Masa depan akan brutal bagi yang tidak siap. Dalam sepuluh tahun, peta kekuasaan ekonomi global diprediksi berubah drastis.
Robot dan kecerdasan buatan siap menggantikan banyak pekerjaan repetitif. Mereka lebih efisien, tidak menuntut kenaikan gaji, dan tidak pernah melakukan protes.
Secara bisnis, robot menjadi pilihan logis. Perusahaan lebih memilih tenaga otomatis ketimbang pekerja manusia, membuat persaingan konvensional semakin sulit dimenangkan.
Namun, hilangnya pekerjaan lama tidak berarti kekayaan lenyap. Kekayaan hanya berpindah ke sektor baru yang menjanjikan masa depan lebih besar.
Prediksi menyebut lima sektor akan mendominasi. Pertama, artificial intelligence sebagai otak teknologi. Kedua, eksplorasi luar angkasa yang membuka perbatasan baru.
Ketiga, bioteknologi yang merevolusi kesehatan dan memperpanjang umur manusia. Keempat, energi terbarukan sebagai fondasi dunia bersih. Kelima, crypto sebagai sistem finansial masa depan.
Crypto dipandang logis karena menjadi arena paling relevan. Tidak semua orang bisa seperti Elon Musk atau pakar biologi, tetapi keuangan terbuka untuk dipelajari.
Setiap industri memiliki batas kekayaan. Influencer mungkin mentok di level selebriti, sementara crypto bisa mencetak miliarder kelas dunia dengan potensi ratusan triliun.
Pertanyaannya sederhana: industri Anda hari ini masih relevan dalam sepuluh tahun? Atau justru bisa tergantikan kecerdasan buatan dan otomatisasi?
Jika jawabannya suram, pilihannya ada dua. Pertama, meningkatkan keterampilan agar tidak tergantikan mesin. Kedua, berani pindah industri ke sektor masa depan.
Keputusan ada di tangan individu. Diam berarti stagnasi, sementara beradaptasi membuka peluang menjadi bagian dari penguasa dunia masa depan.
Generasi yang berani bermimpi sekaligus bekerja keras di sektor masa depan akan lahir sebagai pemenang. Yang ragu akan tertinggal sebagai korban perubahan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar