PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) menutup tahun 2024 dengan kinerja gemilang. Emiten energi ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp73,03 miliar, melesat 277 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi Rp41,15 miliar.
"Lonjakan laba ini ditopang efisiensi beban pokok pendapatan serta strategi pengendalian biaya. Meski pendapatan usaha turun tipis menjadi Rp1,73 triliun, laba kotor justru naik signifikan ke Rp244,87 miliar," kata Corporate Secretary CNKO, Wim Andrian, saat saat Public Expose di Jakarta, Kamis (19/06/2025).
Beban usaha memang sedikit membengkak, namun laba operasional melonjak menjadi Rp180,42 miliar dari sebelumnya Rp141,07 miliar. CNKO juga mencatat penurunan beban bunga dan beban lain-lain, yang memperkuat posisi keuangan perusahaan di tengah dinamika sektor energi.
Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp96,74 miliar, melonjak tajam dari minus Rp34,04 miliar tahun lalu. Setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan mencapai Rp71,26 miliar—sebuah pencapaian penting setelah beberapa tahun merugi.
Lebih lanjut, Andrian mengutarakan, Strategi 2025 diarahkan pada penguatan pengiriman batubara ke PLN, efisiensi operasi PLTU Pangkalan Bun, serta menjajaki peluang sektor energi terbarukan. CNKO juga menargetkan pertumbuhan dari lini PLTU untuk memperluas sumber pendapatan.
Dengan volume pengiriman batubara tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dan pemangkasan defisit menjadi Rp3,86 triliun, CNKO optimistis menyambut masa depan. Total aset kini tercatat Rp909,75 miliar, dengan liabilitas menurun ke Rp2,16 triliun.
"Langkah efisiensi dan fokus pada pasokan batubara berkualitas menjadi fondasi pertumbuhan CNKO di tengah tantangan transisi energi. Perusahaan juga terbuka terhadap inovasi demi keberlanjutan industri energi nasional," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar