Bram Kushardjanto, perwakilan Yayasan Negeri Rempah, menegaskan bahwa gerakan pelestarian sejarah rempah bukanlah inisiatif elitis, melainkan lahir dari masyarakat. Sejak 2014, komunitas ini merintis perjalanan budaya lintas daerah.
"Dari perjalanan itulah mereka menyadari besarnya pengaruh jalur perdagangan global terhadap masyarakat. Pertukaran pengetahuan, bahasa, adat, hingga sistem ekonomi terbentuk melalui interaksi maritim yang berlangsung berabad-abad," ujar Bram usai acara bedah buku Tales of the Lands Beneath the Winds di Jakarta, Sabtu (16/08/2025).
Kegiatan ini membongkar peran besar kepulauan Nusantara dalam sejarah perdagangan rempah dunia. Buku tersebut menyoroti bagaimana jalur maritim menghubungkan bangsa-bangsa dan membentuk identitas kebudayaan yang masih terasa hingga kini.
Lebih lanjut, Bram mengisahkan pengalaman ketika tim berkunjung ke Afrika pada 2023. Masyarakat lokal menyebut leluhur mereka berasal dari Nusantara. Bukti lisan ini memperkuat ingatan kolektif tentang jejak bangsa Indonesia dalam diaspora perdagangan dunia.
Menurutnya, ingatan sejarah itu tidak hanya tersimpan di naskah atau arsip resmi, tetapi juga hidup dalam memori masyarakat. Jejak peradaban Nusantara terekam dalam tradisi, kuliner, bahasa, bahkan arsitektur di berbagai belahan dunia.
Komunitas Negeri Rempah juga memperluas gerakan ini ke kampus dan universitas sejak 2023. Tujuannya, mengembalikan kesadaran bahwa bangsa Indonesia memiliki pengaruh besar, bukan sekadar penerima budaya asing.
Bram menekankan, banyak kuliner dan kebiasaan global sejatinya berakar dari Nusantara. Ia menggambarkan bagaimana stasiun tua di kota-kota besar dahulu menjadi pusat perdagangan rempah, kini berubah fungsi namun tetap menyimpan jejak sejarah.
Melalui bedah buku ini, Yayasan Negeri Rempah berharap generasi muda mampu melihat pentingnya jalur maritim sebagai pembentuk identitas bangsa. Rempah bukan sekadar komoditas dagang, melainkan simbol kebinekaan dan kekuatan peradaban Nusantara.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar