Kisah dramatis pemulangan warga Sumatra Utara dari jebakan perusahaan judi online (judol) di Kamboja menjadi sorotan. LS, perempuan muda asal Serdang Bedagai, nyaris tak bisa pulang.
Awalnya, LS tergiur tawaran kerja sebagai tenaga pemasaran daring. Iming-iming gaji besar, uang makan melimpah, dan bonus setengah tahunan mengaburkan potensi jebakan di baliknya.
Pada 18 September 2024, LS terbang ke Kamboja dengan harapan mengumpulkan tabungan. Namun sesampainya di sana, kenyataan berkata lain. Ia justru dijebak masuk ke industri ilegal perjudian daring berkedok perusahaan teknologi.
Bukan hanya gaji yang tak pernah diterima, LS juga dipaksa memenuhi target kerja ketat. Semua janji tinggal ilusi. Di tengah tekanan mental dan fisik, LS memutuskan menghubungi keluarganya di Serdang Bedagai.
Paman LS berinisiatif mencari pertolongan dan akhirnya mengontak Senator DPD RI asal Sumut, Pdt. Penrad Siagian. Mendengar kabar tersebut, Penrad langsung bergerak cepat.
Ia berkoordinasi langsung dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh dan menghubungi Duta Besar Dr. Santo Darmosumarto. Proses diplomatik dilakukan dalam waktu singkat.
LS mengungkapkan, sejak saat itu ia didampingi penuh staf KBRI. Setelah semua prosedur administrasi rampung, ia akhirnya dipulangkan ke tanah air pada 9 Juli 2025 dalam kondisi selamat.
“Kalau bukan karena Pak Penrad, mungkin saya masih di sana. Terima kasih banyak sudah bantu saya pulang dengan selamat,” tutur LS sambil menahan haru.
Kisah LS menyoroti maraknya penipuan kerja luar negeri dan pentingnya pengawasan migrasi tenaga kerja.
Penrad berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi warga lain agar lebih waspada terhadap rekrutmen mencurigakan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar