Asosiasi SMK Asisten Keperawatan Indonesia (ASASKI) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional bertema pertolongan henti jantung, kanker payudara, SADARI, dan deteksi dini kanker serviks. Kegiatan ini diikuti 1.861 peserta, Rabu (17/09/2025).
Webinar menghadirkan peserta dari 28 SMK Asisten Keperawatan seluruh Indonesia, melibatkan kepala sekolah, guru, ketua program studi, hingga siswa. Antusiasme luar biasa terlihat dari tingginya partisipasi peserta webinar kesehatan ini.
Tommy P. Sibuea dari ITC AHA IKKI Jakarta memaparkan filosofi Pahlawan dalam Dua Menit. Ia menjelaskan bagaimana CPR berkualitas dan penggunaan AED mampu menyelamatkan nyawa korban henti jantung mendadak.
Peserta dibekali pemahaman tentang cara mengenali korban henti jantung, meminta bantuan, serta melakukan penyelamatan darurat yang tepat. Pesan utamanya jelas: “Kunci penyelamatan nyawa ada di tangan kalian.”
Materi lain dibawakan Irene Esthi PR yang menekankan pentingnya SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI dianggap metode sederhana sekaligus efektif untuk mendeteksi perubahan fisik payudara sejak dini.
SADARI membantu perempuan mengenali gejala kanker payudara lebih cepat. Dengan deteksi dini, peluang penanganan medis menjadi lebih besar, sehingga kualitas hidup pasien dapat lebih terjaga.
Caecilia Oemiatoen juga memaparkan pentingnya deteksi dini kanker serviks. Ia menegaskan bahwa infeksi HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab utama kanker serviks.
Faktor risiko meliputi hubungan seksual usia dini, berganti pasangan, merokok, serta imunitas tubuh rendah. Pemeriksaan IVA, Pap Smear, dan vaksinasi HPV dinilai langkah penting pencegahan.
Ketua Umum ASASKI, Janny Erika, menegaskan webinar ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga wujud kepedulian bersama terhadap kesehatan reproduksi dan penyelamatan nyawa.
Ia berharap para guru, kepala program, dan siswa SMK Keperawatan bisa menjadi pionir edukasi kanker serta siap bertindak cepat ketika menghadapi situasi darurat medis.
Partisipan webinar, Desy Rina, mengaku bangga terlibat. Ia menilai kegiatan ini berhasil mempertemukan seluruh elemen pendidikan vokasi kesehatan dari berbagai daerah dengan semangat luar biasa.
Meskipun dilaksanakan secara daring, suasana tetap interaktif, hangat, dan penuh antusiasme. Peserta berharap kegiatan semacam ini rutin dilaksanakan dengan tema kesehatan yang relevan.
Selain itu, hasil webinar diharapkan ditindaklanjuti menjadi kegiatan nyata di sekolah maupun komunitas kesehatan, agar pengetahuan tidak berhenti sebatas teori.
Peserta juga menyampaikan testimoni positif. Elis Aulia Putri dari SMK Gema Nusantara Bukittinggi menyebut materi mudah dipahami dan berharap ASASKI lebih sering mengadakan kegiatan serupa.
Widiya Irawati dari SMKF YPIB Cirebon menilai webinar sangat bermanfaat bagi guru produktif maupun siswa SMK Keperawatan. Ia menganggap materi yang diberikan mampu menambah keterampilan praktis.
Cahaya Aulya Putri dari SMK Kesehatan Proskill Indonesia Pekanbaru menyebut webinar seru, karena memberi wawasan tentang CPR, SADARI, serta deteksi dini kanker serviks.
Dengan rangkaian materi padat, webinar nasional ASASKI diharapkan melahirkan lulusan SMK Keperawatan yang kompeten, sadar kesehatan, dan terampil menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar