Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memimpin pemulangan 264 pekerja migran Indonesia bermasalah dari Malaysia melalui koordinasi Desk P2MI.
Proses ini menjadi uji coba Pedoman Pemulangan PMI Bermasalah dari Luar Negeri hingga ke daerah asal, yang disusun Satgas Koordinasi Pelindungan Desk P2MI.
"Evaluasi akan dilakukan untuk menyempurnakan pedoman sebagai acuan K/L dalam pemulangan berikutnya," ujar Asisten Deputi Kerjasama Asia Kemenko Polkam, Nur Rokhmah Hidayah di Tangerang, Kamis (15/8/2025) malam.
Tiga titik debarkasi menjadi tujuan kedatangan WNI/PMIB, yakni Sumatera Utara dengan 120 orang, Jakarta 126 orang, dan Lombok menerima 18 orang.
Di Jakarta, pemulangan dipimpin langsung Nur Rokhmah Hidayah. Di Sumatera Utara diterima Marsma TNI Andi M. Amran Rasyid, dan di Lombok oleh Kolonel Cuncun Sunarya.
Sejumlah instansi turut terlibat, termasuk Kementerian Luar Negeri, BP2MI, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Nur Rokhmah mengapresiasi dukungan perwakilan RI di Malaysia, BP3MI daerah, serta personel bandara Kualanamu, Soekarno-Hatta, dan Lombok yang memastikan proses berjalan lancar.
Seorang pekerja migran asal Padang mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah, setelah menunggu lebih dari enam bulan di penampungan Malaysia.
Ia menceritakan kondisi memprihatinkan di penampungan, termasuk penyitaan seluruh harta dan uang oleh otoritas setempat saat penangkapan.
Sementara itu, pekerja migran asal Cirebon mengaku banyak WNI tergiur gaji tinggi di Malaysia, namun tak semua mendapat pekerjaan tetap.
“Kami bersyukur bisa kembali dengan aman dan nyaman. Pemerintah Indonesia benar-benar memperhatikan nasib kami,” ujarnya penuh haru.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar