Sherly Tjoanda mencetak sejarah sebagai gubernur perempuan pertama Maluku Utara. Kehadirannya mematahkan stigma politik hanya milik laki-laki dan membuktikan kepemimpinan ditentukan kompetensi, bukan gender.
Dalam teori Role Congruity, perempuan pemimpin sering dianggap melawan norma. Namun Sherly membalik persepsi itu dengan gaya komunikasi slay, kredibel, serta leadership tegas yang tetap lovely dan elegan.
Kata "slay" dalam bahasa gaul berarti tampil memukau, penuh percaya diri, stylish, sekaligus menginspirasi. Sherly dikenal slay bukan sekadar penampilan, melainkan karena keberhasilannya membangun kredibilitas politik yang kokoh.
Menurut Aristoteles, ethos adalah dasar kredibilitas. Sherly menghidupkannya dengan tegas menyampaikan visi, tetap lovely saat berdialog, serta menghadirkan kombinasi langka antara ketegasan dan kehangatan personal.
Elegan bagi Sherly bukan sekadar busana, melainkan cara menjaga wibawa. Teori Transformational Leadership menegaskan pemimpin elegan memberi visi jelas, teladan nyata, dan penghargaan bagi individu.
Sherly menunjukkan elegansi melalui komunikasi publik. Ia mampu menampilkan otoritas jabatan dengan bahasa yang bermartabat, sekaligus tetap ramah dan manusiawi, sehingga dekat dengan masyarakat tanpa kehilangan wibawa.
Dalam teori Assertive Communication, tegas berarti mampu mengatakan ya atau tidak dengan jelas, menghargai lawan bicara, tanpa kehilangan posisi. Inilah kekuatan komunikasi Sherly.
Tegasnya Sherly tidak pernah kasar. Ia berbicara lugas, to the point, dan menjaga rasa hormat. Hal ini membuatnya dihormati sekaligus dipercaya publik Maluku Utara.
Sisi lovely Sherly terlihat dari pendekatannya yang relatable. Teori Social Presence menekankan komunikasi hangat membangun kepercayaan. Sherly berhasil menjaga koneksi emosional dengan warga tanpa meninggalkan formalitas.
Dari Sherly Tjoanda kita belajar: perempuan bisa memimpin dengan kredibel, gaya komunikasi adalah kunci kepercayaan, dan leadership sejati tegas sekaligus lovely elegan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar