Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Nama Nadiem Makarim, eks Mendikbudristek, ikut terseret dalam pusaran dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun. Proyek pengadaan tersebut berlangsung antara 2019 hingga 2022 dan kini tengah diselidiki oleh Kejaksaan Agung RI.
Nadiem menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengambil keuntungan sepeser pun dari proyek itu. Ia juga menyatakan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
“Saya akan selalu mendukung proses hukum. Kalau memang ada temuan dalam organisasi saya, saya bantu penuh,” ujar Nadiem di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (11/06/2025).
Lebih lanjut, Nadiem menekankan bahwa dirinya berasal dari keluarga pejuang anti-korupsi. “Ayah saya adalah anggota Komite Etika KPK, dan ibu saya salah satu pendiri Bung Hatta Anti-Corruption Award. Saya tidak akan pernah mengambil satu persen pun dari proyek negara,” tegasnya.
Dugaan korupsi pengadaan di sektor pendidikan ini menjadi sorotan publik karena nilai anggarannya yang fantastis. Pengadaan laptop Chromebook semula dimaksudkan untuk mendukung digitalisasi pendidikan, namun kini justru menimbulkan tanda tanya besar.
Publik kini menanti transparansi proses penyelidikan dan komitmen antikorupsi pejabat negara, agar dunia pendidikan tidak kembali tercoreng oleh praktik yang merugikan negara dan generasi penerus.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar