Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pariwisata tak bisa hanya bergantung pada proyek-proyek besar seperti jalan tol, listrik, atau bandara. Dalam sambutannya pada International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025), Widiyanti menyoroti pentingnya pembangunan fasilitas pendukung seperti pusat informasi wisata, sanitasi, dan akses publik.
Menurutnya, letak geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau menjadi tantangan besar dalam distribusi logistik dan pembangunan infrastruktur secara merata. “Ketika air bersih sulit diakses, maka pembangunan sanitasi pun terhambat. Ini tantangan nyata di sejumlah destinasi prioritas,” tegas Widiyanti.
Ia juga mengangkat pentingnya partisipasi masyarakat lokal dalam menjaga hasil pembangunan. Infrastruktur hanya akan membawa dampak ekonomi jangka panjang jika masyarakat dilibatkan dan siap memelihara aset wisata yang dibangun.
Di sisi lain, ketimpangan investasi pariwisata turut menjadi perhatian. Banyak investor enggan menanamkan modal jangka panjang karena iklim usaha yang dinilai belum stabil. “Namun ini bukan alasan untuk mundur. Justru jadi pengingat agar kita lebih strategis,” tambahnya.
Widiyanti juga menyebut perlunya kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta. “Pemerintah bisa memberi arah kebijakan, sedangkan swasta punya kecepatan dan keahlian teknis untuk eksekusi,” ujarnya.
Pembangunan infrastruktur dinilai akan mendorong layanan wisata tematik seperti wellness tourism dan wisata kesehatan yang saat ini tengah naik daun di tingkat global. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak berinovasi dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan.
Konferensi ICI 2025 yang diinisiasi atas instruksi Presiden Prabowo Subianto dan diketuai oleh Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono ini mengangkat lima isu utama: infrastruktur perkotaan, konektivitas, perumahan, ketahanan lingkungan, dan pembiayaan pembangunan. Acara ini melibatkan lebih dari 120 pembicara dari dalam dan luar negeri.
“Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang tak tertandingi. Infrastruktur adalah jembatan utama untuk mewujudkan potensi itu,” tutup Widiyanti.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar