Tak semua kebaikan mendapat balasan manis. Di Paris, seorang WNI berusia 54 tahun merasakan getirnya menjadi orang baik di negeri orang.
Ia berniat tulus memberi tempat duduk kepada wanita hamil. Tak disangka, momen itu justru dimanfaatkan komplotan pencopet untuk mencuri dompetnya.
Isi dompetnya tak main-main: €420 atau lebih dari Rp7 juta raib dalam sekejap. Tapi emak-emak ini tak menyerah begitu saja.
Dengan keberanian luar biasa, ia mengejar pelaku di area stasiun. Tangganya tinggi, pelakunya lincah, namun tekadnya tak kalah kuat.
Adegan yang terjadi layaknya film aksi. Ia terus membuntuti pelaku yang melarikan diri lewat eskalator. Napas tersengal, tapi langkahnya tak surut.
Satu pelaku berhasil ditangkap. Ia pengalih perhatian yang berpura-pura tak tahu apa-apa. Tapi emak ini mencengkeramnya erat selama satu jam lebih.
Meski terus membantah, akhirnya pelaku menyerah. Ia menghubungi rekannya dan meminta dompet itu dikembalikan.
Tak ada amarah meledak. Hanya keteguhan dan keyakinan bahwa keadilan harus ditegakkan, bahkan oleh warga biasa.
Peristiwa ini viral bukan karena kekerasan, tapi karena keberanian perempuan Indonesia di negeri orang membela haknya.
Ia tahu, kebaikan bisa disalahartikan. Namun, ia tak pernah menyesali sikapnya yang empatik sejak awal.
"Tak semua kebaikan dibalas kebaikan, tapi saya tak menyesal jadi orang baik," ujarnya tenang.
Ia percaya: dari niat tulus akan muncul kebaikan baru, meski harus melewati cobaan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar