Universitas Warmadewa menggelar seminar nasional bertema “Meneguhkan Persatuan Melalui Pemilu dan Kaji Ulang UUD NRI 1945” di Denpasar, Kamis (10/07/2025).
Kegiatan ini hasil kerja sama Komisi Pemilihan Umum (KPU), AIPI Pusat, Universitas Indonesia, dan Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri.
Seminar digelar di Aula Ajnadewi Fakultas Teknik dan Perencanaan Warmadewa, menghadirkan akademisi, tokoh bangsa, hingga praktisi hukum dan militer.
Dr. Nyoman Sujana, Wakil Rektor III UNWAR, menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam menjaga integritas dan persatuan bangsa.
Seminar ini juga menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi terkait pemisahan jadwal pemilu legislatif dan eksekutif dengan rentang maksimal 2,5 tahun.
Senada, Prof. A.A. Gede Oka Wisnumurti dari FISIP Warmadewa menyoroti pentingnya membangun demokrasi berdasarkan nilai gotong royong dan budaya lokal.
Menurutnya, demokrasi liberal berbasis individualisme justru menggeser semangat kolektif yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua AIPI Pusat, Prof. Alfitra Salamm APU menilai pemilu saat ini sarat politik uang dan bansos, mengikis etika serta keadilan demokrasi.
Ia menyebut Indonesia sedang dilanda krisis etika politik, di mana integritas dan nilai moral dikorbankan demi kepentingan jangka pendek.
Sementara itu, Letjen TNI (Purn) Bambang Darmono menegaskan bahwa Pancasila kini memudar dan tergeser oleh ideologi liberal dan kapitalis global.
Ia mengungkapkan hasil FGD di beberapa kampus besar yang menunjukkan hilangnya Pancasila sebagai falsafah dan pedoman berbangsa.
Demokrasi ideal seharusnya dibangun atas dasar etika, bukan justru digunakan untuk menjatuhkan sesama secara tidak etis dan penuh intrik.
Menurutnya, MPR harus kembali menjadi lembaga tertinggi negara, sebagai penjaga nilai-nilai luhur bangsa dan konstitusi.
Para pembicara sepakat, kaji ulang UUD 1945 bukan untuk menolak reformasi, melainkan menyempurnakan arah demokrasi yang berpihak pada rakyat.
Seminar ini diharapkan melahirkan gagasan kritis dan argumentatif yang membangun demokrasi beretika, berdaulat dan berbasis ilmu pengetahuan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar