Fenomena susuk bukan sekadar cerita mistis turun-temurun, melainkan praktik nyata yang masih dipakai sebagian wanita untuk mengikat cinta terlarang.
Jenis susuk ternyata menentukan dampak berbeda pada target, terutama suami orang. Lokasi penempatan diyakini menjadi kunci utama bagaimana pesona terlarang bekerja dan membuat pria terjebak.
Susuk dagu disebut paling berbahaya karena bekerja melalui kekuatan kata. Pemakainya terdengar manis saat berbicara, sehingga pria mudah termakan rayuan penuh pesona gelap.
Ucapan sederhana bisa terasa magis, membuat pria terpikat tanpa sadar. Rayuan seolah berlapis mantra, hingga akhirnya mereka rela meninggalkan keluarga demi asmara terlarang.
Berbeda dengan susuk pipi yang memancarkan daya tarik wajah alami. Wajah pemakai tampak bercahaya dan memesona, membuat pria lupa logika hanya dengan sekali tatap.
Pesona instan itu membuat banyak laki-laki berani mengambil risiko besar, bahkan meninggalkan rumah tangga demi hubungan yang penuh misteri namun menggoda.
Lebih mengejutkan, ada pula susuk bibir yang diyakini memberi aura sensual tak tertandingi. Setiap senyum dianggap seperti racun manis yang menghancurkan pertahanan iman pria.
Praktik ini diam-diam masih terjadi di balik modernitas kota besar. Banyak istri sah mengaku rumah tangganya hancur karena pesona ‘mistis’ yang sulit dijelaskan akal sehat.
Fenomena ini kini jadi perbincangan hangat, bahkan dianggap ancaman bagi keharmonisan keluarga. Susuk tidak hanya soal mitos, tetapi juga strategi berbahaya merebut pasangan orang.
Masyarakat diminta waspada terhadap praktik klenik berbalut asmara ini. Sebab, cinta yang didapat lewat jalan gelap sering berujung pada penderitaan dan kehancuran.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar