Menabung memang baik, tapi tidak cukup untuk membangun kekayaan jangka panjang di era modern.
Anak-anak perlu diajarkan membangun aset sejak dini agar terbiasa berpikir jangka panjang secara finansial.
Aset bukan hanya tabungan, melainkan sesuatu yang nilainya naik dan bisa menghasilkan uang seiring waktu.
Tiga aset penting yang bisa diajarkan adalah logam mulia, saham, dan diri sendiri sebagai sumber nilai produktif.
Pertama: Logam Mulia. Emas termasuk aset aman saat krisis. Nilainya stabil bahkan cenderung naik setiap tahun.
Meskipun tak langsung menghasilkan uang tunai, emas mengamankan kekayaan dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Anak bisa diajari menabung dalam bentuk logam mulia sebagai pengenalan investasi jangka panjang yang minim risiko.
Kedua: Saham. Saat anak berusia 17 tahun, ajarkan mereka membeli saham, bukan sekadar menyimpan di bank.
Alih-alih menabung di BCA, lebih baik miliki saham BCA. Tapi edukasi tentang risiko tetap penting.
Orang tua bisa mengarahkan anak belajar dari ahli keuangan agar memahami pasar saham secara bertanggung jawab.
Ketiga: Diri Sendiri. Ini aset paling penting dan harus dibangun sejak dini melalui ilmu, karakter, dan keterampilan.
Nilai diri meningkat jika anak terus belajar, melatih soft skill, serta membentuk karakter produktif dan bertanggung jawab.
Ajak anak menjadi pribadi aktif, bukan sekadar penikmat uang jajan, tapi pencipta nilai dari apa yang dikuasainya.
Ketika anak paham membangun aset, mereka belajar membentuk masa depan yang mandiri, tangguh, dan kaya nilai.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar