Emiten di sektor telekomunikasi, PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM), mencatat pendapatan sebesar Rp14,68 miliar sepanjang tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,04 miliar.
Meski begitu, laba kotor justru mengalami kenaikan menjadi Rp3,73 miliar, dari Rp3,37 miliar di tahun 2023. Hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menjaga efisiensi operasional di tengah tantangan industri.
“Beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp15,30 miliar dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp11,30 miliar,” ungkap Direktur LCKM, Ruben Partogi, dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (24/6/2025) di Jakarta.
Dari sisi neraca keuangan, total aset LCKM meningkat menjadi Rp143,43 miliar, naik dari Rp141,37 miliar. Ekuitas juga mencatatkan kenaikan tipis menjadi Rp136,17 miliar. Sementara itu, total liabilitas meningkat dari Rp5,28 miliar menjadi Rp7,25 miliar.
Untuk menghadapi tantangan industri, Ruben menyampaikan, LCKM menetapkan berbagai target strategis, termasuk memperluas kerjasama dengan mitra dalam pengembangan jaringan Fiber To The Home (FTTH). LCKM juga mendorong teknologi ducting microduct, serta menjajaki peluang sebagai Internet Service Provider (ISP).
Tak hanya itu, perusahaan juga akan menjadi supplier aksesoris telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan operator di Indonesia. LCKM akan membangun kemitraan jangka panjang dengan provider nasional dan fokus pada efisiensi biaya operasional serta peningkatan SDM melalui pelatihan dan manajemen modern.
"Langkah ini diyakini akan memperkuat posisi LCKM sebagai pemain tangguh di industri jaringan fiber optik, khususnya dalam mendukung transformasi digital nasional," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar