Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama PT Digital Unggul Gemilang (DUG) resmi menandatangani nota kesepahaman dan kerja sama strategis di Jakarta, Senin (23/06/2025). Penandatanganan ini ditandai dengan hadirnya Inspektur Jenderal Pol Sandhi Nugroho dan Dirut DUG Vini Septiana.
Dalam sambutannya, Sandhi Nugroho menyampaikan apresiasi terhadap para pendahulu di Divisi Humas Polri yang telah membangun fondasi komunikasi publik yang kuat. Sejak 2023 divisi humas mendapat mandat baru dari Kapolri untuk memperkuat keterbukaan, objektivitas, dan akuntabilitas informasi publik.
Ia menegaskan, semua kejadian di institusi kepolisian wajib disampaikan secara transparan, apapun itu harus terekam humas Polri. Langkah ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya mendapatkan berita, tapi juga klarifikasi resmi dan akurat dari institusi.
Sejalan dengan itu, lahirlah platform inovatif bernama PoliceTube—solusi digital yang dikembangkan PT DUG untuk mendukung layanan publik Polri. Melalui video real-time, masyarakat dapat langsung melihat dan menanggapi kegiatan kepolisian. Transparansi dan interaksi publik menjadi semakin dekat.
"PoliceTube bukan hanya tempat distribusi berita, melainkan ekosistem digital yang memungkinkan warga melaporkan kejadian di lingkungan sekitar, mengunggah konten, dan membangun komunikasi dua arah dengan Polri. Respons cepat menjadi nilai utama dalam mendukung keamanan dan keselamatan publik," ungkapnya.
Integrasi cyber security, command center information dan media hub digital digarap menyeluruh. Humas Polri mengoptimalkan Sistem Pengelolaan Informasi Terpadu (SPIT) dan Media Hub, sistem terpadu yang mengintegrasikan informasi dari Polsek, Polres, Polda, hingga Mabes. Sekarang, 50.000 berita update per hari menjadi bukti produktivitas dan keterbukaan publik kepolisian.
Namun, Sandhi Nugroho mengakui masih ada kendala: narasi belum optimal, video belum maksimal, dan masih perlu kolaborasi media yang lebih produktif. Untuk itu, kerja sama dengan DUG menggandeng talenta muda digital untuk mengembangkan platform video seperti PoliceTube.
Nantinya, laporan real-time berbagai fungsi kepolisian—reserse, Sabhara, Brimob, pembinaan—akan terekam dan disajikan dalam bentuk narasi, foto, dan video singkat. Hal ini sekaligus menjadi bukti konkrit bahwa polisi bekerja, sekaligus pencegah hoaks dan informasi keliru.
Lebih lanjut, Sandhi menekankan bahwa portal digital ini bukan ajang pencitraan, melainkan bentuk pemenuhan amanah UU Keterbukaan Informasi Publik. Keberhasilan pelayanan digital seperti SIM, SKCK, dan layanan sabhara menunjukkan Polri sudah siap berkembang menuju era digitalisasi publik.
Kolaborasi ini juga membuka peluang interoperabilitas dengan platform media sosial besar seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, menciptakan klaster resmi Polri yang mudah diakses masyarakat. Hasil analisis harian, seperti patroli dan aktivitas lalu lintas, bakal rutin disajikan di PoliceTube.
Sandhi berharap, ke depan PoliceTube dapat menjadi platform nasional yang meningkatkan kepercayaan publik dan memperkuat branding Polri sebagai institusi modern, transparan, dan melayani. "Kebaikan jangan disembunyikan, kesalahan jangan ditutup-tutupi," tegasnya.
Puncaknya, kerja sama ini ditujukan untuk melengkapi cita-cita Kapolri dalam membangun era baru: Kamtibmas di dunia nyata dan maya. Dengan teknologi digital, lembaga kepolisian diharapkan dapat semakin responsif, akuntabel, dan inklusif.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar