampak antusias. Seratus pendonor pertama langsung mendapatkan paket sembako, sementara peserta lain berkesempatan membawa pulang doorprize menarik. Semua ini demi apresiasi kepedulian mereka.

Kemeriahan kian terasa dengan senam sehat bersama, bazaar murah, pembagian sembako, hingga goodie bag. Panitia memastikan acara tidak hanya bermanfaat tetapi juga menghadirkan nuansa kebersamaan penuh semangat.

Ketua PSMTI Jakarta Pusat, Handi Gunawan, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas komunitas Tionghoa. Menurutnya, kegiatan sosial ini membuktikan komitmen PSMTI membangun masyarakat sehat, sejahtera, sekaligus mempererat solidaritas bangsa.

Mohammad Matsani, perwakilan Kesbangpol menyampaikan apresiasi. Mereka menilai kegiatan donor darah sangat membantu kebutuhan masyarakat perkotaan, sekaligus sejalan dengan misi kemanusiaan pemerintah untuk kesehatan bersama.


Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Letjen TNI (Purn) AM Putranto juga menekankan pentingnya donor darah sebagai kebutuhan vital. Menurutnya, inisiatif PSMTI patut diapresiasi karena mampu memperkokoh persatuan bangsa.

Acara ini membuktikan bahwa kepedulian sosial tetap hidup di tengah masyarakat modern. Setetes darah yang didonorkan hari ini bisa menjadi penyelamat nyawa bagi pasien rumah sakit.

Melalui kegiatan ini, PSMTI Jakarta menegaskan komitmennya terus hadir dalam setiap momentum kebangsaan. Aksi sosial ini menjadi bagian kontribusi nyata menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

Lebih dari sekadar donor darah, kegiatan ini menghadirkan pesan kuat tentang persatuan, gotong royong, serta pentingnya menjaga kesehatan bersama. Solidaritas sosial terbukti masih menjadi budaya bangsa Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Pelantikan DPP BARA JP 2025–2030 Resmi Digelar di Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Barisan Relawan Jokowi Presiden (BARA JP) resmi menggelar pelantikan anggota DPP periode 2025–2030 di Jakarta, Sabtu 13 September 2025. Acara berlangsung meriah dengan kehadiran tokoh organisasi, relawan, serta tamu undangan penting.

Pelantikan ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan BARA JP sebagai organisasi relawan yang konsisten mengawal demokrasi, memperkuat partisipasi publik, dan meneguhkan komitmen kebangsaan. Momentum ini disambut penuh semangat oleh seluruh kader.

Ketua Umum BARA JP, Willem Frans Ansanay, menegaskan bahwa kepengurusan baru harus bekerja nyata. Fokusnya adalah mendorong keterlibatan masyarakat sipil demi mewujudkan Indonesia yang adil, maju, dan berdaya saing.

Dalam sambutannya, Willem menyampaikan bahwa BARA JP bukan sekadar wadah relawan, melainkan rumah bersama bagi masyarakat yang ingin menjaga keberlanjutan pembangunan nasional melalui kerja kolaboratif dan konsistensi gerakan sosial.

Ketua Panitia, Affandi Agusman Aris, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara. Ia menilai pelantikan ini sukses berkat sinergi, dedikasi, dan kontribusi dari banyak pihak.

Affandi menambahkan, BARA JP akan terus hadir sebagai penggerak masyarakat sipil. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar organisasi dapat memberi manfaat luas bagi bangsa Indonesia.

Acara pelantikan ini juga menjadi ruang silaturahmi sekaligus konsolidasi. Para anggota baru diingatkan untuk tetap rendah hati, disiplin, serta menjunjung tinggi nilai pengabdian tanpa pamrih kepada masyarakat.

Suasana penuh haru dan antusias terasa ketika prosesi sumpah jabatan berlangsung. Para kader mengangkat sumpah dengan tekad memperjuangkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.

Dengan dilantiknya DPP periode 2025–2030, BARA JP berkomitmen menghadirkan kepemimpinan yang bersih, transparan, serta mendukung agenda pembangunan nasional. Harapannya, organisasi ini mampu memperkuat demokrasi Indonesia secara nyata.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Hindari 5 Kesalahan Logika Fatal yang Diam-Diam Sering Terjadi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kesalahan logika atau logical fallacy sering menjadi jebakan dalam perdebatan. Banyak orang terjebak tanpa sadar, sehingga argumen menjadi rapuh dan mudah dipatahkan lawan bicara.

Salah satu contoh paling populer adalah ad hominem, yakni menyerang pribadi lawan, bukan substansi argumen. Misalnya, “kamu bodoh, jadi pendapatmu pasti salah,” padahal isi argumentasi belum tentu keliru.

Lalu ada bandwagon fallacy, menganggap sesuatu benar hanya karena mayoritas mempercayainya. Contohnya, “semua orang melakukannya, jadi ini pasti benar,” padahal kebenaran butuh bukti.

Kesalahan lain adalah straw man argument. Lawan bicara mengubah argumen orang lain menjadi versi lemah agar mudah diserang, layaknya membuat “orang-orangan sawah” untuk dipukul.

Tidak kalah berbahaya, appeal to authority atau mengandalkan tokoh. Banyak orang menganggap klaim otomatis benar hanya karena disampaikan figur terkenal tanpa mengecek fakta.

Kesalahan berikutnya adalah false dilemma, yakni hanya menyajikan dua pilihan ekstrem seolah tanpa opsi lain. Padahal, realitas sering menyediakan solusi tengah yang lebih rasional.

Memahami kelima kesalahan logika ini membuat kita lebih waspada dalam diskusi. Bukan hanya melindungi diri dari manipulasi, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis secara sehat.

Dalam era digital penuh opini dan informasi bertebaran, literasi logika sangat penting. Netizen perlu berhati-hati agar tidak ikut menyebarkan argumen cacat yang memperkeruh ruang publik.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka mak Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Nasional pers Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila pangan Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sunat Massal Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini