Emiten sektor jasa pertambangan, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), berhasil mencetak laba konsolidasian sebesar Rp15,9 miliar hingga akhir 2024. Capaian ini melonjak 360% dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian Rp6,1 miliar.
"Pendapatan usaha konsolidasian juga melesat hingga Rp187 miliar, naik 323,53% dari tahun 2023. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi perusahaan dalam memperkuat sektor usaha yang lebih menguntungkan, terutama melalui anak usahanya, PT Tri Oetama Persada (TRIOP)," ujar Direktur Utama PKPK, Haryanto Sofian, dalam Public Expose di Jakarta, Selasa (10/06/2025).
TRIOP, anak usaha PKPK yang memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Kalimantan Tengah, dimiliki secara tidak langsung sebesar 69,96%. Sejak akuisisi TRIOP, PKPK berhasil meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas pangsa pasar. Kontribusi TRIOP sangat signifikan. Strategi ekspansi yang tepat dan penguatan lini pertambangan batubara menjadi kunci kesuksesan.
Menatap 2025, Haryanto menuturkan, PKPK menargetkan pendapatan konsolidasian Rp862,4 miliar, tumbuh 252,26% dari 2024. Berdasarkan RKAB PT TOP, produksi batubara ditargetkan mencapai 1,1 juta metrik ton, dengan pendapatan sebesar USD 53,9 juta.
"Selain pencapaian finansial, PKPK juga aktif menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR). Lewat acara "Ultimate Fun Walk: Beramal Penuh Manfaat" dan Turnamen Golf HUT Pasar Modal ke-47, perusahaan turut berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor," pungkasnya.
Langkah strategis dan konsistensi pengelolaan bisnis menjadikan PKPK sebagai emiten tambang batubara yang patut diperhitungkan, baik di pasar domestik maupun internasional.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar