PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan ritel Alfamart, membukukan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Dalam paparan publik tahunan yang digelar pada Kamis (22/5/2025), Corporate Secretary Tomin Widian mengungkapkan bahwa AMRT mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,55% menjadi Rp118,23 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini turut mendorong peningkatan laba bruto sebesar 9,97% menjadi Rp25,37 triliun. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tetap positif pada angka Rp3,15 triliun. Menurut Tomin, hasil ini merupakan buah dari strategi ekspansi dan efisiensi yang terintegrasi.
“Hingga akhir 2024, kami berhasil menambah 1.033 gerai baru, melebihi target awal. Kini total gerai Alfamart mencapai 20.120, dan total gerai ritel Grup mencapai 23.277 yang tersebar di berbagai daerah strategis,” jelasnya.
Strategi ekspansi ini dibarengi dengan optimalisasi jaringan gerai berdasarkan analisa preferensi pelanggan. Hal ini memungkinkan Alfamart untuk menyajikan produk yang lebih relevan, promo menarik, serta layanan personal yang mendorong loyalitas pelanggan.
Menghadapi tantangan inflasi sepanjang 2024, AMRT mengadopsi kebijakan harga kompetitif melalui diskon dan program promosi agresif. Efisiensi operasional ditingkatkan dengan optimalisasi rantai pasok agar harga tetap stabil dan barang tersedia.
“Di tengah tantangan, kami tetap fokus pada pelayanan konsumen. Kami memperkuat program loyalitas dan meningkatkan efisiensi proses bisnis berbasis otomasi,” ujar Tomin.
Masuk tahun 2025, AMRT optimistis menyambut prospek cerah industri ritel Indonesia yang diperkirakan tumbuh 5%, seiring daya beli yang meningkat dan kolaborasi antara ritel modern serta toko tradisional. Untuk menjawab kebutuhan konsumen digital, perusahaan memperluas platform teknologi, termasuk pengembangan aplikasi mobile dan layanan belanja online.
Tak hanya dari sisi bisnis, AMRT juga menaruh perhatian besar pada keberlanjutan. Pada 2024, perusahaan memanfaatkan energi terbarukan seperti PLTS untuk 38 kantor cabang dan gudang serta lima gerai. Selain itu, motor listrik mulai digunakan dalam operasional.
Dalam aspek sosial, program Kampung Alfamart diperluas ke delapan wilayah, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan pendampingan UMKM. AMRT juga ambil bagian dalam penanggulangan stunting dengan distribusi lebih dari 100.000 butir telur dan penguatan posyandu.
Sementara itu, Presiden Direktur AMRT, Anggara Hans Prawira, menekankan pentingnya tata kelola yang adaptif. “Kami terus memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan pengungkapan informasi melalui sistem pelaporan yang andal,” ujarnya.
Dengan pendekatan yang menyeluruh—menggabungkan pertumbuhan usaha, transformasi digital, dan tanggung jawab sosial—AMRT menetapkan langkah optimis untuk tetap menjadi pemimpin industri ritel modern Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar