Telur dikenal sebagai sumber protein murah meriah, mudah diolah, sekaligus kaya vitamin dan mineral penting bagi kesehatan tubuh.
Dalam satu butir telur rebus besar, terkandung 6 gram protein berkualitas tinggi, 78 kalori, serta vitamin A, B12, D, E, selenium, dan fosfor.
Namun, meski bergizi, ada sejumlah makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan telur. Kombinasi salah bisa mengganggu pencernaan hingga merugikan kesehatan.
Susu kedelai, misalnya, dikenal tinggi protein nabati. Tetapi jika dikonsumsi bersama telur, justru mempercepat peningkatan protein sehingga menghambat penyerapan nutrisi optimal.
Teh juga menjadi pasangan yang salah. Penelitian menyebut, minum teh bersamaan dengan telur menurunkan penyerapan protein hingga 17 persen dan memicu sembelit.
Pisang sebenarnya sehat, namun bila dimakan bersama telur bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih berat dan memerlukan waktu cerna lebih lama.
Menggabungkan telur dengan daging juga tidak dianjurkan. Tingginya kandungan protein dan lemak membuat pencernaan bekerja keras sehingga tubuh menjadi lelah.
Gula justru paling berbahaya jika dikonsumsi bersama telur. Asam amino dari keduanya bisa menjadi racun berbahaya dan memicu penggumpalan darah serius.
Bacon atau daging babi asap juga sebaiknya dihindari. Kombinasi tinggi lemak dan protein hanya membuat tubuh cepat lelah tanpa energi berkelanjutan.
Buah kesemek menjadi pantangan keras setelah makan telur. Perpaduannya berpotensi menyebabkan keracunan serius hingga meningkatkan risiko serangan lambung berbahaya.
Meski demikian, telur tetap aman dikonsumsi setiap hari asalkan tidak berlebihan. Hindari kombinasi pantangan agar nutrisi telur terserap maksimal dalam tubuh.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar