Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sidang Terbuka Pimpinan Akademik Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI menandai Wisuda ke-102 di TMII, mengukuhkan 1.941 lulusan sarjana dan magister penuh haru serta optimisme masa depan.
Kegiatan berlangsung di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, Selasa (16/12/2025), Universitas Indraprasta PGRI menggelar Wisuda ke-102 sebagai puncak akademik semester genap 2024–2025.
Rektor UNINDRA Prof. Dr. Sumaryoto secara resmi membuka sidang terbuka pimpinan akademik, menegaskan wisuda sebagai momentum strategis bagi lulusan, institusi, serta masa depan pendidikan tinggi nasional.
Acara ini diikuti 935 wisudawan sesi kedua, setelah sebelumnya 1.006 peserta di sesi pertama, sehingga total Wisuda ke-102 UNINDRA meluluskan 1.941 sarjana dan magister.
Dalam sambutannya, Prof. Sumaryoto menyampaikan rasa syukur atas kelancaran prosesi, sekaligus mengajak wisudawan memaknai kelulusan sebagai amanah pengabdian, bukan sekadar pencapaian akademik.
Wisuda ini juga menjadi penutup seluruh kegiatan akademik tahun 2024–2025, sementara wisuda semester gasal 2025–2026 direncanakan berlangsung pada April mendatang.
UNINDRA saat ini mencatat lebih dari 36 ribu mahasiswa aktif dari total 40 ribu terdaftar, mencerminkan tantangan sosial ekonomi yang masih dihadapi dunia pendidikan tinggi.
Rektor menekankan pentingnya rasa syukur bagi wisudawan yang berhasil menuntaskan studi di tengah keterbatasan, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang tengah berjuang.
Sebagai perguruan tinggi berusia 21 tahun, UNINDRA menargetkan diri menjadi excellent teaching university pada 2029, fokus pada keunggulan pembelajaran dan kualitas lulusan berdaya saing.
Prof. Sumaryoto mengungkapkan tantangan besar peningkatan jumlah dosen berkualifikasi doktor, dari target minimal 45 persen, yang saat ini masih berada di kisaran 20 persen.
Namun optimisme tetap terjaga karena ratusan dosen sedang menempuh studi doktoral, didukung komitmen yayasan dan pimpinan untuk penguatan sumber daya manusia berkelanjutan.
Dari sisi akademik, lebih dari 60 persen dosen UNINDRA telah memiliki jabatan lektor ke atas, memperkuat fondasi kualitas pembelajaran dan tata kelola pendidikan tinggi.
Pada bidang riset, UNINDRA kini berada di klaster utama nasional, mendorong dosen aktif melakukan penelitian berdampak terhadap akreditasi institusi dan kontribusi keilmuan.
Pengabdian kepada masyarakat juga menjadi fokus utama, dengan ribuan guru telah mengikuti pelatihan IT dan bimbingan konseling melalui kerja sama UNINDRA dan PGRI.
Peran UNINDRA dinilai strategis dalam merespons isu perundungan dan kekerasan di sekolah, melalui penguatan kompetensi guru bimbingan konseling secara berkelanjutan.
Dalam aspek mutu, UNINDRA terus memperkuat sistem penjaminan mutu internal seiring penerapan regulasi terbaru guna meningkatkan akreditasi program studi dan institusi.
Pengembangan sarana prasarana turut dikebut, termasuk penguatan Kampus C sebagai pusat pendidikan dan pelatihan serta pembangunan gedung Program Doktor di Kampus B.
Program doktor UNINDRA menjadi satu-satunya di lingkungan perguruan tinggi PGRI se-Indonesia, menegaskan posisi UNINDRA sebagai pionir akademik.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI Jakarta, Dr. Andes H. Diding Zainuddin, mengapresiasi kepemimpinan rektor dan jajaran UNINDRA.
Yayasan menilai UNINDRA berhasil meraih kepercayaan pemerintah, termasuk sebagai penyelenggara Pendidikan Profesi Guru dan penerima berbagai penghargaan nasional dan daerah.
Prestasi UNINDRA dalam pelestarian budaya Nusantara melalui pagelaran wayang kulit hingga ke mancanegara turut diapresiasi sebagai kontribusi kebudayaan nasional.
Orasi ilmiah disampaikan Prof. Dr. Mamik Suendarti, M.Pd., menyoroti peran pohon perindang jalan sebagai solusi ekologis menghadapi polusi, panas kota, dan degradasi lingkungan.
Ia menegaskan perlunya kolaborasi pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan demi kualitas hidup perkotaan yang lebih baik.
Wisuda ke-102 UNINDRA bukan sekadar seremoni kelulusan, melainkan titik awal perjalanan lulusan untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan masa depan Indonesia.
Dengan bekal ilmu, integritas, dan optimisme, lulusan UNINDRA diharapkan menjadi agen perubahan yang menjaga almamater dan memberi makna bagi kehidupan sosial.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto