Meski Indonesia merayakan usia ke-80, persoalan klasik Jakarta seperti kemacetan, banjir, hingga kesenjangan ekonomi masih menghantui kehidupan warganya.
Hal tersebut disampaikan Kevin Wu, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan tertulis, Jum'at (15/08/2025).
Data pada 2023 mencatat, rata-rata warga kehilangan sekitar 65 jam per tahun akibat macet. Kondisi ini semakin memperburuk produktivitas masyarakat di Ibu Kota.
Selain itu, banjir masih menjadi ancaman rutin setiap musim hujan. Banyak kawasan rawan tergenang air, menimbulkan kerugian materi sekaligus mengancam keselamatan warga.
Persoalan lain adalah kesenjangan ekonomi. Tingkat kemiskinan Jakarta sempat mencapai 4,4 persen, diperparah dengan tumbuhnya permukiman kumuh di sejumlah titik padat penduduk.
Menurut Kevin, solusi nyata harus ditempuh melalui transparansi, ketegasan, serta kolaborasi berbagai pihak. Tanpa itu, permasalahan besar sulit terselesaikan.
Ia menegaskan fokus utama adalah percepatan digitalisasi pelayanan publik. Sistem ini diyakini mampu memangkas pungutan liar sekaligus memastikan anggaran digunakan tepat sasaran.
Jakarta memiliki APBD sekitar Rp91,3 triliun. Namun, jika pengelolaan tidak bersih dan efektif, dampaknya tetap jauh dari harapan masyarakat luas.
Pejabat tersebut mengaku tidak hanya mengandalkan laporan meja, tetapi rutin turun langsung ke lapangan, memantau program, dan mendengarkan keluhan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya pengawasan aktif. Jika ditemukan program tidak sesuai, dirinya siap melakukan koreksi tegas agar tujuan pembangunan bisa tercapai.
Dalam refleksi kemerdekaan, ia berdoa Indonesia semakin damai, adil, serta maju. Jakarta diharapkan menjadi teladan pembangunan yang memberi kualitas hidup lebih baik.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Sekali Merdeka, Tetap Merdeka. Salam solidaritas dari Jakarta untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terus berjuang.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar