Puluhan rekanan kontraktor melakukan aksi penyegelan dan pemadaman listrik di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Pekanbaru. Aksi ini dipicu oleh belum dibayarkannya proyek-proyek yang telah mereka kerjakan sejak tahun 2022 hingga 2024, dengan total nilai mencapai Rp54 miliar.
Salah satu perwakilan kontraktor, Arlek Setyanto, menyatakan bahwa aksi penyegelan akan berlangsung selama satu minggu. Jika tidak ada respon tegas dari pemerintah, mereka mengancam akan melakukan penyegelan permanen, bahkan membongkar ruangan-ruangan yang sudah dibangun.
"Aksi ini bentuk tuntutan atas hak kami. Kami minta Wali Kota Pekanbaru, Pak Agung Nugroho, turun langsung menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak, kami akan permanenkan penyegelan,” tegas Arlek.
Nofrizal, kontraktor lainnya, menambahkan bahwa pihaknya sudah tidak percaya pada janji-janji Pemko Pekanbaru dan manajemen rumah sakit. Ia menyebutkan, Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, sempat menjanjikan penyelesaian, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut.
“Kami beri waktu satu minggu. Kalau tidak ada keputusan, kami akan minta seluruh ruangan dikosongkan agar penyegelan permanen bisa dilakukan tanpa mengganggu pasien,” ujarnya.
Perwakilan RSD Madani, drg. Aznar, mengaku sudah tidak menjabat sebagai direktur karena masa tugasnya telah berakhir. Meski begitu, ia menyebut akan segera menggelar rapat internal untuk menyusun langkah penyelesaian masalah ini.
Pantauan di lapangan menunjukkan penyegelan telah dilakukan di beberapa ruangan seperti Maqomul Amin, Firdaus, dan area parkir. Beberapa ruangan juga mengalami pemadaman listrik, termasuk bagian manajemen.
Para kontraktor menuntut lima hal utama, di antaranya adalah pertanggungjawaban Wali Kota Pekanbaru, pelunasan pekerjaan sejak 2022 hingga 2024, larangan penggunaan barang yang belum dibayar, ancaman pendudukan RS, hingga pembongkaran pekerjaan jika tidak ada keputusan.
Krisis pembayaran ini bukan hanya merugikan kontraktor, tapi juga mengancam stabilitas pelayanan publik di sektor kesehatan. Pemerintah Kota Pekanbaru didesak segera turun tangan agar layanan pasien RSD Madani tidak terganggu lebih lanjut.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar