Indonesia Financial Group (IFG) menilai keberlanjutan industri asuransi nasional sangat penting bagi penguatan stabilitas sistem keuangan, terutama di tengah tantangan global dan tekanan ekonomi domestik.
Sebagai holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG menyoroti pentingnya inovasi, tata kelola, dan digitalisasi dalam menata ulang strategi sektor asuransi agar tetap relevan dan berdaya saing.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menyebut bahwa asuransi berfungsi melindungi masyarakat dan sektor produktif dari risiko. Karena itu, perlu integrasi kebijakan dan pengawasan adaptif yang menyeluruh.
"Literasi publik tentang manfaat dan fungsi asuransi juga krusial agar masyarakat memahami pentingnya perlindungan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan sosial yang terus berkembang," kata Denny dalam keterangan tertulis, Rabu (30/07).
IFG mencatat bahwa sekitar 63% aset investasi industri asuransi saat ini dialokasikan pada obligasi, dan sisanya tersebar ke saham, reksa dana, serta deposito sebagai bagian dari penguatan pasar keuangan.
Industri asuransi dan dana pensiun turut menopang pasar keuangan nasional dengan kepemilikan sekitar 19% terhadap Surat Berharga Negara (SBN), menjadikannya investor institusi yang sangat strategis.
Dalam rangka mendorong sinergi multipihak, IFG menggelar forum “IFG MEDIA BRIEF: Insurance Industry Outlook” di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025 sebagai bentuk edukasi dan kolaborasi.
Forum ini menghadirkan pemaparan dari peneliti IFG Progress seperti Ibrahim Kholilul Rohman dan Mohammad Alvin Prabowosunu yang membahas outlook ekonomi dan tantangan sektor asuransi ke depan.
Dengan pendekatan berbasis data dan riset ekonomi, IFG ingin membangun persepsi publik yang konstruktif terhadap industri asuransi sebagai bagian integral sistem ekonomi berkelanjutan dan inklusif.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkuat kolaborasi antara pelaku industri, regulator, dan media dalam membangun sistem keuangan nasional yang lebih terintegrasi dan tangguh,” ujar Denny.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar