Sebuah mobil listrik BYD Song Plus EV viral di media sosial usai terekam tersambar petir sebanyak tiga kali berturut-turut.
Peristiwa mengejutkan ini terjadi di sebuah rest area kawasan Beihai, Guangxi, Tiongkok, dan direkam jelas oleh kamera dasbor pengemudi yang beruntung selamat.
Dalam rekaman tersebut, terlihat kilatan cahaya menyambar atap mobil, disusul suara ledakan singkat, sementara wiper mobil tetap bergerak di tengah hujan deras.
Menurut laporan Interesting Engineering, pengemudi tidak mengalami luka karena arus petir mengalir melalui permukaan logam kendaraan menuju tanah tanpa menyetrum penumpang.
Seorang pakar kelistrikan otomotif menjelaskan, selama penumpang berada di dalam kabin tertutup, tegangan tubuh setara dengan bodi mobil sehingga aman dari sengatan.
Meski begitu, sambaran petir membuat kendaraan sempat berhenti sesaat sebelum akhirnya dapat kembali digunakan, meski perlu pemeriksaan teknis menyeluruh.
Ahli menyarankan pengemudi tetap berada di dalam mobil saat badai petir, menutup rapat pintu dan jendela, serta mematikan perangkat elektronik seperti radio dan audio.
Disarankan pula menunggu setidaknya 30 menit setelah sambaran terakhir sebelum keluar dari mobil untuk memastikan kondisi aman dari potensi petir susulan.
Kasus BYD Song Plus EV ini menjadi pengingat bahwa mobil listrik tetap menjadi tempat teraman saat badai, namun prosedur keselamatan tetap wajib diperhatikan.
Fenomena ini juga menepis anggapan bahwa mobil listrik lebih berisiko terhadap petir, karena struktur bodi logam justru berfungsi melindungi penumpang dari arus berbahaya.
Meski demikian, para pemilik EV diimbau selalu mengecek kondisi kendaraan pasca sambaran petir guna mencegah kerusakan komponen penting seperti baterai dan sistem kelistrikan.
Video insiden ini terus beredar di berbagai platform media sosial, memicu diskusi hangat soal keamanan mobil listrik dalam kondisi cuaca ekstrem.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar