Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu resmi menembus angka 500.417 penonton hanya dalam waktu satu minggu tayang. Di tengah gempuran film drama dan blockbuster, film komedi absurd ini justru berhasil mencuri perhatian dan mendominasi percakapan publik.
Karya dari trio komedian GJLS – Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir – membuktikan bahwa komedi dengan pendekatan jujur dan "nggak masuk akal" masih punya tempat besar di hati penonton bioskop Indonesia. Tak hanya tertawa, penonton bahkan berdiri dan bersorak di akhir pemutaran film.
Sejumlah komunitas ikut ambil bagian dalam kesuksesan ini. Mulai dari Stand Up Indo Jakarta, Bandung, Jogja, hingga komunitas film dan mahasiswa di Solo dan Surabaya, semuanya menggelar nobar seru. Antusiasme terlihat dari bioskop yang selalu penuh dengan tawa dan tepuk tangan.
Podcast populer seperti Ancur, Podkesmas, Vindes, dan Grind Boys juga ikut meramaikan. Nobar bersama pendengar menjadi momen spesial, membuktikan bahwa film ini telah menjelma jadi fenomena komedi lintas platform dan generasi.
Salah satu komentar dari Diaz Danar, pengisi Podcast Ancur, menyebut film ini “mantep, lengkap, dan jenius.” Sementara Gofar Hilman dari Grind Boys menulis, “Film tertolol nih asli,” di akun Instagram-nya, menyiratkan bahwa kegoblokan dalam film ini justru menjadi daya tarik utamanya.
Bukan hanya kalangan podcast dan komunitas kreatif, dukungan juga datang dari dunia sinetron. Para pemain sinetron “Cinta Luka” bahkan ikut hadir dalam nobar dan larut dalam gelak tawa penonton bioskop. Rasanya seperti menonton konser komedi.
Beberapa penonton menyebut film ini sebagai “bloopers berjalan”, yang seharusnya gagal tapi justru menjadi favorit karena kejujuran dan spontanitasnya. Banyak pula yang menyebut film ini sebagai “the real satu orang ngajak seribu orang”, menggambarkan dampak viral yang luar biasa.
Menanggapi respons positif, Rigen mengaku lega dan bahagia. "Nggak ada yang lebih menyenangkan dari melihat penonton ketawa lepas di bioskop. Itu jadi energi buat kami terus keliling kota," ujarnya. Monty Tiwa sebagai sutradara pun mengakui, ini salah satu film paling unik yang pernah ia garap.
Produser Eksekutif Indra Yudhistira menyampaikan rasa bangga karena film ini menyatukan banyak segmen penonton. Dari penikmat film serius sampai mereka yang hanya ingin tertawa, semua bisa duduk bersama dan menikmati film ini tanpa beban.
Nazarpun mulai ditunaikan. Rispo siap membayar pembuatan 10 SIM untuk penonton yang beruntung. Janji absurd lainnya juga tengah disiapkan bila target penonton terus bertambah hingga menyentuh angka jutaan.
Setelah sukses menghebohkan CFD Depok dan Blok M dengan aksi absurdnya, GJLS akan melanjutkan roadshow ke Jambi pada 18 Juni 2025 dan Sukabumi pada 21 Juni 2025. Di setiap kota, mereka akan menyapa langsung penonton dalam rangkaian nobar nasional.
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu masih tayang serentak di seluruh jaringan bioskop di Indonesia. Dengan gaya humor khas dan keberanian menabrak pakem, film ini bukan hanya menghibur tapi juga membuka ruang baru bagi genre komedi absurd di tanah air.
Bagi yang merasa hidup terlalu serius, menonton film ini bisa jadi terapi tertawa yang manjur. Siapapun yang ingin menyegarkan pikiran, mengajak teman satu geng, atau sekadar penasaran, film ini layak jadi pilihan tontonan pekan ini.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar