PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pemilik jaringan minimarket Alfamidi, mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Perseroan berhasil membukukan kenaikan pendapatan neto sebesar 14,62% dari Rp17,35 triliun pada 2023 menjadi Rp19,89 triliun pada 2024.
"Tak hanya itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik sebesar 5,76% menjadi Rp546,41 miliar dari sebelumnya Rp516,66 miliar," kata Suantopo Po, Corporate Secretary MIDI saat Public Expose di Tangerang, Kamis (22/05).
Meskipun laba per saham dasar turun tipis dari Rp16,73 menjadi Rp16,34 per lembar saham, MIDI menunjukkan penguatan struktur keuangannya dengan menurunkan pinjaman berbunga dari Rp62,79 miliar menjadi Rp0.
Menurut dia, Strategi bisnis tahun 2025 pun disiapkan matang. MIDI akan memperkuat positioning sebagai ritel multi format dengan ekspansi gerai Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, serta penguatan layanan Lawson. Hingga 31 Maret 2025, jumlah gerai meningkat menjadi 2.832 unit atau bertambah 34 gerai dari posisi akhir 2024.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, MIDI juga mengoptimalkan belanja online melalui aplikasi Midi Kriing, meningkatkan kualitas pelayanan dan produk, serta menjalankan strategi pemasaran menyeluruh. Tak kalah penting, Perseroan menekankan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui praktik Good Corporate Governance (GCG) dan peningkatan SDM.
Disisi lain, ia menekankan, Kinerja keuangan kuartal I-2025 pun menggembirakan. Pendapatan neto meningkat 15,25% YoY mencapai Rp5,52 triliun, dengan laba bersih melesat 20,05% YoY menjadi Rp190,37 miliar. Kinerja ini menjadi bukti konkret bahwa transformasi bisnis Alfamidi membuahkan hasil dan menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar