Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan digitalisasi merupakan pilar utama menjaga kedaulatan sekaligus menyatukan bangsa melalui koneksi nasional yang menyeluruh.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Kick Off Komdigi Karnaval 2025 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).
Meutya menekankan pentingnya digitalisasi dalam membangun persatuan bangsa dengan menghadirkan konektivitas yang merata dari Sabang hingga Merauke melalui teknologi informasi.
Menurutnya, tema peringatan HUT ke-80 RI “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” sangat relevan dengan semangat digitalisasi yang menghubungkan seluruh masyarakat.
“Digitalisasi tidak hanya menguatkan persatuan, tetapi juga menjadi instrumen penting menjaga kedaulatan bangsa serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan,” ungkap Meutya.
Ia mengajak seluruh sivitas Kementerian Komdigi untuk terus bersemangat mendorong digitalisasi sebagai bentuk nyata perjuangan mengisi kemerdekaan di era modern.
Meutya menegaskan digitalisasi adalah wujud semangat bersatu, berdaulat, dan maju, sehingga harus menjadi prioritas dalam kerja sehari-hari seluruh aparatur kementerian.
Selain program kerja, Meutya juga mendorong internalisasi nilai kemerdekaan melalui lomba-lomba perayaan HUT ke-80 RI antarpegawai untuk mempererat solidaritas dan kebersamaan.
Menurutnya, perlombaan tersebut bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat sportivitas sekaligus menjaga semangat persatuan di lingkungan Kementerian Komdigi.
“Semua perlombaan ini bagian dari cara kita merawat kebersamaan sekaligus menunjukkan bahwa digitalisasi juga bermula dari budaya organisasi solid,” ujarnya.
Puncak acara akan ditandai dengan Karnaval Kemerdekaan pada Minggu (17/8/2025) malam di kawasan Monas hingga Semanggi menampilkan Truk Karnaval Komdigi.
Karnaval itu mengusung tema “Transformasi Digital, Wujudkan Indonesia Maju” sebagai simbol Kementerian Komdigi menavigasi teknologi demi kemajuan masyarakat dan program prioritas pemerintah.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar