PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp283,9 miliar sepanjang tahun 2024, naik 2,204 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp277,8 miliar.
"Meski pendapatan naik, laba bruto Perseroan turun dari Rp41,26 miliar di 2023 menjadi Rp42,78 miliar," kata Direktur INPS Eddy Purwanto Winata dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Menurutnya, perusahaan mengalami rugi tahun berjalan sebesar Rp30 miliar, berbeda dari tahun lalu yang mencetak laba bersih Rp120,5 miliar.
"Turunnya laba bersih disebabkan oleh sejumlah penyesuaian biaya dan investasi jangka panjang yang sedang dilakukan untuk mendukung agenda transformasi digital dan penguatan sistem distribusi nasional," ungkapnya.
Di sisi neraca, Eddy menuturkan, total aset INPS tercatat sebesar Rp261,59 miliar, menurun dibanding Rp293,28 miliar pada akhir 2023.
Adapun, INPS tetap menunjukkan performa operasional yang sehat melalui strategi Zero Losses, Zero Accident, dan Customer Priority. Perseroan juga telah merealisasikan penambahan unit kendaraan distribusi, serta digitalisasi dokumen untuk mempercepat efisiensi layanan logistik.
Dalam aspek keberlanjutan, lanjut Eddy, INPS menekankan prinsip pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development) melalui program: Kesetaraan gender dan kesempatan karier tanpa diskriminasi, Sosialisasi hidup sehat bagi masyarakat dan anak-anak panti asuhan, di Pengurangan penggunaan kertas dan penghematan energi untuk mewujudkan energi bersih dan terjangkau.
“Kami percaya bahwa penguatan rantai pasok lokal, efisiensi operasional, dan pengembangan SDM yang inklusif akan memperkuat posisi INPS dalam menghadapi tantangan pasar ke depan,” ujar Eddy.
INPS menargetkan akselerasi transformasi teknologi serta ekspansi wilayah distribusi agar tetap kompetitif di era endemi dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar