Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Mahkamah Agung (MA) menjadi momentum refleksi besar bagi seluruh aparat peradilan dalam menjaga martabat hukum Indonesia.
Ketua MA, YM Prof. Dr. Sunarto, SH., MH., menegaskan pesan moral penting. “Selama Pengadilan berdiri tegak dengan martabatnya, negara ini akan berdiri kokoh dengan kedaulatannya,” ujarnya penuh penekanan di Jakarta, Minggu (17/08/2025)
Pesan tersebut disambut hangat oleh Syamsul Bahri, Ketua Umum FORSIMEMA-RI, yang menyebut amanah Ketua MA harus menjadi teladan luhur bagi keluarga besar Dharmmayukti.
Ia mengajak Humas MA untuk berkolaborasi menjaga reputasi lembaga. Menurutnya, kerja cerdas Humas adalah kunci mengomunikasikan capaian peradilan dan meredam isu negatif.
Senada dengan itu, Ir. Soegiharto Santoso, SH., Penasihat FORSIMEMA-RI, menilai peringatan 80 tahun MA adalah momen refleksi. Pesan moral Ketua MA disebut sebagai kompas memperkuat fondasi integritas peradilan.
Hoky, sapaan akrab Soegiharto, menekankan pentingnya komunikasi strategis di era digital. FORSIMEMA-RI, katanya, siap bersinergi dengan Humas MA melawan misinformasi serta membangun kepercayaan publik.
Ia juga menyoroti peran Humas dalam menyampaikan informasi publik secara transparan, membina reputasi positif, dan mengedukasi masyarakat tentang hak-hak hukum mereka.
Humas MA juga disebut sebagai garda depan dalam manajemen krisis. Respons cepat terhadap isu sensitif diyakini mampu menjaga kredibilitas institusi hukum.
Selain itu, relasi media yang baik menjadi modal penting memastikan publikasi berita seimbang. Dengan demikian, citra peradilan bisa terjaga profesional, adil, dan berintegritas.
FORSIMEMA-RI menutup pernyataan dengan ajakan kolaborasi solid. Sinergi antara Humas MA dan kelompok media diyakini akan menjaga marwah lembaga peradilan sekaligus memperkuat kedaulatan negara.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar