Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka Jakarta Fire Safety Challenge (JFSC) 2025 bertema “Kita Songsong Lima Abad Jakarta Menjadi Kota Global dan Berbudaya”.
Acara bergengsi ini berlangsung di Jakarta, Senin (15/9), menghadirkan ribuan peserta dari berbagai kalangan. Mereka terdiri atas relawan pemadam kebakaran (Redkar) hingga tim tanggap darurat gedung (MKKG).
JFSC 2025 digelar Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta bersama sejumlah asosiasi profesi, termasuk LSPK, MPK2I, IPMA, ASH, dan IFSMA. Kolaborasi ini memperkuat nilai kebersamaan.
Kasie Pengawasan Keselamatan Kebakaran DKI Jakarta, Budi Haryono, menjelaskan kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat menghadapi kebakaran, mengingat jumlah personel pemadam masih jauh dari kebutuhan ideal.
Menurut kajian, idealnya Jakarta memiliki sekitar 10.000 personel pemadam, sementara saat ini baru tersedia sekitar 3.900 orang. Artinya, kontribusi masyarakat menjadi sangat penting.
Untuk itu, JFSC menghadirkan berbagai lomba menarik. Kategori mencakup pemadaman api dengan alat sederhana, penggunaan APAR, hingga simulasi penyelamatan korban dan pertolongan pertama (P3K).
Budi menegaskan penilaian lomba tidak sekadar kecepatan. Ketepatan memadamkan api, cara penggunaan alat, hingga aspek keamanan peserta menjadi fokus utama. Semua dinilai secara ketat.
Kegiatan ini juga menjadi sarana motivasi. Selain piala dan medali, peserta terbaik berkesempatan membawa hadiah menarik, mulai sepeda, kulkas, hingga televisi.
Partisipasi aktif masyarakat dinilai krusial. Data menunjukkan, banyak kebakaran berhasil dipadamkan warga sebelum petugas tiba. Fakta ini membuktikan edukasi publik memberi dampak nyata.
Dengan adanya JFSC 2025, diharapkan masyarakat Jakarta semakin terlatih menghadapi keadaan darurat. Pencegahan dan kesiapsiagaan dinilai jauh lebih baik daripada menyesali bencana yang terjadi.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar