Nama Lily Ho dikenal luas pada era 1970-an sebagai aktris papan atas perfilman Hong Kong. Namun, keputusan berhenti dari dunia hiburan mengubah hidupnya selamanya.
Lily memilih mengakhiri karier untuk menikah dengan taipan pelayaran, George Chao Tse-Kwong. Awalnya terlihat sempurna, rumah tangga mereka perlahan retak oleh pengkhianatan berulang.
George diketahui menjalin hubungan dengan tiga perempuan berbeda. Salah satunya Mary Tam, mantan finalis kontes kecantikan. Dua lainnya, Cheng Xiuli dan Cindy Liu, bahkan memberinya anak.
Di tengah luka, Lily ditawari uang hingga Rp2 miliar agar bersedia bercerai. Namun, ia menolak tunduk. Ia memilih diam, tapi tidak menyerah.
Lily tetap tampil anggun di depan publik. Di balik layar, ia menyusun strategi hukum dan finansial. Ia mulai mengalihkan aset untuk memastikan masa depan anak-anaknya.
Langkah ini menjadi kunci saat George meninggal pada 2016. Sekretaris pribadinya, Cindy Liu, menggugat warisan senilai Rp11 miliar, termasuk saham perusahaan.
Namun, Lily menggugat balik. Dalam persidangan lima tahun, ia berhasil membuktikan bahwa pengalihan aset dilakukan saat George dalam kondisi tidak prima.
Cindy akhirnya mencabut gugatan. Semua klaim warisan gugur. Anak-anak Lily kini mewarisi kerajaan bisnis keluarga bernilai lebih dari Rp15 triliun.
Lily Ho tak hanya menang sebagai istri sah. Ia menjadi simbol kekuatan perempuan: tenang, tangguh, dan penuh perhitungan.
Bagi perempuan yang merasa dikhianati, kisah Lily adalah inspirasi. Kemenangan sejati tak perlu keributan—cukup kesabaran, rencana matang, dan keberanian untuk bertahan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar