Sebuah video viral menggegerkan media sosial. Dalam unggahan akun X @heraloebss, terlihat keluarga muda tengah duduk santai di kawasan MMTC Pancing, Medan. Namun, kejadian tak biasa pun terjadi: mereka tiba-tiba ditagih biaya parkir meski tak memarkir kendaraan.
Dalam video berdurasi pendek itu, seorang juru parkir menjelaskan bahwa “duduk saja” sudah dikenai biaya parkir sejak lama. Ucapan ini langsung menuai reaksi publik. Video tersebut memancing banyak komentar dari warganet yang merasa geram dan tidak masuk akal.
“Bentar lagi orang bernafas dipajak,” tulis salah satu netizen sarkastis. Komentar lain menyebutkan bahwa praktik pungli seperti ini mencoreng wajah kota Medan yang terkenal ramah. Banyak pengguna media sosial menuntut pihak berwenang turun tangan.
Fenomena ini menyoroti masalah klasik di banyak kota besar: praktik parkir liar dan pungutan tak resmi yang kerap terjadi tanpa pengawasan. Padahal, lokasi tersebut merupakan area umum yang semestinya bebas dari pungutan liar.
Warganet menyebutkan bahwa jukir liar makin nekat karena lemahnya penegakan hukum. Beberapa netizen mengaku mengalami hal serupa, bahkan ketika hanya berhenti sejenak. Isu pungli ini bukan pertama kali mencuat di MMTC Pancing maupun titik-titik keramaian lainnya.
Video ini menjadi pengingat akan pentingnya tata kelola parkir yang adil dan transparan. Pemerintah daerah didesak melakukan audit dan pengawasan intensif terhadap juru parkir liar.
Kini, publik menanti tindakan konkret dari aparat terkait. Sebab, jika tidak ditangani serius, pungli berkedok parkir seperti ini bisa merusak citra kota dan menciptakan ketidaknyamanan warga.
Di era digital seperti sekarang, satu video bisa membuka mata banyak orang. Dan kali ini, hanya karena duduk, satu keluarga harus ‘membayar’. Sebuah ironi yang memancing tanya: sampai kapan warga harus diam?
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar