Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar Diskusi Nasional bertema “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?” sebagai ruang refleksi kritis dan dialog publik mengenai strategi pemberantasan korupsi.
Acara berlangsung di Hotel Sofyan Tebet Jakarta Selatan, Jumat (19/09/2025). Forum ini menghadirkan tokoh hukum, politisi, akademisi, aktivis antikorupsi, dan perwakilan masyarakat untuk membedah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden LIRA, KRH. HM. Yusuf Rizal, menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak sekadar penegakan hukum. Dibutuhkan keberanian politik, reformasi birokrasi, serta penguatan sistem keadilan yang konsisten dan tegas.
Ia menilai era Presiden Prabowo memberi secercah harapan baru. Menurutnya, peradilan mulai menunjukkan perbaikan dan publik mulai kembali percaya pada agenda reformasi hukum.
Forum ini juga menghadirkan nama besar seperti Refly Harun, pakar hukum tata negara, serta Abraham Samad, Ketua KPK 2011–2015. Keduanya menyoroti integritas aparat penegak hukum dan praktik politik uang.
Para narasumber menekankan tantangan nyata meliputi pengawasan anggaran negara, lemahnya regulasi, dan kebutuhan digitalisasi birokrasi. Korupsi disebut hanya bisa dilawan melalui strategi terpadu dan keterbukaan informasi.
Adam Irham, Ketua Umum Pemuda LIRA, menyuarakan optimisme. Menurutnya, Indonesia bersih hanya terwujud jika semua elemen bangsa berkolaborasi dengan dukungan penuh kepemimpinan nasional.
Diskusi ini bukan hanya evaluasi, tetapi juga seruan moral. Peserta sepakat bahwa masyarakat sipil harus aktif mengawasi jalannya pemerintahan untuk mencegah praktik koruptif di berbagai sektor kehidupan.
LIRA berharap forum ini melahirkan rekomendasi konkret yang dapat membantu pemerintah. Lebih jauh, gerakan ini ditujukan untuk membangkitkan keberanian masyarakat melawan budaya korupsi yang masih mengakar kuat.
Dengan semangat kolektif, LIRA menegaskan bahwa melawan korupsi bukan tugas segelintir lembaga. Melainkan amanah besar bangsa demi mewujudkan Indonesia yang adil, transparan, dan berintegritas.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar