Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Bincang Budaya Sinema (B3S) dan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggagas program Filmmaker Goes to School ke Aceh Darussalam pada 22–25 Juli 2025.
Kegiatan ini menyasar empat sekolah di Banda Aceh, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4, serta beberapa sekolah lain seperti SMAN 15 dan SMKN 5, yang menjadi bagian dari upaya membangun budaya sinema di kalangan pelajar.
Kepala SMAN 3 Aceh, Muhibbul K, menyambut program ini dengan antusias. Menurutnya, pelajar perlu ruang kreatif untuk mencintai Indonesia melalui film karya anak bangsa.
“Kami punya banyak potensi seni, beberapa alumni sudah main film, meski masih lokal. Kami dukung penuh kegiatan ini,” ujarnya saat menerima piagam dari Kemenbud RI bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Rabu (23/07/2025).
Direktur Festival Media Sinema (FMS) Kemenbud RI, Dr. Syaifullah Agam, menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendekatkan dunia perfilman kepada generasi muda sejak bangku SMA.
“Kami ingin pelajar tahu bahwa karier di bidang film terbuka luas. Dari sinilah budaya sinema kita tanamkan,” ujar Syaifullah di sela kegiatan di RRI Banda Aceh.
Pelajar juga mendapat materi dari sineas lokal Kak Jamal (Aceh Documentary Forum), kritikus film nasional Yan Widjaya, serta produser film epos “Lafran”—film tentang pendiri HMI, Lafran Pane.
Yan Widjaya menggarisbawahi pentingnya literasi film sejak dini. Ia menyebut sejumlah aktor dan aktris asal Aceh yang telah berkiprah nasional, seperti Cut Mini, Teuku Rifnu, Teuku Rassya, dan Beby Tsabina.
Program ini juga menayangkan dua film inspiratif, yakni Denias dan Lafran, di Gampong Laksana dan Lambunot, serta di Balai Meusaraya Aceh bersama pelajar, guru, dan keluarga besar HMI.
Selain nonton bareng, sesi diskusi juga digelar sesuai amanat UU Perfilman, mendorong pelajar tidak hanya sebagai penonton pasif, tetapi juga sebagai pencipta ide cerita.
Promotor DFI, M. Sanggupri, menyebut kegiatan ini telah berlangsung selama lima tahun di berbagai kota: dari Bandung, Bone, Jogja, hingga Manado dan Medan.
“Inilah wujud nyata film Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” pungkasnya, sambil menyebut Indonesiana TV yang baru merilis 20 ide cerita terpilih lewat kanal Pusbangfilm.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar