Dulu, AK (49) adalah simbol kehidupan malam di Makassar. Dijuluki "om-om tajir", ia dikenal dengan gaya hidup mewah, pesta malam tak berujung, dan kedekatannya dengan perempuan muda yang datang silih berganti. Tapi kini, semua itu tinggal kenangan pahit yang membekas sebagai luka batin dan penyesalan mendalam.
“Dulu saya merasa dunia milik saya. Tapi akhirnya saya sadar, semua itu hanya membuat saya kosong dan hampa,” ujar AK di Makassar, Senin (2/6/2025).
Bertahun-tahun AK menghabiskan uang untuk hal-hal semu: hadiah mahal, tiket liburan, dan kehidupan glamor. Namun, semua itu justru menjauhkannya dari keluarga dan makna hidup yang sejati. Di usianya yang hampir setengah abad, AK merasa sendirian, kehilangan arah, dan dihantui masa lalu.
Kini, AK memilih berhenti dari dunia malam. Ia tinggalkan minuman keras, mulai memperdalam spiritualitas, dan mencoba memperbaiki hubungan dengan istri dan dua anaknya yang sempat renggang.
“Saya hanya ingin kembali ke jalan yang benar. Tidak ada yang lebih penting sekarang selain mencari ampunan dan membangun kembali keluarga saya,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
AK juga menyampaikan pesan menyentuh bagi para pria mapan yang masih menjalani gaya hidup serupa.
“Hentikan sebelum terlambat. Jangan rusak hidup orang lain demi kesenangan sesaat. Semua itu hanya membawa penyesalan.”
Kisah AK menjadi pengingat penting bahwa kemewahan sesaat tak bisa menggantikan ketenangan batin, keluarga harmonis, dan kehidupan yang bermakna.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar