Nama Adhiguna Kuncoro kini mencuri perhatian global setelah menjadi otak di balik Gemini, kecerdasan buatan tercanggih milik Google. Ia satu-satunya peneliti Indonesia.
Kariernya bermula dari sebuah kamar kos di Bandung saat menyusun skripsi kecerdasan buatan di ITB. Dari sana, ia menapaki jalan akademik hingga dunia internasional.
Minatnya terhadap AI membawanya melanjutkan studi pascasarjana di University of Oxford dan Carnegie Mellon University. Kedua kampus bergengsi itu mengantarnya menuju pusat riset global.
Kini, Adhiguna berkarya di DeepMind, divisi riset Google London. Di sanalah Gemini dikembangkan sebagai salah satu model AI paling mutakhir di dunia.
Peran pentingnya terletak pada pengembangan Natural Language Processing (NLP), teknologi inti yang membuat Gemini mampu memahami bahasa manusia dengan presisi tinggi dan relevansi kontekstual.
Ia berharap kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan di Indonesia, mulai dari mengatasi kekurangan guru di pelosok hingga memperluas akses pendidikan berkualitas untuk anak bangsa.
Adhiguna menekankan, diaspora Indonesia di pusat inovasi dunia bukan sekadar prestasi individu, melainkan peluang memperkuat kolaborasi global demi kemajuan teknologi nasional.
Menurutnya, perkembangan AI akan membawa manfaat luas bagi dunia, termasuk Indonesia, bila digunakan secara bijak, inklusif, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat banyak.
Visinya sederhana: menjadikan AI bukan sekadar alat canggih, tetapi jembatan untuk pemerataan pendidikan, pemberdayaan manusia, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Kisahnya memberi inspirasi kuat bahwa mimpi besar bisa lahir dari ruang kecil. Fokus, konsistensi, dan semangat belajar mampu membawa seseorang menembus panggung dunia.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar