Banyak karyawan terjebak rutinitas kantor tanpa sadar kariernya mandek. Ada tiga tanda penting yang patut diwaspadai sebelum menyesali waktu terbuang.
Pertama, ketika pekerjaan tidak lagi memberi ruang berkembang. Jika potensi terhenti, ide tak dihargai, serta peluang karier tertutup, sebaiknya pertimbangkan langkah resign.
Kedua, kondisi kerja membuat keseimbangan hidup terganggu. Waktu bersama keluarga tersita, kesehatan menurun, bahkan hubungan personal mulai retak akibat tekanan kantor berlebihan.
Ketiga, gaji yang diterima tidak mencukupi kebutuhan dasar. Apalagi bila tak sanggup membiayai pendidikan anak sesuai impian, situasi ini perlu segera dievaluasi.
Tiga tanda tersebut jika diabaikan dapat berubah menjadi masalah besar. Persiapan resign penting dilakukan sejak dini agar tidak terjebak keputusan emosional.
Persiapan resign bukan berarti langsung keluar mendadak. Idealnya, mulai membangun sumber penghasilan tambahan lebih dulu, sebagaimana dilakukan banyak profesional sukses.
Setelah income tambahan cukup menutup penghasilan utama, ditambah dana darurat serta bebas cicilan, keputusan resign dapat diambil lebih bijaksana dan aman.
Pasca resign, jangan hanya bergantung pada satu sumber. Bangun multiple income melalui bisnis sampingan, investasi, hingga peluang digital agar keuangan lebih stabil.
Banyak contoh pekerja yang kini menikmati empat sumber penghasilan sekaligus dari rumah. Mereka sukses membuktikan resign bisa jadi awal kebebasan finansial.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar