Film Tinggal Meninggal resmi merilis final trailer tiga minggu sebelum tayang di bioskop. Imajinari menampilkan sisi komedi yang lebih liar, getir, dan penuh warna dari karakter Gema dan dunia absurdnya.
Jika trailer sebelumnya hanya menampilkan potongan kehidupan Gema, kali ini penonton diajak menyelami trauma masa kecilnya dan bagaimana lingkungan kerja ikut membentuk absurditas hidupnya.
Karakter Gema menjadi titik fokus naratif, memperlihatkan kompleksitas emosional yang dituturkan dengan humor yang menggelitik.
Komedi dalam Tinggal Meninggal tidak hanya memancing tawa, tapi juga rasa nyeri yang membekas. Jokes pasif-agresif, interaksi janggal, dan gaya bercerita yang melampaui batas realita menjadikan film ini unik di antara komedi Indonesia lainnya.
Gema bahkan menembus tembok keempat, seolah berbicara langsung kepada penonton, memperkuat kesan personal dan introspektif.
Para karakter pendukung juga mulai unjuk gigi. Mawar de Jongh sebagai Kerin dan Ardit Erwandha sebagai Ilham menampilkan dinamika khas rekan kerja yang relatable.
Sementara Muhadkly Acho sebagai Pak Cokro memberi warna dengan gaya bapak-bapak kantor yang sok gaul tapi tetap jadul.
Potongan Gema kecil yang muncul dan berdialog dengan dirinya yang dewasa menambah dimensi psikologis film ini. Imajinasi dan kenyataan kabur dalam batas-batas naratif yang semakin cair.
Film ini juga menandai debut Kristo Immanuel sebagai sutradara—nama yang dikenal lewat impersonasi komedi, kini mengarahkan film dengan nuansa lebih dalam dan puitis.
Final trailer ini mempertegas bahwa Tinggal Meninggal bukan sekadar tontonan lucu, tapi pengalaman yang memadukan absurditas, kritik sosial, dan empati.
Film ini tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, dan dapat diikuti perkembangannya lewat akun Instagram @tingning.official dan @imajinari.id.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar