Pasangan selebritas Luna Maya dan Maxime Bouttier membagikan cerita menarik seputar dinamika hubungan mereka. Dalam sebuah wawancara, keduanya mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar di awal hubungan mereka adalah perbedaan love language atau bahasa cinta. Namun, dengan komunikasi yang sehat dan saling memahami, pasangan ini kini siap mengikat janji suci pada 7 dan 8 Mei 2025 di Ubud, Bali.
Love language menjadi salah satu konsep penting dalam membangun hubungan yang kuat. Diperkenalkan oleh Dr. Gary Chapman dalam bukunya The Five Love Languages, konsep ini menjelaskan cara seseorang mengekspresikan dan menerima cinta. Ada lima jenis love language yang umum dikenal, yaitu words of affirmation, quality time, physical touch, acts of service, dan receiving gifts.
Luna dan Maxime berhasil menjembatani perbedaan bahasa cinta mereka melalui keterbukaan dan kompromi. Mereka menyadari bahwa perbedaan bukan untuk dihindari, tetapi dipahami dan dihargai. Komunikasi dan empati menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan hubungan mereka.
Bagi banyak pasangan, memahami love language masing-masing dapat menjadi solusi untuk menghindari salah paham dalam hubungan. Misalnya, seseorang yang memiliki love language words of affirmation akan merasa sangat dihargai melalui pujian atau kata-kata positif. Sementara itu, pasangan dengan bahasa cinta quality time merasa paling dicintai saat diberi perhatian penuh tanpa gangguan.
Bagi yang dominan pada physical touch, sentuhan fisik seperti pelukan atau gandengan tangan menjadi bentuk cinta yang nyata. Sementara itu, acts of service lebih menghargai tindakan sederhana seperti membantu tugas rumah. Terakhir, receiving gifts tidak hanya soal hadiah, tetapi juga tentang perhatian dan makna di baliknya.
Luna dan Maxime membuktikan bahwa mengenal dan memahami love language pasangan bisa membuat hubungan semakin erat. Dalam proses menuju pernikahan, mereka menjadi contoh bahwa cinta sejati dibangun dari usaha saling memahami.
Kisah mereka bisa menjadi inspirasi bagi banyak pasangan untuk mulai menggali dan mengenal bahasa cinta masing-masing. Dengan begitu, hubungan akan menjadi lebih sehat, harmonis, dan tahan terhadap berbagai tantangan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar