Menjelang satu abad kemerdekaan, Indonesia memasuki momentum penting untuk merefleksikan perjalanan demokrasi sekaligus menyiapkan proyeksi menuju Indonesia Emas 2045.
Seminar Nasional bertajuk “Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045” di Jakarta menghadirkan akademisi, analis politik, serta pakar media membahas fondasi dan arah pembangunan nasional.
Beberapa tema utama meliputi peran partai politik dan media sebagai pilar demokrasi, doktrin Tentara Nasional Indonesia, keamanan siber, kelas menengah, pemberdayaan perempuan, hingga pelestarian lingkungan hidup.
"Media memegang lima fungsi penting, mulai dari penyampai informasi, pengawas kekuasaan, fasilitator debat, forum representasi, hingga ruang pertukaran perspektif publik," ujar Salma Nihru, analis Maha Data dan Politik Media di Jakarta, Rabu (20/08/2025)
Menurutnya, kebebasan media terus menghadapi tantangan akibat intervensi negara, dominasi oligarki, serta disrupsi teknologi yang mengubah pola produksi, distribusi, dan konsumsi informasi masyarakat.
Sejarah mencatat, sejak awal kemerdekaan media massa menjadi corong perjuangan, sebelum akhirnya diwarnai kontrol ketat negara pada era Demokrasi Terpimpin dengan pembredelan dan monopoli informasi.
Perkembangan teknologi cetak hingga penyiaran pun pernah dieksploitasi negara untuk mempertahankan hegemoni politik. Situasi ini memperlihatkan relasi kekuasaan negara dan media yang fluktuatif selama delapan dekade terakhir.
Konsep partisan polyvalence Duncan McCargo dipandang relevan untuk meninjau kompleksitas hubungan media, negara, dan elite politik dalam sejarah demokrasi Indonesia.
Rekomendasi seminar menekankan revisi regulasi bermasalah, pembatasan kepemilikan media oleh politisi, penguatan Dewan Pers, serta afirmasi sumber daya bagi media lokal dan komunitas.
Selain itu, peningkatan literasi publik, ko-regulasi kebijakan, hingga penguatan kapasitas jurnalis dipandang sebagai peta jalan penting untuk memperbaiki ekosistem media nasional ke depan.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar