Rencana pemerintah melaksanakan Danantara Summit 2026 mendapat dukungan penuh dari salah satu organisasi teknologi terbesar di Indonesia yakni Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS).
“Danantara Summit 2026 akan menjadi ajang investasi global terbesar di Indonesia, mempertemukan pemimpin pemerintah, inovator sektor swasta, dan para investor,” ujar Wakil Ketua Umum APTIKNAS Bidang Smart City & Industry 4.0, Tritan Saputra saat diundang menjadi pembicara pada Smart City Summit & Expo 2025 (SCSE) di Taipei Nangang Exhibition Center baru-baru ini.
Dalam pemaparannya di acara pembukaan Smart City Summit & Expo 2025, Tritan menjelasakan, bahwa untuk membangun Indonesia yang siap di masa depan, butuh dukungan finansial yang kuat. “Itulah mengapa Indonesia meluncurkan Danantara Indonesia, dana kekayaan negara dengan aset kelolaan lebih dari 900 miliar dolar Amerika,” ujar Tritan pada event yang menarik 2.500 mitra internasional, 560 peserta pameran dan 2.000 stan.
Ia mengungkapkan, Danantara mengelola perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia, berinvestasi di sektor-sektor strategis seperti: Infrastruktur cerdas yang menghubungkan kota dan desa, AI & energi terbarukan, Teknologi & manufaktur, dan di bidang Pertanian & ketahanan pangan.
“Bayangkan sebuah negara dengan lebih dari 17.000 pulau, membentang di tiga zona waktu, dihuni oleh 280 juta jiwa, sebuah negeri yang kaya akan budaya, tengah mengalami transformasi digital yang pesat, dan memiliki ambisi yang luar biasa,” ujar Tritan mengajak hadirin mengetahui poptensi besar yang dimiliki Indonesia.
APTIKNAS Jadi Pemimpin Transformasi Digital di Indonesia
Tritan juga tak lupa memperkenalkan APTIKNAS di forum internasional Smart City Summit & Expo 2025 ini. APTIKNAS mewakili lebih dari 2.000 perusahaan TIK di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua yang dipimpin oleh Ir. Soegiharto Santoso, SH., alias Hoky selaku Ketua Umum dan Fanky Christian selaku Sekretaris Jenderal DPP APTIKNAS.
Anggota APTIKNAS meliputi pengusaha yang bergerak di bidang: System Integrator, Pengembang Perangkat Lunak, Perusahaan IoT & AI, Robotic, Cyber Security, Gaming, Data Center, Cloud Computing, dan Inovator Blockchain.
“Kami fokus pada lima bidang utama dalam transformasi digital yakni Talenta Digital untuk membangun tenaga kerja masa depan Indonesia, lalu Cyber Security untuk melindungi kepentingan nasional dan bisnis, kemudian Smart City untuk mewujudkan lingkungan perkotaan yang cerdas dan terhubung, selanjutnya Industri 4.0 untuk mendukung otomasi dan manufaktur canggih, serta Marketpalce,” paparnya
Ia mengatakan, APTIKNAS memimpin pengembangan Kota Cerdas di Indonesia dan bermitra dengan pemerintah untuk mempercepat transformasi digital.
Tantangan Perkotaan: Mengapa Smart City Penting
Pada tahun 2050, hampir 70% populasi dunia akan tinggal di kota. Tritan menerangkan, bahwa di Indonesia, pada tahun 2045, sekitar 73% penduduk akan tinggal di daerah perkotaan.
Kondisi ini menurut Tritan membawa tantangan besar yakni Kemacetan, Kebutuhan energi, Perubahan iklim, dan Perumahan terjangkau. “Itulah mengapa Indonesia meluncurkan Inisiatif 100 Kota Cerdas. Pusat dari transformasi ini adalah Nusantara, ibu kota baru Indonesia, dirancang sebagai kota hijau yang didukung AI dan teknologi pintar,” tutur Tritan menutup pemaparannya.
Tema Digital and Green Transformation
Smart City Summit & Expo 2025 in mengangkat tema Digital and Green Transformation menunjukkan fokus pada transformasi digital dan keberlanjutan dalam pembangunan kota pintar.
Pameran kota pintar terbesar di Asia Pasifik ini digelar di dua kota di Taiwan sebagai representatif, yakni di Taipei pada 18-21 Maret 2025 dan Kaohsiung pada 20-22 Maret 2025. SCSE 2025 memfasilitasi kolaborasi antarkota, menghubungkan pembuat kebijakan, bisnis, dan inovator untuk mendorong keberlanjutan, integrasi AI dan tata kelola digital.
Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Dewan Pembangunan Nasional, Shien Quey Kao, mengatakan Taipei dan Kaohsiung telah menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga. Dia menyebut di Taiwan, lebih dari 500 perusahaan swasta dilibatkan untuk mencari solusi ini.
”Lebih penting lagi solusi cerdas ini mesti memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup semua penduduk. Semoga melalui acara ini, Taiwan dapat menjadi contoh dan mempromosikan pembangunan ekonomi di kota seluruh dunia,” kata Shien saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara pembukaan.
Pada pelaksanaan SCSE 2025 ini, penyelenggara menghadirkan 360 forum tingkat tinggi, menampilkan aplikasi AI mutakhir Taiwan dalam infrastruktur perkotaan, tanggap darurat, dan perawatan kesehatan.
Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa jajaran pengurus dan anggota APTIKNAS yaitu; Ir. Nazir Danuarta Sudirman, MM., MBA., Brian Sokhily Lasse, Antonius Alfons Tanujaya, Didi (A P) Nurcahya, Wey Wey Dermawan, Gracella Airen, Widarto Djasiman, Tina Veronica, Alexander Jason, Yoki Mulyadi Widjaja dan Victorina dimana pada tanggal 20-23 Mei 2025 yang akan datang jajaran pengurus dan anggota APTIKNAS akan kembali ke Taipei untuk menghadiri undangan kegiatan pameran Computex 2025. (Ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar