Ketua Umum Forum Masyarakat (FORMAS), Yohanes Handojo Budhisedjati, menegaskan pentingnya momen ini bagi masa depan pendidikan dan pelatihan vokasi nasional.
"Saat ini dunia pendidikan Indonesia belum sepenuhnya berjalan baik. Konsep link and match dengan dunia kerja masih menghadapi banyak tantangan serius," kata Yohanes di Jakarta, Senin (25/08/2025).
Acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) dihadiri berbagai tokoh pendidikan dan pengurus HIPKI dari pusat, DPD, hingga DPC, baik secara online maupun offline.
Menurut Yohanes, dosen dan tenaga pendidik perlu merasakan langsung dunia industri agar dapat mengajarkan pengetahuan relevan sesuai kebutuhan usaha dan pasar kerja.
“Organisasi penyelenggara kursus dapat menjadi jembatan penting mempertemukan teori pendidikan dengan keterampilan praktik yang dibutuhkan dunia usaha,” ujarnya menegaskan.
Yohanes juga menyinggung perhatian Presiden Prabowo terhadap pembangunan sekolah rakyat sebagai upaya percepatan mencerdaskan bangsa melalui jalur pendidikan vokasi berbasis keterampilan.
Ia mencontohkan, tenaga kerja Indonesia yang sebelumnya hanya berlevel asisten rumah tangga bisa meningkat kualitasnya menjadi profesional berkompetensi dengan dukungan pelatihan vokasi.
“Dengan vokasi yang tepat, tenaga kerja kita bisa berkembang pesat, bahkan mampu mengisi sektor-sektor strategis di luar negeri dengan kompetensi unggul,” tambahnya.
Yohanes mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan, pemerintah, hingga pelaku industri untuk memperkuat kolaborasi dan mendukung agenda strategis Rakernas HIPKI 2025.
Rakernas HIPKI 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi pendidikan, kursus, dan dunia industri, sekaligus mempercepat langkah menuju visi Indonesia emas 2045.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar