International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 menjadi momentum penting untuk merumuskan arah kebijakan pembangunan infrastruktur Indonesia. Diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bersama pemerintah pusat dan daerah, ICI 2025 diharapkan lebih dari sekadar forum diskusi — melainkan ruang nyata untuk kolaborasi, business matching, dan investasi konkret.
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa konferensi internasional ini akan dihadiri para pembuat kebijakan, pemimpin daerah, Menteri ATR/BPN, Menteri PUPR, Menteri Perumahan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Transmigrasi, bersama lebih dari 30 negara termasuk ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, India, Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.
“Kami bertujuan untuk menghadirkan event yang kompak, menyampaikan project lima tahun ke depan, dan memetakan peluang investasi di Indonesia,” ungkap AHY di Jakarta, Rabu (11/06/2025).
Sebagai bagian dari ICI 2025, berbagai booth pameran kementerian dan lembaga memperlihatkan teknologi dan inovasi infrastruktur—seperti digitalisasi tata ruang, aplikasi perizinan, peta tematik untuk investasi, serta showcase proyek strategis nasional. Warga, investor, akademisi, dan pelaku bisnis diundang aktif menggali informasi sekaligus membangun kemitraan potensial.
Mengusung tema “Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration”, ICI 2025 dirancang sebagai forum investasi strategis yang membuka peluang kerja sama internasional di sektor transportasi, energi bersih, digitalisasi, dan ketahanan lingkungan.
Pemerintah menekankan pentingnya menjadikan infrastruktur tidak hanya tangguh tetapi juga ramah lingkungan dan inklusif. Tantangan iklim, pengendalian banjir, pengembangan infrastruktur transportasi seperti kereta api, pelabuhan, bandara, hingga perlindungan wilayah pesisir Utara Jawa menjadi bagian utama agenda pembangunan.
Menko AHY menegaskan bahwa acara ini merupakan perwujudan visi Presiden Prabowo Subianto: infrastruktur sebagai penggerak ekonomi, pendorong investasi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kewilayahan dan kolaborasi antarinstansi ditargetkan membawa dampak langsung dalam bentuk lapangan kerja, kemajuan desa, dan ekosistem pembangunan nasional.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar